Uji Kesesuaian Pelanggaran Asumsi Klasik

3.7 Uji Kesesuaian

Pengujian statistik dilakukan dengan menggunakan uji t t-test dan uji-F serta perhitungan nilai koefisien determinasi R 2 . Uji t dimaksudkan untuk mengetahui signifikansi statistik koefisien regresi secara parsial, sedangkan uji-F dimaksudkan untuk mengetahui signifikansi statistik koefisien regresi secara bersama. Koefisien determinasi R 2 bertujuan untuk melihat kekuatan variabel bebas menjelaskan variabel terikat.

3.8 Pelanggaran Asumsi Klasik

Dalam suatu model regresi ada beberapa permasalahan yang biasa terjadi yang secara statistik dapat menganggu model yang telah ditentukan, bahkan dapat menyesatkan kesimpulan yang diambil dari persamaan yang dibentuk. Untuk itu maka perlu melakukan uji penyimpangan asumsi klasik, yang terdiri dari Gujarati, 2003 : a. Multikolinieritas Multikolinieritas digunakan untuk menunjukkan adanya hubungan linear diantara variabel-variabel bebas dalam model regresi. Interpretasi dari persamaan regresi linier secara implisit bergantung pada asumsi bahwa variabel-variabel bebas dalam persamaan tidak saling berkorelasi. Bila variabel-variabel bebas berkorelasi dengan sempurna, maka disebut multikolinieritas sempurna. Multikolinieritas dapat dideteksi dengan besaran-besaran regresi yang didapat, yaitu : 1 Variasi besar dari taksirasn OLS, 2 Interval kepercayaan lebar karena variasi besar, maka standar error besar sehingga interval kepercayaan lebar, 3 Uji-t MARDALENA : ANALISIS FAKTOR-FAKTOR KEPUTUSAN MASYARAKAT DALAM MENABUNG PADA BANK SYARIAH DI MEDAN, 2008. tidak signifikan. Suatu variabel bebas secara substansi maupun secara statistik jika dibuat regresi sederhana bias tidak signifikan karena variasi besar akibat kolinieritas. Bila standar error terlalu besar, maka besar pula kemungkinan taksiran koefisien regresi tidak signifikan, 4 R 2 tinggi tetapi tidak banyak variabel yang signifikan dari t-test. Terkadang nilai taksiran koefisien yang didapat akan mempunyai nilai yang tidak sesuai dengan substansi sehingga dapat menyesatkan interpretasi. b. Heteroskedastisitas Salah satu asumsi dalam model regresi linear berganda adalah varian setiap disturbance term u i yang dibatasi oleh nilai tertentu mengenai variabel-variabel bebas adalah berbentuk suatu nilai konstan yang sama dengan σ 2 . Jadi heteroskedastisitas muncul apabila kesalahan atau residual dari model yang diamati tidak memiliki varian yang konstan dari suatu observasi ke observasi lainnya. Untuk mendeteksi adanya heteroskedastisitas dalam model penelitian ini dilakukan dengan menggunakan White Heteroskedastisity Test White Test, yaitu dengan membandingkan nilai Obs-R² atau X² hitung terhadap X² tabel, dengan kriteria penilaian sebagai berikut : 1 Jika nilai Obs-R² atau X 2 hitung X 2 tabel , maka hipotesis yang menyatakan bahwa ada masalah heteroskedastisitas dalam model empiris yang digunakan, tidak dapat ditolak. 2 Jika nilai Obs-R² atau X 2 hitung X 2 tabel , maka hipotesis yang menyatakan bahwa ada masalah heteroskedastisitas dalam model empiris yang digunakan, ditolak. MARDALENA : ANALISIS FAKTOR-FAKTOR KEPUTUSAN MASYARAKAT DALAM MENABUNG PADA BANK SYARIAH DI MEDAN, 2008. c. Uji Linieritas Uji yang sangat popular untuk menguji masalah linieritas adalah uji yang dikembangkan oleh J-B Ramsey tahun 1969 yang dikenal dengan RESET Test. Uji ini sebenarnya didesain untuk menguji apakah suatu variabel penjelas sosok atau tidak dimasukkan dalam suatu model estimasi. Untuk menerapkan uji RESET, terlebih dahulu dibuat asumsi atau keyakinan bahwa fungsi yang benar adalah fungsi linier. Dengan membandingkan F hitung dengan F tabel , kriteria keputusan sebagai berikut: 1. Jika F hitung F tabel Prob. 0.05, maka hipotesis yang menyatakan bahwa spesifikasi model yang digunakan dalam bentuk fungsi linier benar ditolak 2. Jika F hitung F tabel Prob. 0.05, maka hipotesis yang menyatakan bahwa spesifikasi model yang digunakan dalam bentuk fungsi linier diterima. MARDALENA : ANALISIS FAKTOR-FAKTOR KEPUTUSAN MASYARAKAT DALAM MENABUNG PADA BANK SYARIAH DI MEDAN, 2008.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Dokumen yang terkait

Analisis Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Masyarakat Tionghoa Kota Tebing Tinggi Menabung Di Bank Syariah

0 82 85

Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kurangnya Minat Masyarakat Muslim Menabung Di Bank Syariah Di Kota Medan

80 507 99

Analisis Faktor-Faktor Yang Mendorong Keputusan Mahasiswa Menabung Di Bank Sumut

4 52 121

Analisis Faktor - Faktor Yang Mempengaruhi Kurangnya Minat Masyarakat Menabung Di Bank Syariah Di Kabupaten Deli Serdang

1 3 69

ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI NASABAH DALAM KEPUTUSAN MENABUNG DI BANK SYARIAH ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI NASABAH DALAM KEPUTUSAN MENABUNG DI BANK SYARIAH (Studi Kasus Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surakarta).

0 2 14

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN MENABUNG DI PERBANKAN SYARIAH ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN MENABUNG DI PERBANKAN SYARIAH (Studi Pada Masyarakat Kota Surakarta).

1 2 13

PENDAHULUAN ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN MENABUNG DI PERBANKAN SYARIAH (Studi Pada Masyarakat Kota Surakarta).

0 2 4

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT MENABUNG DI BANK SYARIAH Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Minat Menabung Di Bank Syariah (Studi Kasus Bank Mega Mitra Syariah Cabang Sragen).

0 0 12

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT MENABUNG DI BANK SYARIAH Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Minat Menabung Di Bank Syariah (Studi Kasus Bank Mega Mitra Syariah Cabang Sragen).

0 2 15

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN MAHASISWA MENABUNG DI BANK SYARIAH - Test Repository

1 1 152