BAB II TINJAUAN TEORITIS
A. Pengertian Aqidah Akhlak
1. Pengertian Aqidah Akhlak
Menurut bahasa aqidah berarti ‘ikatan’. Aqidah merupakan kata kalimat dalam bahasa arab yang berasal dari kata ‘aqoda’ yang secara bahasa mempunyai arti
ikatan dua utas tali dalam satu bukhul, sehingga menjadi tersambung dalam surat al falaq ; 4 disebutkan.
و ﺮ
تﺎﺛﺎ ا ﻰ
ﺪﻘ ا ﻖ ا
: 4
Artinya: “…dan dari kejahatan wanita-wanita dan kejahatan tukang sihir yang menghembus pada bukhul-bukhul” QS: Al Falaq 4.
Ayat tersebut dapat juga berarti janji karena janji pada hakikatnya merupakan ikatan kesepakatan antara dua orang yang mengadakan perjanjian. Maksud dari ayat
diatas seperti diterangkan dalam tafsir al qur’an terjemahan departemen agama adalah bahwa manusia harus memegang janji yang telah diikatkan dalam hati.
Adapun aqidah menurut istilah adalah urusan-urusan yang harus di benarkan oleh hal dan di terima dengan hati serta terhunjam kuat dalam lubuk jiwa yang tidak
dapat di goncangkan oleh badan subhat-subhat keraguan.
Berdasarkan pengertian-pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa aqidah adalah dasar-dasar pokok keparcayaan atau keyakinan hati seorang muslim yang
bersumber dari ajaran Islam yang wajib dipegang oleh setiap muslim sebagai sumber keyakinan yang mengikat. Beraqidah akhlak tidak boleh setengah-setengah, harus
mantap dan sepenuh hati. Karena tidak sesuai dengan kehendak nafsunya. Tetapi hendaknya dalam beraqidah secara komprehensif. Sebagaimana ditegaskan oleh
Allah
ﺎ ﺬ ﺎﻬ ا
اﻮ ﺧداﻮ ﺎى ﺴ ﺎ
ﺔ ﺎآ ﻻو
اﻮ اﻮﻄﺧ
ت نﺎﻄ ا
ﻪ إ ﻜ
وﺪ ةﺮﻘ ا
208
Artinya: “hai orang-orang yang beriman masuklah kedalam Islam secara keseluruhan dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah setan sesungguhnya
setan-setan itu musuh-musuh kamu yang nyata. QS Al Baqoroh 208.
11
2. Pengertian Akhlak
Dilihat dari sudut bahasa etimologi, perkataan akhlak bahasa arab adalah bentuk jamak dari khulk
ﻖﻠﺧ . Khulk di dalam kamus Al Munjid berarti budi pekerti,
perangai, tingkah laku atau tabiat.
12
Dari pengertian di atas dapat diketahui bahwa akhlak ialah sifat-sifat yang dibawa manusia sejak lahir yang tertanam dalam jiwanya dan selalu apa adanya. Sifat
itu dapat lahir berupa perbuatan baik disebut akhlak mulia, atau perbuatan buruk, disebut akhlak yang tercela sesuai dengan pembinaannya.
13
B. Prestasi Belajar