Tatalaksana Prognosis PRESBIKUSIS .1 Definisi Presbikusis

2.7 KERANGKA KONSEP

Usia lanjut ≥60 tahun Tuli Sensorineural Presbikusis Audiometri nada murni Audiometri tutur Faktor resiko : Hipertensi Diabetes Mellitus Hiperkolesterol

2.8 Definisi Operasional

No Variabel Definisi Pengukur Cara Pengukuran Alat Ukur Skala Hasil Ukur 1 Usia Lanjut Seseorang dengan usia ≥ 60 tahun. 13,15 Peneliti Menanyakan langsung pada sampel. Tangal lahir di KTP Nominal ≥ 60 tahun 2 Tuli sensorineural atau presbikusis gangguan pendengaran sensorineural yang merupakan keadaan fisiologis dari penuaan organ pendengaran. Bersifat sietris bilateral. 17 Peneliti Berdasarkan atas hasil pemeriksaan ambang dengar pada audiometri nada murni pada frekuensi 500Hz,1000 Hz,2000Hz, 4000 Hz Tes penala dan audiometri Nominal Tuli sensorineural 25 dB 3 Hipertensi Tekanan darah yang melibihi bantas normal tekanan darah. 24 Peneliti Melihat hasil pemeriksaan dengan menggunakan tensi meter sebayak 3 kali dalam waktu yang berbeda Tensimeter Nominal Normal :12080 mmHg Prehipertensi : 120-13980- 89 mmHg Hipertensi stage 1 : 140- 159 sistol atau 90-99 diastole Hipertensi stage 2 : 160 sistole atau 100 diastol 4 Diabetes Mellitus Peningkatan gula darah sewaktu ≥ 200 mgdl dan kadar gula puasa ≥ 126 mgdl. 24 Peneliti Rapid glucose test atau rekam medik Anamnesis dan melihat data sekunder Nominal GDS ≥ 200 mgdl, GDP ≥126 mgdl 5 Hiperkolestero lemia Peningkatan kadar LDL atau trigliserida dalam batas normal. 24 Peneliti Rapid choesterol test atau rekam medik Anamnesis dan melihat data sekunder Nominal Kolesterol total 240mgdl 6 Otoskopi Alat untuk memeriksa atau untuk mengauskultasi telinga. 12 Peneliti Melihat keadaan liang telinga, refleks cahaya membran timpani, keutuhan membran timpani Otoskop Liang telinga lapang, Refleks cahaya +, membran timpani intak 7 Test penala Test untuk menentukan apakah terjadi gangguan konduksi. Terdapat 3 pemeriksaan yaitu rinne,weber,dan schwabach. 12 Peniliti Rinne: Dengan menggatarkan penala lalu menempelkan pada mastoid. Weber: dengan menggetarkan penala lalu menempelkan pada glabella atau gigi Swabach: dengan menggetarkan penala membandingkan hantaran tulang gelombang suara pada pasien dngan pemeriksa. Mengguna kan penala 512. Nominal Rinne : Positif jika AC lebih panjang dibandingaka n BC normal atau tuli sensorineural , negatif jika AC lebih pendek dibandingkan BC tuli kondukif. Weber : lateralisasi ke arah telinga yang sakit yaitu tuli konduktif, lateralisasi ke arah telinga yang sehat yaitu tuli sensorineural. Swabach : memanjang tuli konduktif, memendek tuli sesnorineural 8 Audiometri Audiometri nada murni adalah Uji nada murni dapat memberikan informasi mengenai tingkatan gangguan pendengaran. 12 Audiometri tutur adalah ujipendengarany ang menggunakan sejumah kata yang telah dipilih. 29 Peniliti Audiometri tutur: Dengan mengukur frekuensi di 500 Hz, 1000 Hz, 2000 Hz, 4000 Hz, dan 8000 Hz. Audioetri tutur : monosilabik satu suku kata dan bisilabik dua suku kata audiometri Nominal Penurunan ambang dengar terjadi pada frekuensi 2-4 kHz pada pasien presbikusis