Pencegah dan Pemadam Kebakaran Kota Medan pada dasarnya adalah instansi-instansi pemerintah yang diantaranya adalah:
a. Koordinasi DP2K Dengan Perusahaan Daerah Air Minum PDAM
Bahan yang selalu digunakan oleh Dinas Pencegah dan Pemadam Kebakaran Kota Medan pada dasarnya hanya menggunakan air sebagai bahan tunggal pemadaman
api. Hal ini terbukti dari alat pokok yang masih digunakan saat pemadaman api adalah mobil penyiram.
Untuk memperlancar proses pendapatan air maka kerjasama antara PDAM harus terkoordinasi. Koordinasi ini mengenai penyediaan air melalui hidran-hidran di berbagai
kecamatan yang ada di Medan, dengan penambahan kapasitas dan jumlah hidran serta kapasitas sumber air bisa dimaksimalkan untuk mengantisipasi bahaya kebakaran. Tujuan
dari koordinasi ini agar pemadam mengetahui hidran-hidran yang terdekat sebagai tempat mendapatkan air yang akan disiramkan untuk memadamkan api. Kerjasama ini adalah hal
yang penting diupayakan.
34
Penempatan hidran air yang paling tepat berdasarkan acuan Dinas Pencegah dan Pemadam Kebakaran Kota Medan adalah yang ditempatkan di pinggir jalan dan
menyebar di wilayah tugas Pemadam Kebakaran. Tujuan penyebaran hidran tersebut adalah untuk mempercepat proses isi ulang tangki, ketika isi air di dalam tangki mobil
sudah habis disiramkan.
b. Koordinasi DP2K Dengan Polisi Lalu lintas
34
Hasil wawancara dengan Elias Sebayang di Kantor DP2K Kota Medan tanggal 3 Maret 2008
Universitas Sumatera Utara
Koordinasi antara Polisi Lalulintas dengan DP2K berhubungan dengan sarana jalan. Gerak pemadaman yang sangat singkat guna memadamkan tempat yang terbakar,
memaksa DP2K menggunakan jalan sesuai dengan kepentingan strategis untuk mengurangi akibat yang ditimbulkan kebakaran.
35
Tujuan kerjasama Pemadam Kebakaran dengan Polisi Lalu lintas berupa kelancaran transportasi mobil pemadam kebakaran dijalan raya untuk tiba secepatnya di
lokasi kebakaran. Polisi diharapkan lebih mengutamakan jalur lalu lintas khusus ketika pemadam kebakaran menuju lokasi kebakaran.
Keterlambatan pertolongan karena buruknya sistim komunikasi dan kemacetan lalu lintas yang memaksa Dinas Pencegah
dan Pemadam kebakaran Kota bekerja ekstra keras menuju lokasi kebakaran.
Koordinasi lainnya adalah mengenai keterangan jalur-jalan alternatif yang dapat dilalui mobil pemadam kebakaran. Jalan khusus yang dapat dilalui mobil pemadam
kebakaran sangat efektif bagi anggota pemadam kebakaran dalam melaksanakan penyelamatannya. Ketika menuju lokasi kebakaran, Polisi Lalulintas mendahului mobil
pemadam kebakaran, agar pengguna jalan lainnya memberikan kelonggaran kepada kendaraan tersebut. Disamping itu mobil pemadam kebakaran akan mengikuti polisi dari
jalur khusus yang paling tepat menuju lokasi kebakaran.
36
c. Koordinasi DP2K Dengan Dinas Bangunan