Analisis Faktor-Faktor Yang Mendorong Keputusan Mahasiswa Menabung Di Bank Sumut

(1)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI

MEDAN

Analisis Faktor-Faktor Yang Mendorong Keputusan Mahasiswa Menabung Di Bank Sumut

SKRIPSI Diajukan Oleh: Hendrik Rambe

070501075

EKONOMI PEMBANGUNAN

Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Medan 2011


(2)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI

MEDAN

PENANGGUNG JAWAB SKRIPSI

Nama : Hendrik Rambe NIM : 070501075

Departemen : Ekonomi Pembangunan Konsentrasi : Perbankan

Judul Skripsi : Analisis faktor-faktor yang Mendorong Keputusan Mahasiswa Menabung di Bank Sumut

Tanggal :

Pembimbing

(Irsyad Lubis, SE, M.Soc, PhD) NIP: 19710503 200312 1 003


(3)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI

MEDAN

BERITA ACARA UJIAN

Hari :

Tanggal : Desember 2011 Nama : Hendrik Rambe NIM : 070501075

Departemen : Ekonomi Pembangunan Konsentrasi : Perbankan

Judul Skripsi : Analisis faktor-faktor yang Mendorong Keputusan Mahasiswa Menabung di Bank Sumut

Ketua Program Studi S-1 Pembimbing Skripsi Ekonomi Pembangunan

(Irsyad Lubis, SE, M.Soc.Sc, Ph.D) (Irsyad Lubis, SE, Msoc.Sc, Ph.D) NIP: 19710503 200312 1 003 NIP: 19710503 200312 1 003

Penguji I Penguji II

(Drs. Sahat Silaen, MSi) (Ilyda Sudrajat, SSi, MSi) NIP: 19710503 200312 1 003 NIP: 19730325 200801 2 007


(4)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI

MEDAN

PERSETUJUAN ADMINISTRASI AKADEMIK

Nama : Hendrik Rambe NIM : 070501075

Departemen : Ekonomi Pembangunan Konsentrasi : Perbankan

Judul Skripsi : Analisis faktor-faktor yang Mendorong Keputusan Mahasiswa Menabung di Bank Bank Sumut

Tanggal :

Ketua Program Studi S-1 Ekonomi Pembangunan

(Irsyad Lubis, SE, M.Soc.Sc, Ph.D) NIP: 19710503 200312 1 003

Tanggal :

Dekan

(Drs. Jhon Tafbu Ritonga, M.Ec) NIP: 19550810 198303 1 004


(5)

ABSTRACT

Saving society activity is expected to support the economy to remain stable. To encourage community interest in saving money, banks need a specific strategy to influence them to want to decide to save. Students as one component of society is the market share of banks that deserve to be considered to increase the number of their clients because the amount is large enough. Therefore, banks need to know in general the most dominant factor which also became a reason for students to make decisions on bank savings.

This study aims to determine the factors that encourage the student's decision to save the Bank of North Sumatra. Factor product, location, promotion and bank credibility factor chosen to determine the most dominant factor in students choosing to save the Bank of North Sumatra. The analysis undertaken is descriptive analysis using SPSS tools ver.13.0, descriptive analysis is between the other is the frequency analysis, tables, cross tabulation (cross tab), and images. Students selected as research respondents were as many as 60 people from North Sumatra University (USU), State University of Medan (Unimed) and the Islamic University of North Sumatra (UISU) by the method of sampling judgment.

The results obtained indicate that the majority of students stated that the credibility of the bank that became the most dominant factors they choose to save the Bank of North Sumatra. It can be concluded that the students really trust the credibility of the Bank of North Sumatra and the majority of students also assume that the bank's credibility is the most important factor compared to other factors as the driving factor of their savings in a bank.

Key words: Saving Decision Product Factor Location Factor, Promotion Factor, Bank Credibility Factor.


(6)

ABSTRAK

Aktivitas masyarakat menabung diharapkan mampu mendukung perekonomian agar tetap stabil. Untuk mendorong minat menabung masyarakat, bank perlu strategi khusus dalam mempengaruhi mereka agar mau memutuskan menabung. Mahasiswa sebagai salah satu komponen masyarakat adalah pangsa pasar yang layak jadi pertimbangan bank untuk menambah jumlah nasabah mereka karena jumlahnya yang cukup besar. Oleh karena itu, bank perlu mengetahui secara umum faktor paling dominan yang sekaligus menjadi alasan mahasiswa membuat keputusan menabung di bank.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mendorong keputusan mahasiswa menabung di Bank Sumut. Faktor produk, lokasi, promosi dan kredibilitas bank menjadi faktor yang dipilih untuk mengetahui faktor paling dominan mahasiswa memilih menabung di Bank Sumut. Analisis yang dilakukan adalah analisis deskriptif dengan menggunakan alat SPSS ver.13.0, analisis deskriptif yang dimaksud antara lainnya adalah analisis frekuensi, tabel, tabulasi silang (cross tab), dan gambar. Mahasiswa yang dipilih sebagai responden penelitian adalah sebanyak 60 orang dari Universitas Sumatera Utara (USU), Universitas Negeri Medan (UNIMED) dan Universitas Islam Sumatera Utara (UISU) dengan metode judgement sampling.

Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa mayoritas mahasiswa menyatakan bahwa kredibilitas bank yang menjadi faktor paling dominan mereka memilih menabung di Bank Sumut. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa mahasiswa sangat mempercayai kredibilitas yang dimiliki Bank Sumut dan mayoritas mahasiswa juga menganggap bahwa kredibilitas bank adalah faktor yang paling penting dibandingkan faktor lainnya sebagai faktor pendorong mereka menabung di suatu bank.

Kata kunci : Keputusan menabung, Faktor Produk, Faktor Lokasi, Faktor Promosi, Faktor Kredibilitas Bank.


(7)

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr.Wb

Alhamdulillahirabbil’alamiin, segala puji dan rasa bersyukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang senantiasa melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini, yang berjudul “Analisis Faktor-faktor yang Mendorong Mahasiswa Menabung di Bank Sumut”.

Penulisan skripsi ini merupakan bentuk tanggung jawab penulis dalam hal pelaksanaan akademis guna memenuhi syarat perkuliahan di jenjang studi strata-1 dalam rangka meraih gelar Sarjana Ekonomi (SE) Jurusan Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

Penulis sadar bahwa dalam penyusunan skripsi ini akan banyak ditemui kesalahan maupun kekurangan yang disebabkan keterbatasan penulis sendiri. Untuk penulis mohon kritik serta saran yang membangun dan memotivasi dari seluruh pihak agar dimasa yang akan datang penulis dapat menghasilkan penelitian yang lebih baik lagi. Penulis berharap semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat dengan memperkaya khazanah ilmu pengetahuan serta memberikan sumbangsih wawasan dan pemikiran bagi seluruh pihak yang membacanya.

Ucapan terimakasih yang tulus penulis sampaikan kepada seluruh pihak yang banyak membantu secara moril maupun materil dalam menyelesaikan


(8)

1. Bapak Drs. Jhon Tafbu Ritonga, M.Ec selaku dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

2. Bapak Wahyu Ario Pratomo, SE, M.Ec selaku Ketua Departemen Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi Sumatera Utara.

3. Bapak Irsyad Lubis, SE, M.Soc.Sc, PhD selaku Ketua Program Studi Departemen Ekonomi Pembangunan dan sekaligus dosen pembimbing penulis yang telah membimbing penulis dalam penyusunan skripsi ini, memberikan saran, masukan dan petunjuk yang sangat berarti bagi penulis. 4. Bapak Drs.Sahat Silaen, MSi sebagai dosen pembanding penulis yang

telah memberikan kritik, saran, dan masukan bagi penulis dalam penyusunan skripsi ini.

5. Ibu Ilyda Sudrajat, SSi, MSi selaku dosen mpembanding penulis yang telah memberikan kritik, saran, dan masukan bagi penulis dalam penyusunan skripsi ini.

6. Bapak Kasyful Mahalli, SE, M.Si selaku Dosen Wali yang telah memberikan saran dan masukan selama perkuliahan.

7. Kepada Orang Tua penulis, Haidir Rambe dan Dina Br. Panjaitan atas kasih sayang, doa, dukungan moril dan materil yang telah diberikan kepada penulis.

8. Kepada Abang, Kakak, dan Adik penulis, Raja Amansyah Rambe, Syahrul Ismail Rambe, Erwin Shaleh Rambe, Faridah Hanim Br. Rambe dan Syahrudin Rambe yang selalu memotivasi dan memberikan doa kepada saya dirumah.


(9)

9. Kepada Keponakan-keponakan penulis, Ridho Irnanda Rambe, Widia Br. Rambe. Pujawati Br. Rambe, Prasetyo Rambe, Ananta Debby Br. Ritonga, Raka Unardo Ritonga, yang selalu memotivasi saya untuk bisa menjadi figur yang baik bagi mereka.

10.Kepada Sahabat-sahabat, Senior dan Junior penulis khususnya untuk jurusan Ekonomi Pembangunan yang tak bosan-bosannya memberikan motivasi, doa, dukungan, dan transfer ilmu kepada penulis dalam penyusunan skripsi ini.

11.Seluruh Staff Pengajar (dosen) Departemen Ekonomi Pembangunan yang telah memberikan ilmu yang sangat bermanfaat bagi penulis untuk masa yang akan datang.

12.Pegawai Administrasi Departemen Ekonomi Pembangunan, Bang Sugi dan Kak Leny, yang tanpa lelah membantu dalam penyelesaian kelengkapan administrasi penulis.

Akhir kata penulis berharap kiranya skripsi ini dapat bermanfaat sebagai bahan referensi bagi semua pihak yang memerlukannya, terutetama rekan seperjuangan mahasiswa Ekonomi Pembangunan.

Wassalamualaikum Wr.Wb.

Medan, Desember 2011

Penulis

Hendrik Rambe 0 7 0 5 0 1 0 7 5


(10)

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRACT i

ABSTRAK ii

KATA PENGANTAR iii

DAFTAR ISI vi

DAFTAR TABEL vii

DAFTAR GAMBAR viii

BAB I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang 1

1.2 Perumusan Masalah 9

1.3 Tujuan Penelitian 9

1.4 Manfaat Penelitian 10

1.5 Batasan Penelitian 10

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Bank 11

2.2 Peranan dan Fungsi Bank 13

2.2.1 Peranan Bank 13

2.2.2 Fungsi Bank 14

2.3 Jenis Bank 15

2.4 Produk dan Jasa Bank 19

2.5 Penghimpunan Dana Masyarakat oleh Bank 22 2.6 Hubungan antara Pendapatan, Konsumsi dan Tabungan 23

2.7 Lokasi Bank 28

2.8 Promosi Bank 30

2.9 Perilaku Masyarakat Serta Faktor Pendorong Keputusan Menabung 32 2.10Proses Pengambilan Keputusan Menabung dan Tahapannya 36

2.11Penelitian Terdahulu 38


(11)

BAB III. METODE PENELITIAN

3.1 Ruang Lingkup Penelitian 41

3.2 Jenis dan Sumber Data 41

3.3 Teknik Pengumpulan Data 42

3.4 Metode Pemilihan Sampel 42

3.5 Pengolahan Data 44

3.6 Metode Analisis 44

3.7 Defenisi Operasional 44

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Bank Sumut 45

4.1.1 Sejarah Singkat Bank Sumut 45

4.1.2 Profil Bank Sumut 46

4.1.3 Visi dan Misi Bank Sumut 47

4.1.3.1 Visi Bank Sumut 47

4.1.3.2 Misi Bank Sumut 47

4.1.4 Fungsi Bank Sumut 47

4.1.5 Jenis Usaha dan Kegiatan Bank Sumut 48

4.1.5.1 Produk Penghimpunan Dana 48

4.1.5.2 Produk Penyaluran Dana 49

4.1.5.3 Jasa-jasa Perbankan Lainnya 50

4.1.5.4 ATM Bank Sumut 52

4.2 Profil Responden 54

4.3 Deskriptif Variabel Penelitian 63

4.3.1 Faktor Produk 63

4.3.2 Faktor Lokasi 73

4.3.3 Faktor Promosi 83

4.3.4 Faktor Kredibilitas Bank 93

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan 102

5.2 Saran 106


(12)

DAFTAR TABEL

No. Tabel Judul Hal.

1.1 Jumlah Mahasiswa di Sumatera Utara 12

4.1 Data Responden Berdasarkan Jenis Kelamin 55

4.2 Data Responden Berdasarkan Umur dan Jenis Kelamin 56 4.3 Data Responden Berdasarkan Jenjang Pendidikan dan Jenis Kelamin 57 4.4 Data Responden Berdasarkan Jenis Tabungan dan Jenis Kelamin 59 4.5 Data Responden Berdasarkan Jenis Kelamin dan Lama Menjadi

Nasabah Bank Sumut

61

4.6 Tingkat Kepentingan Faktor Produk 64

4.7 Harapan Mahasiswa Terhadap Produk Bank Sumut 65 4.8 Tindakan Mahasiswa Sebelum Memutuskan Menabung di Bank

Sumut

67 4.9 Kemampuan Produk Bank Sumut Memenuhi Kebutuhan Mahasiswa 70 4.10 Mahasiswa yang Mengikuti Perkembangan Bank Sumut Menurut

Jenjang Pendidikan

71 4.11 Mahasiswa yang Mengikuti Perkembangan Produk Bank Sumut

Menurut Jenis Kelamin

72

4.12 Tingkat Kepentingan Faktor Lokasi 73

4.13 Harapan Mahasiswa Terhadap Lokasi dan Unit-unit Bank Sumut 75 4.14 Penilaian Mahasiswa Terhadap Lokasi Bank Sumut Secara

Keseluruhan

77 4.15 Cara Mahasiswa Menjangkau Lokasi dan Unit-unit Bank Sumut 78 4.16 Jarak Tempat Tinggal Mahasiswa dengan Lokasi Bank Sumut 80 4.17 Jarak Tempuh Mahasiswa Menjangkau Lokasi Bank Sumut 82

4.18 Tingkat Kepentingan Faktor Promosi 83

4.19 Media Utama Mahasiswa Mengetahui Bank Sumut dan Produknya 85 4.20 Penilaian Mahasiswa Terhadap Promosi yang Dilakukan Bank

Sumut

87 4.21 Efektifitas Promosi Bank Sumut Mempengaruhi Mahasiswa

Memututkan Menabung

89 4.22 Kesesuaian Promosi dengan yang Diterima Mahasiswa Setelah

Menjadi Nasabah Bank Sumut

91 4.23 Tingkat Kepentingan Faktor Kredibilitas Bank 93

4.24 Alasan Mahasiswa Memilih Bank Sumut 95

4.25 Kepercayaan Mahasiswa pada Kredibilitas Bank Sumut 98 4.26 Tindakan Mahasiswa Jika Kredibilitas Bank Sumut Tidak Seperti

yang Mereka Harapkan 100


(13)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Judul Hal.

2.1 Financial Intermediation 13

2.2 Perilaku Konsumen dalam Proses Pengambilan Keputusan dan Faktor-faktornya

33 2.3 Proses Pengambilan Keputusan Menabung 37 2.4 Kerangka Pemikiran Faktor-faktor Pendorong Keputusan

Menabung

40 4.1 Data Responden Berdasarkan Jenis Tabungan dan Jenis

Kelamin 60

4.2 Tingkat Kepentingan Faktor Produk 65

4.3 Harapan Mahasiswa Terhadap Produk Bank Sumut 66 4.4 Indakan Mahasiswa Sebelum Memutuskan Menabung di Bank

Sumut

69

4.5 Tingkat Kepentingan Faktor Lokasi 74

4.6 Harapan Mahasiswa Terhadap Lokasi Bank Sumut 76 4.7 Cara Mahasiswa Menjangkau Lokasi dan Unit-unit Bank Sumut 79 4.8 Jarak Tempat Tinggal Mahasiswa dengan Lokasi Bank Sumut 81

4.9 Tingkat Kepentingan Faktor Promosi 84

4.10 Media Utama Mahasiswa Mengetahui Bank Sumut dan Produknya

86 4.11 Penilaian Mahasiswa Terhadap Promosi yang Dilakukan Bank

Sumut

88 4.12 Tingkat Kesesuaian Promosi dengan yang Diterima Mahasiswa

Setelah Menjadi Nasabah

92 4.13 Tingkat Kepentingan Faktor Kredibilitas Bank 94

4.14 Alasan Mahasiswa Memilih Bank Sumut 97

4.15 Kepercayaan Mahasiswa Pada Kredibilitas Bank Sumut 99 4.16 Tindakan Mahasiswa Jika Kredibilitas Bank Sumut Tidak

Seperti yang Mereka Harapkan

101 4.17 Faktor Pendorong Keputusan Mahasiswa Menabung di Bank

Sumut


(14)

ABSTRACT

Saving society activity is expected to support the economy to remain stable. To encourage community interest in saving money, banks need a specific strategy to influence them to want to decide to save. Students as one component of society is the market share of banks that deserve to be considered to increase the number of their clients because the amount is large enough. Therefore, banks need to know in general the most dominant factor which also became a reason for students to make decisions on bank savings.

This study aims to determine the factors that encourage the student's decision to save the Bank of North Sumatra. Factor product, location, promotion and bank credibility factor chosen to determine the most dominant factor in students choosing to save the Bank of North Sumatra. The analysis undertaken is descriptive analysis using SPSS tools ver.13.0, descriptive analysis is between the other is the frequency analysis, tables, cross tabulation (cross tab), and images. Students selected as research respondents were as many as 60 people from North Sumatra University (USU), State University of Medan (Unimed) and the Islamic University of North Sumatra (UISU) by the method of sampling judgment.

The results obtained indicate that the majority of students stated that the credibility of the bank that became the most dominant factors they choose to save the Bank of North Sumatra. It can be concluded that the students really trust the credibility of the Bank of North Sumatra and the majority of students also assume that the bank's credibility is the most important factor compared to other factors as the driving factor of their savings in a bank.

Key words: Saving Decision Product Factor Location Factor, Promotion Factor, Bank Credibility Factor.


(15)

ABSTRAK

Aktivitas masyarakat menabung diharapkan mampu mendukung perekonomian agar tetap stabil. Untuk mendorong minat menabung masyarakat, bank perlu strategi khusus dalam mempengaruhi mereka agar mau memutuskan menabung. Mahasiswa sebagai salah satu komponen masyarakat adalah pangsa pasar yang layak jadi pertimbangan bank untuk menambah jumlah nasabah mereka karena jumlahnya yang cukup besar. Oleh karena itu, bank perlu mengetahui secara umum faktor paling dominan yang sekaligus menjadi alasan mahasiswa membuat keputusan menabung di bank.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mendorong keputusan mahasiswa menabung di Bank Sumut. Faktor produk, lokasi, promosi dan kredibilitas bank menjadi faktor yang dipilih untuk mengetahui faktor paling dominan mahasiswa memilih menabung di Bank Sumut. Analisis yang dilakukan adalah analisis deskriptif dengan menggunakan alat SPSS ver.13.0, analisis deskriptif yang dimaksud antara lainnya adalah analisis frekuensi, tabel, tabulasi silang (cross tab), dan gambar. Mahasiswa yang dipilih sebagai responden penelitian adalah sebanyak 60 orang dari Universitas Sumatera Utara (USU), Universitas Negeri Medan (UNIMED) dan Universitas Islam Sumatera Utara (UISU) dengan metode judgement sampling.

Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa mayoritas mahasiswa menyatakan bahwa kredibilitas bank yang menjadi faktor paling dominan mereka memilih menabung di Bank Sumut. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa mahasiswa sangat mempercayai kredibilitas yang dimiliki Bank Sumut dan mayoritas mahasiswa juga menganggap bahwa kredibilitas bank adalah faktor yang paling penting dibandingkan faktor lainnya sebagai faktor pendorong mereka menabung di suatu bank.

Kata kunci : Keputusan menabung, Faktor Produk, Faktor Lokasi, Faktor Promosi, Faktor Kredibilitas Bank.


(16)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Peranan bank sangatlah penting bagi perekonomian suatu negara dalam hal mendukung pembangunan, karena pembangunan ekonomi di suatu negara sangat bergantung kepada dinamika perkembangan dan kontribusi nyata dari sektor perbankan (Levine dalam Widjojo, 2010:42). Bank sebagai agen pembangunan

(agent of depelovement) terutama bagi bank-bank milik pemerintah diharapkan mampu memelihara kestabilan moneter (Santoso, 1996:2). Memelihara kestabilan moneter salah satunya bisa dilakukan dengan mengatur perputaran uang di masyarakat melalui peranan bank sebagai perantara keuangan (financial intermediary). Fakta menunjukkan bahwa dewasa ini hampir semua sektor yang berkaitan dengan kegiatan keuangan membutuhkan jasa bank (Kasmir, 2002:1-2) sehingga peran sebagai perantara keuangan yang dimiliki oleh bank dengan melakukan penghimpunan dan penyaluran dana juga akan menunjang kelancaran aktivitas perekonomian (Y.Sri Susilo, Sigit Triandaru, A. Totok Budi Santoso, 2000:7). Peranan bank yang sangat besar dan penting ini akan dapat benar-benar terwujud tentunya dengan dukungan pihak-pihak yang terkait dengan bank, tidak terkecuali individu-individu di masyarakat sebagai calon pengguna jasa bank.

Masyarakat berhubungan dengan lembaga perbankan karena adanya kepercayaan, demikian juga lembaga perbankan terhadap masyarakat. Masyarakat percaya bahwa perbankan akan memberikan keuntungan terhadap nasabahnya baik dalam bentuk materi misalnya bunga maupun non-materi misalnya keamanan atas barang berharga (dana) yang dititipkan atau disimpan di bank tersebut. Dilain


(17)

pihak, perbankan juga merasa yakin dan percaya bahwa nasabahnya datang dari kalangan yang mempunyai reputasi dan kredibilitas baik. Dari hal itu timbullah kepercayaan yang saling berkaitan yaitu saling mempercayai (Muhammad Djumhana, 1996:114). Berdasarkan pendapat Muhammad Djumhana ini maka tidak berlebihan jika dikatakan bahwa apabila rasa saling percaya ini terusik akan dapat mempengaruhi sikap dan tindakan masyarakat maupun bank dalam rangka mewujudkan interaksi keduanya. Misalnya masyarakat mendengar isu atau fakta buruk yang terjadi di salah satu bank maka sedikit banyak akan mempengaruhi kepercayaan yang berimbas terhadap sikap masyarakat dalam mengkritisi fungsi dan peranan lembaga perbankan. Demikian sebaliknya, apabila kepercayaan bank terhadap reputasi dan kredibilitas nasabah dirusak juga akan mempengaruhi perlakuan bank terhadap nasabah bersangkutan.

Herdaru Purnomo (2011) dalam artikelnya yang diterbitkan di www.detikfinance.com yang berjudul ‘Kepercayaan Nasabah Mulai Pudar Pasca Kasus Citibank’ menulis bahwa maraknya kasus pembobolan dana nasabah dan meninggalnya nasabah kartu kredit yang menimpa industri perbankan dalam negeri menimbulkan kekhawatiran kepada nasabah. Kepercayaan nasabah sedikit pudar dengan mulai bertanya-tanya atas keamanan dana mereka disebuah bank.

Tulisan Herdaru Purnomo di atas muncul ketika isu pembobolan dana nasabah terjadi pada salah satu bank asing yang beroperasi di Indonesia yaitu Citibank. Salah satu karyawan Citibank dinyatakan melakukan penggelapan uang nasabah sebesar Rp 17 miliar. Fakta ini dibarengi pula dengan isu terjadinya kasus kekerasan debt collector yang menyebabkan nyawa nasabah hilang. Dua kejadian ini sangatlah disayangkan karena diketahui bahwa bank sesuai fungsinya sebagai


(18)

agent of trust adalah lembaga yang hanya akan dapat beroperasi secara normal apabila bank mendapat kepercayaan dari masyarakat. Kasus perbankan seperti ini selain merusak kepercayaan masyarakat dengan menganggap bahwa bank tidak mampu menjaga kredibilitasnya juga dapat mempengaruhi perilaku masyarakat dalam membuat keputusan untuk menggunakan jasa bank.

Fakta bahwa adanya perbedaan perilaku individu di masyarakat dalam membuat sebuah keputusan sangat dipengaruhi oleh faktor internal maupun faktor eksternal. Setiap usaha yang sasaran utamanya adalah masyarakat harus memperhatikan benar hal itu. Faktor-faktor yang dikategorikan menjadi faktor internal dan faktor eksternal tersebut dikaitkan dengan perilaku pembuatan keputusan seorang konsumen baik dalam kasus untuk konsumsi, menabung, berinvestasi juga kegiatan ekonomi lainnya (Delta Khairunnisa. 2003:148).

Faktor internal muncul dari dorongan dalam diri setiap individu sementara faktor eksternal biasanya didapat dari pengaruh luar misalnya lingkungan. Maraknya kasus di lembaga perbankan yang terjadi serta semakin banyak dan berkembangnya industri perbankan bisa dianggap sebagai bagian dari faktor eksternal. Setiap bank harus tangguh dalam pasar persaingan terutama menarik minat masyarakat untuk menabung disamping jasa lain yang ditawarkan bank dalam kondisi kepercayaan masyarakat terhadap bank yang semakin menipis.

Agar masyarakat mau menyimpan uangnya di bank, maka pihak perbankan harus memberikan rangsangan berupa balas jasa yang akan diberikan kepada si penyimpan. Balas jasa tersebut dapat berupa bunga, bagi hasil, hadiah, pelayanan, atau balas jasa lainnya. Semakin tinggi balas jasa yang diberikan, akan menambah minat masyarakat untuk menyimpan uangnya. Oleh karena itu, pihak perbankan


(19)

harus memberikan berbagai rangsangan dan kepercayaan, sehingga masyarakat berminat untuk menanamkan dananya (Kasmir, 2008:26).

Dalam membuat keputusan menabung biasanya masyarakat memperhatikan tingkat bunga. Tabungan dalam pandangan ekonom neoklasik diartikan sebagai fungsi dari tingkat bunga. Tingkat bunga tabungan yang lebih tinggi bisa menarik masayarakat untuk menabung lebih banyak uangnya dengan mengorbankan konsumsinya. Pengorbanan konsumsi ini dilakukan dengan harapan bahwa menabung akan menguntungkan mereka untuk konsumsi masa depan (Mankiw dalam Delta Khairunnisa, 2003:146). Akan tetapi ada hal menarik dari perilaku masyarakat dewasa ini mengenai minat untuk menyimpan dananya di bank terutama tabungan yaitu bahwa para nasabah/ penabung tidak lagi menganggap bunga sebagai faktor terpenting dalam membuat keputusan menabung, tetapi lebih memilih kepada kemudahan dan kenyamanan dalam bertransaksi (Dinie Suryani, 2009). Untuk mendapatkan pelayanan sesuai yang diharapkan oleh masyarakat maka tidak mengherankan kalau masyarakat berusaha memilih bank yang mereka anggap terbaik, disisi lain perbankan juga terus melakukan perbaikan demi untuk mewujudkan harapan masyarakat tersebut sehingga layak untuk dipilih.

PT. Bank Pembangunan Daerah Sumatera Utara disingkat menjadi PT. Bank Sumut dan lebih dikenal sebagai Bank Sumut ini adalah salah satu bank yang berstatus sebagai Bank Pembangunan Daerah (BPD) dalam bentuk Perseroan Terbatas (PT). Meskipun statusnya Bank Pembangunan Daerah untuk Sumatera Utara bukan berarti Bank Sumut tidak bisa menjalankan kegiatannya di daerah-daerah lainnya termasuk dipusat pemerintahan Indonesia yaitu Jakarta.


(20)

PT. Bank Sumut memiliki kantor pusat yang beralamat di Jl.Imam Bonjol No.18 Medan dan unit cabangnya tersebar diseluruh wilayah Sumatera dan Jakarta. Tersebarnya unit pelayanan Bank Sumut ini mengindikasikan bahwa keberadaannya sudah menjadi sebuah kebutuhan masyarakat terhadap lembaga perbankan. Peranan Bank Sumut juga diharapkan benar-benar mengemban dan mewujudkan visi misi pembangunan daerah Sumatera Utara khususnya. Seperti yang diungkapkan oleh Walikota Tebing Tinggi, Eddy Syofian, dalam rangka penarikan nomor undian Tabungan Martabe Bank Sumut Periode-II tahun 2010 di Tebing Tinggi. Dalam kesempatan tersebut beliau menyatakan bahwa peranan Bank Sumut untuk pembangunan daerah sangatlah strategis dalam mendorong roda perekonomian dan pembangunan serta sebagai salah satu sumber pendapatan daerah dalam meningkatkan taraf hidup rakyat. Ia menambahkan bahwa banyaknya jumlah penabung di Bank Sumut Wilayah II (Tebing Tinggi, Lubuk Pakam, Sei Rampah, Binjai dan Stabat) yang mencapai 108.304 nasabah dengan uang tabungan senilai Rp 603,307 miliar, tentunya menjadi kebanggan tersendiri bagi pemerintah daerah, karena cukup dipercaya karena didukung oleh manajemen yang baik serta pelayanan prima terhadap nasabahnya (www.medanbisnisdaily.com).

Penghimpunan dana masyarakat dengan sistem konvensional menjadi salah satu kegiatan usaha yang dijalankan oleh Bank Sumut. Produk yang ditawarkan dalam bentuk simpanan yaitu berupa giro, tabungan dan deposito berjangka seperti umumnya bank lain dengan sistem yang sama, yang membedakannya adalah produk tabungan yang ditawarkan Bank Sumut lebih beragam seperti tabungan Simpeda, tabungan Martabe, tabungan Haji Makbul dan Tabunganku.


(21)

Untuk tingkat bunga simpanan yang ditawarkan Bank Sumut berkisar antara 3 s.d 7,5% dimana bunga tabungan secara progresif diberikan sebesar 5% s.d 7%, bunga giro sebesar 3% dan bunga deposito sebesar 7,5%.

Bank Sumut memperhatikan nasabahnya dengan menerapkan motto pelayanan ‘TERBAIK’ guna menjaga loyalitas nasabah. Citra pelayanan terbaik yang diusung juga dapat menjadi promosi tersendiri guna membangun pola pikir dalam mendorong keputusan masyarakat agar tertarik menjadi calon nasabah baru di Bank Sumut. Memberikan pelayanan terbaik merupakan statement budaya perusahaan yang telah diwujudkan dengan menerapkan standar layanan yang berlaku diseluruh unit Bank Sumut. Jaringan pelayanan Bank Sumut juga terus bertambah, sampai pada bulan Mei tahun 2010 sudah mencapai 249 unit pelayanan. Unit pelayanan yang terus bertambah ini juga dibarengi dengan penerapan sistem internet yang ditujukan untuk memudahkan akses masyarakat (www.banksumut.com).

Jaringan pelayanan Bank Sumut yang sedemikian luas diharapkan dapat dimanfaatkan semua kelompok masyarakat seperti PNS, TNI/POLRI, Pensiunan, Mahasiswa, dsb. Masing-masing kelompok ini mempunyai karakteristik sendiri-sendiri. PNS, TNI/ POLRI misalnya mempunyai pendapatan yang relatif tetap dan tergolong sebagai golongan menengah. Mahasiswa pula merupakan golongan masyarakat yang berusia muda, memiliki masa depan yang relatif baik serta jumlah mahasiswa di Sumatera Utara sendiri relatif cukup banyak.

Sebagai gambaran jumlah mahasiswa di Sumatera Utara lima tahun terakhir, penulis merincikannya untuk beberapa perguruan tinggi tertentu di bawah ini :


(22)

Tabel 1.1 : Jumlah Mahasiswa di Sumatera Utara

Tahun

Perguruan Tinggi Negeri (PTN) Perguruan Tinggi Swasta (PTS)

USU UNIMED IAIN

2005/2006 29.141 19.240 5.031 53.230

2006/2007 29.674 19.807 5.113 115.451

2007/2008 30.181 18.545 5.724 84.943

2008/2009 34.700 18.318 5.718 1.693.905

2009/2010 35.510 19.815 5.996 703.659

Sumber : sumut.bps.go.id

Tabel di atas menunjukkan bahwa jumlah mahasiswa untuk Universitas Sumatera Utara dari tahun ketahun terus mengalami peningkatan. Universitas Negeri Medan dan Institut Agama Islam Negeri sendiri menunjukkan adanya peningkatan jumlah mahasiswa meskipun juga terdapat penurunan ditahun tertentu. Untuk Universitas Negeri Medan penurunan jumlah mahasiswa tersebut terlihat selama dua periode tahun ajaran yaitu ditahun 2007 dan 2008. Untuk Institut Agama Islam Negeri penurunan jumlah mahasiswa terlihat ditahun 2008. Disisi lain untuk perguruan tinggi swasta memperlihatkan jumlah mahasiswa yang tidak begitu stabil karena terdapat peningkatan dan penurunan yang sangat drastis. Misalnya ditahun 2008 jumlah mahasiswa terlihat meningkat begitu besar hingga mencapai jutaan mahasiswa tetapi ditahun berikutnya kembali mengalami penurunan.

Data yang memperlihatkan begitu besarnya jumlah mahasiswa sangat patut dijadikan pertimbangan oleh pihak perbankan sebagai salah satu segmen pasar yang potensial untuk penghimpunan dana masyarakat. Penyediaan fasilitas


(23)

tabungan bagi mahasiswa dapat dijadikan alat untuk penghimpunan dana tersebut. Saat ini fasilitas tabungan pelajar sudah banyak diterapkan oleh perbankan dan agar minat menabung pelajar khususnya bagi mahasiswa bisa ditingkatkan, perbankan terlebih dahulu harus memahami karakter mahasiswa dalam berperilaku membuat keputusan menabung sehingga segmen potensial ini bisa benar-benar di dimanfaatkan.

Berangkat dari pemaparan di atas, penulis mencoba meneliti faktor-faktor pendorong keputusan mahasiswa menabung di Bank Sumut, oleh karena itu penelitian ini penulis beri judul ‘Analisis Faktor-faktor yang Mendorong Keputusan Mahasiswa Menabung di Bank Sumut’.

1.2 Perumusan Masalah

Menyimpulkan dari beberapa penjelasan latar belakang yang disebutkan sebelumnya, maka permasalahan yang ingin diteliti melalui tulisan ini adalah : 1. Apakah produk tabungan yang menjadi pendorong keputusan mahasiswa

menabung di Bank Sumut.

2. Apakah lokasi bank yang menjadi pendorong keputusan mahasiswa menabung di Bank Sumut.

3. Apakah promosi yang menjadi pendorong keputusan mahasiswa menabung di Bank Sumut.

4. Apakah kredibilitas bank yang menjadi pendorong keputusan mahasiswa menabung di Bank Sumut.


(24)

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan yang diharapkan penulis dari penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui apakah produk tabungan yang menjadi pendorong keputusan mahasiswa menabung di Bank Sumut.

2. Untuk mengetahui apakah lokasi bank yang menjadi pendorong keputusan mahasiswa menabung di Bank Sumut.

3. Untuk mengetahui apakah promosi yang menjadi pendorong keputusan mahasiswa menabung di Bank Sumut.

4. Untuk mengetahui apakah kredibilitas bank yang menjadi pendorong keputusan mahasiswa menabung di Bank Sumut.

1.4 Manfaat Penelitian

Adapun harapan penulis terhadap manfaat dari penelitian adalah :

1. Bagi pihak perbankan diharapkan hasil penelitian ini dapat menjadi salah satu alternatif rujukan untuk dapat mengenal dan memahami keinginan dan kebutuhan masyarakat guna perbaikan kinerja perusahaan khususnya dan untuk pembangunan serta kesejahteraan masyarakat umumnya.

2. Bagi lingkungan akedemisi diharapkan hasil penelitian ini dapat memperkaya khazanah ilmu pengetahuan guna menambah wawasan dan untuk kemajuan pendidikan.

3. Bagi peneliti selanjutnya diharapkan hasil penelitian ini dapat dijadikan perbandingan dan referensi guna penyempurnaan hasil penelitian yang sudah ada.


(25)

4. Bagi penulis sendiri penelitian ini menjadi sebuah awal pembelajaran untuk melakukan penelitian-penelitian selanjutnya disamping sebagai kewajiban dalam penyelesaian pendidikan jenjang sarjana.

1.5 Batasan penelitian

Penelitian ini dilakukan berdasarkan batasan yang akan diteliti yaitu mencakup faktor-faktor yang mendorong keputusan mahasiswa menabung di Bank Sumut yaitu faktor produk, lokasi, promosi dan kredibilitas bank. Hal ini dimaksudkan agar variabel penelitian sejalan dengan perumusan masalah yang akan diteliti.


(26)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Bank

Bagi masyarakat awam mungkin masih banyak yang beranggapan bahwa bank hanya sebagai tempat untuk menabung dan meminjam uang. Kenyataannya bank banyak menawarkan jasa-jasa lainnya disamping sekedar menawarkan jasa penyimpanan uang/ tabungan dan meminjamkan uang/ kredit. Berbeda halnya dengan orang-orang yang memang mengerti perbankan dalam menafsirkan pengertian bank itu sendiri.

Undang-Undang RI Nomor 10 Tahun 1998 dalam Kasmir (2008:25). tentang Perbankan, yang dimaksud dengan bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. Undang-undang ini menegaskan bahwa selain menyediakan jasa simpanan dan kredit yang menjadi pokok kegiatan bank maka bank juga diperbolehkan melakukan kegiatan dalam bentuk lainnya. Bentuk lain yang dimaksud bisa berupa jasa yang lebih beragam atau turunan produk (derivatif) dari produk bank yang lebih dikembangkan dengan catatan kegiatan lain tersebut tidak melanggar hukum dan bertujuan untuk kepentingan rakyat banyak.

Menurut F.E Perry dalam Veitzhal Rivai, Andria Permata Veitzhal dan Ferry N. Idroes (2007:321) bank adalah suatu badan usaha yang transaksinya berkaitan dengan uang, menerima simpanan (deposit) dari nasabah, menyediakan dana atas


(27)

setiap penarikan, melakukan penagihan cek-cek atas perintah nasabah, memberikan kredit, dan atau menanamkan kelebihan simpanan tersebut sampai dibutuhkan untuk pembayaran kembali. Pendapat F.E Perry disini lebih memberikan spesifikasi atau detail jenis kegiatan yang umumnya dilakukan oleh bank sesuai statusnya sebagai badan usaha yang berkaitan dengan transaksi keuangan.

Menurut Howard D. Crosse dan George J. Hemple dalam Vietzhal Rivai, Andria Permata Veitzhal dan Ferry N. Idroes (2007:321) mengartikan bank sebagai suatu organisasi yang menggabungkan usaha manusia dan sumber-sumber keuangan untuk melaksanakan fungsi bank dalam rangka melayani kebutuhan masyarakat dan untuk memperoleh keuntungan bagi pemilik. Berbeda dari dua pendapat di atas sebelumnya, pendapat Howard dan George lebih menekankan pengertian bank pada fungsi dan motif bank. Fungsi bank dimaksud adalah untuk melayani kebutuhan masyarakat sedangkan motif bank adalah untuk memperoleh keuntungan khususnya bagi pemilik bank. Bank juga digambarkan sebagai organisasi yang menggabungkan usaha manusia dalam mengelola sumber keuangan demi tujuan tersebut.

Dari berbagai pengertian Bank di atas maka dapat disimpulkan bahwa bank berkaitan erat dengan transaksi keuangan dimana masyarakat yang menjadi objek/ sasaran agar transaksi tersebut terjadi. Bank juga menyediakan jasa-jasa lain yang dapat menjadi alternatif pilihan demi memenuhi keinginan dan kebutuhan masyarakat. Hal yang juga penting dari interaksi ini adalah bahwa kedua belah pihak dapat saling diuntungkan.


(28)

2.2 Peranan dan Fungsi Bank 2.2.1 Peranan Bank

Perekonomian suatu negara akan berjalan seirama antar pelaku aktivitas ekonomi apabila terdapat hubungan kerjasama yang baik. Hubungan kerjasama ini dapat terjadi secara langsung maupun tidak langsung. Kerjasama dimasyarakat yang berkaitan dengan aliran dana menggambarkan adanya masyarakat yang membutuhkan dana sebagai unit defisit juga masyarakat yang kelebihan dana sebagai unit surplus.

Institusi yang berperan dalam proses mempertemukan unit defisit dan unit surplus dimasyarakat dirasakan perlu agar kerjasama bisa terwujud antar pelaku ekonom€i. Bank merupakan satu alternatif yang membantu mewujudkan kerjasama tersebut, karena eksistensi bank yang secara profesional memang bertindak menghimpun (funding) dan menyalurkan (lending) dana dari dan untuk masyarakat. Rantaian fungsi dan peranan institusi bank ini dikenal dengan istilah

financial intermediary dan hal ini dilaksanakan untuk kepentingan semua pihak sehingga aktivitas perekonomian berjalan normal (Irsyad Lubis, 2010 : 9).

(sumber : Kent Mattews and John Thompson, 2008 ) Gambar 1.1 Financial Intermediation

Surplus Units

(Lender)

Deficit Units

(Borrower)

Financial Intermediary


(29)

2.2.2 Fungsi Bank

Bank sebagai sebuah lembaga keuangan sudah barang tentu memiliki fungsi seperti halnya lembaga-lembaga lain. Fungsi bank dalam perekonomian suatu negara di klasifikasikan sebagai berikut (Irsyad Lubis, 2010:10):

1. Fungsi Bank sebagai Agent of Trust

Artinya bahwa aktivitas bank sebagai financial intermediary menjalankan fungsinya atas dasar kepercayaan yang diterima oleh bank dari masyarakat. Kepercayaan masyarakat yang diberikan berupa amanat agar bank mengelola dan mengamankan dana yang disimpan masyarakat di bank tersebut. Fungsi bank sebagai Agent of Trust ini tentu tidak terlepas dari prinsip saling menguntungkan bagi kedua belah pihak.

2. Fungsi Bank sebagai Agent of Development

Guna mewujudkan pembangunan dan kesejahteraan dalam perekonomian, bank dianggap sebagai lembaga yang cukup berperan signifikan. Hal ini dikarenakan aktivitas bank sebagai financial intermediary dapat mempertemukan sektor riil dan sektor moneter untuk berinteraksi. Sebagian besar peredaran uang dalam perekonomian terjadi melalui institusi perbankan sehingga interaksi sektor riil dan sektor moneter diharapkan berjalan dengan baik demi mendukung proses pembangunan.

3. Fungsi Bank sebagai Agent of Service

Bank diketahui juga sebagai lembaga yang bergerak dibidang jasa yang lebih beragam, dengan kata lain aktivitas perbankan tidak hanya terbatas dalam hal menghimpun dana dan menyalurkan dana ditengah masyarakat.


(30)

Beragamnya jenis jasa yang ditawarkan oleh bank menjadikan institusi perbankan juga dianggap sebagai agent of service.

2.3 Jenis Bank

Terdapat perbedaan pengklasifikasian jenis bank sebelum diberlakukannya Undang-Undang Perbankan Nomor 10 Tahun 1998 terhadap Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1967, beberapa perbedaan yang ada yaitu seperti fungsi bank, kepemilikan bank dan nasabah yang dilayani bank. Namun, kegiatan utama atau pokok bank sebagai lembaga keuangan yang menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan dana tidak berbeda satu sama lainnya.

Dewasa ini jenis bank dapat ditinjau dari berbagai segi antara lain (Kasmir, 2008:34-42):

1. Dilihat dari Segi Fungsinya

Mengikuti Undang-Undang Perbankan Nomor 10 Tahun 1998, maka bank dari segi fungsinya dibedakan menjadi :

a. Bank Umum

Bank umum adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional dan atau berdasarkan prinsip syari’ah yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran.

b. Bank Perkreditan Rakyat (BPR)

Bank Perkreditan Rakyat (BPR) adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional atau berdasarkan prinsip syari’ah yang dalam kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran.


(31)

Dari segi kepemilikan sebuah bank maka jenis bank dapat dibedakan menjadi:

a. Bank Milik Pemerintah

Di mana baik akte pendirian maupun modalnya dimiliki oleh pemerintah sehingga seluruh keuntungan bank ini dimiliki pemerintah pula. Bank milik pemerintah ini bisa pemerintah pusat maupun pemerintah daerah.

b. Bank Milik Swasta Nasional

Jenis bank ini menggambarkan bahwa seluruh atau sebagian besarnya modal dimiliki oleh swasta nasional serta akte pendiriannya pun didirikan oleh swasta, begitu pula pembagian keuntungannya adalah untuk swasta pula. c. Bank Milik Koperasi

Kepemilikan saham-saham bank ini dimiliki oleh perusahaan yang berbadan hukum koperasi.

d. Bank Milik Asing

Bank jenis ini merupakan cabang dari bank yang ada diluar negeri, baik milik swasta asing atau pemerintah asing artinya bahwa kepemilikan bank ini jelas dimiliki oleh pihak luar negeri.

e. Bank Milik Campuran

Kepemilikan saham bank campuran dimiliki oleh pihak asing dan pihak swasta nasional. Kepemilikan sahamnya secara mayoritas dipegang oleh warga negara Indonesia.\


(32)

3. Dilihat dari Segi Status

Dari segi statusnya sebuah bank dihubungkan dengan kemampuannya dalam melayani masyarakat.

Status bank yang dimaksud adalah : a. Bank Devisa

Merupakan bank yang dapat melaksanakan transaksi keluar negeri atau yang berhubungan dengan mata uang asing secara keseluruhan, misalnya transfer keluar negeri, inkaso keluar negeri, traveller cheque. Pembukuan dan pembayaran letter of credit dan transaksi lainnya.

b. Bank Non Devisa

Merupakan bank yang belum mempunyai izin untuk melaksanakan transaksisebagai bank devisa sehingga tidak melaksanakan transaksi seperti halnya bank devisa. Jadi bank non devisa kebalikan daripada bank devisa, dimana transaksi yang dilakukan masih dalam batas-batas negara.

4. Dilihat dari Segi Cara Menentukan Harga

Jenis bank berdasarkan caranya menentukan harga baik harga jual maupun harga beli terbagi dalam dua kelompok.

a. Bank yang Berdasarkan Prinsip Konvensional

Dalam mencari keuntungan dan menentukan harga kepada nasabahnya, bank yang berdasarkan prinsip konvensional menggunakan dua metode, yaitu :


(33)

1. Menetapkan bunga sebagai harga, baik untuk produk simpanan seperti giro, tabungan maupun deposito. Demikian pula harga untuk produk pinjaman (kredit) juga ditentukan berdasarkan tingkat bunga tertentu. 2. Untuk jasa-jasa bank lainnya pihak perbankan barat menggunakan atau

menerapkan berbagai biaya dalam nominal atau persentase tertentu. b. Bank yang Berdasarkan Prinsip Syariah

Dalam menentukan harga atau mencari keuntungan bagi bank yang berdasarakan prinsip syariah adalah sebagai berikut :

1. Pembiayaan berdasarkan prinsip bagi hasil (mudharabah).

2. Pembiayaan berdasarkan prinsip penyertaan modal (musharakah).

3. Prinsip jual beli barang dengan memeperoleh keuntugan (murabahah).

4. Pembiayaan barang modal berdasarkan sewa murni tanpa pilihan

(ijarah).

5. Atau dengan adanya pilihan pemindahan kepemilikan atas barang yang disewa dari pihak bank oleh pihak lain (ijarah wa iqtina).

2.4 Produk dan jasa bank

Dalam aktivitas perbankan produk yang umumnya dikenal masyarakat hanya terbatas pada produk tabungan dan produk pinjaman (kredit) sesuai dengan peranan bank meskipun ada juga bank yang tidak boleh menawarkan produk tabungan seperti Bank Perkreditan. Perlunya pemberitahuan yang lebih sering dan terbuka terhadap masyarakat mengenai jasa lainnya yang ditawarkan oleh bank bisa menjadi langkah baik agar masyarakat mulai tertarik untuk terlibat dan


(34)

Jasa-jasa bank lain yang diberikan kepada masyarakat dianggap sebagai kegiatan perbankan yang ketiga disamping kegiatan menghimpun dan menyalurkan dana. Tujuan pemberian jasa ini dimaksudkan untuk mendukung dalam mempermudah dua kegiatan utama bank tersebut. Adapun jenis jasa yang ditawarkan oleh bank yaitu (Kasmir, 2008:148):

1. Kiriman Uang (Transfer)

Bank menyediakan jasa pengiriman uang yang bisa dilakukan antar kota baik dalam maupun luar kota juga antar negara. Lama dan biaya pengiriman tentunya disesuaikan dengan sarana yang digunakan untuk mengirim.

2. Kliring (Clearing)

Kliring merupakan jasa penyelesaian utang piutang antar bank dengan cara saling menyerahkan warkat-warkat yang akan dikliringkan dilembaga kliring (penagihan warkat seperti cek atau bilyet giro yang berasal dari dalam kota).

3. Inkaso (Collection)

Inkaso merupakan jasa bank untuk menagihkan warkat-warkat yang berasal dari luar kota atau luar negeri.

4. Safe Defosit Box

Safe Defosit Box merupakan jasa yang disediakan oleh bank untuk menyimpan dokumen-dokumen atau benda-benda berharga milik nasabah yang berbentuk kotak dengan ukuran tertentu.


(35)

5. Bank Card

Bank card merupakan kartu plastik yang dikeluarkan oleh bank yang diberikan kepada nasabahnya untuk dapat dipergunakan sebagaoi alat pembayaran ditempat-tempat tertentu.

6. Bank Notes

Merupakan uang kartal asing yang dikeluarkan dan diterbitkan oleh bank diluar negeri. Bank notes dikenal juga dengan “devisa tunai” yang mempunyai sifat-sifat seperti uang tunai tapi tidak semua bank notes dapat diperjual belikan tergantung daripada peraturan devisa di negara asal bank notes diterbitkan.

7. Traveller Cheque

Traveller cheque dikenal dengan cek wisata atau cek perjalanan yang biasanya digunakan oleh mereka yang hendak bepergian atau sering dibawa turis. Traveller cheque diterbitkan dalam pecahan-pecahan tertentu seperti halnya uang kartal dan diterbitkan dalam mata uang rupiah dan mata uang asing.

8. Letter of Credit (L/C)

Letter of Credit (L/C) diberikan kepada masyarakat untuk memperlancar arus barang (ekspor-impor) termasuk barang dalam negeri (antar pulau). Kegunaannya adalah untuk mengatasi masalah yang terjadi antara importir dan ekportir dalam perdagangannya.


(36)

9. Bank Garansi dan Referensi Bank

Bank Garansi yaitu jaminan pembayaran yang diberikan oleh bank kepada suatu pihak, baik perorangan, perusahaan atau badan/ lembaga lainnya dalam bentuk surat jaminan.

Referensi Bank merupakan sejenis surat untuk menunjukkan bahwa yang diberi referensi mempunyai tindak tanduk baik selama menjadi nasabah bank yang memberikan surat tersebut.

10. Memberikan Jasa-jasa Di pasar Modal

Jasa-jasa bank yang diberikan dalam rangka mendukung kelancaran transaksi di pasar modal antara lain:

a. Penjamin emisi (underwriter)

b. Penjamin (guarantor)

c. Wali amanat (trustee)

d. Perantara perdagangan efek/ pialang (broker)

e. Pedagang efek (dealer)

f. Perusahaan pengelola dana (investment company)

11. Menerima Setoran-setoran

Setoran yang biasa diterima oleh bank antara lain: a. Pembayaran listrik

b. Pembayaran telepon c. Pembayaran pajak d. Pembayaran uang kuliah e. Pembayaran rekening air f. Setoran ONH


(37)

12. Melakukan Pembayaran a. Gaji

b. Pensiun c. Bonus d. Hadiah e. deviden

2.5 Penghimpunan Dana Masyarakat oleh Bank

Berbicara mengenai bank tidak akan terlepas dari kegiatan menghimpun dan menyalurkan dana oleh bank dari dan untuk masyarakat. Satu dari dua kegiatan bank ini adalah kegiatan menghimpun dana dari masyarakat yang dikenal dengan istilah penghimpunan dana pihak ketiga. Adapun bentuk umum kegiatan penghimpunan dana masyarakat oleh perbankan dewasa ini yaitu (Susilo, Triandaru dan santoso, 1999:62):

1. Rekening giro atau cheking account adalah simpanan yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat dengan menerbitkan cek untuk penarikan tunai atau bilyet goro untuk pemindah bukuan, sedangkan cek atau bilyet giro ini oleh pemiliknya dapat digunakan sebagai alat pembayaran.

2. Tabungan adalah yang penarikannya hanya dapat dilakukan dengan sayarat tertentuyang disepakati, dan tidak dengan cek atau bilyet giro atau alat lain yang dipersamakan dengan itu.

3. Deposito berjangka adalah simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan pada waktu tertentu sesuai tanggal yang diperjanjikan antara deposan dan bank.


(38)

4. Sertifikat deposito adalah deposito berjangka yang bukti simpanannya dapat diperjualbelikan.

5. Rekening giro terkait tabungan, Nasabah lebih menyukai tabungan dilihat dari tingkat bunganya dan menyukai giro dilihat dari cara penarikannya. Dan untuk memperoleh kepuasan dari kedua kelebihan produk bank tersebut maka pihak bank mengkombinasikan kelebihan tersebut dalam satu paket, dimana nasabah bisa tetap untung dengan bunga tabungan yang ada juga mendapatkan kemudahan dalam penarikannya.

2.6 Hubungan antara Pendapatan, Konsumsi dan Tabungan

Pada pendapatan, konsumsi dan tabungan terdapat suatu hubungan yang erat. Hubungan ini bisa dilihat dalam lingkup makro suatu perekonomian, misalnya kaitan antara pendapatan nasional, konsumsi nasional dan tabungan nasional sebuah negara, demikian juga halnya dalam lingkup yang lebih kecil seperti rumah tangga. Perilaku melakukan sebuah konsumsi dan tabungan terkait erat dengan pendapatan individu dalam sebuah rumah tangga.

Menurut Sadono Sukirno (2008:108) bahwa terdapat beberapa faktor yang menentukan tingkat pengeluaran rumah tangga (secara seunit kecil atau dalam keseluruhan ekonomi). Yang terpenting adalah pendapatan rumah tangga.

Pendapat ini sejalan dengan pandangan Keynes yang mengatakan bahwa tingkat konsumsi dan tabungan terutama ditentukan oleh tingkat pendapatan rumah tangga. Perbedaannya terletak pada perilaku konsumsi dan tabungan itu sendiri. Konsumsi harus tetap dilakukan meskipun tanpa ada pendapatan sebaliknya menabung hanya dilakukan saat memiliki pendapatan.


(39)

Digambarkan bahwa hubungan antara ketiganya yaitu pendapatan, konsumsi dan tabungan akan mewujudkan ciri khas sendiri dalam menjelaskan keterkaitannya, yaitu :

1. Pada pendapatan yang rendah rumah tangga akan mengorek tabungan. Meskipun dalam kondisi sebuah rumah tangga tidak mempunyai pendapatan maka konsumsi akan tetap dilakukan dan agar konsumsi dapat terjadi maka salah satu alternatif yang bisa diambil selain melakukan pinjaman adalah dengan menggunakan harta atau tabungan masa lalu untuk membiayai pengeluaran konsumsinya.

2. Kenaikan pendapatan menaikkan pengeluaran konsumsi

Biasanya pertambahan pendapatan adalah lebih tinggi dari pertambahan konsumsi maka sisa pertambahan pendapatan tersebut dapat untuk ditabung. 3. Pada pendapatan yang tinggi rumah tangga menabung.

Disebabkan pertambahan pendapatan selalu besar dari pertambahan konsumsi maka rumah tangga tidak ‘mengorek tabungan’ lagi. Ia akan mampu menabung sebagian dari pendapatannya.

Pendapatan, konsumsi dan tabungan juga mempunyai fungsi sendiri dalam menjelaskan keterkaitannya tersebut, yaitu :

1. Fungsi konsumsi diartikan sebagai gambaran sifat hubungan di antara tingkat konsumsi rumah tangga dalam perekonomian dengan pendapatan nasional (atau pendapatan disposable) perekonomian tersebut.


(40)

2. Fungsi tabungan diartikan sebagai gambaran sifat hubungan di antara tingkat tabungan rumah tangga dalam perekonomian dengan pendapatan nasional (atau pendapatan disposable) perekonomian tersebut.

Secara aljabar kedua fungsi ini juga dapat dilihat keterkaitannya dan fungsi dibawah ini menunjukkan hubungan konsumsi atau tabungan dengan pendapatan disposable dalam rumah tangga.

1. Fungsi konsumsi C = a + bYd

2. Fungsi tabungan S = -a + (1-b) Yd

Dimana a adalah konsumsi rumah tangga pada ketika pendapatan disposable adalah 0, b adalah kecondongan konsumsi marginal, C adalah tingkat konsumsi dan Yd adalah pendapatan disposable.

Melihat perilaku konsumsi dan menabung sebuah rumah tangga/ masyarakat sebenarnya tidak hanya cukup melihat faktor penting/ faktor utama yang mempengaruhinya dan perilaku konsumsi dan tabungan menekankan pada peranan pendapatan rumah tangga sebagai faktor penting. Jika bisa dikatakan ada faktor lain yang tidak bisa diabaikan dalam melihat perilaku konsumsi dan tabungan ini, seperti :

1. Kekayaan yang Telah Terkumpul

Akibat dari mendapat harta warisan atau tabungan yang sudah banyak karena keuntungan usaha masa lalu misalnya dapat mempengaruhi


(41)

seseorang untuk lebih aktif melakukan konsumsi daripada menabung dimasa sekarang, disisi lain seseorang yang tidak memiliki kekayaan akan lebih bertekad menabung untuk kekayaan dimasa yang akan datang daripada melakukan konsumsi.

2. Suku Bunga

Dari segi ini pendekatan terhadap kecenderungan rumah tangga untuk menabung yang lebih difokuskan, dimana suku bunga dipandang sebagai pendapatan yang diperoleh dari melakukan tabungan. Pada kondisi suku bunga tabungan tinggi seseorang cenderung suka menabung karena akan mendapatkan keuntungan bunga maka sebaliknya pada kondisi suku bunga rendah seseorang akan lebih memilih melakukan konsumsi karena suku bunga rendah dianggap tidak menguntungkan.

3. Sikap Berhemat

Sikap masyarakat dalam memutuskan untuk melakukan konsumsi atau menabung adalah berbeda di masyarakat, seperti adanya masyarakat yang lebih mementingkan berinvestasi dengan menabung daripada berbelanja berlebih-lebihan sebagai bentuk konsumsinya maka ada pula masyarakat yang mempunyai kecenderungan konsumsi yang tinggi dibandingkan tabungannya.

4. Keadaan Perekonomian

Dalam perekonomian yang tumbuh kuat dan pengangguran sedikit diasumsikan bahwa masyarakat lebih memilih melakukan konsumsi lebih aktif dibandingkan menabung dan dalam perekonomian yang lambat


(42)

perekonomiannya dimana pengangguran memperlihatkan tendensi meningkat maka masyarakat cenderung berhati-hati dalam menggunakan uang dan pendapatannya.

5. Distribusi Pendapatan

Dalam masyarakat yang distribusi pendapatannya tidak merata, lebih banyak tabungan yang akan diperoleh karena sebagian besar pendapatan nasional dinikmati sebagian kecil penduduk yang sangat kaya dan mempunyai kecenderungan menabung yang tinggi dan dalam masyarakat yang distribusi pendapatannya lebih seimbang maka tingkat tabungannya relatif sedikit karena mereka mempunyai kecondongan konsumsi yang tinggi.

6. Tersedia Tidaknya Dana Pensiun yang Mencukupi

Jika dana pensiun disuatu negara tinggi maka kecondongan untuk konsumsi tinggi dan kecenderungan menabung dimasa bekerja relatif rendah dan jika dana pensiun sebagai jaminn hidup dihari tua rendah atau dianggap tidak mencukupi maka masyarakat akan cenderung akan menabung lebih banyak ketika masih bekerja dibandingkan melukakn konsumsi.

2.7 Lokasi Bank

Transaksi di masyarakat dalam bentuk apapun akan terjadi pada tempat yang direncanakan maupun tanpa direncanakan sebelumnya. Aktivitas keuangan dilembaga perbankan merupakan bentuk interaksi yang tentunya memerlukan tempat yang aman dan nyaman karena menyangkut barang berharga berupa uang. Masyarakat yang melakukan transaksi barang berharga selain membutuhkan keamanan dan kenyamanan tempat tentunya juga mempertimbangkan lokasi


(43)

transaksi sebelum melakukan transaksi tersebut. Keputusan untuk menabung sebelum kegiatan menabung itu dilakukan mungkin akan sangat memperhatikan aspek tersebut tergantung individu.

Menurut Lestari dalam jurnal Hengky Setya Anggriawan dan Herry Susanto (2010) mengartikan lokasi sebagai tempat kedudukan penjual dalam hal ini lembaga perbankan dari tempat kedudukan konsumen dalam hal ini masyarakat. Dengan artian bagaimana akses atau cara yang harus ditempuh konsumen menuju lokasi yang dituju.

Menurut Tjiptono (2005:147) baik perusahaan jasa maupun konsumen akan melakukan pertimbangan cermat terhadap pemilihan tempat dan lokasi. Bagi perusahaan jasa, lokasi berpengaruh terhadap dimensi-dimensi pemasaran strategis dan bagi konsumen sendiri pemilihan lokasi dimaksudkan untuk kemudan akses untuk menjangkau perusahaan jasa tersebut. Faktor-faktor yang dianggap menjadi pertimbangan di kedua belah pihak yaitu :

1. Akses, misalnya lokasi yang dilalui mudah dijangkau transportasi umum 2. Visibilitas, yaitu lokasi atau tempat yang dapat dilihat dengan jelas dari jarak

pandangan normal.

3. Lalu lintas (traffic), misalnya kepadatan dan kemacetan lalu lintas yang menjadi hambatan seseorang untuk menjangkau lokasi perusahaan.

4. Tempat parkir yang luas, nyaman dan aman baik untuk roda dua maupun roda empat

5. Ekspansi, yaitu tersedianya tempat untuk memperluas perusahaan. 6. Lingkungan, daerah sekitar yang mendukung jasa ditawarkan. 7. Kompetisi, yaitu lokasi pesaing.


(44)

Bagi lembaga perbankan semua point diatas dapat menjadi pertimbangan yang mendasar dalam menentukan lokasi perusahaan yang baik akan tetapi bagi masyarakat point 1 s/d 4 mungkin lebih sesuai sebagai pertimbangan untuk memilih lokasi bank.

2.8 Promosi Bank

Perilaku menabung seseorang tidak terlepas dari pengaruh yang mereka terima dari lingkungan mereka dan satu hal bentuk pengaruh itu adalah informasi yang diterima secara disengaja ataupun tidak disengaja. Promosi merupakan salah satu bentuk informasi yang mudah dijumpai oleh seorang calon penabung baik melalui media seperti melalui televisi, radio, koran, pamflet dll maupun dalam bentuk komunikasi langsung yang diberikan oleh sales promotion, dari rekan, keluarga, sahabat dll.

Menurut E.Stanley dalam Winardi (1992:102) mengartikan promosi sebagai kegiatan komunikatif yang tujuannya adalah untuk kemajuan sebuah produk, pelayanan, atau ide dalam suatu saluran distribusi.

“Promotion is any communicative activity whose purpose is to move

forward a product, service, or idea in a channel of distribution”

Menurut Basu Swashta dan Irawan (1997:349) promosi adalah arus informasi atau persuasi satu arah yang dibuat untuk mengarahkan seseorang atau organisasi kepada tindakan yang menciptakan pertukaran dalam pemasaran. Promosi mempunyai peranan sebagai alat berkomunikasi dengan individu-individu, kelompok-kelompok atau organisasi-organisasi yang secara langsung atau tidak langsung mempengaruhi salah satu diantara penerima informasi tersebut (atau lebih) untuk membeli produk atau jasa yang ditawarkan perusahaan.


(45)

Tujuan dari promosi sendiri dapat dikelompokkan menjadi beberapa jenis yaitu (Basu Swashta dan Irawan, 1997:353) :

1. Modifikasi Tingkah Laku

Promosi berusaha merubah tingkah laku dan pendapat serta memperkuat tingkah laku yang ada sehingga melalui promosi penjual selalu berusaha menciptakan kesan baik tentang produk atau jasa yang ditawarkannya. 2. Memberitahu.

Promosi dirasa penting sebagai informasi bagi calon nasabah dalam pengambilan keputusan untuk menabung oleh karena itu promosi seperti ini bersifat informatif dalam rangka untuk memberitahu pasar yang dituju tentang penawaran perusahaan.

3. Membujuk

Promosi yang bersifat membujuk (persuasif) umumnya kurang disenangi oleh sebagian masyarakat namaun kenyataan dewasa ini menunjukkan bahwa promosi cenderung lebih banyak bersifat persuasif dan masyarakat juga mulai mudah terpengaruh dengan jenis promosi seperti ini.

4. Mengingatkan

Promosi yang bersifat mengingatkan dilakukan terutama untuk mempertahankan pelanggan yang sudah ada dengan mempertahankan citra baik seperti produk, pelayanan, kelembagaan dihati masyarakat.

Metode promosi yang umum sering dijumpai oleh masyarakat adalah periklanan, pemberian hadiah, penarikan undian, perlombaan, pameran, jaminan dan pelayanan, personal selling dll. Metode seperti ini tidak berbeda jauh dengan


(46)

metode promosi yang dilakukan bank satu sama lainnya. Satu hal yang penting bahwa strategi promosi ini cukup efektif untuk mendorong masyarakat dalam membuat setiap keputusan tergantung bagaimana mereka menanggapi informasi tersebut.

2.9 Perilaku Masyarakat Serta Faktor Pendorong Keputusan Menabung Penawaran lembaga perbankan akan produk-produk dan jenis jasa terbaru yang terus berkembang dan berinovasi, membuat setiap konsumen harus bijak menentukan sikap dalam memilih dan menentukan keputusan untuk menggunakan produk atau jasa yang benar-benar sesuai dengan keinginan dan kebutuhannya. Perilaku masyarakat dalam membuat keputusan menabung seperti halnya keputusan-keputusan ekonomi maupun non-ekonomi tentu terdapat faktor-faktor berpengaruh dalam pengambilan keputusan tersebut. Besarnya pengaruh yang diterima akan dirasakan seorang konsumen tergantung seberapa besar pengaruh tersebut mendominasi dirinya, misalnya pengalaman dalam memakai produk atau jasa menjadikan konsumen akan kembali mau atau tidak mau menggunakan produk atau jasa yang sama, pengalaman disini dijadikan faktor yang mungkin bisa mempengaruhi konsumsi seseorang.

Schiffman dan Kanuk dalam Ujang Sumarwan (2002:25) mendifinisikan perilaku konsumen sebagai berikut.

“The term consumer behavior refers to the behaviour that consumers

display in searching for, purchasing, using, evaluating, and disposing, of


(47)

“Istilah perilaku konsumen diartikan sebagai perilaku yang diperlihatkan konsumen dalam mencari, membeli, menggunakan, mengevaluasi, dan menghabiskan produk dan jasa yang mereka harapkan akan memuaskan kebutuhan mereka.

Perilaku masyarakat sebagai seorang konsumen dalam memutuskan sesuatu memberikan efek berkelanjutan dalam mengambil keputusan yang sama dikemudian hari. Tujuan seseorang dalam mengambil sebuah keputusan biasanya untuk mendapatkan yang terbaik. Keputusan ekonomi seperti menabung diharapkan masyarakat mampu memuaskan kebutuhan mereka disamping motif lainnya dan dengan terpenuhinya harapan tersebut masyarakat tidak akan merasa menyesal atas keputusannya atau bahkan akan melakukan keputusan yang sama nantinya.

Sumber : Engel, Blackwell dan Miniard (1994 : 60) dan diringkas oleh penulis dari sumber aslinya.

Gambar 2.1 : Perilaku Konsumen dalam Proses Pengambilan Keputusan dan Faktor-faktor Mempengaruhinya.

Berdasarkan diagram di atas maka dapat dibuat sebuah penjabaran bagaimana lingkungan, pribadi dan psikologis dapat mempengaruhi seseorang

PENGARUH LINGKUNGAN

FAKTOR PRIBADI INDIVIDU

PENGARUH PSIKOLOGIS PROSES


(48)

dalam membuat sebuah keputusan ekonomi maupun non ekonomi termasuk dalam membuat keputusan menabung. Keputusan seorang konsumen merupakan manifestasi mereka dalam berperilaku dan perilaku inilah yang tentunya akan dipengaruhi faktor-faktor tersebut.

1. Pengaruh lingkungan

Pengaruh lingkungan bisa didapat melalui faktor kebudayaan dan faktor sosial.

a. Kebudayaan

Kebudayaan merupakan faktor penentu yang paling dasar dari keinginan dan perilaku seseorang. Bila makhluk lainnya bertindak berdasarkan naluri, maka perilaku manusia umumnya dipelajari. Budaya yang diterima dari satu lingkungan yang berbeda maka perilaku seseorang biasanya akan berbeda setelah mempelajarinya. Budaya menabung yang sejak dini tidak diterapkan dalam diri seseorang dapat membuat seseorang enggan untuk menabung.

b. Sosial

Faktor sosial dalam mempengaruhi perilaku seseorang dapat diterima dari pergaulan sehari-hari. Keputusan menabung bisa dilakukan misalnya karena adanya dorongan dari orang-orang terdekat seperti keluarga, teman, tetangga, teman sejawat atau melalui informasi yang diterima dari media dan sejenisnya.


(49)

2. Faktor Pribadi

Kepribadian seseorang mencakup hal-hal yang berhubungan dengan keadaan yang tampak maupun tak tampak dari diri seseorang misalnya usia dan tahapan dalam siklus hidup, pekerjaan, keadaan ekonomi, gaya hidup, konsep diri dll. Seseorang memutuskan untuk menabung bisa terjadi karena dorongan dirinya sendiri, misalnya karena merasa usia sudah pantas untuk menabung demi masa depan maka dorongan untuk menabung akan lebih kuat atau keadaan ekonomi yang tidak stabil mengharuskan seseorang bijak dalam menggunakan pendapatannya maka sebagian pendapatan disisihkan untuk ditabung.

3. Faktor psikologis

Termasuk didalamnya sebagai faktor psikologis yaitu motivasi, persepsi, kepercayaan dan sikap.

a. Motivasi diartikan sebagai kebutuhan yang timbul akibat keadaan fisiologis misalnya rasa lapar dan haus. Sama halnya dengan keputusan menabung yang dapat termotivasi karena ingin uang yang dimiliki tersimpan lebih aman atau adanya motif untuk memperoleh keuntungan

b. Persepsi menyangkut bagaimana sesorang menggambarkan objek dari masukan informasi yang diterima dengan terlebih dahulu menyeleksi dan mengorganisir informasi tersebut, misalnya menabung karena nama baik satu bank dibandingkan bank lain menurut persepsinya c. Kepercayaan dan sikap.


(50)

Kepercayaan dan sikap merupakan dua hal yang dapat saling berkaitan. Seseorang mengambil sikap untuk membuat keputusan karena kepercayaan yang ia miliki atas keputusan yang ia ambil. Keputusan menabung akan sangat besar apabila seseorang merasa percaya atas keamanan uang yang ia simpan disatu bank. Kepercayaan dan sikap masyarakat ini tentunya tidak terlepas dari bagaimana pihak bank untuk bisa menjaganya. Isu bank yang terjadi dewasa ini tentunya akan berpengaruh pada kepercayaan dan sikap seorang konsumen untuk memutuskan menabung (Nugroho J. Setiadi, 2003 : 11-15).

2.10 Proses Pengambilan Keputusan Menabung dan Tahapannya

Perilaku tiap orang dalam membuat suatu keputusan akan berbeda satu sama lainnya. Bukan tidak mungkin seseorang membuat keputusan tanpa perlu melakukan proses dan melewati tahap-tahap yang mendukung diambilnya sebuah keputusan. Akan tetapi, umumnya manusia dalam membuat sebuah keputusan terlebih dahulu ingin tahu apa, kenapa dan bagaimana keputusan tersebut dilakukan, karena itu diperlukan adanya proses dan tahap-tahap sebelum keputusan tersebut diambil. Proses keputusan menabung dan tahapannya sebenarnya tidak banyak berbeda dalam membuat keputusan ekonomi lainnya misalnya keputusan membeli dan berinvestasi.

Sumber : Nugroho J. Setiadi (2003 : 16) dengan dilakukan penyesuaian terhadap penelitian penulis.

Gambar 2.2 Proses Pengambilan Keputusan Menabung

Perilaku setelah menabung Keputusan

menabung Evaluasi

alternatif Pencarian

informasi Mengenali


(51)

Dari gambar di atas dapat dijelaskan bagaimana tahap proses pengambilan keputusan menabung masyarakat:

1. Mengenali Kebutuhan.

Diartikan sebagai tahap awal individu mengenali jenis kebutuhannya, apakah menabung perlu dilakukan atau tidak menurutnya. Ketika menyadari bahwa menabung dirasa perlu maka masyarakat akan dihadapkan dalam memilih bank, jenis produk dan jasa yang ditawarkan bank dan lebih lanjut lagi berkaitan dengan tabungan, masyarakat akan diharuskan memilih jenis tabungan apa yang akan diambil.

2. Pencarian Informasi

Pada tahap ini individu yang mulai tergugah minatnya untuk menabung akan mulai mencari informasi sebanyak-banyaknya mengenai bank, jenis produk dan jasa bank, produk tabungan yang ditawarkan bank atau bahkan reputasi bank itu sendiri. Informasi yang diperoleh ini misalnya dari keluarga, teman, saudara atau langsung dari bank tersebut melalui promosi atau dengan individu langsung bertanya ke bank bersangkutan.

3. Penilaian Alternatif

Individu akan memproses informasi yang telah diperoleh mengenai semua yang berhubungan dengan bank tersebut terutama tujuannya untuk menabung. Penilaian alternatif biasanya dihubungkan pada atribut produk tabungan yang ditawarkan terutama aspek kemanfaatan yang diperoleh, misalnya jaminan keamanan, tingkat bunga, kemudahan akses pelayanan dll.


(52)

4. Keputusan Menabung

Tahap penilaian keputusan menabung menyangkut bagaimana individu membentuk pilihan mereka diantara beberapa produk tabungan ditawarkan dan meniatkan untuk menabung atau menjatuhkan pada pilihan pada produk tabungan yang ia suka.

5. Perilaku Setelah Menabung.

Setelah menabung tentunya individu akan merasakan tingkat kepuasan dan ketidakpuasan yang berbeda-beda. Perasaan ini nantinya akan mempengaruhi perilaku seseorang dalam menilai keputusannya sendiri.

2.11 Penelitian Terdahulu

Hengky Setya Anggriawan dan Herry Susanto (2010), dalam penelitian mereka yang berjudul ‘Analysis of factor which influence the decision saving at Yudha Bhakti Bank branch Klender’, hasil penelitiannya menunjukkan bahwa variabel bebas dari keputusan masyarakat menabung pada Bank Yuda Bhakti Cabang Klender yang terdiri dari pelayanan (X1), fasilitas (X2), promosi (X3), dan lokasi (X4), seluruhnya berpengaruh, baik secara simultan maupun secara parsial terhadap variabel terikat yaitu keputusan menabung (Y) pada tingkat kepercayaan 95% dengan tingkat signifikansi 0,05 % ini menggambarkan secara positif variabel bebas yang diteliti benar-benar mampu mendorong keputusan nasabah menabung pada bank tersebut. Diperlihatkan juga bahwa variabel pelayanan (X1) dan Promosi (X3) dilihat dari besarnya koefisien regeresi, Pelayanan (X1) menyumbang sebesar 2,1% (0,021) sedangkan untuk variabel Promosi (X3) menyumbang sebesar 50,2% (0,520) dalam mempengaruhi keputusan nasabah menabung. Sementara jika disimpulkan dari keseluruhan variabel penelitian maka


(53)

Adjusted R Squared-nya yang sebesar 0,483 memberikan artian bahwa keputusan nasabah untuk menabung di PT. Bank Yudha Bhakti Cabang Pembantu Klender sebesar 48,3% dipengaruhi oleh seluruh variabel bebas yaitu pelayanan, fasilitas, promosi dan lokasi kemudian sisanya sebesar 51,7 % dipengaruhi oleh faktor atau variabel lainnya seperti tingkat bunga, undian berhadiah, reputasi, dan lain-lain yang tidak diangkat dalam penelitian tersebut.

Delta Khoirunnisa (2003) dalam penelitiannya yang berjudul ‘consumers preference toward islamic bank-ing : case study in Bank Muammalat Indonesia

and BNI syari’ah’ menarik kesimpulan bahwa keputusan seorang konsumen untuk menabung di bank syari’ah adalah dipengaruhi oleh faktor ekonomi seperti manfaat ekonomi yang diperoleh, pelayanan, fasilitas, kemudahan menjangkau lokasi bank juga kesehatan sistem keuangan. Hal mungkin tidak jauh berbeda dengan keputusan konsumen untuk menabung pada bank konvensional, akan tetapi ada hal yang paling membedakan antara keputusan masyakat menabung di bank konvesional dengan bank syari’ah yaitu faktor agama.


(54)

2.12 Kerangka Pemikiran

Adapun kerangka pemikiran penulis yang menjadi pijakan dalam penulisan penelitian ini adalah :

Sumber : Mustafa Edwin Nasution dan Hardius Usman (2007 : 56) dan disesuaikan dengan variabel penelitian penulis.

Gambar 2.3 : Kerangka Pemikiran Faktor-Faktor Pendorong Keputusan Menabung

Produk

Lokasi

BANK

SUMUT

Keputusan

Menabung Promosi


(55)

BAB III

METODE PENELITIAN 3.1 Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup dalam penelitian ini adalah untuk menganalisa faktor-faktor yang mendorong keputusan mahasiswa menabung di Bank Sumut. Objek penelitian ini ditujukan pada mahasiswa yang menjadi nasabah di Bank Sumut yang ada di kota Medan. Alasan penulis memilih mahasiswa sebagai objek penelitian ini karena penulis berasumsi bahwa mahasiswa adalah salah satu kelompok individu di masyarakat yang cukup memahami arti pentingnya menabung demi masa depan. Adapun faktor-faktor yang akan diteliti meliputi faktor produk yang ditawarkan, lokasi bank dan promosi yang dilakukan oleh Bank Sumut.

3.2 Jenis dan Sumber Data

Jenis dan sumber data dalam penelitian ini dibedakan menjadi :

1. Data primer merupakan data yang diperoleh langsung dari sumber pertama sebagai responden, yaitu dengan memberikan kuesioner kepada mahasiswa per-individu yang menjadi nasabah di Bank Sumut.

2. Data sekunder adalah data primer yang telah dilakukan pengolahan lebih lanjut. Data ini dapat berbentuk tulisan atau dalam bentuk angka-angka yang mendukung penelitian ini.


(56)

3.3 Teknik Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data pada penelitian ini adalah : 1. Data Primer

a. Kuesioner adalah metode pengumpulan data dengan memberikan daftar pertanyaan yang akan diisi oleh responden, dalam hal ini adalah mahasiswa yang menjadi nasabah di Bank Sumut.

b. Observasi adalah pengamatan secara langsung terhadap responden yang menjadi objek yang diteliti, dalam hal ini adalah mahasiswa yang menjadi nasabah di Bank Sumut.

2. Data sekunder yang dikumpulkan dengan mendapatkannya dari bahan-bahan kepustakaan, jurnal, artikel, bahan dokumentasi, situs internet dll yang mendukung serta berhubungan dengan proses penelitian ini.

3.4 Metode Pemilihan Sampel

Melalui wawancara tidak resmi dengan salah satu pegawai di Bank Sumut cabang USU, jumlah mahasiswa USU yang dipastikan memiliki rekening tabungan berdasarkan database yang tersedia terdapat pada produk simpanan Tabunganku dan Martabe khusus mahasiswa pascasarjana Psikologi USU. Jumlah mahasiswa diproduk simpanan Tabunganku sebanyak 216 orang dan Produk simpanan Martabe sebanyak 140 orang dihitung sejak awal produk tersebut dibuka. Sementara untuk produk simpanan lainnya seperti Simpeda dan Haji Makbul, setiap nasabah dari latar belakang apapun boleh memilih produk simpanan ini sehingga nasabah bersatus mahasiswa tidak dapat dipastikan


(57)

jumlahnya karena nasabah yang berstatus mahasiswa dan berstatus masyarakat dengan berbagai profesi tidak dikelompokkan secara terpisah.

Dari gambaran di atas terdapat sebanyak sekitar 356 mahasiswa USU yang memiliki rekening tabungan, dimana cabang layanan Bank Sumut sendiri berhubungan langsung dengan universitas dengan didirikannya cabang bank di lingkungan kampus. Penulis berasumsi bahwa universitas lainnya yang tidak memiliki keterkaitan langsung misalnya tempat layanan bank dengan universitas maka jumlah mahasiswa yang mempunyai rekening tabungan tidak lebih banyak. Oleh karena itu penulis menganggap bahwa dengan mengambil sebanyak 60 orang mahasiswa sebagai responden cukup mewakili untuk meneliti keputusan mahasiswa menabung. Responden sebanyak 60 orang ini adalah mahasiswa yang mempunyai rekening di Bank Sumut dan dipilih dari tiga universitas sebagai perwakilan universitas yang ada di kota Medan. Dua diantaranya adalah universitas yang berstatus negeri yaitu Universitas Sumatera Utara (USU) dan Universitas Negeri Medan (UNIMED) dan satu universitas lagi berstatus swasta yaitu Universitas Islam Sumatera Utara (UISU). Dari tiga universitas yang dipilih masing-masingnya diambil 20 orang responden per-universitas. Sebagai catatan bahwa sampel yang diambil dilakukan secara acak (sample random sampling)

dimana setiap responden mempunyai kesempatan yang sama untuk mengisi daftar pertanyaan dalam kuesioner tanpa memperhatikan strata yang ada diantara para responden, selain itu responden melakukan pengisian kuesioner sendiri tanpa dipengaruhi oleh orang lain (self administered survey).


(58)

3.5 Pengolahan Data

Pengolahan data yang diterapkan penulis dalam penelitian ini yaitu dengan menggunakan alat analisis berupa program SPSS (Statistic Product and Service Solution) versi 13.0.

3.6 Metode Analisis

Analisis data yang digunakan penulis dalam penelitian ini yaitu dengan cara tabulasi, frekuensi, tabulasi silang (cross tab) dan gambar.

3.7 Definisi Operasional

1. Produk merupakan produk jasa dalam bentuk tabungan yang ditawarkan oleh Bank Sumut.

2. Lokasi merupakan tempat dimana bank atau unit pelayanan bank bisa melakukan kegiatan transaksi dan bagaimana akses atau cara yang harus ditempuh mahasiswa dalam menjangkau Bank Sumut.

3. Promosi adalah bentuk informasi dan rangsangan untuk menjaga loyalitas nasabah sebagai pelanggan atau menarik mahasiswa untuk menjadi nasabah baru di Bank Sumut.

4. Kredibilitas adalah bentuk kejujuran, integritas (tanggung jawab), Securitas (jaminan) dan reabilitas (keterandalan) Bank Sumut bagi nasabah.

5. Keputusan menabung adalah keinginan mahasiswa untuk menyimpan uang/ dananya di Bank Sumut.


(59)

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Bank Sumut

4.1.1Sejarah Singkat Bank Sumut

Bank Sumut yang dikenal khususnya oleh masyarakat Sumatera Utara merupakan Bank Pembangunan Daerah yang didirikan pada tanggal 4 November 1961. Pada saat itu berdasarkan akta Notaris Rusli Nomor 22 bank ini diberi nama Bank Pembangunan Daerah Sumatera Utara (BPDSU) dalam bentuk Perseroan Terbatas. Berdasarkan UU No.13 tahun 1962 tentang ketentuan pokok Bank Pembangunan Daerah dan sesuai dengan Peraturan Daerah Tingkat I Sumatera Utara No.5 tahun 1965 bentuk usaha diubah menjadi Badan Usaha Milik Daerah (BUMD). Pada tanggal 16 April 1999, akta Notaris Alina Hanum Nasution. S.H, menyatakan bahwa bentuk usaha kembali menjadi Perseroan Terbatas. Akta pendirian ini disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No.C-8224 HT.01.01 TH.99 tanggal 5 Mei 1999 serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No.54 tanggal 6 Juli 1999 Tambahan No.4042.

Anggaran dasar pada saat didirikannya Bank Pembangunan Daerah Sumatera Utara yaitu sebesar Rp 100.000.000,- , hingga saat ini anggaran dasar telah beberapa kali berubah, terakhir dengan akta No.39 tanggal 10 Juni 2008 dan akta penegasan No.5 tanggal 10 September 2008 Notaris H. Marwansyah Notaris S.H, mengenai penambahan modal dari Rp 500.000.000.000,- menjadi Rp 1.000.000.000.000,-. Perubahan anggaran dasar ini telah disetujui oleh Menteri


(60)

No.AHU-87927.A.H.01.02 tanggal 20 November 2008 serta diumumkan dalam berita Negara Republik Indonesia No.10 tanggal 3 Februari 2009 Tambahan No.3023.

4.1.2 Profil Bank Sumut

PT. Bank Sumut berstatus sebagai Bank Non Devisa yang berkantor pusat di Jl. Imam Bonjol No.18. Melalui situs resminya di www.banksumut.com data terakhir jaringan pelayanan Bank Sumut pada bulan Mei 2010 mencapai 249 unit pelayanan guna melayani masyarakat diseluruh Sumatera Utara dan Jakarta, dengan rincian :

1. 1 unit kantor pusat

2. 1 unit Cabang Utama Medan

3. 23 unit Kantor cabang Konvensional 4. 3 unit Kantor Cabang Pembantu Syariah 5. 4 unit Kantor Kas

6. 29 Payment Point

7. 19 unit Kas Mobil 8. 97 unit ATM 9. 1 unit sentra UMK

Jaringan pelayanan Bank Sumut juga mencakup seluruh wilayah Indonesia melalui kerja sama dengan seluruh Bank Pembangunan Daerah dengan layanan

net online dan untuk transaksi kiriman uang dari dan ke luar negeri dilakukan dengan layanan Western Union.


(61)

4.1.3 Visi dan Misi Bank Sumut 4.1.3.1 Visi Bank Sumut

Bank Sumut memiliki Visi untuk menjadi bank andalan yang membantu dan mendorong perkembangan perekonomian dan pembangunan daerah disegala bidang serta sebagai salah satu sumber pendapatan daerah dalam rangka peningkatan taraf hidup rakyat.

4.1.3.2 Misi Bank Sumut

Bank Sumut juga memiliki misi sebagai pengelola dana pemerintah dan dana masyarakat secara profesional didasarkan pada prinsip-prinsip compliance.

4.1.4 Fungsi Bank Sumut

Bank Sumut juga berfungsi sebagai alat kelengkapan otonomi daerah dalam bidang perbankan, penggerak dan pendorong laju pembangunan daerah, serta bertindak sebagai pemegang kas daerah yang melaksanakan penyimpanan uang daerah. Selain itu Bank Sumut juga diperkenankan melakukan kegiatan usaha seperti yang dilakukan Bank Umum sesuai dengan UU No.7 Tahun 1992 yang saat ini telah diubah menjadu UU No.10 tahun 1998 tentang perbankan. Dengan demikian Bank Sumut dapat menjadi salah satu sumber pendapatan asli daerah.

4.1.5 Jenis Kegiatan dan Usaha Bank Sumut 4.1.5.1 Produk Penghimpunan Dana

1. Giro, yang terdiri dari Giro Pemerintah dan Swasta. 2. Tabungan Simpeda (Simpanan Daerah).


(62)

3. Tabungan Martabe (Mari Tingkatkan Kegiatan Menabung), fasilitas asuransi jiwa secara otomatis diberikan kepada nasabah yang membuka tabungan martabe serta pengundian hadiah dilakukan dua kali setahun.

4. Tabungan Haji Makbul, yaitu tabungan haji yang terkoneksi langsung dengan Siskohat Khusus untuk nasabah yang berminat menunaikan ibadah haji.

5. Deposito berjangka dan sertifikat deposito.

Pada produk tabungan yang dimiliki Bank Sumut ada beberapa perbedaan terutama antara produk tabungan Martabe, tabungan Simpeda dan Tabunganku, adapun perbedaan tersebut yaitu :

1. Produk tabungan Martabe merupakan produk asli yang resmi dikeluarkan oleh Bank Sumut sendiri sebagai bank daerah, tabungan Simpeda merupakan produk gabungan antar sesama bank daerah yang ada di Indonesia, sedangkan produk Tabunganku merupakan produk yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia yang dipasarkan oleh bank umum yang ada di Indonesia.

2. Tabungan Martabe biaya administrasinya Rp 2.000 sedangkan tabungan Simpeda dan Tabunganku tanpa biaya administrasi.

3. Tabungan martabe mendapatkan asuransi jiwa, besar asuransinya berdasarkan besar tabungannya. Nasabah yang mendapatkan pertanggungan 100% apabila nasabah tersebut sudah menjadi nasabah lebih dari 3 bulan, sedangkan kurang dari 3 bulan hanya mendapat pertanggungan 50% dari haknya. Asuransi yang


(1)

berdasarkan hasil penelitian juga memperlihatkan bahwa tidak ada mahasiswa yang menganggap faktor lokasi tidak penting. Mengenai lokasi Bank Sumut dan unit-unitnya, harapan terbesar mahasiswa adalah agar Bank Sumut menambah lebih banyak unit ATM, keadaan ini menggambarkan bahwa mahasiswa merasa kesulitan menemukan ATM Bank Sumut.

3. Produk menjadi faktor pendorong keputusan mahasiswa menabung di Bank Sumut dengan persentase sebesar 18,3% dipilih oleh sebanyak 11 mahasiswa dari 60 mahasiswa sebagai sampel. Faktor produk menjadi faktor ketiga yang paling banyak dipilih oleh mahasiswa sebagai faktor pendorong keputusan mereka menabung di Bank Sumut. Mayoritas mahasiswa menganggap faktor produk sebagai faktor penting dalam mendorong keputusan menabung. Mahasiswa berharap agar Bank Sumut dapat mengurangi biaya administrasi bank atau meniadakannya sebagai harapan terbesar mereka.

4. Promosi menjadi faktor pendorong keputusan mahasiswa menabung di Bank Sumut dengan persentase sebesar 6,7% dan dipilih oleh sebanyak 4 mahasiswa dari 60 mahasiswa sebagai sampel. Faktor ini menjadi faktor terbesar keempat yang dipilih mahasiswa. Promosi Bank Sumut dinilai cukup baik oleh mahasiswa akan tetapi sebagian mahasiswa ada yang menganggap bahwa promosi tidak begitu penting sebagai faktor pendorong mereka memutuskan menabung di Bank Sumut.


(2)

4.5 Saran

Berdasarkan kesimpulan yang diperoleh dan telah diuraiakan sebelumnya, maka saran yang bisa diberikan adalah :

1. Kredibilitas Bank Sumut dianggap sangat baik oleh mayoritas mahasiswa yang juga nasabah Bank Sumut dan mereka percaya pada kredibilitas tersebut. Akan tetapi, nasabah juga tentu akan merasa kecewa jika kredibilitas tersebut tidak sesuai harapan mereka. Nasabah akan bereaksi jika hal tersebut terjadi misalnya dengan pindah ke bank lain atau memutuskan tetap bertahan di Bank Sumut. Untuk menghindari hal buruk yang tidak diinginkan Bank Sumut maka Bank Sumut harus terus menjaga kepercayaan yang diberikan nasabah dan terus melakukan perbaikan pada kredibilitas Bank Sumut.

2. Sebagian mahasiswa yang menjadi nasabah Bank Sumut merasa bahwa unit ATM kurang memadai jumlahnya terutama di tempat umum, sehingga membuat mahasiswa merasa kesulitan menemukan unit ATM. Lokasi Bank Sumut juga dianggap mahasiswa hanya didirikan di pusat-pusat kota yang artinya mereka merasa kesulitan menemukan lokasi dan unit-unit Bank Sumut di pelosok-pelosok desa. Oleh karena itu, mahasiswa berharap agar Bank Sumut dapat memberikan solusi terbaik dalam menanggapi keluhan ini.

3. Harapan terbesar mahasiswa yang juga nasabah Bank Sumut adalah agar produk tabungan Bank Sumut memiliki biaya administrasi yang rendah atau kalau memungkinkan meniadakan biaya administrasi tersebut. Keadaan ini


(3)

dengan jumlah biaya administrasi yang harus mereka keluarkan. Oleh karena itu, Bank Sumut harus memberikan solusi terbaik yang saling menguntungkan bagi kedua belah pihak berkaitan dengan keadaan ini.

4. Sebagian mahasiswa yang juga nasabah Bank Sumut menyatakan bahwa promosi yang dilakukan Bank Sumut tidak penting sebagai faktor yang mendorong mereka membuat keputusan menabung. Hal ini menggambarkan ada sebagian nasabah yang tidak tertarik dengan promosi yang dilakukan Bank Sumut. Oleh karena itu, Bank Sumut harus lebih memperhatikan bentuk promosi yang mereka lakukan dan berusaha membuat promosi Bank Sumut lebih menarik.


(4)

DAFTAR PUSTAKA

Buku

Edwin, Mustafa Nasution dan Hardianus Usman. 2007. Proses Penelitian

Kuantitatif, Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universtias

Indonesia.

Engel, Roger D. Blackwell dan Paul W. Miniard. 1994. Diterjemah oleh Budiyanto. Perilaku Konsumen, Jakarta Barat: Binarupa Aksara.

Kasmir. 2008. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya, Jakarta: PT. Rajagrapindo Persada.

Kasmir. 2002. Dasar-dasar Perbankan, Jakarta: Rajawali Pers.

Kuncoro, Mudrajad. 2003. Metode Riset Untuk Bisnis dan Ekonomi, Jakarta: Salemba Empat.

Lubis, Irsyad. 2010. Bank dan Lembaga Keuangan Lain. Medan: USU Press. Mattews, Kent dan Jhon Thompson. 2008. The Economic of Banking 2nd Edition,

New York: John Wiley & Sons LTD.

Nugroho J. Setiadi. 2003. Perilaku Konsumen, Jakarta Timur: Prenada Media. Rivai, Andria Permata Veithzal dan Ferry N, Idroes. 2007. Bank and Financial

Institution Management : Conventional and Syar’i System, Jakarta: PT.

Rajagrafindo Persada.

Sukirno, Sadono. 2004. Makroekonomi, Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada.


(5)

Susilo, Sigit Triandaru dan Totok Budisantoso. 2000. Bank dan Lembaga

Keuangan Lain, Jakarta: Salemba Empat.

Swashta, Basu. 1989. Manajemen penjualan, Yogyakarta: BFFE.

Triandaru, Sigit dan Totok Budisantoso. 2006. Bank dan Lembaga Keuangan

Lain, Jakarta: Salemba Empat.

Tjiptono, Fandy. 2005. Pemasaran Jasa, Jawa Timur: Bayumedia Publishing. Tri Santoso, Ruddy. 1996. Mengenal Dunia Perbankan, Yogyakarta: Penerbit

Andi offset.

Winiardi. 1992. Promosi dan Reklame, Bandung: Penerbit Bandar Maju. Buletin

Suryani, Dinie. 2009. “Peta Tabungan Perbankan”, Economic Review, No.217:1-5.

Jurnal

Anggriawan, Henky Setya dan Herry Susanto. 2010. “Analysis of Factor which Influence the Decision Saving at Yudha Bhakti Bank Branch Klender”, Undergraduated Program, Faculty of Economic, Gunadarma University. Hal. 1-23.

Khoirunnisa, Delta. 2003. “Consumers’ Preference Toward Islamic Bank-ing: Case Study in Bank Muamalat Indonesia and Bank BNI Syariah”,IQTISAD

Journal of Islamic Economic . Vol. 4, No. 2:145-168.


(6)

Widjojo. 2010. Peran Suku Bunga Untuk Meningkatkan Kredit Perbankan Nasional Guna Memacu Pertumbuhan Ekonomi, Penerapan System

Thinking Dan System Dinamics. Majalah Triwulanan Perencanaan

Pembangunan, edisi 03/Tahun XVI/2010. Website

Annual Report PT. Bank Sumut 2007, 13 April 2011, 15:33