Air Bersih GAMBARAN UMUM INFRASTRUKTUR

4.3 Air Bersih

Perusahaan air bersih yang melakukan distribusi air bersih di Sumatera pada Tahun 2010 adalah sebanyak 204 perusahaan. Jumlah ini meningkat dibandingkan pada Tahun 2003, pada waktu itu hanya terdapat 197 perusahaan air bersih. Jumlah pelanggan air bersih di Pulau Sumatera berfluktuasi selama Tahun 2003 hingga Tahun 2010. Pertumbuhan jumlah pelanggan air bersih yang paling tinggi adalah pelanggan kelompok khusus serta niaga dan industri. Kedua jenis pelanggan tersebut pada Tahun 2010 tumbuh sebesar 261,19 persen dan 37,29 persen secara berurutan terhadap jumlahnya di Tahun 2003. Sumber : BPS, diolah. Gambar 16. Jumlah Pelanggan Air Bersih di Pulau Sumatera Tahun 2003-2010 Konsumsi terhadap air bersih dapat terlihat pada jumlah air yang terdistribusikan kepada pelanggan. Persentase pertumbuhan air yang didistribusikan di Pulau Sumatera dapat ditunjukkan pada Gambar 17. Pada Tahun 2010, persentase pertumbuhan jumlah air yang didistribusikan di Pulau Sumatera mengalami penurunan dari Tahun 2003. Secara keseluruhan dapat dilihat bahwa pertumbuhan jumlah air yang didistribusikan berfluktuatif sepanjang Tahun 2003 hingga Tahun 2010. Sepanjang tahun tersebut, konsumen jenis non-niaga serta niaga dan industri merupakan pelanggan dengan jumlah terbanyak. Mereka juga merupakan konsumen air bersih terbesar. 200000 400000 600000 800000 1000000 1200000 1400000 1600000 1800000 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 Sumber : BPS, diolah. Gambar 17. Persentase Pertumbuhan Jumlah Air Didistribusikan di Pulau Sumatera Tahun 2003-2010 Pada awal bagian dari penelitian ini telah diperlihatkan jumlah air yang didistribusikan di tiap propinsi yang ada di Pulau Sumatera pada Tahun 2010. Jika dilihat pada penggunaannya, air bersih pada Tahun 2010 lebih banyak digunakan oleh kategori non-niaga sebesar 83,16 persen. Kemudian disusul oleh penggunaan kelompok pelanggan niaga dan industri sebesar 10,73 persen, selanjutnya sosial 4,16 persen, dan 1,95 persen oleh kelompok khusus. Perkembangan jumlah air yang didistribusikan per propinsi pada beberapa tahun terakhir akan dilihat secara lebih jelas pada gambaran posisi tiga tahun terakhir, yaitu Tahun 2008 hingga 2010. Pada Gambar 18 dapat terlihat bahwa selama tiga tahun terakhir, Propinsi Sumatera Utara merupakan propinsi dengan konsumsi air bersih tertinggi dibandingkan propinsi lainnya dan jumlahnya terus mengalami peningkatan. Sedangkan daerah pengguna air bersih terendah adalah Propinsi Kepulauan Bangka Belitung, tetapi penggunaan air bersih terus meningkat di daerah ini. Hal di atas dapat terjadi karena penggunaan air bersih oleh kelompok non-niaga dan niaga serta industri terbesar ada di Propinsi Sumatera Utara selama tiga tahun terakhir. Propinsi yang mengalami penurunan jumlah air didistribusikan selama tiga tahun terakhir adalah Propinsi Lampung, Propinsi Sumatera Selatan, Propinsi Jambi, dan Propinsi Kepulauan Riau. -20 -15 -10 -5 5 10 15 20 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 Sumber : BPS, diolah. Gambar 18. Jumlah Air Didistribusikan menurut Propinsi di Pulau Sumatera Tahun 2008-2010 ribu m 3

4.4 Infrastruktur Kesehatan