juga dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang meningkatkan atau mengurangi kesulitan yang dirasakan jika melakukan tindakan atau perilaku tersebut.
Kontrol perilaku ini sangat penting artinya ketika rasa percaya diri seseorang sedang berada dalam kondisi lemah.
Menurut teori perilaku berencana, keyakinan-keyakinan berpengaruh pada sikap terhadap perilaku tertentu, pada norma-norma subjektif, dan pada kontrol
perilaku yang dihayati. Ketiga komponen ini berinteraksi dan menjadi determinan bagi intensi yang pada gilirannya akan menentukan apakah perilaku yang
bersangkutan akan dilakukan atau tidak Azwar, 2005. Intensi secara akurat dapat memprediksi kesesuaian perilaku. Intensi juga
merupakan anteseden pada perilaku yang tampak. Ajzen juga mengatakan bahwa korelasi antara intensi dengan perilaku lebih kuat dibandingkan dengan faktor-
faktor anteseden lainnya. Berdasarkan pendapat ini, validitas prediksi intensi terhadap perilaku secara signifikan lebih baik daripada sikap Ajzen, 2005
2. Definisi Intensi Membeli
Intensi membeli merupakan salah satu intensi berperilaku. Mowen dan Minor 2002 mengatakan bahwa intensi perilaku berkaitan dengan keinginan konsumen
untuk berperilaku menurut cara tertentu guna memiliki, membuang, dan menggunakan produk. Selain itu Horton 1984 mengatakan bahwa dalam istilah
intensi terkait 2 hal berbeda yang saling berhubungan yaitu : kecenderungan untuk membeli dan rencana dari keputusan membeli. Jadi pada dasarnya intensi
membeli dapat diartikan sebagai kecenderungan untuk membeli merek tertentu,
Universitas Sumatera Utara
dimana didalamnya terdapat rencana untuk membeli. Menurut Peter dan Olson 2002 intensi membeli didasari atas sikap
konsumen yang mengarah pada pembelian merek spesifik, norma subjektif yang mempengaruhi harapan individu. Sikap konsumen yang mengarah pada pembelian
merek spesifik didasari atas tujuan akhir yang terikat dengan kepercayaan mengenai konsekuensi dan nilai yang diasosiasikan dengan perilaku membeli atau
menggunakan merek. Sedangkan norma subjektif mengacu pada faktor sosial berupa keyakinan mengenai perilaku apa yang bersifat normatif harapan orang
lain dan motivasi untuk bertindak sesuai dengan norma. Kemudian Ajzen 2005 menambahkan aspek kontrol perilaku yang dihayati yaitu keyakinan tentang ada
atau tidaknya faktor-faktor yang memfasilitasi dan menghalangi performansi perilaku individu dan kekuatan kontrol individu untuk mewujudkan perilakunya.
Jadi intensi membeli dapat diartikan sebagai kecenderungan untuk membeli merek tertentu. Intensi membeli di dalamnya terkandung makna rencana individu
atau kelompok untuk membeli, rencana ini dipengaruhi oleh evaluasi individu atas perilaku, harapan orang lain atas perilaku dan potensi untuk mewujudkan
perilakunya. Oleh karena itu intensi membeli ini dapat digunakan sebagai prediktor dari perilaku membeli.
3. Faktor-faktor yang mempengaruhi intensi
Faktor – faktor yang mempengaruhi intensi adalah latar belakang individu sebagai berikut Azjen, 2005 :
a. Faktor pribadi, yaitu : sikap, kepribadian , nilai, kondisi emosi, intelegensi.
Universitas Sumatera Utara
b. Faktor sosial, yaitu : usia, jenis kelamin, ras dan etnis, pendidikan, pendapatan,
religikepercayaan. c.
Informasi, yaitu : pengalaman, pengetahuan, media. Individu tumbuh dalam lingkungan sosial yang berbeda-beda dan
membutuhkan informasi tentang beberapa hal, informasi yang diperoleh mendasari keyakinan mereka tentang konsekuensi suatu perilaku, tentang
harapan-harapan normatif dari lingkungan sosial, dan juga tentang hambatan- hambatan yang dapat mencegah mereka untuk membentuk perilaku berdasarkan
intensi yang dimilikinya. Bila digambarkan secara skematis, maka faktor-faktor yang mempengaruhi
serta proses terjadinya intensi dapat dilihat pada gambar 1 sebagai berikut :
Universitas Sumatera Utara
Latar Belakang Individu Faktor pribadi
Sikap Kepribadian
Value nilai Kondisi emosi
Intelegensi
Faktor sosial
Usia, jenis kelamin Ras dan Etnis
Pendidikan Pendapatan
Religikepercayaan
Informasi
Pengalaman Pengetahuan
Media Keyakinan
perilaku Sikap terhadap
perilaku
Keyakinan normatif
Norma subjektif
Keyakinan akan kontrol
perilaku Int
Kontrol Perilaku yang dihayati
Gambar 1. Peran Faktor Latar Belakang dalam Teori Perilaku Berenca
Universitas Sumatera Utara
B. Persepsi Terhadap Cause-related marketing 1. Definisi Persepsi