Pengantar statistik .1 Pengertian Istilah Statistik

Penentuan prioritas penanganan jalan didasarkan pada perbandingan antara kebutuhan dan ketersediaan jaringan jalannya. Penetuan prioritas jaringan didasarkan pada jumlah total produk yang dipasarkan dan prioritas ruas didasarkan pada indeks volume pergerakan lalu lintas untuk pemasaran perkapasitas jalan dengan mempertimbangkan jalur jalan, rasio lebar jalan eksisting dengan lebar jalan rencana, dan status fungsi jalannya. Kebutuhan transpotasi dapat diperkirakan dari permintaan atas jasa transportasi. Menurut Morlok 2005, permintaan atas jasa transportasi merupakan cerminanan kebutuhan akan transportasi dari pemakai sistem pemakai tersebut, baik untuk angkutan manusia maupun angkutan barang. Permintaan atas jasa transportasi diturunkan dari : 1 kebutuhan seseorang untuk berjalan dari satu lokasi ke lokasi lainnya untuk melakukan kegiatan, dan 2 permintaan akan angkutan barang tertentu agar tersedia ditempat yang diinginkan. II.11 Pengantar statistik II.11.1 Pengertian Istilah Statistik Statistik statistik berasal dari kata state yang artinya negara. Disebut Negara karena sejak dahulu kala statistik hanya digunakan untuk kepentingan-kepentingan negara saja. Kepentingan negara itu meliputi berbagai bidang kehidupan an penghidupan, sehingga lahirlah istilah statistik yang pemakainnya disesuaikan dengan linkup datanya. Ada kalanya yang dikumpulkan dilapangan disajikan dalam bentuk tabel atau bentuki diagram dengan uraian yang lebih rinci dan dibagian atas atau bawah dari tabel atau diagram dituliskan judul yang sesuai dengan nama ruang lingkup data yang diperoleh. Statistik deskripstik ialah susunan angka yang memberikan gambaran tentang data yang disajikan dalam Universitas Sumatera Utara bentuk-bentuk tabel, diagram, histogram,poligon frekuensi, ozaiv ogive, ukuran penempatan median, kuartil, desil, persentil, ukuran gejala pusat rata-rata hitung, rata ukur, rata-rata harmonic, dan modus, simpangan baku, angka baku, kurva normal, korelsi, dan regresi linier. Sebaiknya, statistik dalm arti luas yaitu salah satu alat untuk mengumpulkan data, mengolah data, menarik kesimpulandan membuat keputusan berdasarkan analisis data yang dikumpulkan tadi. Statistik dalam arti luas ini meliuti penyajian data, yang berarti meliputi statistik dalam arti sempit. Statistik dalam arti luas ini disebut juga dengan istilah statistika.

II.11.2 Peranan Statistik

Dalam kehidupan sehari-hari di tengah ledakan data, kita tidak dapat melepaskan diri dari data, baik data itu bersifat kuantitatif maupun kualitatif. Kedua sifat dat tersebut dapat dianalisis baik secara kuantitatif maupun kualitatif atau gabungan dari keduanya. Dalam menghadapi data yang berserakan itu, aliran kuantiitatif yang berakar dari paham positisivsm mnemandang bahwa data dan kebenaran itu sudah ada sekitar kita. Kita ditantang untuk mengumpulkannya melalui tekhnik pengumpulan data baik melalui pengamatan, wawancara, angketmaupun dokumentasi secara objektif. Setelah data itu terkumpul, maka dilanjutkan dengan mengolah data tersebut dalam bentuk penyajian data. Dalam hal ini statistik deskriftif sangat diperlukan karena peneliti akan dapat mendeskripsikan data yang dikumpulkan. Pada perkembangan selanjutnya, mungkin peneliti ingin membedakan data berdasarkan rata-rata kelompokinya atau ingin menghubungkan data yang satu denagn data yang lainnya atau ingin meramalkan pengaruh data yang satu dengan yang lainnya sehingga akhirnya peneliti dapat menarik satu kesimpualn dari dat yang telah dianalisisnya. Jadi, statistika berperan sebagai alat untuk deskriptif, komparasi, korelasi, regresi, dan komunikasi. Universitas Sumatera Utara • Deskripsi yaitu menggambarkan atau menerangkan data seperti mengukur dampak dan proses pembanunan melaui indikator-indukator ekonomi, indeksi harga konsumen, tingkat inflasiGNP, laporan nota keuangan negara dan sebagainya. • Komparasi yaitu membandingkan data pada dua kelompok atau beberapa kelompok. • Korelasi yaitu mencari besarnya hubungan data dalam suatu penelitian. • Regresi yaitu meramalkan pengaruh data yang satu terhadap dat yang lainnya, atau untuk etimasi terhadap kecenderungan-kecenderungan peristiwa yang akan terjadi di masa depan. • Komunikasi yaitu merupakan alat penghubung antar pihak berupa laporan data statistik atau analisis statistk sehingga kita maupun pihak lainnya dapat memanfaatkan dalam membuat suatu keputusan. II.11.3 Data Data ialah suatu bahan mentah yang jika diolah dengan baik melalui berbagai analisis dapat mengambil suatu kesimpulan. Data yang baik tentu saja harus yang mutakhir, cocok relecant dengan masalah penelitian dari sumber yang dapat dipertanggungjawabkan, lengkap, akurat, objektif, dan konsisten. Jenis data dapat dibagi atas dua macam, yaitu dat dikotomi dan data kontinum. • Data dikotomi Data dikotomi disebut data deskrit, data kategorik atau data nominal. Data ini merupakan hasil perhitungan, sehingga tidak dijumpai bilangan pecahan. Data dikotomi adalah data yang paling sederhana yang disusun menurut jenisnya atau kategorinya. bila kita telah memberikan nama kepada sesuatu berarti kta telah menetukan jenis atau kategorinya menurut pengukuran kita. Dalam data dikotonomi setiap dat dikelompokkan menurut kategorinya dan diberi angka. Universitas Sumatera Utara Angka tersebut hanyalah label belaka rangking. contoh dari data dikotonomi : jenis klamin ada dua yaitu laki-laki diberi angka 1 dan perempuan diberi angka 2. Angka 2 pada wanita bukan berarti kekuatan wanita sama dengan dua laki-laki, tetapi seperti yang disebutkan tadi bahwa angka-angka tersebut hanyalah label belaka. • Data kontinum Data kontinum terdiri atas tiga macam data yaitu, data ordinal, data interval, dan data rasio. Ketiga macam data-data tersebut diuraikan seperti berikut ini. 1. Data ordinal ialah data yang sudah diurutkan dari jenjang yang paling rendah sampai kejenjang yang paling tinggi, atau sebaliknya tergantung peringkat selera pengukuran yang subjektif terhadap objek tertentu. Kita dapat menyatakan bahwa saya lebih suka jeruk A dari pada jeruk B meskipun sama- sama tergolong jenis jeruk. Selanjutnya jeruk B kitaberi bobot dan jeruk A kita beri bobot 2. Pembobotan biasanya merupakan urutannya. Oleh sebab itu, data ordinal disebut juga sebagai data berurutan, data berjenjang, data berpangkat, data tata jenjang, data ranks, dan data petala, data bertangga atau data bertingkat. 2. Data interval mempunyai sifat-sifat nomoinal dari data ordinal. Disamping itu ada sifat tanbahan lainnya pada data interval yaitu mempunyai nol mutlak. Akibatnya data ini mempunyai skala interval yang sama jaraknya. Pengukuran interval tidak memeberikan jumlah yang absolute dari objek yang diukur. Contohnya adalah sebagai berikut : dalam indeks prestasi Kumultif IPK mahasiswa dikenal standar-standar penelitian sebagai berikut : A = 4, B = 3, C =2, dan D = 1 Universitas Sumatera Utara 3. Data rasio mengandung sifat-sifat interval, dan selain itu sudah mempunyai nolai nol mutlak. Contoh dari data rasio diantaranya adalah: Misalnya kita mempunyai data panjang A = 10 m, B = 20m, C = 30m, dan D = 40m. maka kita dapat menyimpulkan bahwa panjang D = 4x A atau 2 x B. Panjang B dapat disebut sebagai 2 x A atau ½ x D. Dan seterusnya. Data rasio adalah data yang berbentuk angka dalam arti yang sesungguhnya karena dilengkapi dengan titik nol absolut mutlak sehingga dapat diterapkan semua bentuk operasi matematik + , - , x , : . Data rasio bersifat eksekutif, mempunyai urutan, mempunyai ukuran baru, dan mempunyai nol mutlak.

II.11.4 Pengujian Hipotesis

Istilah hipotesis berasal dari bahasa yunani, yaitu dari kata hupo dan thesis. Hipo artinya sementara, atau kurang kebenarannya atau masih lemah kebenarannya. Sedangkan thesis artinya pernyataan atau teori. Karena hipotesis adalah pernyataan sementara yang masih lemah kebenarannya, maka perlu diuji kebenarannya. Untuk menguji kebenaran sebuah hipotesis digunakan pengujian yang disebut pengujian hipotesis atau pengetesan hipotesis testing hypothesis. Pengujian hipotesis akan membawa kepada kesimpulan untuk menolak atau menerima hipotesis. Dengan demikian kita dihadapkan pada dua pilihan. Agar pemilihan kita lebih terinci dan mudah, maka diperlukan hipotesis alternatif yang selanjutnya disingkat Ha dan hipotesis nol null yang selanjutnya disingkat Ho. Ha cenderung dinyatakan dalam kalimat positif, sedangkan Ho dinyatakan dalam kalimat negatif. Contoh: 1. Ha : Terdapat hubungan fungsional yang positif antara variabel X dengan Y. Ho : Tidak terdapat hubungan fungsional yang positf antara variabel X dengan Y. Universitas Sumatera Utara 2. Ha : Terdapat perbedaan motivasi kerja antara pria dengan wanita. Ho : Tidak terdapat perbedaan motivasi kerja antara pria dengan wanita. Dalam pengujian hipotesis akan terjadi dua macam kesalahan yaitu: 1. Kesalahan tipe 1 yaitu menolak hipotesis yang seharusnya tidak ditolak. 2. Kesalahan tipe 2 yaitu tidak menolak hipotesis yang seharusnya ditolak. Ketika merencanakan pengujian hipotesis, kedua tipe kesalahan tersebut hendaklah dibuat sekecil mungkin. Kedua tipe kesalahan tersebut dinyatakan dalam peluang supaya penilaian dapat dilakukan. Peluang ini juga sekaligus merupakan besarnya risiko kesalahan yang ingin kita hadapi. Peluang melakukan kesalahan tipe 1 biasanya dinyatakan dengan α baca alpha. Dan peluang melakukan kesalahan tipe 2 biasanya dinyatakan dengan lambang β baca beta. Oleh karena itu kesalahan tipe 1 disebut juga dengan kesalahan α, dan kesalahan tipe 2 disebut juga dengan kesalahan β. A disebut juga taraf signifikansi, taraf arti, taraf nyata, atau probablity p, taraf kesalahan, dan taraf kekeliruan. Taraf signifikan dinyatakan dalam dua atau tiga decimal atau dalam persen. Lawan dari taraf signifikan atau tanpa kesalahan ialah taraf kepercayaan. Jika taraf signifikansi = 5, maka dengan kata lain dapat disebutkan taraf kepercayaan = 95. Dalam penelitian sosial, besarnya α biasanya diambil 5 atau 1 0.05 atau 0.01. penentuan besarnya α tergantung pada keinginan peneliti sebelum analisis statistik dilakukan. Arti α = 0.01 ialah kira-kira 1 dari 100 kesimpulan akan menolak hipotesis yang seharusnya diterima, atau dengan kata lain kira-kira 95 percaya bahwa kita telah membuat kesimpulan yang benar. Universitas Sumatera Utara Sebelum mengadakan pengujian hipotesis, maka asumsi-asumsi yang berlaku hendaklah dipenuhi terlebih dahulu. Asumsi-asumsi yang diperlukan sebelum melakukan pengujian hipotesis adalah. 1. Nyatakan dengan tengah bahwa data yang akan diuji tersebut berasal dari sampe atau populasi. 2. data yang diuji berdistribusi normal. Universitas Sumatera Utara

BAB III DESKRIPSI WILAYAH

III.1. Gambaran Umum Kabupaten Padang Lawas Utara III.1.1 Sejarah Singkat Kabupaten Padang Lawas Utara Kabupaten Padang Lawas Utara sering juga disebut dengan Paluta adalah sebuah Kabupaten di Sumatera Utara, Indonesia. • Ibukota kabupaten : Gunung Tua. • Luas : 403.191,50 Ha • Penduduknya berjumlah sekitar 226.296 Jiwa • Padang Lawas Utara mempunyai 9 kecamatan dan 368 desa. Sebelum Padang Lawas Utara menjadi sebuah kabupaten, wilayah ini masih termasuk Kabupaten Tapanuli Selatan. Setelah terjadi pemekaran, dibentuklah Kabupaten padang Lawas Utara. Kabupaten padang Lawas Utara resmi terbentuk pada tanggal 10 Agustus 2007 berdasarkan Undang-undang Nomor 37 tahun 2007 tanggal 10 Agustus 2007 Tentang Pembentukan Kabupaten Padang Lawas dan Kabupaten Padang Lawas Utara. Selanjutnya kabupaten Padang Lawas Utara diresmikan oleh Menteri dalam Negeri pada tanggal 10 Agustus 2007 di kantor Gubernur Sumatra utara Medan dan pejabat bupati Padang Lawas Utara pada masa itu adalah Dr, Drs. Arsyad Lubis, MM. Sedangkan peresmian gedung sementara kantor pemerintahan Padang Lawas Utara di Gunung Tua dilakukan oleh Guberur Sumatra Utara, Rudolf M pardede pada tanggal 12 Agustus 2007, di komplek bekas kantor camat Padang Bolak di daerah Gunung tua Kecamatan Padang Bolak yang kemudian dioperasikan sebagai komplek perkantoran pemerintahan Kabupaten Padang Lawas Utara . Universitas Sumatera Utara