E. ANALISIS KOMPOSISI NILAI GIZI
Untuk mengetahui komposisi nilai gizi yang terdapat dalam beras jagung, dilakukan analisis proksimat dan analisis kadar serat pangan pada
beras jagung. Analisis proksimat yang dilakukan meliputi kadar air, kadar abu, kadar protein, kadar lemak, dan kadar karbohidrat. Analisis proksimat ini
digunakan sebagai acuan untuk menghitung nilai kalori makanan yang terkandung pada beras jagung. Hasil analisis komposisi nilai gizi dapat dilihat
pada Lampiran 16 dan Tabel 14.
Tabel 14. Komposisi nilai gizi beras jagung bb
Kadar Air
Kadar Abu
Kadar Protein
Kadar Lemak
Kadar Karbohidrat
Kadar Serat
Pangan Nilai Kalori
Makanan kkal100 gr
12.78 0.245 6.8 1.095 79.08 6.67 353.375
Kadar air produk pangan sangat berpengaruh terhadap mutu bahan
pangan diantaranya penampakan, citarasa, dan umur simpan.
Kadar air maksimal untuk penyimpanan biji-bijian untuk adalah 14 Supriadi, 2004.
RSNI No. 86-TAN-1999 mengatur bahwa kadar air maksimal untuk beras giling adalah 14-15. Berdasarkan Tabel 14 terlihat bahwa beras jagung
memiliki kadar air 12.78 sehingga masih memenuhi standar untuk mempertahankan stabilitas produk dalam jangka waktu penyimpanan yang
panjang. Nilai kadar air beras jagung ini memiliki nilai yang lebih kecil
dibandingkan dengan kadar air jagung pipil yang diperoleh dari literatur. Menurut Rukmana 1997 kadar air jagung kuning pipil adalah 24.
Penurunan nilai kadar air ini disebabkan oleh proses penggilingan dan penyosohan selama pembuatan beras jagung yang dapat menghilangkan
beberapa komponen biji jagung seperti perikarp, lembaga, dan tip cap sehingga menurunkan persentase kandungan air. Proses pembuatan beras
jagung juga mampu menyebabkan terjadinya penguapan air sebagai akibat dari panas yang ditimbulkan selama proses penggilingan dan penyosohan.
Kadar abu menunjukkan total mineral yang terdapat dalam suatu bahan. Hasil analisis menunjukkan bahwa kadar abu beras jagung adalah 0.245.
Penurunan nilai kadar abu dapat terjadi selama proses pembuatan beras jagung sebagai akibat
dari hilangnya bagian perikarp, lembaga, dan tip cap pada tahap penggilingan.
Dari Tabel 14 diketahui bahwa kadar protein beras jagung adalah 6.8. Nilai ini lebih rendah jika dibandingkan dengan kandungan protein jagung
pipil menurut Rukmana 1997 yakni sebesar 7.9. Hancur atau lepasnya bagian lembaga pada saat proses penggilingan diduga menyebabkan
penurunan kandungan protein beras jagung. Lemak jagung banyak tersimpan pada bagian lembaga. Seperti halnya
protein, kandungan lemak beras jagung juga dapat hilang akibat penggilingan. Hasil analisis menunjukkan bahwa kadar lemak beras jagung adalah 1.095.
Nilai ini lebih kecil dibandingkan dengan kadar lemak jagung pipil yang diperoleh berdasarkan literatur. Menurut Rukmana 1997 kadar lemak jagung
pipil adalah 3.4. Proses penggilingan pada tahap pembuatan beras jagung dapat menyebabkan lembaga terlepas dari susunan biji jagung sehingga lemak
yang banyak tersimpan dalam bagian tersebut ikut hilang. Seperti halnya protein dan lemak, karbohidrat pada jagung paling banyak
terdapat di bagian endosperma. Kadar karbohidrat beras jagung adalah 79.08. Nilai ini lebih besar dibandingkan kadar karbohidrat beras padi pada
umumnya yakni sekitar 77-78 Hubeis, 1984. Hasil analisis menunjukkan bahwa kadar serat pangan beras jagung
adalah 6.67. Nilai ini menunjukkan jumlah total serat pangan baik serat pangan larut SDF maupun serat pangan tidak larut IDF. Tingginya kadar
serat pangan dalam beras jagung kemungkinan disebabkan oleh tingginya kadar serat pada bagian perikarp jagung. Perikarp merupakan lapisan paling
luar dari biji jagung yang terdiri atas sel-sel selulosa. Menurut Southgate 1982, selulosa merupakan salah satu jenis serat pangan yang bersifat tidak
larut IDF yang banyak ditemukan pada dinding sel tanaman. Tingginya kadar serat pangan beras jagung ini ikut mempengaruhi tingginya nilai kadar
karbohidrat beras jagung.
Nilai kalori makanan beras jagung ditentukan dengan cara menjumlahkan hasil perkalian antara faktor Atwater karbohidrat, protein, dan
lemak dengan kadar karbohidrat, protein, dan lemak dalam beras jagung. Berdasarkan Tabel 14 diketahui bahwa beras jagung memiliki nilai kalori
sebesar 353.375 kkalgram. Komponen terbesar penyumbang nilai energi pada beras jagung adalah protein dan karbohidrat.
F. SURVEI KONSUMEN