ANATOMI TELINGA dan MEKANISME PENDENGARAN

Dalam mendengar, terdapat tiga istilah yang penting yaitu nada suara pitch of sound, intensitas keras-lemah suara, dan kualitas suara timbre of sound.Nada suara ditentukan oleh frekuensi getaran.Frekuensi getaran adalah jumlah getaran dalam satu detik.Semakin besar frekuensi getaran, maka semakin tinggi nada suara yang dihasilkan. Manusia memiliki kemampuan untuk mendengarkan getaran 20-20000 Hz 1 Hz = 1 getaran per detik namun dapat lebih sensitif pada getaran 1000-4000 Hz. 12 Proses pendengaran GAMBAR 2.3 : Penurunan fungsi pendengaran berdasarkan usia. 24 Gelombang suara Getaran membran basilaris Menggetarkan membran timpani Menggetarkan oval window Cairan perilimfe dalam koklea bergetar Tulang osicle bergetar Menekuknya sel rambut di organ corti Adanya perubahan frekuensi potensial aksi di N.VIII Perubahan potensial berjenjang di reseptor Korteks auditori lobus Persepsi suara 2.2 LANJUT USIA 2.2.1 Definisi Lanjut usia adalah kejadian yang pasti akan dialami oleh semua orang yang merupakan realita kehidupan yang memiliki dinamika tersendiri. Penuaan atau aging adalah proses dimana keadaan tubuh tidak dapat mempertahankan keseimbangan struktur dan fungsi normal, yang secara perlahan kemampuannya akan menurun, sehingga tidak dapat bertahan terhadap infeksi atau memperbaiki kerusakan yang terjadi didalam tubuh. Lanjut usia menurut World Health Organisation WHO adalah seseorang yang telah memasuki usia lebih dari 60 tahun. Pasien geriatri adalah pasien lanjut usia dengan multipatologi penyakit ganda. 13,14

2.2.2 Klasifikasi

Klasifikasi lanjut usia menurut World Health Organisation WHO terbagi menjadi 4, yaitu diantaranya: a Middle age : kelompok usia 45-59 tahun b Elderly : kelompok usia antara 60-74 tahun c Old : kelompok usia antara 75-90 tahun d Very old : kelompok usia lebih dari 90 tahun Menurut Undang-Undang Republik Indonesia No.13 tahun 1998 menyebutkan bahwa usia lanjut adalah seseorang yang telah mencapai usia lebih dari 60 tahun. Selain itu menurut Depkes RI tahun 2003, seseorang dikatakan lansia bila berusia 60 tahun atau lebih.Sedangkan yang dikatakan lansia beresiko tinggi adalah lansia yang berusia 70 tahun atau lebih, atau orang yang berusia 60 tahun atau lebih dengan masalah kesehatan. 13

2.3 PROSES PENUAAN

Proses penuaan adalah proses menghilangnya kemampuan jaringan secara perlahan untuk dapat memperbaiki serta mempertahankan struktur secara normal,tidak dapat melindungi terhadap infeksi dan trauma serta tidak dapat memperbaharui kerusakan yang terjadi pada jaringan tersebut. 14 Johnson dan Howkins menyebutkan bahwa pada pengamatan terdapat kapiler yang menghilang di ligamentum spiralis,skala vestibuli dan skala timpani yang terjadi secara perlahan. Pada penelitian lain juga menyebutkan terjadi penurunan fungsi koklea yang disebabkan karena penurunan aliran darah ke daerah tersebut. 16 Ada berbagai teori tentang proses penuaan diantaranya adalah teori genetik clock,mutasi genetik,rusaknya sistem imun tubuh,teori metabolisme, dan kerusakan akibat radikal bebas. Teori genetik clock ini menyebutkan bahwa proses penuaan berdasarkan spesies tertentu telah terprogram secara genetik.Dalam suatu inti sel pada spesies tertentu terdapat suatu jam genetik yang mengatur replikasi tertentu. Teori kedua yaitu teori mutasi genetik, teori ini membahas bahwa mutasi genetik terjadi karena adanya faktor lingkungan contohnya seperti radiasi dan bahan kimia yang dapat menyebabkan penurunan fungsional pada sel. Terdapat satu hipotesis yang berhubungan dengan teori ini yaitu Error Catastrophone,hipotesis ini menyebutkan bahwa terjadi kesalahan pada proses translasi dan transkripsi dalam jangka waktu yang lama selama kehidupan berlangsung. Pada presbikusis, strain yang berperan yaitu C57BL6J yang bilamengalami apoptosis maka akan menghasilkan protein pembawa mutasi genetik. 15,17 Teori mengenai rusaknya sistem imun tubuhmenyatakan bahwa rusaknya imun tubuh merupakan lanjutan dari proses mutasi genetik yang berulang.Mutasi genetik yang terjadi dipermukaan sel menyebabkan sistem imun tubuh menganggap bahwa sel yang berubah tersebut adalah benda asing. Teori terakhir yaitu mengenai kerusakan akibat radikal bebas,teori ini menjelaskan jika radikal bebas dapat terbentuk didalam tubuh sebagai produk sampingan yang berasal dari proses metabolisme mitokondria. Semakin bertambahnya usia semakin banyak radikal bebas yang terbentuk sehingga menyebabkan kerusakan sel sampai dengan kematian sel. 15,17

2.4 GANGGUAN PENDENGARAN

Gangguan pendengaran dapat disebabkan oleh satu atau dua penyebab bagian telinga yang tidak dapat berfungsi degan normal. Terdapat 2 jenis gangguan pendengaran yaitu : 1. Gangguan pendengaran konduktif Gangguan pendengaran yang terjadi karena terdapat kesalahan mekanis dari telinga luar atau telinga tengah. Hal ini dapat terjadi karena membran timpani tidak dapat menghantarkan bunyi dengan sempurna atau tidak dapat bergetar dalam menanggapi bunyi. Gangguan konduktif ini dapat terjadi karena penumpukan serumen, kerusakan tulang ossiclesyang tepat berada di belakang telinga, benda asing yang terjebak di dalam lubang telinga, dan scar pada lubang telinga yang disebabkan oleh infeksi berulang. 18 2. Gangguan pendengaran sensorineural Gangguan pendengaran sensorineural terjadi karena adanya kerusakan pada daerah koklea atau dapat juga mengenai nervus koklearis. Gangguan sensorineural ini bersifat irreversibel. Gangguan ini dapat disebabkan oleh infeksi,penyakit sistemik, neuroma akustik, gangguan pendengaran akibat usia presbikusis,infeksi pada anak-anak seperti meningitis,mumps,dan campak,penyakit Meniere, pajanan suara keras, dan penggunaan obat-obat tertentu yang mengakibatkan terhambatnya transmisi impuls ke otak. 18,19 Proses degeneratif pada usia lanjut dapat mempengaruhi struktur fungsi saraf, yang mengakibatkan terjadinya gangguan pendengaran pada telinga dalam. Pada bagian gangguan pendengaran telinga dalam bersifat sensorineural. Gangguan pendengaran sensorineural pada usia lanjut dapat disebabkan oleh berkurangnya sel-sel rambut. Membran basal dapat mengalami degenerasi sehingga menyebabkan penurunan frekuensi tinggi tanpa adanya penurunan audiometri tutur. Sedangkan pada neuron koklea yang berkurang menyebabkan penurunan audiometri tutur yang lebih buruk. 20 Pada dewasa ini ditemukan adanya hubungan antara penurunan pendengaran dengan proses pendengaran yang terjadi pada usia lanjut,yaitu adanya penurunan diskriminasi.Penurunan diskriminasi menyebabkan seseorang tidak dapat membedakan kata satu dengan yang lainnya yang disebabkan oleh berkurangnya jumlah sel saraf pada lobus temporal,sehingga waktu proses informasi otak memanjang,dan timbul keterlambatan sinaps yang menuju ke saraf pendengaran. 20 2.5 PRESBIKUSIS 2.5.1 Definisi Presbikusis Menurut Katz menyebutkan pengertian presbikusis adalah proses normal penuaan yang menimbulkan gambaran gangguan pendengaran sensorineural.Hal ini dapat diakibatkan karena terjadinya proses degenerasi pada koklea yaitu di akson,sel ganglion atau berkurangya sel-sel rambut. Pada audiogram pasienpresbikusis tercatat penurunan kurva yang bilateral simetris sehingga menghasilkan gambarannya seperti kurva melandai gradually sloping.Kurva tersebut menggambarkan adanya penurunan frekuensi pendengaran dengan perbedaan ambang dengar 6-10 dB. 5,20 2.5.2Patologi Presbikusis berdasarkan perubahan patologinya terbagi menjadi 4,yaitu diantaranya sensorik,neural,metabolik dan mekanik. Patologi yang terjadi pada sensorik yaitu terdapat lesi yang terbatas pada koklea, dan terdapat atrofi pada organ corti serta jumlah sel-sel rambut dan sel penunjang yang berkurang. Pada patologi yang terjadi secara neural disebabkan oleh berkurangnya sel neuron pada koklea dan jaras audiotorik. Pada proses metabolik timbul karena adanyaatrofi stria vaskularisasi,sehingga keseimbangan biomekanik dan fungsi sel berkurang. Selanjutnya yaitu patologi yang terjadi secara mekanik yang mengakibatkantimbulnyaperubahan duktus koklearis yang berpengaruh terhadap respon mekanik. Ligamentum spiralis mengalami atrofi sehingga membran basalis menjadi lebih kaku. 21