4.1.1. Pemerintahan
Kabupaten Tapanuli Selatan memiliki luas wilayah 4.367,05 Km² terbagi dalam 14 Kecamatan, 212 Desa dan 36 Kelurahan yang dihuni oleh berbagai
macam penduduk dengan beraneka ragam etnissuku bangsa, agama dan budaya. Kecamatan Sipirok merupakan ibu kota Kabupaten, pusat perdagangan, jaraknya
dengan kota-kota kecamatan sangat bervariasi. Dari 248 desakelurahan yang ada di Kabupaten Tapanuli Selatan tahun 2011, sekitar 29 desa swadaya, 159 desa
swakarya dan 60 desa swasembada.
Tabel 4.2. Luas wilayah masing-masing kecamatan, banyaknya penduduk, dan jarak ibukota ke kecamatan ke ibu kota kabupaten tahun
2010
No Kecamatan
Luas Wilayah
Km² Banyak
Penduduk Jiwa
Jarak ke Ibukota
Kabupaten Km
1. Batang Angkola
474,70 32.129
54,00 2.
Sayur Matinggi 376,55
23.260 68,00
3. Angkola Timur
286,40 18.553
23,00 4.
Angkola Selatan 225,31
26.675 50,00
5. Angkola Barat
195,60 24.069
55,00 6.
Batang Toru 351,49
28.595 78,00
7. Marancar
86,88 9.351
74,00 8.
Sipirok 557,26
30.435 0,00
9. Arse
248,75 7.872
12,00 10. Saipar Dolok Hole
474,13 12.674
31,50 11. Aek Bilah
327,17 6.396
60,00 12. Muara Batang Toru
273,13 11.401
78,00 13. Tano Tombangan
Angkola 195,68
14.395 81,00
14. Angkola Sangkunur 295,00
18.010 85,00
Jumlah 4.367,05
263.815
Sumber : BPS Tapanuli Selatan Dalam Angka 2011
Universitas Sumatera Utara
4.1.2. Penduduk dan ketenagakerjaan
Kabupaten Tapanuli Selatan pada tahun 2010 memiliki jumlah penduduk 263.815 jiwa, dengan jumlah rumah tangga 61.012 Rumah Tangga. Jumlah
penduduk laki-laki lebih sedikit dibanding dengan jumlah penduduk perempuan pada tahun 2010. Jumlah penduduk Kabupaten Tapanuli Selatan yang berjenis
kelamin laki-laki berjumlah 131.200 jiwa dan jumlah penduduk perempuan 132.615 jiwa. Dengan demikian rasio jenis kelamin penduduk Kabupaten
Tapanuli Selatan sebesar 99,00 persen. Dari 14 Kecamatan yang ada di Kabupaten Tapanuli Selatan, Kecamatan
Sipirok merupakan kecamatan yang terluas dan merupakan ibukota Kabupaten Tapanuli Selatan seluas 557,26 Km². Kecamatan Batang Angkola dan Kecamatan
Saipar Dolok Hole adalah kecamatan terluas setelah kecamatan sipirok, yang memiliki luas wilayah masing masing 474,70 Km² dan 474,13 Km². Dilihat dari
kepadatan penduduknya, kecamatan yang terpadat penduduknya adalah Kecamatan Angkola Barat 124 JiwaKm², Kecamatan Angkola Selatan 118
JiwaKm² dan Kecamatan Marancar 108 JiwaKm² dan yang paling rendah adalah Kecamatan Aek Bilah yakni 20 orang per kilometer persegi.
Dari sekitar 263.815 jiwa penduduk Kabupaten Tapanuli Selatan, maka rata-rata tingkat kepadatan penduduknya mencapai 60 jiwa per kilometer persegi.
Seperti yang terlihat pada tabel berikut :
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.3 Luas wilayah masing-masing kecamatan, banyaknya penduduk dan kepadatan penduduk tahun 2010
No Kecamatan
Luas Wilayah
km² Rumah
Tangga
Penduduk Jiwa
Kepadatan JiwaKm²
1. Batang Angkola
474,70 7630
32.129 68
2. Sayur Matinggi
376,55 5523
23.260 62
3. Angkola Timur
286,40 4246
18.553 65
4. Angkola Selatan
225,31 5941
26.675 118
5. Angkola Barat
195,60 5354
24.069 124
6. Batang Toru
351,49 6499
28.595 81
7. Marancar
86,88 2259
9.351 108
8. Sipirok
557,26 7111
30.435 55
9. Arse
248,75 2043
7.872 32
10. Saipar Dolok Hole 474,13
2996 12.674
27 11. Aek Bilah
327,17 1546
6.396 20
12. Muara Batang Toru 273,13
2526 11.401
42 13. Tano Tombangan
Angkola 195,68
3515 14.395
74 14. Angkola
Sangkunur 295,00
3823 18.010
61
Jumlah 4.367,05
60.012 263.815
60
Sumber : BPS Tapanuli Selatan Dalam Angka 2011 Jika dilihat dari segi ketenagakerjaan, penduduk merupakan suplai bagi
pasar tenaga kerja di suatu negara. Dan hanya penduduk berusia kerja 15 tahun atau lebih yang bisa menawarkan tenaganya di pasar kerja. Yang termasuk
angkatan kerja penduduk bekerja dan aktif mencari kerja di Tapanuli Selatan sebesar 80,48 persen, sedang sisanya sebesar 19,52 persen adalah bukan angkatan
kerja sekolah, mengurus rumah tangga, dan lainnya. Berdasarkan lapangan usaha utama dapat dilihat bahwa penduduk yang
bekerja di sektor pertanian menempati urutan teratas yaitu 81,60 persen kemudian
Universitas Sumatera Utara
sektor lembaga keuangan yaitu 8,47 persen dan kemudian sektor perdagangan besar, eceran, rumah makan dan jasa akomodasi yaitu 6,78 persen.
4.1.3. Deskripsi data