Toleransi Terhadap Konflik Pola Komunikasi

2 Perusahaan memberikan kesempatan yang sama bagi setiap karyawan untuk berprestasi 14 20,3 51 73,9 3 4,3 1 1,4 3 Perusahaan memberikan promosi jabatan kepada karyawan yang berprestasi 16 23,2 46 66,7 7 10,1 4 Perusahaan mengikutsertakan setiap karyawan dalam asuransi kesehatan 10 14,5 34 49,3 19 27,5 6 8,7 5 Perusahaan memberikan fasilitas liburanrekreasi bagi setiap karyawan yang berprestasi 7 10,1 29 42 23 33,3 10 14,5

4.5.9. Toleransi Terhadap Konflik

Pada variabel toleransi terhadap konflik yang paling dominan tentang kebebasan karyawan dalam menyampaikan kritik dan saran sebanyak 52 oang 75,4 pada kategori setuju, sedangkan untuk kategori tidak setuju paling dominan tentang saran dari karyawan mendapat respon dari pimpinan perusahaan sebanyak 16 orang 23,2. Rangkuman selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 4.13. Tabel 4.13. Distribusi Responden Berdasarkan Toleransi Terhadap Konflik No TOLERANSI TERHADAP KONFLIK SS S TS STS n n n n 1 Saya diberi kebebasan untuk menyampaikan kritik dan saran. 9 13 52 75,4 8 11,6 0 2 Saran yang saya sampaikan mendapat respon dari pimpinan perusahaan 5 7,2 48 69,6 16 23,2 3 Pimpinan selalu membantu menyelesaikan konflik yang terjadi antara karyawan. 9 13 48 69 12 17,4 Universitas Sumatera Utara 4 Perusahaan memberikan sanksi bagi karyawan yang melakukan pelanggaran terhadap peraturan perusahaan. 11 15,9 50 72,5 8 11,6 5 Perusahaan telah memiliki SOP Standard Operasional Prosedur manajemen konflik. 15 21,7 45 65,2 9 13

4.5.10. Pola Komunikasi

Pada variabel pola komunikasi yang paling dominan tentang karyawan tidak dibatasi dalam berkomunikasi dengan sesama oleh hierarki kewenangan yang formal sebanyak 55 oang 70,7 pada kategori setuju, sedangkan untuk kategori tidak setuju paling dominan tentang pimpinan perusahaan sering melakukan komunikasi langsung dengan bawahan sebanyak 14 orang 20,3. Rangkuman selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 4.14. Tabel 4.14. Distribusi Responden Berdasarkan Pola Komunikasi No POLA KOMUNIKASI SS S TS STS n n n n 1 Komunikasi dengan atasan tidak dibatasi oleh hierarki kewenangan yang formal 12 17,4 50 72,5 7 10,1 0 2 Komunikasi dengan sesama pegawai tidak dibatasi oleh hierarki kewenangan yang formal 12 17,4 55 70,7 2 2,9 3 Dalam pelaksanaan tugas terjadi komunikasi antara atasan dengan bawahan 14 20,3 49 71 6 8,7 4 Perusahaan telah menyiapkan sarana komunikasi untuk mendukung kelancaran tugas. 15 21,7 46 66,7 8 11,6 Universitas Sumatera Utara 5 Pimpinan perusahaan sering melakukan komunikasi langsung atau tatap muka dengan bawahan. 9 13 43 62,3 14 20,3 3 4,3 Berdasarkan hasil uji bivariat dengan analisis statistik Chi Square, dapat diketahui bahwa variabel inisiatif individu, toleransi terhadap tindakan beresiko, pengarahan, integrasi, dukungan manajemen, kontrol, sistem imbalan dan pola komunikasi terdapat hubungan yang signifikan karena nilai p=0,05 dan dapat dilanjutkan ke analisis multivariat. Rangkuman selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 4.15. Tabel 4.15. Hubungan Variabel Budaya Organisasi dengan Kinerja Karyawan PT. PLN Persero Kantor Wilayah Sumatera Utara Medan Budaya Organisasi Kinerja Karyawan p Baik Kurang n n Inisiatif Individu Baik 49 89,1 6 10,9 0,024 Kurang 9 64,3 5 35,7 Toleransi Terhadap Tindakan Beresiko Baik 52 88,1 7 11,9 0,025 Kurang 6 60,0 4 40,0 Pengarahan Baik 53 89,8 6 10,2 0,001 Kurang 5 50,0 5 50,0 Integrasi Baik 51 89,5 6 10,5 0,007 Kurang 7 50,0 5 41,7 Dukungan Manajemen Baik 50 89,3 6 10,7 0,014 Kurang 8 61,5 5 38,5 Kontrol Baik 55 88,7 7 11,3 0,002 Kurang 3 42,9 4 57,1 Universitas Sumatera Utara Identitas Baik 56 83,6 11 16,4 0,532 Kurang 2 100 Sistem Imbalan Baik 52 91,2 5 8,8 0,01 Kurang 6 50 6 50 Toleransi Terhadap Konflik Baik 53 85,5 9 14,5 0,336 Kurang 5 71,4 2 28,6 Pola Komunikasi Baik 56 90,3 6 9,7 0,01 Kurang 2 28,6 5 71,4 4.6. Analisis Multivariat Berdasarkan hasil uji statistik bivariat, dapat diketahui bahwa variabel inisiatif individu, toleransi terhadap tindakan beresiko, pengarahan, integrasi, dukungan manajemen, kontrol, sistem imbalan, pola komunikasi dapat dilanjutkan ke analisis multivariat regresi logistik karena ρ-value0,25. Hasil uji statistik regresi logistik dengan tingkat kepercayaan 95 α=0.05 menunjukkan bahwa: 1. Terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel sistem imbalan ρ=0,016, dan pola komunikasi ρ=0,032 terhadap kinerja karyawan PT. PLN Persero Kantor Wilayah Sumatera Utara Medan karena nilai ρ0,05. 2. Variabel yang berpengaruh terhadap kinerja adalah sistem imbalan dan pola komunikasi. Kekuatan hubungan dari yang terbesar ke yang terkecil adalah pola komunikasi OR=21,84 dan sitem imbalan OR=15,24. Universitas Sumatera Utara 3. Model persamaan regresi yang terbentuk adalah: Y = konstanta + a 1 x 1 + a 2 x Y = -15,181 + 3,084 pola komunikasi + 2,724 sistem imbalan 2 Keterangan: Y = variabel kinerja karyawan X 1 X = variabel pola komunikasi 2 Dari keseluruhan variabel yang masuk ke dalam analisis multivariat dan yang mempunyai pengaruh terhadap kinerja karyawan PT. PLN Persero Kantor Wilayah Sumatera Utara adalah variabel sistem imbalan dan pola komunikasi dengan nilai p0,05. Variabel yang tidak mempunyai pengaruh terhadap kinerja kayawan PT. PLN Persero Kantor Wilayah Sumatera Utara adalah inisiatif individu, toleransi terhadap tindakan beresiko, pengarahan, integrasi, dukungan manajemen dan kontrol dengan nilai p0,05. = variabel sistem imbalan Dari dua variabel yang berpengaruh terhadap kinerja karyawan PT. PLN Persero Kantor Wilayah Sumatera Utara, variabel pola komunikasi merupakan yang paling dominan dengan nilai koefisien β sebesar 3,084 tersebut yang paling berpengaruh terhadap kinerja karyawan PT. PLN Persero Kantor Wilayah Sumatera Utara Medan adalah variabel pola komunikasi dengan nilai koefisien β sebesar 3,084. Rangkuman uji multivariat dengan uji statistik regresi logistik dapat dilihat pada tabel 4.16. Universitas Sumatera Utara Tabel.4.16. Pengaruh Budaya Organisasi terhadap Kinerja karyawan PT. PLN Persero Kantor Wilayah Sumatera Utara Medan Variabel Koefisien β Exp β p Insiatif Individu 0,406 1,501 0,703 Toleransi Terhadap Tindakan Beresiko 1,984 7,269 0,108 Pengarahan 1,831 6,238 0,098 Integrasi 1,132 3,100 0,353 Dukungan Manajemen 0,483 0,617 0,662 Kontrol 0,087 1,091 0,948 Sistem Imbalan 2,724 15,245 0,016 Pola Komunikasi 3,084 21,848 0,032 Universitas Sumatera Utara

BAB 5 PEMBAHASAN

5.1. Pengaruh Inisiatif Individu terhadap Kinerja Karyawan PT. PLN Persero Kantor Wilayah Sumatera Utara Medan Hasil analisis multivariat dengan menggunakan uji regresi logistik menunjukkan nilai p= 0,703 lebih besar dari α=0,05 yang ditentukan, ini berarti bahwa tidak ada pengaruh antara inisiatif individu terhadap kinerja karyawan PT. PLN Persero Kantor Wilayah Sumatera Utara Medan. Hal ini tidak sesuai dengan hasil penelitian Assagaf 2012 di PT Hadji Kalla Makasar yang menyatakan bahwa dari hasil analisis variabel inisiatif individu terhadap kinerja karyawan mempunyai pengaruh secara signifikan terhadap peningkatan kinerja karyawan. Penelitian lain yang menyatakan adanya pengaruh inisiatif individu dengan kinerja karyawan yaitu hasil penelitan Firman 2009 dikantor akuntan publik Surabaya yang menyatakan bahwa karakteristik inisiatif individual akuntan terbukti berpengaruh terhadap kinerja akuntan publik di Surabaya. Hal ini sesuai dan konsisten terhadap penelitian yang terdahulu yaitu menurut Hedik Puas Trianto 2009 mengatakan bahwa terbukti berpengaruh terhadap kinerja akuntan dan juga hasil ini konsisten dengan teori dari Pabundu Tika 2005. Menurut Wibowo 2012 tanda yang pasti untuk motivasi tinggi adalah banyaknya inisiatif. Kemampuan mengambil inisiatif tergantung pada pemberdayaan dan lingkungan yang mengenal kontribusi. Semakin banyak kita mengharapkan orang, semakin banyak mereka memberi, selama kita mendukungnya. Universitas Sumatera Utara