Anak Komunikasi Orang Tua dengan Anak

Universitas Sumatera Utara visual. tunjukkan gambar, atau video terkait dengan minat mereka seperti pada permainan, hewan, dan lain sebagainya.

6. Mendongeng atau bercerita : Anak- anak sangat suka sekali dengan sebuah dongeng.

Orang tua dapat membuka komunikasi dan kedekatan lewat pemberian sebuah cerita atau dongeng dengan banyak ekspresi yang memikat anak- anak.

7. Jaga ekspresi : Ketika memulai komunikasi denan anak, orang tua harus menghindari

kesan serius menghindari kesan serius pada wajah dan pada nada suara. Mencoba untuk tetaptersenyum dan menunjukkan keceriaan akan membuat mereka lebih merasa nyaman. Jika orang tua mudah terlihat marah dan kecewa, serta berkomunikasi dengan nada buruk atau terlihat saat berbicara, maka komunikasi non-verbal yaitu ekspresi wajah tersebut akan mengirimkan pesan negatif kepada anak.

8. Mereka adalah kita: Terkadang ketika orang tua mengingat kembali masa-masa kecil

mereka, termasuk juga hal-hal yang menyakiti atau membahagiakan, akan menjembatani kesenjangan komunikasi para orang tua dengan anak-anak mereka sekarang. Dengan melakukan hal tersebut, para orang tua bisa mendapat sebuah cara baru untuk bagaimana bersikap dan berkomunikasi yang tepat dengan anak- anak mereka.

II.5.1 Anak

Anak adalah seorang laki-laki atau perempuan yang belum dewasa atau belum mengalami masa pubertas. Anak juga merupakan keturunan kedua, dimana kata”anak” merujuk pada lawan dari orang tua, orang dewasa adalah anak dari orang tua mereka, meskipun mereka telah dewasa. Menurut psikologi, anak adalah periode perkembangan yang merentang dari masa bayi hingga usia lima atau enam tahun, periode ini biasanya disebut dengan periode prasekolah, kemudian berkembang setara dengan tahun-tahun sekolah dasar. 39 Universitas Sumatera Utara Berdasarkan UU Peradilan Anak, anak dalam UU No.3 tahun1997 tercantum dalam pasal 1 ayat 2 yang berbunyi : Anak adalah orang dalam perkara anak nakal yang telah mencapai umur 8 delapan tahun tetapi belum pernah menikah. Walaupun begitu istilah ini juga sering merujuk pada perkembangan mental seseorang, walaupun usiannya secara biologis dan kronologis seseorang sudah termasuk dewasa namun apabila perkembangan mentalnya ataukah urutan umurnya maka seseorang dapat saja diasosiasikan dengan istilah “anak” http:id.m.wikipedia.orgwikiAnaksearch . yang diakses pada tanggal 20 maret 2014. Anak usia dini merupakan usia yang memiliki rentangan waktu sejak anak lahir hingga usia 6 tahun, dimana dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut. Pendidikan anak usia dini merupakan pendidikan yang paling mendasar menempati posisi yang sangat strategis dalam pengembangan sumber daya manusia direktorat PAUD,2005. Karena rentang anak usia dini merupakan rentangan usia kritis dan sekaligus strategis dalam proses pendidikan pada tahap selanjutnya. Kehidupan pada masa anak berbagai pengaruhnya adalah masa kehidupan yang sangat penting khususnya berkaitan dengan diterimanya rangsangan stimulasi dan perlakuan dari lingkungan hidupnya. Kehidupan pada masa anak yang merupakan suatu periode yang disebut sebagai periode kritis ataupun periode sensitif dimana kualitas perangsangan harus diatur sebaik-baiknya, tentunya memerlukan intervensi baik dari guru maupun orang tua. Reber, 1995. Hubungan orang tua dan anak memperkenalkan anak pada kewajiban mutual dalam hubungan interpersonal yang erat Thompson, 2006 thompson, McGinley, Meyer, 2005. Kewajiban orang tua adalah terlibat dalam pengasuhan positif dan memandu anak menjadi 40 Universitas Sumatera Utara manusia yang kompeten kewajiban anak adalah merespons dengan sesuai terhadapa inisiatif dari orang tua dan mempertahankan hubungan positif dengan orang tua. Karena itu, kehangatan dan tanggung jawab dalam kewajiban mutual dari hubungan orang tua dan anak adalah dasar penting terhadap pertumbuhan moral positif pada anak. Dalam kualitas hubungan, kelekatan attachment yang aman secure memainkan peranan yang penting dalam perkembangan moral anak. Kelekatan yang aman dapat menempatkan anak dalam perkembangan moral anak. Kelekatan yang aman dapat menempatkan anak dalam jalur positif untuk menginternalisasi tujuan sosialisasi dari orang tua dan juga nilai-nilai keluarga Waters dkk,1990. Dalam sebuah penelitian attchment yang aman pada masa bayi terkait dengan perkembangan nurani awal Laible Thompson,2000. Dan dalam penelitian longitudinal terbaru, kelekatan yang aman pada usia 14 bulan berfungsi sebagai perintis keterkaitan antara pola asuh positif dan nurani anak pada masa kanak-kanak awal Kochanska dkk,2004.

1.5.2 Hubungan Komunikasi Antarpribadi dengan Konsep Diri Anak

Dokumen yang terkait

Komunikasi Antarpribadi Pasangan Suami Istri Banyak Anak Yang Kurang Mampu Dalam Mem-bentuk Konsep Diri Anak (Studi Deskriptif Di Kecamatan Medan Johor / Kelurahan Kwala Bekala Simalingkar Kota Medan Provinsi Sumatera Utara)

0 56 126

Dukungan Suami Kepada Istri Dalam Pemberian ASI 0–1 Tahun Di Kelurahan Simalingkar B Kecamatan Medan Tuntungan Tahun 2011

0 21 67

Komunikasi Antarpribadi dan Pembentukan Konsep Diri (Studi Korelasional tentang Pengaruh Komunikasi Antarpribadi terhadap Pembentukan Konsep Diri Remaja di Yayasan SOS Desa Taruna Kelurahan Tanjung Selamat, Kecamatan Medan Tuntungan, Medan).

1 25 142

Anak Jalanan Kecamatan Medan Johor Kota Medan

0 48 129

Pengaruh Karakteristik Pemilik Anjing Terhadap Partisipasinya Dalam Program Pencegahan Penyakit Rabies Di Kelurahan Kwala Bekala Kecamatan Medan Johor Kota Medan Tahun 2009

2 54 90

Faktor-Faktor Penyebab Anak Putus Sekolah di Kelurahan Kwala Bekala Kecamatan Medan Johor Kota Medan

4 78 106

Komunikasi Antarpribadi Suami Istri (Studi Kasus Kualitatif Pasangan Suami Istri Yang Menikah Tanpa Pacaran di Kota Medan)

17 150 147

Komunikasi Antarpribadi Pasangan Suami Istri Banyak Anak Yang Kurang Mampu Dalam Mem-bentuk Konsep Diri Anak (Studi Deskriptif Di Kecamatan Medan Johor / Kelurahan Kwala Bekala Simalingkar Kota Medan Provinsi Sumatera Utara)

0 0 23

BAB II KAJIAN PUSTAKA II.1 Paradigma Kajian - Komunikasi Antarpribadi Pasangan Suami Istri Banyak Anak Yang Kurang Mampu Dalam Mem-bentuk Konsep Diri Anak (Studi Deskriptif Di Kecamatan Medan Johor / Kelurahan Kwala Bekala Simalingkar Kota Medan Provinsi

0 0 52

BAB I PENDAHULUAN I.1 Konteks Masalah - Komunikasi Antarpribadi Pasangan Suami Istri Banyak Anak Yang Kurang Mampu Dalam Mem-bentuk Konsep Diri Anak (Studi Deskriptif Di Kecamatan Medan Johor / Kelurahan Kwala Bekala Simalingkar Kota Medan Provinsi Sumate

0 0 8