Beberapa Perilaku Keberagamaan Siswa

4. Alat-alat sekolah yang kurang memadai 5. Bahan pelajaran yang kurang sesuai dengan kemampuan anak, dan lain-lain. c Lingkungan Masyarakat Masyarakat merupakan lembaga pendidikan ketiga setelah keluarga dan sekolah yang turut memberikan pengaruhnya terhadap kegiatan belajar anak. Pendidikan anak di lingkungan masyarrakat ini telah dimulai sejak anak lepas dari lingkungan belajarnya di sekolah. Apapun yang ada di lingkungan masyarakat secara langsung maupun tidak, akan membawa pengaruh terhadap perkembangan anak. Adapun hal-hal yang dapat mempengaruhi kegiatan belajar anak yang berasal dari lingkungan masyarakat adalah seperti: 1 Teman bergaul yang memberikan pengaruh yang kurang baik 2 Kegiatan-kegiatan di lingkungan masyarakat, seperti organisasi kemasyarakatan, sanggar seni dan lain-lain.

D. Beberapa Perilaku Keberagamaan Siswa

Tujuan eksternal pendidikan adalah mengupayakan subyek didik menjadi pribadi yang utuh dan terintegrasi. Untuk mencapai tujuan ini, tugas dan tanggung jawab keluarga orang tua adalah menciptakan situasi dan kondisi yang memuat iklim yang dapat dihayati anak-anak untuk memperdalam dan memperluas makna- makna esensial. Pribadi yang memiliki dasar-dasar serta mampu mengembangkan disiplin diri, berarti memiliki keteraturan diri berdasarkan acuan nilai moral. Ada beberapa prinsip yang sebaiknya diperhatikan oleh orang tua dalam penanaman iman di hati anak-anaknya. Yang pertama, membina hubungan yang harmonis dan akrab antara suami dan istri. Kedua membina hubungan yang harmonis dan akrab antara orang tua dengan anak. Ketiga mendidik seperti membiasakan memberi contoh dan lain-lain sesuai tuntunan islam. Pada awal pertumbuhan, anak lebih senang menirukan orang tuanya, kedua orang tua itu menjadi obyek yang diperhatikan oleh anaknya, obyek yang menjadi kebanggaan, menjadi figur yang ideal. Jika orang tuanya terlihat rukun, damai, harmonis maka keadaan itu akan menyenangkan anaknya serta membawa rasa tenang dalam jiwanya. Ketenangan tersebut akan memberikan pengaruh terhadap tingkah lakunya, baik di rumah maupun di luar rumah. Dalam membina hubungan akrab antara orang tua dan anak dibutuhkan adanya rasa kasih sayang, rasa aman, rasa dihargai, bebas dan pengawasan dari orang tua dalam menjalani kehidupannya sehari- hari. 29 Konsep di atas akan lebih sempurna hasilnya bila disertai dengan penerapan ajaran Islam dalam mendewasakan anak, seperti membiasakan shalat berjama’ah, membangunkan anak dari tidurnya dengan kasih sayang, makan secara islami, berdiskusi tentang hal-hal yang terjadi dalam rumah tangga, berdoa setelah shalat, dan zikir bersama. Semua perbuatan di atas merupakan sebagian cara dalam menanamkan iman di dalam berumah tangga. Kemampuan anak dalam berperilaku dan mengembangkan nilai-nilai agama ini memerlukan perhatian dan bantuan dari berbagai pihak, baik dari pihak orang tua, guru, maupun dari orang dewasa lainnya. 29 Dr. Ahmad Tafsir, Metodologi Pengajaran Agama Islam, Bandung: Remaja Rosdakarya, 1997 h. 125 Guru agama yang bijaksana dan mengerti perkembangan perasaan remaja yang tidak menentu dapat menggugah remaja kepada petunjuk agama tentang pertumbuhan dan perkembangan remaja yang sedang memasuki masa baligh puber disertai oleh perasaan condong pada lawan jenis. Beberapa ketentuan misalnya tentang batas-batas pergaulan antara wanita dan pria, masalah haidh dan mimpi, batas-batas aurat, akhlak terpuji dan pengendalian diri. Semua itu adalah untuk kepentingan remaja agar selamat dalam melalui masa peralihan yang tidak ringan tersebut. 30 Demikianlah, bahwa berbagai perilaku keberagamaan pada anak didik tidak terlepas dari peran serta orang tua dalam keluarga dan guru di sekolah. karenanya pribadi-priabdi dari mereka itulah yang menjadi dasar-dasar yang mampu mengembangkan diri serta memiliki keteraturan diri berdasar acuan nilai moral. Nilai-nilai moral itu kemudian diinternalisasi oleh anak didik sebagai dasar-dasar untuk mengarahkan perilaku keberagamaan.

E. Hubungan Antara Prestasi Belajar Pada Bidang Studi Akidah Akhlak