Gambar 4.6 menunjukkan bahwa data residual berdistribusi normal yang dilihat dari gambar yang hampir sempurna simetris. Sedangkan jika grafik grafik
histogram pola distribusi menceng ke kiri tidak normal
4.2.2. Pengujian normalitas data model 2
Hasil uji normal model 2 dengan analisa Kolmogorov-Smirnov dapat dilihat pada Tabel 4.10. Berdasarkan kriteria hasil normal dengan analisa
Kolmogorov-Smirnov suatu hipotesis dikatakan normal jika signifikant dari Kolmogorov-Smirnov adalah diatas 0,01. Berdasarkan Tabel 4.10 maka data hasil
analisa model 2 adalah sebagai berikut :
Tabel 4.10. One-Sample Kolmogorov-Smirnov Model 2
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized
Residual
N 40
Normal Parameters
a,,b
Mean .0000000
Std. Deviation 6.00935771E4
Most Extreme Differences Absolute
.119 Positive
.097 Negative
-.119 Kolmogorov-Smirnov Z
.754 Asymp. Sig. 2-tailed
.621 a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Normalitas residual model 2 juga dapat dilakukan dengan melihat grafik histogram yang membandingkan antara observasi dengan distribusi normal
yang mendekati distribusi normal.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 4.7. Histogram Model 2 4.2.3. Pengujian Heteroskedastisitas Model 1
Pengujian gejala heterokedastisitas bertujuan untuk melihat apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variabel dari residual satu pengamatan ke
pengamatan lain. Jika varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut homoskedastisitas, dan jika berbeda disebut
heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah tidak terjadi heteroskedastisitas Erlina, 2011.
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang
lain. Untuk mendeteksi ada tidaknya hetroskedastisitas dapat dilakukan dengan melihat grafik scatterplots sebagai berikut :
Universitas Sumatera Utara
Gambar 4.8. Grafik Scatterplots Model 1
Dari grafik diatas menunjukkan bahwa titik-titik menyebar secara acak serta tersebar baik di atas maupun di bawah angka 0 pada sumbu Y dan tidak
membentuk pola tertentu yang teratur, ini dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi.
4.2.4. Pengujian Heteroskedastisitas Model 2