Jika F
hitung
F
tabel
maka H ditolak
6 Kesimpulan F
hit
≤ F
tab
: Distribusi populasi mempunyai varians yang sama homogen F
hit
F
tab
: Distribusi populasi mempunyai varians yang tidak homogen
2. Uji Hipotesis
Apabila asumsi untuk uji-t telah terpenuhi, maka untuk menguji hipotesis digunakan uji-t yang bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat
perbedaan antara dua variabel yang terdapat dalam penelitian ini. Rumus yang digunakan adalah :
a. Jika varian populasi homogen, maka
14
: S
total 2
= t
hitung
= , dk = n
1
+ n
2
– 2
b. Jika varian populasi heterogen
15
:
t
hitung
= , dk =
keterangan: = jumlah sampel pada kelompok eksperimen
= jumlah sampel pada kelompok kontrol = rata-rata hasil belajar kelompok eksperimen
= rata-rata hasil belajar kelompok kontrol varians kelompok eksperimen
= varians kelompok kontrol
14
Sudjana, Metoda Statistika Bandung:Tarsito, 2005, ed. Keenam, h. 239.
15
Ibid., h. 241.
Jika uji prasyarat analisis tidak terpenuhi, yaitu apabila pada uji normalitas pada kelompok eksperimen dan atau kelompok kontrol tidak berasal dari populasi
berdistribusi normal, maka untuk menguji hipotesis digunakan uji statistik non parametrik. Adapun jenis statistik non parametrik yang digunakan pada penelitian
ini adalah uji Mann Whitney Uji ”U”. untuk sampel besar dengan taraf signifikan α = 0,01.
16
Rumus Uji Mann Whitney yang digunakan yaitu:
dengan dan
Keterangan: : nilai rata-rata
: nilai simpangan baku : banyak anggota kelompok 1
: banyak anggota kelompok 2
H. Hipotesis Statistik Hipotesis yang diajukan dalam pengujian pada penelitian ini adalah:
H
o
:
2 1
H
1
:
2 1
Keterangan:
1
= rata-rata kemampuan komunikasi matematik siswa pada kelas
eksperimen
2
= rata-rata kemampuan komunikasi matematik siswa pada kelas
kontrol Tingkat signifikasi yang diambil dalam penelitian ini adalah derajat
kepercayaan 95 dan = 5 .
Dengan Kriteria pengujian : Jika t
hitung
≤ t
tabel
, maka Ho diterima H
a
ditolak Jika
t
hitung
t
tabel
, maka Ho ditolak H
a
diterima
16
Kadir, op. cit., h. 275
46
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1. Deskripsi Data
Penelitian yang dilaksanakan di SMP 178 Jakarta ini bertujuan untuk melihat pengaruh pembelajaran menggunakan metode TAPPS terhadap
kemampuan komunikasi matematik siswa dengan mengambil dua kelompok untuk dijadikan sampel penelitian. Sampel yang digunakan sebanyak 72 yaitu
kelas VIII-3 sebagai kelompok eksperimen yang terdiri dari 36 orang siswa yang diajarkan dengan menggunakan metode TAPPS, sedangkan kelas VIII-2 sebagai
kelompok kontrol yang terdiri dari 36 orang siswa yang diajarkan dengan pembelajaran ekspositori dengan materi yang diajarkan adalah materi Lingkaran.
Untuk mengetahui kemampuan komunikasi matematik kedua kelompok, setelah diberikan perlakuan yang berbeda antara kelompok eksperimen dan
kelompok kontrol, kemudian kedua kelompok pada akhir pembelajaran diberikan posttes berupa tes uraian yang terdiri dari 6 butir soal. Tes kemampuan
komunikasi matematik tersebut telah di uji cobakan di kelas IX-3 SMP 178 Jakarta, dan telah dianalisis karakteristiknya berupa uji validitas, uji realibilitas,
uji taraf kesukaran dan uji daya pembeda soal. Sebelum diberikan tes, pada kelas eksperimen diberikan perlakuan yaitu pembelajaran dengan menggunakan metode
TAPPS dan pada kelas kontrol diberikan pembelajaran dengan menggunakan metode ekspositori.
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah hasil tes kemampuan komunikasi matematik siswa. Setelah kedua kelompok sampel diberikan tes
kemampuan komunikasi matematik, maka diperoleh hasil dari kedua kelompok tersebut. Kemudian dilakukan perhitungan pengujian prasyarat analisis dan
pengajuan hipotesis. Adapun hasil tes kemampuan komunikasi matematik siswa dari kedua kelompok adalah sebagai berikut:
a. Data Kemampuan Komunikasi Matematik Kelas Eksperimen
Data tes kemampuan komunikasi matematik yang diberikan kepada kelas eksperimen dengan jumlah siswa sebanyak 36 siswa, dengan nilai tertinggi 100
dan nilai terendah 41. Data hasil tes kemampuan komunikasi matematik yang diperoleh kemudian disajikan dalam bentuk tabel sebagai berikut :
Tabel 4.1 Hasil
Posttest Kemampuan Komunikasi Matematik Kelas Eksperimen
Statistik Kelompok
Eksperimen
Banyak sampel 36
Nilai terendah 41
Nilai tertinggi 100
Mean 73,28
Median 73,83
Modus 73,83
Varians 217,78
Simpangan Baku 14,76
Kemiringan -0,04
KetajamanKurtosis 0,2638
Berdasarkan data tabel 4.1, terlihat bahwa banyak sampel pada keleas eksperimen yaitu sebanyak 36 siswa. Nilai terendah hasil posttest kelas
eksperimen yaitu 41 sedangkan nilai tertinggi yaitu 100. Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh nilai rata-rata
̅ 73,28, median Me sebesar 73,83, modus Mo sebesar 73,83, varians
sebesar 217,78, simpangan baku sebesar 14,76. Tingkat kemiringan di kelas eksperimen sebesar -0,04 dan
memiliki ketajaman 0,2638. lampiran 13, hal 171.
1 2
3 4
5 6
7 8
9 10
20 40
60 80
100 120
Fr ek
uen si
Nilai
Kelas Eksperimen
Berdasarkan nilai KKM pada tempat penelitian yaitu sebesar 65 untuk mata pelajaran matematika, maka sebanyak 25 siswa kelompok eksperimen mendapat
nilai diatas KKM. Sedangkan siswa yang mendapat nilai di bawah KKM sebanyak 11 siswa.
Secara visual penyebaran data hasil kemampuan komunikasi matematik di kelas eksperimen dengan menggunakan metode TAPPS dapat dilihat pada kurva
dibawah ini:
Gambar 4.1 Kurva Hasil
posttest Kemampuan Komunikasi Matematik Kelas Eksperimen
Dari kurva di atas, terlihat bahwa kurva hampir seimbang. Median terletak di tengah, dan modus berada di atas rata-rata. Ini menunjukan bahwa
X
Me ≤ Mo. Kurva di atas, memiliki koefisien -0,04 negatif, artinya kurva di atas
memiliki model negatif yaitu ekor memanjang ke kiri. Hal ini menggambarkan bahwa data menyebar pada nilai-nilai di atas rata-rata. Sehingga siswa yang
memperoleh nilai di atas rata-rata lebih banyak dibanding siswa yang memperoleh nilai di bawah rata-rata. Sedangkan ketajaman atau kurtosis sebesar 0,2638 yang
artinya lebih dari 0,263 yaitu kurva berbentuk runcing atau leptokurtis dengan distribusi data cenderung mengelompok diatas rata-rata lampiran 13, hal 174.
Ditinjau dari indikator komunikasi matematik kelas eksperimen diperoleh rata-rata secara keseluruhan sebesar 5,39. Deskripsi data indikator kemampuan
komunikasi matematik disajikan pada table 4.2 :