33
4.4 Hasil Pengujian Efektivitas Anti Aging
Pengukuran efektivitas anti aging dilakukan dengan mengukur kondisi kulit sukarelawan. Hal ini bertujuan agar bisa melihat seberapa besar pengaruh
masker peel-off ekstrak buah terong belanda yang digunakan dalam perawatan kulit yang mengalami penuaan dini. Berdasarkan uji normalitas dengan Shapiro-
Wilk test, diperoleh nilai p0,05,maka dapat disimpulkan bahwa data tidak terdistribusi normal, sehingga dilakukan uji non parametrik Kruskal Wallis
dilanjutkan dengan Uji Mann-Whitney, Friedman test dan Wilcoxon test.
4.4.1 Kadar Air moisture
Pengukuran kadar air dilakukan dengan menggunakan alat moisture chacker yang terdapat dalam perangkat skin analyzer Aramo. Data hasil
pengukuran kadar air pada kulit semua kelompok sukarelawan dapat dilihat pada Tabel 4.3.
Data dianalisis dengan menggunakan uji non parametrik Kruskal Wallis untuk mengetahui efektivitas formula terhadap kadar air kulit sukarelawan dan
diperoleh nilai p0,05 pada minggu ketiga dan keempat yang menunjukkan bahwa adanya perbedaan efektivitas antar formula. Untuk megetahui formula
mana yang berbeda maka dilakukan uji Mann-Whitney. Dari hasil uji Mann- Whitney dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan peningkatan kadar air yang
signifikan antara F0 dengan FIII nilai p0,05. Untuk mengetahui perubahan kondisi kulit selama waktu perawatan, maka
data selanjutnya dianalisis menggunakan Friedman test dan diperoleh nilai p0,05 yang menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan selama perawatan. Data
kemudian dianalisis lebih lanjut menggunakan Wilcoxon test dan diperoleh nilai
34 p0,05 yang menunjukkan bahwa penggunaan masker memberikan perbedaan
yang signifikan terhadap kondisi kulit.
Tabel 4.3 Data Hasil Pengukuran Kadar Air Pada Kulit Sukarelawan
F Kadar Air
Waktu Minggu 1
2 3
4 B
A B
A B
A B
A F.0
31 ±2,08
31 ±1,00
32 ±1,15
32 ±1,53
33 ±0,58
33 ±1,00
33 ±0,58
34 ±0,58
34 ±0,58
F.I 32
±1,15 31
±1,53 33
±1,15 33
±1,15 34
±1,15 34
±1,00 34
±1,15 35
±1,00 35
±0,58
F.II 31
±1,52 32
±2,08 33
±2,08 34
±1,00 34
±1,53 35
±1,53 35
±1,00 36
±1,00 36
±1,15
F.III 32
±1,00 32
±1,53 34
±1,00 35
±1,53 35
±1,00 35
±1,00 36
±0,58 36
±0,58 37
±0,58
Keterangan: Dehidrasi 0-29; Normal 30-50; Hidrasi 51-100 Aramo, 2012
F : Formula
B : Sebelum aplikasi masker peel-off
A : Sesudah aplikasi masker peel-off
F.0 : Basis masker peel-off tanpa ekstrak blanko
F.I : Masker peel-off ekstrak buah terong belanda konsentrasi 1
F.II : Masker peel-off ekstrak buah terong belanda konsentrasi 3
F.III : Masker peel-off ekstrak buah terong belanda konsentrasi 5
Pada tabel di atas dapat dilihat bahwa semua kelompok sukarelawan memiliki kadar air normal yaitu 31±1,52 - 32±1,15. Perawatan yang dilakukan
menunjukkan adanya efek peningkatan kadar air kulit sukarelawan setelah pemakain masker peel-off. Grafik pengaruh pemakain masker peel-off terhadap
kadar air kulit sukarelawan selama empat minggu perawatan dapat dilihat pada Gambar 4.1.
35
Gambar 4.1 Grafik pengaruh perbedaan formula terhadap kadar air kulit wajah
sukarelawan
Grafik di atas menunjukkan bahwa pemakaian masker peel-off memberikan efek terhadap kadar air kulit wajah sukarelawan, dimana kadar air
kulit meningkat setelah penggunaan masker peel-off selama empat minggu perawatan. Peningkatan persentase kadar air kulit paling tinggi ditunjukkan oleh
kelompok sukarelawan dengan perawatan menggunakan formula III. Kandungan air pada kulit sehat sebesar 60 agar kulit tetap lembut,
kenyal, cerah, memasok sel dengan nutrisi yang cukup sehingga kulit tetap lembut dan berfungsi dengan baik Bentley, 2006.Untuk fungsi fisiologisnya kulit
memerlukan lemak dan air.Lapisan lemak di permukaan kulit dan bahan-bahan dalam stratum korneum yang bersifat higroskopis dapat menyerap air dan berada
dalam hubungan yang fungsional disebut Natural Moisturizing Factor.Kemampuan stratum korneum untuk mengikat air sangat penting bagi
fleksibilitas dan kelenturan kulit Tranggono dan Latifah, 2007.Kemampuan kulit dalam menyerap absorbsi sangat dipengaruhi oleh metabolisme, kelembaban dan
ketebalan kulit Darmawan, 2013.
20 25
30 35
40
1 2
3 4
K ad
ar ai
r
Waktu Minggu
F 0 F I
F II F III
36
4.4.2 Kehalusan evenness