Gambar 3.1 Teknik Pengambilan Sampel
D. Teknik Pengumpulan Data
Data diperoleh dari hasil tes kedua kelompok sampel dengan pemberian tes kemampuan komunikasi matematik yang sama, yang dilakukan pada akhir pokok
bahasan materi yang telah dipelajari dan disusun berdasarkan silabus. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan teknik tes, yaitu tes
kemampuan komunikasi matematik. Tes kemampuan komunikasi matematik yang diberikan terdiri dari 6 soal dengan pokok pembahasan Lingkaran. Adapun tes
kemampuan komunikasi matematik diberikan kepada kelompok eksperimen yaitu kelas VIII 3 yang dalam pembelajarannya diterapkan metode TAPPS dan
kelompok kontrol yaitu kelas VIII 2 yang dalam pembelajarannya diterapkan pendekatan ekspositori.
E. Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa tes kemampuan komunikasi matematik. Soal tes untuk mengukur komunikasi matematik disusun
dalam bentuk uraian yang terdiri dari 6 buah tes berbentuk tes objektif dengan instrumen soal pada lampiran. Pemberian tes dilakukan untuk memperoleh data
tentang kemampuan komunikasi matematik siswa.
Kelas VIII 1
2 3
4
5
DIUNDI DIPEROLEH
2 3
EKS
KRL
3
2
DIUNDI DIPEROLEH
6 7
Adapun indikator yang akan diukur melalui tes uraian kemampuan komunikasi matematik akan dijelaskan sebagaimana terdapat pada Tabel di bawah
ini: Tabel 3.3
Kisi-Kisi Instrumen Tes Kemampuan Komunikasi Matematik Aspek Komunikasi
Indikator soal Nomor
Soal 1.
Written text
memberikan jawaban
dengan bahasa sendiri -
Siswa dapat menentukan perbandingan keliling dan luas dari dua lingkaran
yang jari-jarinya berbeda. -
Siswa dapat membuat model situasi pada lingkaran yang terbagi menjadi
beberapa bagian. 1
3
2. Drawing
Menggunakan fenomena dalam masalah
matematika -
Siswa dapat menentukan sketsa gambar dari sebuah kejadian nyata yang
menyatakan luas suatu daerah. -
Siswa dapat menentukan sketsa gambar dari sebuah kejadian nyata yang
menyatakan keliling lintasan. 2
5
3. Mathematical
Expression
Mengubah kalimat sehari-hari ke dalam
kalimat matematika -
Siswa dapat mengekspresikan konsep matematika pada lingkaran dalam
bahasa atau simbol matematika. 4,6
Untuk mengukur kemampuan komunikasi matematik, diperlukan rubrik penilaian sebagai acuan pemberian skor pada setiap indikator soal. Berikut ini
rubrik penskoran tes kemampuan komunikasi matematik :
Tabel 3.4 Pedoman Penskoran Tes Kemampuan Komunikasi Matematik
Skor Menulis
Written texts
Menggambar
Drawing
Ekspresi matematik
Mathematical Expression
Tidak ada jawaban, kalaupun ada terlihatkan tidak memahami konsep sehingga informasi yang diberikan tidak berarti apa-apa
1 Hanya sedikit dari
penjelasan yang benar
Melukiskan sketsa gambar salah
Membuat model matematika salah
2 Penjelasan secara
matematis masuk akal dan benar,
namun kurang lengkap
Melukiskan sketsa gambar benar, namun ada
yang kurang Membuat model
matematika dengan benar, namun proses
dan solusi salah
3 Penjelasan secara
matematis masuk akal, lengkap dan
benar, meskipun tidak tersusun secara
logis atau terdapat sedikit kesalahan
bahasa Melukiskan sketsa
gambar secara lengkap dan benar
Membuat model matematika dengan
benar, prosesnya benar, namun solusi
salah
4 Penjelasan secara
matematis masuk akal, lengkap dan
benar, serta tersusun secara logis
Membuat model matematika dengan
benar, proses dan solusi benar
Skor maksimal = 4 Skor maksimal = 3
Skor maksimal = 4
F. Analisis Instrumen
Sebuah tes terlebih dahulu diujicobakan sebelum digunakan sehingga memenuhi kriteria instrumen yang baik. Uji coba ini dimaksudkan untuk
memperoleh validitas, daya pembeda, tingkat kesukaran, dan reliabilitas instrumen. Dikatakan baik sebagai alat pengukur jika memenuhi persyaratan
berikut:
1. Validitas
Validitas instrumen menunjukkan bahwa hasil dari suatu pengukuran menggambarkan segi atau aspek yang diukur.
6
Uji validitas yang digunakan pada
instrumen tes kemampuan komunikasi matematik adalah dengan menggunakan validitas butir soal. Validitas dihitung dengan menggunakan rumus product
moment dari Pearson. Perhitungan validitas yang digunakan adalah rumus korelasi
product moment dengan angka kasar, yaitu:
7
} }{
{
2 2
2 2
y y
n x
x n
y x
xy n
r
xy
Keterangan: : koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y
N : Jumlah responden
X : skor butir soal
Y : skor total
Uji validitas instrumen dilakukan untuk membandingkan hasil perhitungan dengan
pada taraf signifikansi 5, dengan terlebih dahulu menetapkan degrees of freedom atau derajat kebebasan yaitu dk = n-2. Soal dikatakan valid
jika nilai , sebaliknya soal dikatakan tidak valid jika nilai
. Berdasarkan hasil perhitungan uji validitas instrumen penelitian, dari 6 item
penyataan yang diujicobakan diperoleh 6 item pernyataan yang valid, yang terdiri
6
Nana Syaodih Sukmadinata, op.cit., h. 228.
7
Subana, Dasar-dasar Penelitian Ilmiah, Bandung: Pustaka Setia, 2001, h. 130