Ciri-ciri Komunikasi Antarpribadi Komunikasi Antarpribadi

Universitas Sumatera Utara 2. Bagaimana ikatan-ikatan individu dengan organisasi sosial maupun politik yang menjadi afiliasi individu. 3. Pertemuan-pertemuan apa yang biasa diikuti oleh individu tersebut Liliwer,1991:45. Dalam komunikasi antarpribadi tidak hanya tertuju pada pengertian melainkan pada fungsi dari komunikasi itu sendiri. Adapun fungsi komunikasi antarpribadi ialah berusaha meningkatkan hubungan insani, menghindari dan mengatasi konflik-konflik pribadi, mengurangi ketidakpastian sesuatu, serta berbagi pengetahuan dan pengalaman orang lain. Komunikasi antarpribadi dapat meningkatkan hubungan kemanusiaan di antara pihak-pihak yang berkomunikasi. Melalui komunikasi antarpribadi, kita dapat berusaha membina hubungan yang baik, sehingga menghindari dan mengatasi konflik-konflik yang muncul Cangara, 2006: 56.

II.3.1 Ciri-ciri Komunikasi Antarpribadi

Menurut Branlund, ada beberapa ciri yang bisa diberikan untuk mengenal komunikasi antarpribadi, yaitu ; 1. Komunikasi antarpribadi terjadi secara spontan 2. Tidak mempunyai struktur yang teratur dan diatur 3. Terjadi secara kebetulan 4. Tidak mengejar tujuan yang telah direncanakan terlebih dahulu 5. Identitas keanggotaannya kadang-kadang kurang jelas 6. Bisa terjadi hanya sambil lalu saja Reardon, 1987 juga mengemukakan bahwa komunikasi antarpribadi mempunyai paling sedikit enam ciri, yaitu ; 22 Universitas Sumatera Utara 1. Dilaksanakan karena adanya berbagai faktor pendorong. 2. Berakibat sesuatu yang disengaja maupun tidak disengaja. 3. Kerap kali berbalas-balasan. 4. Mempersyaratkan adanya hubungan paling sedikit dua orang antarpribadi. 5. Serta suasana hubungan harus bebas, bervariasi, dan adanya keterpengaruhan. 6. Menggunakan berbagai lambang-lambang yang bermakna. Menurut Devito, komunikasi antarpribadi memiliki lima ciri-ciri sebagai berikut : 1. Keterbukaan openes yaitu kemauan menanggapi dengan senang hati informasi yang diterima dalam menghadapi hubungan antarpribadi. 2. Empati emphat yaitu merasakan apa yang dirasakan orang lain. 3. Dukungan supportivenes yaitu situasi yang terbuka untuk mendukung komunikasi berlangsung efektif. 4. Rasa positif positiveness yaitu seseorang harus memiliki perasaan positif terhadap dirinya, mendorong orang lain lebih aktif berpatisipasi, dan menciptakan situasi komunikasi kondusif untuk interaksi yang interaktif. 5. Kesetaraan equality yakni pengakuan secara diam-diam bahwa kedua belah pihak menghargai, berguna, dan mempunyai sesuatu yang penting untuk disumbangkan Liliweri, 1991:13 Ada tujuh sifat yang menunjukkan bahwa suatu komunikasi antara dua orang merupakan komunikasi antarpribadi bukan komunikasi lainnya. Sifat-sifat komunikasi antarpribadi itu adalah : 1. Komunikasi antarpribadi melibatkan perilaku verbal maupun nonverbal. Dalam komunikasi, tanda-tanda verbal diwakili dalam penyebaran kata-kata, 23 Universitas Sumatera Utara pengungkapannya baik lisan maupun tulisan. Sedangkan tanda-tanda nonverbal terlihat dalam ekspresi wajah, gerakan tubuh atau gestrure. 2. Komunikasi antarpribadi melibatkan perilaku yang spontan, scripted, dan contrived. Perilaku spontan dalam komunikasi antarpribadi dilakukan secara tiba-tiba dan serta merta untuk menjawab sesuatu rangsangan dari luar tanpa terpikir terlebih dahulu. Bentuk perilaku scripted terjadi atas reaksi dari emosi terhadap pesan yang diterima jika pada taraf yang terus menerus dan akhirnya pada perilaku ini dilakukan karena dorongan faktor kebiasaan. Perilaku contrived merupakan perilaku yang sebagian besar didasarkan pada pertimbangan kognitif. 3. Komunikasi antarpribadi sebagai proses yang berkembang. Komunikasi antarpribadi tidak bersifat statis melainkan dinamis. 4. Komunikasi antarpribadi harus menghasilkan umpan balik, mempunyai interaksi dan koherensi. 5. Komunikasi antarpribadi biasanya diatur dengan tata aturan yang bersifat intrinsik dan ekstrinsik. Komunikasi yang bersifat intrinsik adalah suatu standar dari perilaku yang dikembangan oleh seorang sebagai pandu bagaimana mereka melaksanakan komunikasi. Sedangkan ekstrinsik adalah adanya standar atau tata aturan lain yang ditimbulkan karena adanya pengaruh pihak ketiga atau pengaruh situasi dan kondisi sehingga komunikasi antarmanusia harus diperbaiki atau malah dihentikan. 6. Komunikasi antarpribadi menunjukkan adanya suatu tindakan. Jadi kedua pihak yang berkomunikasi harus sama-sama mempunyai kegiatan, aksi tertentu sebagai tanda bahwa mereka memang berkomunikasi. 7. Komunikasi antarpribadi merupakan persuasi antarmanusia Liliwei, 1991:31. 24 Universitas Sumatera Utara Komunikasi antarpribadi merupakan jenis komunikasi yang frekuensi terjadinya cukup tinggi dalam kehidupan sehari-hari. Judy C. Pearson menyebutkan enam karakteristik komunikasi antarpribadi, yaitu : 1. Komunikasi antarpribadi dimulai dengan diri pribadi self. Artinya, segala bentuk proses penafsiran pesan maupun penilaian mengenai orang lain, berangkat dari diri sendiri. 2. Komunikasi antarpribadi bersifat transaksional. Ciri komunikasi seperti ini terlihat dari kenyataan bahwa komunikasi antarpribadi besifat dinamis, merupakan pertukaran pesan secara timbal balik dan berkelanjutan. 3. Komunikasi antarpribadi menyangkut aspek isi pesan dan hubungan antarpribadi. Maksudnya bahwa efektifitas komunikasi antarpribadi tidak hanya ditentukan oleh kualitas pesan, melainkan juga ditentukan kadar hubungan antar individu. 4. Komunikasi antarpribadi mensyaratkan adanya kedekatan fisik antara pihak-pihak yang berkomunikasi. Dengan kata lain, komunikasi antarpribadi akan lebih efektif mana kala antara pihak-pihak yang berkomunikasi itu saling bertatap muka. 5. Komunikasi antarpribadi menempatkan kedua belah pihak yang berkomunikasi saling bergantung dengan yang lainnya. Hal ini mengindikasikan bahwa komunikasi antarpribadi melibatkan ranah emosi, sehingga terdapat saling ketergantungan emosional diantara pihak-pihak yang berkomunikasi. 6. Komunikasi antarpribadi tidak dapat diubah maupun diulang. Artinya, ketika seseorang sudah terlanjur mengucapkan sesuatu kepada orang lain, maka ucapan itu sudah tidak dapat diubah atau diulang, karena sudah terlanjur diterima oleh komunikan Sendjaja,2002:21. 25 Universitas Sumatera Utara

II.3.2 Faktor-faktor yang Menumbuhkan Hubungan Antarpribadi dalam Komunikasi Antarpribadi

Dokumen yang terkait

Komunikasi Antarpribadi Pasangan Suami Istri Banyak Anak Yang Kurang Mampu Dalam Mem-bentuk Konsep Diri Anak (Studi Deskriptif Di Kecamatan Medan Johor / Kelurahan Kwala Bekala Simalingkar Kota Medan Provinsi Sumatera Utara)

0 56 126

Dukungan Suami Kepada Istri Dalam Pemberian ASI 0–1 Tahun Di Kelurahan Simalingkar B Kecamatan Medan Tuntungan Tahun 2011

0 21 67

Komunikasi Antarpribadi dan Pembentukan Konsep Diri (Studi Korelasional tentang Pengaruh Komunikasi Antarpribadi terhadap Pembentukan Konsep Diri Remaja di Yayasan SOS Desa Taruna Kelurahan Tanjung Selamat, Kecamatan Medan Tuntungan, Medan).

1 25 142

Anak Jalanan Kecamatan Medan Johor Kota Medan

0 48 129

Pengaruh Karakteristik Pemilik Anjing Terhadap Partisipasinya Dalam Program Pencegahan Penyakit Rabies Di Kelurahan Kwala Bekala Kecamatan Medan Johor Kota Medan Tahun 2009

2 54 90

Faktor-Faktor Penyebab Anak Putus Sekolah di Kelurahan Kwala Bekala Kecamatan Medan Johor Kota Medan

4 78 106

Komunikasi Antarpribadi Suami Istri (Studi Kasus Kualitatif Pasangan Suami Istri Yang Menikah Tanpa Pacaran di Kota Medan)

17 150 147

Komunikasi Antarpribadi Pasangan Suami Istri Banyak Anak Yang Kurang Mampu Dalam Mem-bentuk Konsep Diri Anak (Studi Deskriptif Di Kecamatan Medan Johor / Kelurahan Kwala Bekala Simalingkar Kota Medan Provinsi Sumatera Utara)

0 0 23

BAB II KAJIAN PUSTAKA II.1 Paradigma Kajian - Komunikasi Antarpribadi Pasangan Suami Istri Banyak Anak Yang Kurang Mampu Dalam Mem-bentuk Konsep Diri Anak (Studi Deskriptif Di Kecamatan Medan Johor / Kelurahan Kwala Bekala Simalingkar Kota Medan Provinsi

0 0 52

BAB I PENDAHULUAN I.1 Konteks Masalah - Komunikasi Antarpribadi Pasangan Suami Istri Banyak Anak Yang Kurang Mampu Dalam Mem-bentuk Konsep Diri Anak (Studi Deskriptif Di Kecamatan Medan Johor / Kelurahan Kwala Bekala Simalingkar Kota Medan Provinsi Sumate

0 0 8