BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Kebijakan
4.1.1 Undang-Undang No. 36 Tahun 2003 Tentang Pembentukan Kabupaten Serdang Bedagai
Berdasarkan UU No.36 Tahun 2003 tentang pembentukan Kabupaten Serdang Bedagai, bahwa pembentukan Kabupaten Serdang Bedagai diharapkan
akan dapat mendorong peningkatan pelayanan di bidang pemerintahan, pembangunan, dan kemasyarakatan, serta memberikan kemampuan dalam
pemanfaatan potensi daerah.
4.1.2 Kedudukan dan Peran Wilayah Kabupaten Serdang Bedagai dalam
Lingkup Nasional
Berdasarkan Peraturan Pemerintahan Republik Indonesia No. 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional RTRWN ditetapkan
rencana pola pengembangan sistem permukiman atau perkotaan yang menggambarkan sebaran kota, fungsi kota-kota dan hirarki fungsional kota-kota
yang terkait dengan pola transportasi dan prasarana wilayah lainnya dalam ruang wilayah nasional. Hirarki Fungsional kota dalam wilayah nasional terdiri dan
Pusat Kegiatan Nasional PKN, Pusat Kegiatan Wilayah PKW, dan Pusat Kegiatan Lokal PKL. Dalam kaitan ini, hirarki fungsional kota-kota di wilayah
Kabupaten Serdang Bedagai adalah sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
1. Medan sebagai Pusat Kegiatan Nasional PKN; 2. Perbaungan, Sei Rampah dan Dolok Masihul sebagai Pusat Kegiatan Lokal
PKL.
4.1.3 Kedudukan dan Peran Wilayah Kabupaten Serdang Bedagai dalam Lingkup Provinsi Sumatera Utara
Berdasarkan tujuan pengembangan jangka panjang Provinsi Sumatera Utara, strategi pengembang struktur tata ruang di Provinsi Sumatera Utara, yaitu:
a. Mengurangi kesenjangan pengembangan wilayah timur dan barat, kebijakan
tersebut diwujudkan melalui strategi sebagai berikut: Mengembangkan pusat-pusat pertumbuhan baru di wilayah barat sesuai
dengan daya dukung. Membangun dan meningkatkan jaringan jalan poros timur dan barat.
b. Mengembangkan sektor ekonomi unggulan melalui peningkatan daya saing dan diversifikasi produk, kebijakan tersebut diwujudkan melalui strategi
sebagai berikut: Mendorong kegiatan pengolahan komoditi unggulan di pusat produksi
komoditi unggulan. Meningkatkan prasarana perhubungan dari pusat produksi komoditi
unggulan menuju pusat pemasaran. Menyediakan sarana dan prasarana pendukung produksi untuk menjamin
kestabilan produksi komoditi unggulan. Mengembangkan pusat-pusat agropolitan untuk meningkatkan daya saing
Universitas Sumatera Utara
Meningkatkan kapasitas pembangkit listrik dengan memanfaatkan sumber energi yang tersedia serta memperluas jaringan transmisi tenaga listrik
guna mendukung produksi komoditas unggulan. c. Mewujudkan ketahanan pangan melalui intensifikasi lahan yang ada dan
ekstensifikasi kegiatan pertanian pada lahan non-produktif, kebijakan tersebut diwujudkan melalui strategi sebagai berikut:
Mempertahankan luasan pertanian lahan basah yang ada saat ini Meningkatkan produktivitas pertanian lahan basah.
Mencetak kawasan pertanian lahan basah baru untuk memenuhi swasembada pangan.
d. Menjaga kelestarian lingkungan dan mengembalikan keseimbangan ekosistem, kebijakan tersebut diwujudkan melalui strategi sebagai berikut:
Mempertahankan luasan dan meningkatkan kualitas kawasan lindung Mengembalikan ekosistem kawasan lindung.
e. Mengoptimalkan pemanfaatan ruang budidaya sebagai antisipasi perkembangan wilayah, kebijakan tersebut diwujudkan melalui strategi
sebagai berikut: Mengendalikan perkembangan fisik permukiman perkotaan
Mendorong intensifikasi pemanfaatan ruang di kawasan perkotaan f. Meningkatkan aksesibilitas dan memeratakan pelayanan sosial ekonomi ke
seluruh wilayah provinsi, kebijakan tersebut diwujudkan melalui strategi sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
Membangun dan meningkatkan kualitas jaringan transportasi keseluruh bagian wilayah provinsi.
Menyediakan dan memeratakan fasilitas pelayanan sosial ekonomi kesehatan, pendidikan, air bersih, pemerintahan dan lain-lain.
4.1.4 Kebijakan Pengembangan Wilayah Kabupaten Serdang Bedagai