datang yang diperkirakan dapat terjadi, meskipun belum pernah terjadi di masa lampau.
15
Dengan gambaran mengenai berbagai permasalahan di atas, maka kajian dan pembaharuan terhadap hukum pidana yang menyangkut masalah
kebijakan hukum pidana dalam rangka perlindungan terhadap ideologi dan konstitusi negara merupakan keharusan. Kajian dan pembaharuan tersebut
terutama pada tahap formulasi, karena ia merupakan dasar bagi tahap berikutnya, yaitu aplikasi dan eksekusi.
B. POKOK PERMASALAHAN
Berdasarkan uraian pada latar belakang, penelitian ini akan difokuskan pada masalah kebijakan legislatif hukum pidana dalam rangka perlindungan
ideologi dan konstitusi negara. Masalah kebijakan policy selalu berkaitan dengan pemilihan berbagai alternatif.
16
Menentukan pilihan yang tepat bukanlah hal mudah. Oleh karena itu memerlukan kesungguhan, kecermatan,
kehati-hatian dan pertimbangan yang matang. Pertama-tama perlu diingat bahwa hukum pidana bersifat subsidier. Hal
ini berarti hukum pidana merupakan sarana terakhir ultimum remidium, setelah sarana-sarana lain ternyata atau diperkirakan tidak memadai.
Selanjutnya, kalau memang hukum pidana perlu digunakan, hendaknya dilihat dalam hubungan keseluruhan politik kriminal atau planning for social
defence.
17
Maka hukum pidana harus diformulasikan dengan memperhatikan aspek sosio-kultural dan sosio-politik masyarakat bersangkutan.
18
Selain itu
15
Sunaryati Hartono, Peranan Peradilan dalam Rangka Pembinaan Dan Pembaharuan Hukum Nasional, Bina Cipta, Bandung, 1975, hal 5
16
Barda Nawawi Arief, Kebijakan legislatif Dalam Rangka penanggulangan kejahatan Dengan Pidana Penjara, Cet. 3, Badan penerbit Universitas Diponegoro, Semarang, 2000, hal. 5
17
Sudarto, Hukum Dan Hukum Pidana, Op. Cit, hal. 96
18
Barda Nawawi Arif, Bunga RanpaiKebijakan Hukum Pidana, Citra Aditya bakti, Bandung, 1996, hal. 30
juga harus memperhatikan pula kecenderungan-kecenderungan internasional.
19
Kebijakan hukum pidana dalam rangka perlindungan terhadap ideologi negara di masa rezim Orde Baru mendapat banyak kritikan, karena
menyebabkan pelanggaran terhadap hak asasi manusia. Puncaknya, peraturan perundang-undangan yang menjadi landasannya, yaitu UU No 11PNPS
1963 dicabut dan kemudian diganti dengan UU No 27 tahun 1999. Sedangkan perlindungan hukum pidana terhadap konstitusi negara sampai sekarang
belum terwujud. Berdasarkan uraian di atas maka pokok permasalahan dalam penelitian
ini dirumuskan sebagai berikut : 1. Mengapa hukum pidana perlu digunakan untuk melindungai ideologi
dan konstitusi negara ? 2. Bagaimanakah kebijakan legislatif hukum pidana positip ius
constitutum dalam rangka perlindungan Ideologi dan Konstitusi Negara ?
3. Bagaimanakah kebijakan legislatif dalam hukum pidana pada masa yang akan datang ius constituendum dalam rangka perlindungan
ideologi dan konstitusi negara ?
C. TUJUAN PENELITIAN