Frekuensi pembutan keputusan sesuai dengantingkatannya. Apabila keputusan tertinggi itu hanya dibuat satu dua kali maka akan makin kebawah tingkat keputusan
itu, makin tinggi frekuensi pembuatannya.
2.10 Studi Pendahuluan
Iliyda 2006 penelitiannya yang berjudul: “ Analisis Faktor Faktor Yang Mempengaruhi Simpanan Mudhorobah Pada Bank Syariah Di Sumut “ menggunakan
metode Ordinary Least Square OLS, dengan sampel sebesar 100 responden. Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa pengujian hipotesis membuktikan variabel
motivasi dan persepsi mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan Masyarakat untuk menabung di bank syariah. Variabel persepsi dan motivasi
berpengaruh positif masing masing pada tingkat keyakinan 99 dan 95 t hitung t tbel.
Berdasarkan hasil estimasi tanda positif dari koefisien regresi variabel persepsi sesuai dengan hipotesis yang menyatakan bahwa terdapat pengaruh yang positif antara
variabel persepsi dengan keputusan Masyarakat untuk menabung. Hal ini sesuai dengan tanggapan responden yang menyatakan sangat setuju dan setuju terhadap motivasi
menabung di bank syariah sebesar 41,50, yang mendakati keputusan menabung yang menyatakan sangat setuju dan setuju sebesar 41 dan 40.
Afrizal 2004 penelitiannya yang berjudul “ Analisis Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Masyarakat Pada PT. Bank Syariah Mandiri Cabang Medan.
Kesimpulan dari penelitian ini bahwa kualitas pelayanan yang terdiri dari dimensi
MARDALENA : ANALISIS FAKTOR-FAKTOR KEPUTUSAN MASYARAKAT DALAM MENABUNG PADA BANK SYARIAH DI MEDAN, 2008.
dimensi reliability, responsivenes, assurance, emphaty, dan tangibles berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan Masyarakat di PT. Bank Syariah Mandiri Cabang
Medan sebesar 0,363 alpa 0,05. Hal ini berarti dimensi dimensi kualitas pelayanan tersebut dapat menjelaskan sebesar 36,30 terhadap variabel kepuasan Masyarakat di
PT. Bank Syariah Mandiri Cabang Medan sedangkan sisanya sebesar 63,70 merupakan pengaruh dari variabel variabel yang lain yang tidak diikutsertakan dalam penelitian ini.
Dimensi emphaty berpanguruh dominan terhadap kualitas pelayanan di PT. Bank
Syariah Mandiri Cabang Medan sebesar 0,71. Dimensi dimensi lain yang berpengaruh terhadap kualitas pelayanan adalah dimensi reliability sebesar 0,672, dimensi
responsiveness sebesar 0,663, dimensi assurance sebesar 0,638 dan dimensi tangibles sebesar 0,391.
Secara keseluruhan Masyarakat PT. Bank Syariah Mandiri Cabang Medan merasa puas dengan kualitas pelayanan yang mereka terima. Hal ini berarti kualitas pelayanan
diberikan oleh PT. Bank Syariah Mandiri Cabang Medan sesuai dengan yang diharapkan. Wheny Khristianto dan Ahmad Rifa’i 2004 penelitiannya yang berjudul“
Pengeruh Beberapa Faktor Psikologis Pada Pengambilan Keputusan Masyarakat Untuk Menjadi Anggota Bank Perkreditan Rakyat Syariah“ dengan mengambil sampel pada 130
nasaban Bank prekreditan Rakyat Syariah Sakai Sembayan. Pengambilan sampel dilakukan secara acak sederhana simple random sampling, dimana sampel diambil
sedemikian rupa sehingga tiap unit penelitian atau satuan elementer dari populasi mempunyai kesempatan yang sama untuk dipilih sabagi sampel. Penelitian ini dilakukan
dengan menggunakan skala ordinal, pemberian skor menggunakan skala Likert.
MARDALENA : ANALISIS FAKTOR-FAKTOR KEPUTUSAN MASYARAKAT DALAM MENABUNG PADA BANK SYARIAH DI MEDAN, 2008.
Berdasarkan hasil perhitungan bahwa terdapat hubungan antara motivasi dengan keputusan masyarakat, dapat diketahui bahwa T hitung sebesar 0,297 dan menunjukkan
hasil yang lebih besar dari hasil T tabel sebesar 0,01. Penelitian ini menunjukkan bahwa adanya hubungan yang bersifat positif dan signifikan antara motivasi dan
keputusan Masyarakat untuk menggunakan jasa BPRS. Hal lain juga mengindikasikan jika motivasi Masyarakat untuk menggunakan jasa BPRS cukup tinggi, maka
kecendrungan untuk mengambil keputusan menabung cukup tinggi. Berdasarkan perhitunga maka diperoleh hasil bahwa t hitung sebesar 1,133 atau
lebih kecil jika dibandingkan dengan probabilitas yang digunakan dalam penelitian ini yaitu sebesar 10. Hasil ini dapat disimpulkan bahwa dalam penelitian ini menolak
hipotesis H0 Hipotesis nol dan menerima hipotesis Ha Hipotesisi Alternatif. Hubungan antara persepsi dengan keputusan konsumen berdasarkan hasil
perhitungan dapat diketahui bahwa T hitung sebesar 0,367 dan menunjukkan hasil yang lebih besar dari hasil T tabel sebasar 0,01. Hal ini menunjukkan bahwa adanya hubungan
yang bersifat positif dan signifikan antara persepsi konsumen dengan keputusan konsumen untuk menggunakan jasa BPRS. Hal ini juga mengindikasikan jika persepsi
konsumen untuk menggunakan jasa BPRS cukup tinggi, maka kecendrungan untuk mengambil keputusan menabung di BPRS cukup tinggi.
Berdasarkan perhitungan maka diperoleh hasil bahwa t hitung sebesar 2,862 atau lebih kecil jika dibandingkan dengan probabilitas yang digunakan dalam penelitian ini
yaitu sebesar 10. Hasil ini dapat disimpulkan bahwa dalam penelitian ini menolak hipotesis H0 Hipotesis Nol dan menerima hipotesis Ha Hipotesis Alternatif.
MARDALENA : ANALISIS FAKTOR-FAKTOR KEPUTUSAN MASYARAKAT DALAM MENABUNG PADA BANK SYARIAH DI MEDAN, 2008.
Kedua variabel motivasi dan persepsi mempunyai pengaruh sebesar 37,8 terhadap pengambilan keputusan responden untuk menjadi Masyarakat pada Bank
Perkreditan Rakyat Syariah, sedangkan sisanya sebesar 62,2 adalah disebakan faktor faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
2.11 Hipotesis