Komunikasi Antarpibadi Pasangan Suami Istri

Universitas Sumatera Utara 2. Seks Berdasarkan penelitian, hingga 30 perselingkuhan yang terjadi dalam rumah tangga dipicu oleh ketidakpuasan hubungan seksual. Biasanya hal ini disebabkan kurangnya komunikasi dengan pasangan untuk membicarakan seks yang diinginkan. 3. Faktor ekonomi Mungkin banyak orang berpendapat bahwa uang bukanlah segalanya. Namun, tidak dapat dipungkiri bahwa faktor ekonomi seringkali menjadi permasalahan dalam keluarga. Bila kekurangan tidak dapat terpenuhi dengan sempurna. Bila kelebihan uang, maka semakin banyak keinginan ataupun pengeluaran. Jika tidak dikomunikasikan dengan baik, petentangan dalam hal pemenuhan kebutuhan keinginan masing-masing individu dapat berujung konflik. 4. Keturunan Keturunan adalah salah satu hal terpenting dalam pernikahan. Tanpa keturunan, pernikahan akan terasa hambar. Keturunan juga merupakan salah satu indikator keberhasilan seseorang. Jika pernikahan tidak dikaruniai anak, maka konflik bisa muncul. Biasanya dipicu oleh sikap saling menyalahkan.http:omjis.com pengertian-harmonis-dan-kunci-keluarga-harmonis.htm Komunikasi suami istri yang baik merupakan kunci untuk mencapai keharmonisan rumah tangga. Relasi antarpribadi yang sudah dibina sampai pada tingkat hubungan yang tertinggi yaitu pernikahan harus terus dibina dengan sebuah komunikasi yang baik. Komunikasi sepertinya merupakan hal yang mudah, apalagi untuk pasangan suami istri yang .

II.4.1 Komunikasi Antarpibadi Pasangan Suami Istri

34 Universitas Sumatera Utara sudah berhasil mencapai tangga definisi hubungan yang tertinggi. Tetapi berkomunikasi antara suami istri tidaklah semudah berkomunikasi seperti ketika masih berpacaran. Akan banyak sekali gangguan noise dalam kegiatan tersebut yang akan menjadi batu sandungan dalam sebuah rumah tangga. Perkawinan merupakan sebuah tahapan tertinggi dalam hubungan atau relasi antarpribadi. Dengan adanya sebuah ikatan sakral perkawinan, berarti dua orang insan manusia sudah saling memahami karakteristik pasangannya masing-masing. Kekuatan sebuah perkawinan dapat dilihat dengan adanya ikatan lahir batin antara seorang pria dan wanita sebagai suami istri. Ikatan lahir adalah ikatan yang nampak, sesuai dengan peraturan- peraturan yang ada. Ikatan batin adalah ikatan yang tidak nampak secara langsung, merupakan ikatan psikologis. Antara suami istri harus saling mencintai saling berbagi perasaan dan berbagi kebahagiaan. Perkawinan merupakan salah satu aktivitas individu yang pada umumnya akan terkait pada suatu tujuan yang ingin dicapai individu yang bersangkutan. Tanpa adanya kesadaran akan kesatuan tujuan yang harus dicapai bersama, maka dapat dibayangkan bahwa rumah tangga itu akan mudah mengalami hambatan-hambatan, yang akhirnya akan dapat menuju keretakan rumah tangga yang dapat berakibat lebih jauh. Oleh karena itu diharapkan setiap pasangan memiliki visi dan misi yang sama dalam menjalani kehidupannya sebagai sepasang suami istri. Tujuan sebenarnya sangat mulia jika dilandasi untuk saling memberi yang terbaik bagi pasangannya. Kesepakatan dapat dijadikan dasar yang kokoh untuk membina kehidupan keluarga yang harmonis. Perkawinan merupakan sebuah proses bersatunya seorang pria dan wanita sebagai suami istri untuk membentuk rumah tangga. Pada umumnya masing-masing pihak telah mempunyai pribadi yang telah terbentuk, karena itu untuk menyatukan satu dengan yang lain 35 Universitas Sumatera Utara perlu adanya saling penyesuaian, saling pengorbanan, saling pengertian dan hal tersebut harus disadari benar-benar oleh kedua pihak yaitu oleh suami istri. Dalam kaitannya dengan hal itu maka peranan komunikasi dalam rumah tangga adalah sangat penting. Antara suami istri harus saling berkomunikasi dengan baik untuk dapat mempertemukan satu dengan yang lain, sehingga dengan demikian kesalahpahaman dapat dihindarkan. Komunikasi yang dilakukan antar suami dan istri merupakan sebuah komunikasi yang sudah menyentuh tataran psikologis. Hal tersebut dikarenakan apa yang menjadi materi atau konten pembicaraan sudah merupakan hal-hal yang prisipil. Seperti yang diungkapkan oleh Miller dan Steinberg komunikasi yang sudah menyangkut pada tataran psikologis adalah komunikasi antarpribadi. Hubungan suami istri, merupakan hubungan yang paling tinggi yang dapat dibina oleh seseorang. Ikatan perkawinan merupakan sebuah ikatan suci yang mengesahkan hubungan suami istri. Pengikatan hubungan suami istri dilakukan secara sadar dan seseorang dapat melakukan pemilihan dengan siapa mereka akan hidup berumah tangga. Dalam hubungan suami istri masih memungkinkan seseorang untuk memutuskan hubungan perkawinannya. Banyak faktor yang mempengaruhi jumlah, jenis dan kualitas hubungan. Misalnya status sosial ekonomi, umur, dan gender jenis kelamin akan mempengaruhi bukan saja kepada siapa seseorang berhubungan, tetapi juga bagaimana dan seberapa sering orang tersebut berinteraksi dengan orang lain. Orang yang memiliki status ekonomi yang berbeda akan meyebabkan peerbedaan sumber-sumber yang dimiliki untuk mengembangkan hubungan. Misalnya jika seseorang memiliki handphone dan memiliki mobil akan membuatnya berhubungan dengan orang yang mobilitasnya tinggi. Jenis pekerjaan dari oranng yang berbeda status sosial ekonominya juga mempengaruhi hubungan antarpribadinya, pekerjaan merupakan salah satu sumber hubungan sosial yang penting. 36 Universitas Sumatera Utara Selain faktor sosial ekonomi, faktor usia pun mempengaruhi terbinanya sebuah hubungan atau relasi. Beberapa penelitian menemukan bahwa orang pada masa pensiun memiliki hubungan sosial yang relatif melambat. Menurunnya kesehatan dan mobilitas membuat mereka agak sulit melakukan sosialisasi. Selain itu, pasangan pengantin baru dan pasangan suami istri yang sudah menikah selama puluhan tahun akan memaknai hubungan mereka secara berbeda. Maka dari itu dibutuhkan saling pengertian agar setiap pasangan dapat menerima hal-hal yang berbeda dari pasangannya.

II.5 Komunikasi Orang Tua dengan Anak

Dokumen yang terkait

Komunikasi Antarpribadi Pasangan Suami Istri Banyak Anak Yang Kurang Mampu Dalam Mem-bentuk Konsep Diri Anak (Studi Deskriptif Di Kecamatan Medan Johor / Kelurahan Kwala Bekala Simalingkar Kota Medan Provinsi Sumatera Utara)

0 56 126

Dukungan Suami Kepada Istri Dalam Pemberian ASI 0–1 Tahun Di Kelurahan Simalingkar B Kecamatan Medan Tuntungan Tahun 2011

0 21 67

Komunikasi Antarpribadi dan Pembentukan Konsep Diri (Studi Korelasional tentang Pengaruh Komunikasi Antarpribadi terhadap Pembentukan Konsep Diri Remaja di Yayasan SOS Desa Taruna Kelurahan Tanjung Selamat, Kecamatan Medan Tuntungan, Medan).

1 25 142

Anak Jalanan Kecamatan Medan Johor Kota Medan

0 48 129

Pengaruh Karakteristik Pemilik Anjing Terhadap Partisipasinya Dalam Program Pencegahan Penyakit Rabies Di Kelurahan Kwala Bekala Kecamatan Medan Johor Kota Medan Tahun 2009

2 54 90

Faktor-Faktor Penyebab Anak Putus Sekolah di Kelurahan Kwala Bekala Kecamatan Medan Johor Kota Medan

4 78 106

Komunikasi Antarpribadi Suami Istri (Studi Kasus Kualitatif Pasangan Suami Istri Yang Menikah Tanpa Pacaran di Kota Medan)

17 150 147

Komunikasi Antarpribadi Pasangan Suami Istri Banyak Anak Yang Kurang Mampu Dalam Mem-bentuk Konsep Diri Anak (Studi Deskriptif Di Kecamatan Medan Johor / Kelurahan Kwala Bekala Simalingkar Kota Medan Provinsi Sumatera Utara)

0 0 23

BAB II KAJIAN PUSTAKA II.1 Paradigma Kajian - Komunikasi Antarpribadi Pasangan Suami Istri Banyak Anak Yang Kurang Mampu Dalam Mem-bentuk Konsep Diri Anak (Studi Deskriptif Di Kecamatan Medan Johor / Kelurahan Kwala Bekala Simalingkar Kota Medan Provinsi

0 0 52

BAB I PENDAHULUAN I.1 Konteks Masalah - Komunikasi Antarpribadi Pasangan Suami Istri Banyak Anak Yang Kurang Mampu Dalam Mem-bentuk Konsep Diri Anak (Studi Deskriptif Di Kecamatan Medan Johor / Kelurahan Kwala Bekala Simalingkar Kota Medan Provinsi Sumate

0 0 8