Kesimpulan Saran KESIMPULAN DAN SARAN

44

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa: 1. Ekstrak buah terong belanda dapat diformulasikan dalam bentuk sediaan masker peel-off sebagai anti aging. Efektivitas yang paling baik terlihat pada konsentrasi ekstrak buah terong belanda 5 yang mampu merawat kondisi air kulit yang hampir dehidrasi menjadi normal, kehalusan kulit yang normal menjadi lebih halus, ukuran pori yang besar menjadi kecil, dan jumlah noda yang banyak menjadi berkurang. 2. Perbedaan konsentrasi ekstrak buah terong belanda dalam sediaan masker peel-off mempengaruhi efek anti aging yang ditimbulkan. Semakin meningkatnya konsentrasi ekstrak buah terong belanda dalam sediaan dapat meningkatkan efek sebagai anti aging.

5.2 Saran

Diharapkan kepada peneliti selanjutnya dapat memodifikasi formula masker peel-off yang lebih stabil. 45 DAFTAR PUSTAKA Achroni, K., 2012. Semua Rahasia Kulit Cantik dan Sehat Ada Di sini. Jakarta: PT. Buku Kita. Halaman 15 – 17. Ardhie, M.A., 2011. Radikal bebas dan Peran Antioksidan dalam Mencegah Penuaan. Jakarta, Scientific Journal of Pharmaceutical Development and Medical Application. 241:4 – 9. Aramo.2012. Skin and Hair Diagnosis System. Sungnam: Aram Huvis Korea Ltd. Halaman 1 – 10. Balitbangkes.2000. Inventaris Tanaman Obat Indonesia I Jilid 1.Departemen Kesehatan dan Kesehatan Sosial RI. Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. Halaman 89 – 90. Barel, A., Paye, M., dan Maibach, H., 2009. Cosmetic Science and Technology.Edisi kedua. New York: John Willy and Son Inc. Halaman 626 – 629. Basuki, K.S., 2003. Tampil Cantik dengan Perawatan Sendiri. Jakarta: Gramedia Pustaka Utrama. Halaman 28 – 32. Bentley, V., 2006.Siasat Jitu Awet Muda. Jakarta: Erlangga. Halaman 14, 19. Bogadenta, A., 2012. Antisipasi Gejala Penuaan Dini dengan Kesaktian Ramuan Herbal. Jogjakarta: Buku Biru. Halaman 15, 26 – 27. Darmawan, A.B., 2013. Anti-Aging Rahasia Tampil Muda di Segala Usia. Yogyakarta: Media Pressindo. Halaman 8, 18, 31 – 41. Ditjen POM RI., 1979. Farmakope Indonesia.Edisi tiga. Direktorat Jendral POM RI., Jakarta : Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Halaman 33. Ditjen POM RI., 1985. Formularium Kosmetika Indonesia.Direktorat Jendral POM RI., Jakarta : Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Halaman 29. Draelos, Z.D., dan Thaman L.A., 2006. Cosmetic Formulation of Skin Care Product.New York: Taylor and Francis Group. Halaman 377. Hernani., dan Raharjo. 2005. Tanaman Berkhasiat Antioksidan.Jakarta: Penebar Swadaya. Halaman 3 – 4. 46 Jaelani.2009. Ensiklopedia Kosemetika Nabati. Jakarta: Pustaka Populer Obor. Halaman 153 – 155. Kumalaningsih.2006. Antioksidan Alami Terong Belanda Tamarillo. Surabaya: Trubus Agrisarana. Halaman 16. Madan, J., and Singh, R., 2010. Formulation and Evaluation of Aloe Vera Topical Gels.International Journal of Pharmaceutical Sciences.22:551- 555. Mulyawan, D., dan Suriana, N., 2013.A-Z tentang kosmetik.Jakarta: Elex Media Komputindo. Halaman 16 – 17, 21 – 25. Noormindhawati, L., 2013. Jurus Ampuh Melawan Penuaan Dini. Jakarta: Kompas Gramedia. Halaman 2 – 5, 74. Putro, D.S., 1997. Agar Awet Muda. Purwodadi: Trubus Agrisarana. Halaman 2 – 3. Rawlins, E.A., 2003. Bentley’s Textbook of Pharmaceutics. 18 th ed. London: Bailierre Tindall. Halaman 355. Rieger, M.M., 2000. Harry’s Cosmetology 8 th Edition. New York: Chemical Publishing Co.Inc. Halaman 471 – 483. Sinaga, I.L., 2009. Skrining Fitokimia dan Uji Aktifitas Antioksidan dari Ekstrak Etanol Buah Terong Belanda Solanum betaceum Cav.. Medan: Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara. Sumaryati, E., 2012. Senam Kecantikan dan Anti Penuaan. Yogyakarta: Citra Media. Halaman 34 – 36. Surianti, N.S., 2012. Pengaruh Konsentrasi Asam Sitrat Terhadap Karakteristik Ekstrak Pigmen Limbah Selaput Lendir Biji Terung Belanda Cyphomandra betacea. Cav.dan Aktifitas Antioksidannya. Bali: Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Udayana. Suryadi, S.I., 2012. Tips Agar Tetap Awet Muda. Yogyakarta: Hanggar Kreator. Halaman 18 – 20. Tranggono, R.I., dan Latifah, F., 2007. Buku Pegangan Ilmu Pengetahuan Kosmetik. Jakarta: PT.Gramedia Pusaka Utama. Halaman 11 – 32, 167. Vinski, D., 2012. Perfect BeautyAnti Aging.Jakarta:PT.ElexMediaKomputindo. Halaman 69. Wasitaatmadja, S.M., 1997. Penuntun Ilmu Kosmetik Medik. Jakarta: UI-Press. Halaman 2 – 4, 16 – 21. 47 Wibowo, D.S., 2005. Anatomi Tubuh Manusia. Jakarta: PT. Grasindo. Halaman 13 – 22. Zelfis, F., 2012.Kunci Awet Muda. Cetakan Pertama. Yogyakarta: Laksana. Halaman 23. 48 Lampiran 1.Surat hasil identifikasi sampel 49 Lampiran 2. Gambar bahan dan alat Buah terong belanda utuh Penampang melintang buah terong belanda pH meter “HANNA” Viskometer Brookfield 50 Lampiran 2. Lanjutan Pohon terong belanda Rotary Evaporator 51 Lampiran 2. Lanjutan Neraca Analitik Moisture Checker Lensa perbesaran 1x, 10x, 60x Skin Analyzer 1x 10x 60x 52 Lampiran 3.Bagan penyiapan sampel Disortasi, dicuci, Dibelah, dikerok Dihaluskan dengan blender Ditimbang sebanyak 1kilogram Daging dan biji buah terong belanda Jus buah terong belanda 1,5 kg buah terong belanda 53 Ampas Maserat I Ampas Maserat II Ekstrak kental buah terong belanda Lampiran 4.Bagan ekstraksi buah terong belanda dimasukkan kedalam wadah kaca berwarna gelap direndam dengan etanol 96 sebanyak 7,5 L selama 5 hari terlindung dari cahaya diaduk sesekali diserkai ditambahkan cairan penyari sebanyak 2,5 L direndam selama 2 hari diserkai dipekatkan dengan alat rotary evaporator pada suhu 50 C 1 kg jus buah terong belanda 54 Lampiran 5.Bagan pembuatan basis masker peel-off Ditimbang Ditimbang Ditambahkan air Ditambah air panas Dipanaskan 20 kali berat carbomer 940 Didiamkan 15 menit Digerus konstan Diaduk homogen Ditambahkan air panas Diaduk a homogen Ditambahkan air panas Diaduk homogen Di Diaduk homogen Ditambahkan gliserin Ditambahkan etanol Massa transparan Polivinil Alkohol Carbomer 940 Mucillago Na. Lauril sulfat Larutan Na. Lauril sulfat Campuran Nipagin Larutan nipagin Campuran Basis masker peel-off 55 Lampiran 6.Bagan pembuatan masker peel-off ekstrak buah terong belanda Ditimbang Ditimbang Ditambahkan air Ditambah air panas Dipanaskan 20 kali berat carbomer 940 Didiamkan 15 menit Digerus konstan Diaduk homogen Ditambahkan air panas Diaduk a homogen Ditambahkan air panas Diaduk homogen Di Diaduk homogen Ditambahkan gliserin Ditambahkan etanol Ditambahkan ekstrak buah terong belanda Massa transparan Mucillago Na. Lauril sulfat Larutan. Na. Lauril sulfat Campuran Nipagin Larutan nipagin Campuran Basis masker peel-off Polivinil Alkohol Carbomer 940 Masker peel-off ekstrak buah terong belanda 56 Lampiran 7.Surat pernyataan persetujuan Informed Consent SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN INFORMED CONSENT Saya yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : Umur : Alamat : Setelah mendapatkan penjelasan dari peneliti mengenai prosedur dan manfaat dari penelitian ini, maka saya mengatakan SETUJU untuk ikut serta dalam penelitian dari Sherly Marina Batubara dengan judul “Formulasi Masker Peel-off Ekstrak Buah Terong Belanda Cyphomandra betacea Cav. Sendtn sebagai Anti Aging”sebagai upaya untuk mengetahui apakah sediaan masker peel- off yang dihasilkan mampu memberikan efek anti penuaan dini. Saya menyatakan sukarela dan bersedia untuk mengikuti prosedur penelitian yang telah ditetapkan. Persetujuan ini saya buat dengan penuh kesadaran dan tanpa paksaan dari pihak manapun. Demikianlah surat pernyataan ini dibuat untuk dapat digunakan sebagaimana mestinya. Medan, Mei 2015 Peneliti Sukarelawan Sherly Marina Batubara Nama Lengkap 57 Lampiran 8.Gambar masker peel-off Keterangan : F0 : Masker peel-off blanko FI : Masker peel-off ekstrak buah terong belanda konsentrasi 1 FII : Masker peel-off ekstrak buah terong belanda konsentrasi 3 FIII : Masker peel-off ekstrak buah terong belanda konsentrasi 5 F0 FIII FII FI 58 Lampiran 9.Gambar hasil uji evaluasi dan stabilitas masker peel-off Masker peel-off pada awal pembuatan Masker peel-off setelah penyimpanan selama 12 minggu FI FIII FII F0 FIII FII FI F0 59 Lampiran 9. Lanjutan Evaluasi homogenitas masker peel-off 60 Lampiran 10.Gambar uji iritasi dan pada saat pemakaian masker pada sukarelawan 61 Lampiran 10.Lanjutan 62 Lampiran 11.Hasil skin analyzer  Kadar air moisture Kondisi awal Perawatan minggu ke-1 Perawatan minggu ke-2 Perawatan minggu ke-3 Perawatan minggu ke-4 63 Lampiran 11.Lanjutan  KehalusanPori EvennessPore Kondisi Awal Perawatan Minggu ke-1 64 Lampiran 11.Lanjutan Perawatan Minggu ke-2 Perawatan Minggu ke-3 65 Lampiran 11.Lanjutan Perawatan Minggu ke-4  Noda Spot Kondisi Awal 66 Lampiran 11.Lanjutan Perawatan Minggu ke-1 Perawatan Minggu ke-2 67 Lampiran 11.Lanjutan Perawatan Minggu ke-3 Perawatan Minggu ke-4 68 Lampiran 12.Data hasil uji efektivitas anti agimg 1. Data hasil pengukuran kadar air pada kulit sukarelawan F SKR Kadar Air Kondisi Awal Minggu I Minggu II Minggu III Minggu IV B A B A B A B A F 1 30 30 31 31 32 32 33 33 34 2 33 32 33 34 33 34 34 34 35 3 29 31 31 32 33 33 33 34 34 Rata-rata 31 ±2,08 31 ±1,00 32 ±1,15 32 ±1,53 33 ±0,58 33 ±1,00 33 ±0,58 34 ±0,58 34 ±0,58 F I 4 31 31 32 32 33 34 35 35 35 5 33 33 34 34 35 35 35 36 36 6 31 30 32 32 33 33 33 34 35 Rata-rata 32 ±1,15 31 ±1,53 33 ±1,15 33 ±1,15 34 ±1,15 34 ±1,00 34 ±1,15 35 ±1,00 35 ±0,58 F II 7 33 33 34 34 34 35 35 36 37 8 30 34 35 35 36 36 36 37 37 9 31 30 31 33 33 33 34 35 35 Rata-rata 31 ±1,52 32 ±2,08 33 ±2,08 34 ±1,00 34 ±1,53 35 ±1,53 35 ±1,00 36 ±1,00 36 ±1,15 F III 10 31 30 33 33 34 35 36 36 37 11 32 33 35 36 36 34 37 37 38 12 33 32 34 35 35 36 36 37 37 Rata-rata 32 ±1,00 32 ±1,53 34 ±1,00 35 ±1,53 35 ±1,00 35 ±1,00 36 ±0,58 36 ±0,58 37 ±0,58 Keterangan: Dehidrasi 0-29; Normal 30-50; Hidrasi 51-100 Aramo, 2012 F : Formula SKR : Sukarelawan B : Sebelum aplikasi masker peel-off A : Sesudah aplikasi masker peel-off F 0 : Basis masker peel-off tanpa ekstrak blanko F I : Masker peel-off ekstrak buah terong belanda konsentrasi 1 F II : Masker peel-off ekstrak buah terong belanda konsentrasi 3 F III : Masker peel-off ekstrak buah terong belanda konsentrasi 5 69 Lampiran 12.Lanjutan 2. Data hasil pengukuran kehalusan pada kulit sukarelawan F SKR Tingkat Kehalusan Kondisi Awal Minggu I MingguII Minggu III Minggu IV B A B A B A B A F 1 37 36 36 36 36 35 35 35 35 2 38 38 37 37 36 36 35 35 35 3 36 36 36 36 35 35 35 35 35 Rata-rata 37 ±1,00 37 ±1,15 36 ±0,58 36 ±0,58 36 ±0,58 35 ±0,58 35 ±0,00 35 ±0,00 35 ±0,00 F I 4 36 36 35 35 35 35 34 34 33 5 37 37 36 36 35 35 35 35 34 6 36 36 34 34 33 33 32 32 32 Rata-rata 36 ±0,58 36 ±0,58 35 ±1,00 35 ±1,00 34 ±1,15 34 ±1,15 34 ±,1,53 34 ±1,53 33 ±1,00 F II 7 37 37 36 36 35 35 32 32 32 8 38 38 37 37 36 36 35 35 33 9 36 36 35 35 34 34 33 33 32 Rata-rata 37 ±1,00 37 ±1,00 36 ±1,00 36 ±1,00 35 ±1,00 35 ±1,00 33 ±1,53 33 ±1,23 32 ±0,58 F III 10 38 38 36 36 35 35 34 34 33 11 39 39 37 37 35 35 33 33 31 12 37 37 35 35 34 34 32 32 30 Rata-rata 38 ±1,00 38 ±1,00 36 ±1,00 36 ±1,00 35 ±0,58 35 ±0,58 33 ±1,00 33 ±1,00 31 ±1,53 Keterangan: Halus 0-31; Normal 32-51; Kasar 52-100 Aramo, 2012 F : Formula SKR : Sukarelawan B : Sebelum aplikasi masker peel-off A : Sesudah aplikasi masker peel-off F 0 : Basis masker peel-off tanpa ekstrak blanko F I : Masker peel-off ekstrak buah terong belanda konsentrasi 1 F II : Masker peel-off ekstrak buah terong belanda konsentrasi 3 F III : Masker peel-off ekstrak buah terong belanda konsentrasi 5 70 Lampiran 12.Lanjutan 3. Data hasil pengukuran besar pori pada kulit sukarelawan F SKR Ukuran Pori Kondisi Awal MingguI MingguII Minggu III Minggu IV B A B A B A B A F 1 27 27 27 26 26 24 24 24 24 2 24 24 24 24 25 25 25 24 24 3 30 30 30 30 29 30 29 29 28 Rata-rata 27 ±3,00 27 ±3,00 27 ±3,00 27 ±3,05 27 ±2,08 26 ±3,21 26 ±2,65 26 ±2,89 25 ±2,31 F I 4 25 25 24 24 23 23 22 22 21 5 29 29 27 27 26 26 24 25 23 6 27 27 25 25 24 24 23 23 22 Rata-rata 27 ±2,00 27 ±2,00 25 ±1,53 25 ±1,53 24 ±1,53 24 ±1,53 23 ±1,00 23 ±1,53 22 ±1,00 F II 7 24 24 22 22 20 22 20 20 18 8 31 31 29 29 27 27 22 22 20 9 24 24 22 22 20 20 18 18 18 Rata-rata 26 ±4,04 26 ±4,04 24 ±4,04 24 ±4,04 22 ±4,04 23 ±4,04 20 ±2,00 20 ±2,00 19 ±1,15 F III 10 25 25 23 23 20 20 18 18 16 11 32 32 30 30 27 27 24 25 22 12 30 30 29 29 25 25 21 22 20 Rata-rata 29 ±3,60 29 ±3,60 27 ±3,78 27 ±3,78 24 ±3,60 24 ±3,60 21 ±3,00 22 ±3,51 19 ±3,05 Keterangan: Kecil 0-19; Besar 20-39; Sangat besar 40-100 Aramo, 2012 F : Formula SKR : Sukarelawan B : Sebelum aplikasi masker peel-off A : Sesudah aplikasi masker peel-off F 0 : Basis masker peel-off tanpa ekstrak blanko F I : Masker peel-off ekstrak buah terong belanda konsentrasi 1 F II : Masker peel-off ekstrak buah terong belanda konsentrasi 3 F III : Masker peel-off ekstrak buah terong belanda konsentrasi 5 71 Lampiran 12.Lanjutan 4. Data hasil pengukuran noda pada kulit sukarelawan. F SKR Jumlah Noda Kondisi Awal Minggu I Minggu II Minggu III Minggu IV B A B A B A B A F 1 53 53 53 53 53 53 53 53 53 2 54 54 54 54 54 54 54 54 54 3 53 53 53 53 53 53 53 53 53 Rata-rata 53 ±0,58 53 ±0,58 53 ±0,5 8 53 ±0,58 53 ±0,58 53 ±0,58 53 ±0,58 53 ±0,58 53 ±0,58 F I 4 60 60 59 59 58 58 57 57 56 5 59 59 58 58 57 57 56 56 54 6 58 58 57 57 56 56 54 54 53 Rata-rata 59 ±1,00 59 ±1,00 58 ±1,00 58 ±1,00 57 ±1,00 57 ±1,00 55 ±1,53 56 ±1,53 54 ±1,53 F II 7 57 57 56 56 54 54 53 53 51 8 59 59 58 58 57 57 56 56 54 9 58 58 56 56 54 54 53 53 52 Rata-rata 58 ±1,00 58 ±1,00 57 ±1,15 57 ±1,15 55 ±1,73 55 ±1,73 54 ±1,73 54 ±1,73 52 ±1,53 F III 10 50 50 49 49 47 47 45 45 42 11 51 51 50 50 48 48 47 47 45 12 53 53 51 51 48 48 45 45 44 Rata-rata 51 ±1,53 51 ±1,53 50 ±1,00 50 ±1,00 48 ±0,58 48 ±0,58 48 ±1,15 48 ±1,15 44 ±1,53 Keterangan: Sedikit noda 0-19;Banyak noda 20-39; Sangat banyak noda 40-100 Aramo, 2012 F : Formula SKR : Sukarelawan B : Sebelum aplikasi masker peel-off A : Sesudah aplikasi masker peel-off F 0 : Basis masker peel-off tanpa ekstrak blanko F I : Masker peel-off ekstrak buah terong belanda konsentrasi 1 F II : Masker peel-off ekstrak buah terong belanda konsentrasi 3 F III : Masker peel-off ekstrak buah terong belanda konsentrasi 5 72 Lampiran 13.Data hasil uji statistik  Kadar air Moisture Tests of Normality Perlakuan Kolmogorov-Smirnov a Shapiro-Wilk Statistic df Sig. Statistic df Sig. M0 dim ension1 F 0 .292 3 . .923 3 .463 F I .385 3 . .750 3 .000 F II .253 3 . .964 3 .637 F III .175 3 . 1.000 3 1.000 B_M1 dim ension1 F 0 .385 3 . .750 3 .000 F I .253 3 . .964 3 .637 F II .292 3 . .923 3 .463 F III .253 3 . .964 3 .637 A_M1 dim ension1 F 0 .385 3 . .750 3 .000 F I .385 3 . .750 3 .000 F II .292 3 . .923 3 .463 F III .175 3 . 1.000 3 1.000 B_M2 dim ension1 F 0 .385 3 . .750 3 .000 F I .385 3 . .750 3 .000 F II .175 3 . 1.000 3 1.000 F III .253 3 . .964 3 .637 A_M2 dim ension1 F 0 .385 3 . .750 3 .000 F I .385 3 . .750 3 .000 F II .253 3 . .964 3 .637 F III .175 3 . 1.000 3 1.000 B_M3 dim ension1 F 0 .175 3 . 1.000 3 1.000 F I .175 3 . 1.000 3 1.000 F II .253 3 . .964 3 .637 F III .175 3 . 1.000 3 1.000 A_M3 dim ension1 F 0 .385 3 . .750 3 .000 F I .385 3 . .750 3 .000 F II .175 3 . 1.000 3 1.000 F III .385 3 . .750 3 .000 B_M4 dim ension1 F 0 .385 3 . .750 3 .000 F I .175 3 . 1.000 3 1.000 F II .175 3 . 1.000 3 1.000 F III .385 3 . .750 3 .000 A_M4 dim ension1 F 0 .385 3 . .750 3 .000 F I .385 3 . .750 3 .000 F II .385 3 . .750 3 .000 F III .385 3 . .750 3 .000 a. Lilliefors Significance Correction 73 Lampiran 13. Lanjutan Kruskal-Wallis Test Test Statistics

a,b