Diagnosis Pengobatan KANKER SERVIKS UTERI

Stadium II Telah melibatkan vagina, tetapi belum melibatkan parametrium. Stadium IIb Infiltrasi ke parametrium, tetapi belum mencapai dinding panggul. Stadium III Telah melilbatkan 13 bawah vagina atau adanya perluasan sampai dinding panggul. Kasus dengan hidronefrosis atau gangguan fungsi ginjal dimasukkan dalam stadium ini, kecuali kelainan ginjal dapat dibuktikan oleh sebab lain. Stadium IIIa Keterlibatan 13 bawah vagina dan infiltrasi parametrium belum mencapai dinding panggul. Stadium IIIb Perluasan sampai dinding panggul atau adanya hidronefrosis atau gangguan fungsi ginjal. Stadium IV Perluasan ke luar organ reproduksi Stadium IVa Keterlibatan mukosa kandung kemih atau mukosa rektum Stadium IVb Metastase jauh atau telah keluar dari rongga panggul.

6. Diagnosis

Diagnosis kanker serviks uteri diperoleh melalui pemeriksaan histopatologi jaringan biopsi. Pada dasarnya bila dijumpai lesi seperti kanker secara kasat mata harus dilakukan biopsi walaupun hasil pemeriksaan pap smear masih dalam batas normal. Sementara itu, biopsi lesi yang tidak kasat mata dilakukan dengan bantuan kolposkopi. Kecurigaan adanya lesi yang tidak kasat mata didasarkan dari hasil pemeriksaan sitologi serviks pap smear. Diagnosis kanker serviks hanya berdasarkan pada hasil pemeriksaan histopatologi jaringan biopsi. Hasil pemeriksaan sitologi tidak boleh digunakan sebagai dasar penetapan diagnosis. Biopsi dapat dilakukan secara langsung tanpa bantuan anestesi dan dapat dilakukan secara rawat jalan. Perdarahan yang terjadi dapat diatasi dengan penekanan atau meninggalkan tampon vagina. Lokasi biopsi sebaiknya dapat diambil dari jaringan yang masih sehat dan hindari biopsi jaringan nekrosis Dudy Aldiansyah : Tingkat Depresi Pada Pasien-Pasien Kanker Serviks Uteri Di RSUPHAM Dan RSUPM Dengan…, 2008 USU e-Repository © pada lesi yang besar. Bila hasil biopsi dicurigai adanya mikroinvasi, dilanjutkan dengan konisasi. Konisasi dapat dilakukan dengan pisau cold knife atau dengan elektrokauter. 29

7. Pengobatan

Pengobatan kanker serviks uteri bervariasi tergantung pada stadium penyakit. Untuk kanker serviks uteri invasif dini, pembedahan merupakan pengobatan pilihan. Pada kasus-kasus dengan stadium yang lebih lanjut, radiasi dikombinasikan dengan kemoterapi merupakan pengobatan standar. Pasien dengan penyakit yang menyebar, kemoterapi atau radiasi merupakan terapi paliatif. 30 • Stadium 0 : Pilihan pengobatan untuk kanker stadium 0 termasuk prosedur Loop Electrosurgical Excision Procedure LEEP, terapi laser, konisasi, dan krioterapi. 30 • Stadium Ia : Pilihan terapi untuk stadium Ia adalah, radikal histerektomi, dan konisasi. Radiasi intrakaviter merupakan pilihan untuk pasien-pasien yang terpilih. 30 • Stadium Ib atau IIa Untuk pasien-pasien dengan stadium Ib atau IIa, pilihan pengobatan adalah kombinasi radiasi eksternal dengan brakiterapi atau histerektomi radikal dengan limfadenektomi pelvis bilateral. Sebuah penelitian baru-baru ini menunjukkan bahwa pasien dengan keterlibatan parametrium, kelenjar limfe yang positif, atau batas sayatan yang positif lebih baik diobati dengan kombinasi cisplatin paska operatif dan radiasi pelvis. 30 Dudy Aldiansyah : Tingkat Depresi Pada Pasien-Pasien Kanker Serviks Uteri Di RSUPHAM Dan RSUPM Dengan…, 2008 USU e-Repository © • Stadium IIb – IVa Untuk kanker serviks uteri bersifat lokal dan lanjut Stadium IIb, III, dan IVa, radiasi merupakan pilihan pengobatan selama bertahun-tahun. Bagaimanapun juga, hasil-hasil dari uji klinis acak yang luas menunjukkan perbaikan yang dramatis pada ketahanan hidup pasien dengan kombinasi penggunaan kemoterapi dan radiasi. Terapi radiasi dimulai dengan pengobatan radiasi sinar eksternal untuk mengurangi massa tumor agar dapat dilakukan aplikasi intrakaviter selanjutnya. Brakiterapi menggunakan aplikator afterloading yang ditempatkan pada kavum uteri dan vagina. Kemoterapi berbasiskan cisplatin dikombinasikan dengan radiasi pada pasien-pasien dengan kanker serviks uteri stadium lanjut merupakan pengobatan standar. 30 • Stadium IVb dan kanker yang rekurens Selama bertahun-tahun pasien diberikan dengan kemoterapi. Agen tunggal cisplatin merupakan pengobatan standar. Baru-baru ini, kombinasi penggunaan cisplatin dan topocetan menunjukkan perbaikan ketahanan hidup secara signifikan dibandingkan agen tunggal cisplatin. Radiasi paliatif sering digunakan secara individual untuk mengontrol perdarahan, nyeri pelvis, atau obstruksi urin atau obstruksi usus. 30 Dudy Aldiansyah : Tingkat Depresi Pada Pasien-Pasien Kanker Serviks Uteri Di RSUPHAM Dan RSUPM Dengan…, 2008 USU e-Repository ©

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. RANCANGAN PENELITAN

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif analitik dengan disain potong lintang.

B. TEMPAT PENELITIAN

Penelitian dilakukan di RSUP H. Adam Malik Medan dan RSU Dr. Pirngadi Medan.

C. WAKTU PENELITIAN

Bulan November 2007 sampai seluruh sampel terpenuhi.

D. POPULASI DAN SAMPEL PENELITIAN 1. Populasi Penelitian

Semua Pasien yang didiagnosis dengan Kanker Serviks Uteri secara histopatologis serta semua stadium yang dikelola oleh RSUP H. Adam Malik Medan dan RSU Dr. Pirngadi Medan.

2. Sampel Penelitian

Sebagian pasien yang didiagnosis dengan Kanker Serviks Uteri secara histopatologis serta semua stadium yang dikelola oleh RSUP H. Adam Dudy Aldiansyah : Tingkat Depresi Pada Pasien-Pasien Kanker Serviks Uteri Di RSUPHAM Dan RSUPM Dengan…, 2008 USU e-Repository ©