MANFAAT Validasi sekunder metode analisa campylobacter jejuni pada daging ayam
II. TINJAUAN PUSTAKA
A . CAMPYLOBACTER
Campylobacter awalnya disebut Vibrio karena bentuknya yang
bergelombang dan seperti spiral. Pada awal 1970, mikroba ini diklasifikasikan dalam genus Campylobacter Stern dan Line 2000. Enam belas spesies dan enam
subspesies telah dikenal dalam Campylobacter, dua belas diantaranya merupakan penyebab penyakit pada manusia Tabel 1. Bakteri patogen ini dibagi kedalam dua
kelompok yaitu penyebab penyakit diare dan penyebab infeksi intestinal. Penyebab penyakit diare diantaranya adalah Campylobacter jejuni, Campylobacter coli,
Campylobacter upsaliensis, Campylobacter lari dan Campylobacter fetus, sedangkan penyebab infeksi ekstraintestinal, termasuk Campylobacter fetus dan lain-
lain Hu dan Kopecko 2003. Dari berbagai macam spesies Campylobacter, satu spesies yang paling sering dihubungkan dengan penyakit pada manusia adalah
Campylobacter jejuni Banwart 1989.
Tabel 1 Karakterisitik dari spesies Campylobacter
Pertumbuhan C
Kerentanan Spesies Kata
lase Red
uksi nit
Rat H
2
S Hidr olisi
s hipu
rat Ure
ase 25 37 42 Asam
Nalidik Sat
Cefa lotin
Isi G+C
mol
C.fetus subsp. Fetus +
+ - - - + + - R S 33-34
C.fetus subsp. Venerealis
+ + - - - + + - R S 33-34
C.hyointestinalis +
+ + - - + + + R
S 35-36 C. jejuni
+ + - + - - + + S R 30-32 C. coli
+ + - - - - + + S
R 31-33 C. lari
+ + - - - - + + R R 31-33
C. upsaliensis -
+ - - - - + + S S 35-36
C. cinaedi +
+ - - - - + - S I 37-38
C. fennelliae +
- - - - - + - S S 37-38
C. sputorum -
+ + - - - + + S
S 31-32 Biovar sputorum
Biovar bubulus -
+ + - - - + + R S 31-32
Biovar fecalis +
+ + - - - + + R S 32-33
C. mucosalis -
+ + - - - + + R S 38-39
C. concisus -
+ + - - - + + R R 38-39
Sumber : Bridson 1998 Keterangan :
+ : Reaksi positif
R : Resisten
- : Reaksi negatif
S : Sensitif
+ : Banyak positif tetapi sedikit yang negatif
I : Intermediet
- : Banyak negatif tetapi sedikit yang positif
Karakteristik morfologi dari genus Campylobacter yaitu sangat kecil lebar 0,2 sampai 0,5
μm dan panjang 0,5 sampai 5 μm , tidak membentuk spora, Gram
negatif, batang bergelombang atau seperti spiral dan sangat motil Gambar 1. Campylobacter
merupakan bakteri yang bersifat mikroaerofilik yaitu dapat tumbuh optimal dengan kadar oksigen rendah. Semua Campylobacter dapat tumbuh pada
37 C, sedangkan Campylobacter termofilik seperti Campylobacter jejuni,
Campylobacter lari dan Campylobacter coli dapat tumbuh dengan baik pada suhu
42 C Hu dan Kopecko 2003. Pada media pertumbuhan, semua Campylobacter
tumbuh dengan baik pada pH 5,5 – 8,0 Stern et al. 1992 dalam Abdy 2007.
Gambar 1 Gambar hasil scanning bakteri Campylobacter jejuni
menggunakan mikroskop elektron Anonim 2008. Campylobacter
lebih sensitif terhadap kondisi kering, panas, asam, disinfektan dan iradiasi. Campylobacter dapat bertahan pada suhu di atas 15
C selama beberapa hari.
Menurut McClure dan Blackburn 2003 umumnya Campylobacter
tidak dapat bertahan sebaik bakteri patogen lain seperti Salmonella. Bakteri ini dapat bertahan lama dalam makanan yang disimpan pada suhu 4 sampai
7 C, tetapi tidak tumbuh pada suhu pembekuan.
Campylobacter dapat dikelompokkan ke dalam dua kelompok berdasarkan
uji katalase yaitu Campylobacter katalase positif dan katalase negatif. Umumnya penyebab penyakit pada manusia disebabkan oleh Campylobacter katalase positif.
Namun salah satu spesies Campylobacter katalase negatif juga dapat menjadi penyebab penyakit pada manusia seperti Campylobacter upsaliensis Stern dan Line
2000. Campylobacteriosis
merupakan infeksi yang disebabkan bakteri Campylobacter.
Menurut Hu dan Kopecko 2003 Campylobacter dapat menyebabkan infeksi di dalam usus gastrointestinal maupun di luar usus
ekstraintestinal infection. Gejala infeksi gastrointestinal adalah demam, keram
perut, sakit perut dan diare yang diikuti mual-mual selama 2 - 5 hari setelah mengonsumsi makanan yang terkontaminasi bakteri ini NCID 2005 dalam Abdy
2007. Infeksi ekstraintestinal yaitu bakteremia bakteri berada dalam darah. Kasus
bakteremia akibat Campylobacter jejuni terjadi sekitar 1,5 dari 1000 kasus infeksi
gastrointestinal Hu dan Kopecko 2003. Menurut McClure dan Blackburn 2003, kasus campylobacteriosis kronik ini mencapai 2 – 10 yang meliputi arthritis,
meningitis, cholecystitis, erytheremea nodosum, endocarditic , keguguran dan
neonatal septis . Infeksi oleh Campylobacter juga dapat menyebabkan arthrophaties,
Reiter’s syndrome, guillain-barre syndrome GBS dan kerusakan syaraf Stern dan
Line 2000. Kasus penyakit diare akibat terinfeksi bakteri Campylobacter di beberapa
negara telah banyak dilaporkan, misalnya di Amerika Serikat dilaporkan sekitar 2,5 juta penderita dan 124 penderita meninggal setiap tahunnya Hu dan Kopecko 2003.
Kasus infeksi Campylobacter juga dilaporkan di Inggris yaitu dari 6.300 kasus pada tahun 1978 meningkat menjadi 38.000 kasus pada tahun 1992 AMM 1993.
Penderita infeksi Campylobacter disebabkan oleh konsumsi daging unggas yang kurang matang, penyebab lainnya yaitu meminum susu segar dan susu yang
dipasteurisasi tidak sempurna, meminum air yang tidak diklorinasi, dan kontaminasi silang selama pengolahan.