7
insangnya dan karena hal itu mereka dapat memompa oksigen ke bagian tubuh yang beristirahat dengan mudah. Cumi-cumi memiliki pokok sistem pernapasan
senyawa tembaga, berbeda dengan manusia dimana manusia mempunyai pokok sistem pernapasan senyawa besi, yang berakibat jika terlalu tertutup pada
permukaan di mana terdapat air panas, cumi-cumi dapat mati dengan mudah karena lemas. Banyak cumi-cumi yang dapat mengubah warna tubuhnya dari
coklat menjadi ungu, merah, atau kuning sebagai kamuflase agar terhindar dari ancaman pemangsanya Anonim, 2010.
Gambar 2.1.2 Cumi-cumi Anonim, 2010
2.1.3 Tinta cumi-cumi
Karakteristik yang dimiliki cumi-cumi adalah adanya kantung tinta yang terdapat di atas usus besar yang bermuara di dekat anus sebagai benteng
pertahanan dan perlawanan yang akan berkontraksi dan mengeluarkan cairan berwarna hitam ketika diserang musuh sehingga membentuk awan berwarna
hitam di sekelilingnya yang memungkinkan cumi-cumi terhindar dari predator lain Agusandi, dkk., 2013.
Selama ini banyak masyarakat yang menganggap tinta cumi-cumi tidak bermanfaat sehingga jika mengolah cumi-cumi, kantong tintanya dibuang.
Padahal tinta memiliki banyak manfaat dan khasiat. Tinta cumi-cumi sudah banyak dikenal dalam dunia kuliner manca negara. Tinta cumi-cumi ini
8
mengandung butir-butir melanin atau pigmen hitam. Melanin alami adalah melanoprotein yang mengandung 10 - 15 protein, sehingga menjadi salah satu
sumber protein yang baik karena sama baiknya dengan kandungan protein pada dagingnya Agusandi, dkk., 2013. Di Jepang, tinta cumi-cumi dipakai sebagai
bahan peningkat cita rasa, selain itu tinta cumi-cumi juga memiliki khasiat untuk kesehatan Sasaki, dkk., 1997.
Tinta cumi-cumi mempunyai nilai gizi yang cukup baik terutama kandungan protein dan asam amino. Tinta cumi-cumi mengandung protein
sebesar 10,88 yang terdiri atas asam amino esensial dan non esensial. Melanoprotein tinta cumi-cumi mengandung asam amino esensial yang dominan
berupa lisin, leusin, arginin dan fenilalanin Agusandi, dkk., 2013. Tinta cumi-cumi ini mengandung butir-butir melanin atau pigmen hitam.
Melanin alami adalah melanoprotein yang mengandung 10 - 15 protein, sehingga menjadi salah satu sumber protein yang baik karena sama baiknya
dengan kandungan protein pada dagingnya. Di Jepang, tinta cumi-cumi dipakai sebagai bahan peningkat cita rasa, selain itu tinta cumi-cumi juga memiliki khasiat
untuk kesehatan Sasaki, dkk., 1997.
2.1.4 Cumi-cumi sebagai komoditas komersial
Cumi-cumi merupakan produk laut yang cukup melimpah di perairan Indonesia dan sangat diminati masyarakat terutama penggemar seafood dan
chinese food. Menurut data statistik kementrian kelautan dan perikanan, hasil ekspor cumi-cumi pada tahun 2011 mencapai 48.803.318 kg, kemudian
menunjukkan peningkatan yang cukup signifikan pada tahun 2012 sebesar
9
58.145.503kg. Produksi cumi-cumi di Indonesia diperkirakan mencapai 28,25 ribu ton per tahun KKP, 2013.
Cumi-cumi memiliki daging yang bersih, licin dan memiliki aroma yang khas serta mengandung nilai gizi yang cukup baik Kreuzer, 1986. Selain itu
cumi-cumi juga memiliki kandungan mineral seperti fosfor dan kalsium yang berguna untuk pertumbuhan tulang bagi anak-anak. Cumi-cumi juga mengandung
berbagai macam vitamin antara lain vitamin B1, B2, B6 , C, A, D, E dan K Agusandi, dkk., 2013.
2.2 Udang Laut Artemia salina Leach