2.7 Hipotesis Penelitian
Berdasarkan tinjauan literatur maka dapat dirumuskan beberapa hipotesis, yakni:
1 Konvergensi pendapatan terjadi di Pulau Sumatera dengan semakin
berkurangnya ketimpangan regional yang ditunjukkan dengan laju konvergensi yang positif.
2 Infrastruktur dan faktor lainnya berupa jumlah penduduk yang bekerja
merupakan faktor yang memengaruhi proses konvergensi pendapatan di Pulau Sumatera selama periode penelitian.
III. METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Jenis dan Sumber Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder yang diperoleh dari berbagai sumber. Jenis data yang digunakan adalah data panel,
yaitu gabungan data cross section dan time series. Data panel yang dikumpulkan berupa data cross section yang terdiri dari sembilan propinsi di Pulau Sumatera
yaitu Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Bengkulu, Lampung, dan Kepulauan Bangka Belitung serta data time series
tahunan periode 2003-2010. Adapun data yang digunakan sebagai variabel penelitian meliputi data PDRB ADHK 2000, jumlah penduduk, jumlah tenaga
kerja, panjang jalan sesuai kondisi baik dan sedang, jumlah air yang disalurkan PDAM, jumlah listrik terjual GWh, dan jumlah rumah sakit serta puskesmas tiap
propinsi dari Tahun 2003 sampai Tahun 2010. Beragam data tersebut diperoleh dari Badan Pusat Statistik BPS, Kementerian Kesehatan RI, dan PT. PLN.
3.2 Analisis Konvergensi
Konvergensi pendapatan dapat dilihat dari penurunan dispersi pendapatan antardaerah dengan menghitung koefisien variasi atau standard deviasi dari
logaritma pendapatan riil per kapita antardaerah dari tahun ke tahun. Konvergensi dengan pendekatan tersebut dinamakan konvergensi sigma sigma
σ convergence. Maka dari itu, untuk mengetahui konvergensi sigma di Pulau
Sumatera akan dihitung standard deviasi dari logaritma pendapatan riil per kapita Barro dan Sala-i Martin, Bab 11:2004 di Pulau Sumatera dari tahun ke tahun.
Pendekatan kedua dalam melihat konvergensi adalah konvergensi beta beta
β convergence. Pendekatan ini menyatakan bahwa konvergensi terjadi ketika perekonomian yang miskin mampu tumbuh lebih cepat dari perekonomian
yang kaya. Dengan demikian, perekonomian miskin mampu mengejar catch up pendapatan per kapita perekonomian kaya Barro dan Sala-i Martin, 462:2004.
Untuk melihat hal tersebut terdapat dua jenis konvergensi beta, pertama konvergensi absolut dan kedua konvergensi kondisional.