KUHP Korea Perlindungan Konstitusi negara Dengan Hukum Pidana

3. Hak untuk membentuk dan ikut serta dalam sebuah oposisi di parlemen yang konstitusional 4. Pertanggungjawaban pemerintah kepada parlemen. 5. Peradilan yang bebas. 6. Penolakan terhadap setiap bentuk pemerintahan yang didasarkan atas kekuasaan….dst.

b. KUHP Korea

Dalam KUHP Korea kejahatan terhadap konstitusi termasuk delik pemberontakan insurrection yang diatur dalam Pasal 87 sebagai berikut : A person who creates a disorder for purpose of usurping the national territory or subverting the national constitution shall be punished according to the following classification : 1. A ring leader shall be punished by death, penal servitude for life or imprisonment for life. 2. A person who participates in, or direct the plot or engages in other important activities shall be punished by death, penal servitude or imprisonment for life or for not less than five years : the same shall also apply who has himselfengaged in killing, wounding,destroying or plundering. 3. A person who merely respons to the agitation and follows the lead of another or merely joins in the disorder shall be punished by penal servitude or imprisonment not more than five years Seseorang yang membuat kekacauan dengan tujuan untuk mengganggu wilayah nasional atau menumbangkan konstitusi nasional akan dipidana berdasarkan klasifikasi sebagai berikut : 1. Pemimpin akan dihukum mati atau kerja paksa seumur hidup atau penjara seumur hidup 2. Seseorang yang ikut serta atau mengatur rencana atau mengajak ikut serta dalam kegiatan penting lainnya akan dipidana mati, kerja paksa atau penjara seumur hidup atau penjara tidak kurang dari lima tahun. Ancaman yang sama juga diterapkan terhadap orang yang melibatkan diri sendiri dalam sebuah pembunuhan, pelukaan, perusakan atau penjarahan. 3. Seseorang yang semata-mata merespon agitasi dan mengikuti atau bergabung dalam kekacauan akan dipidana kerja paksa atau penjara tidak lebih dari lima tahun. Dari ketentuan Pasal 87 dapat ditarik kesimpulan bahwa kejahatan terhadap konstitusi disebut “subverting the national constitution” menumbangkan konstitusi. Maksud subverting the national constitution dijelaskan dalam Pasal 91 sebagai berikut : Definition of subverting the National Constitution The purpose of subverting the national constitution within the meaning of this chapter, is implied in conduct which fall within any one of the following paragraphs : 1. Destruction of the functioningof the constitution or law without observingthe procedure provided by the constitution or law. 2. Overthrow of Government organs established by the constitution or making impossible by force the exercise of their function. Bahwa kejahatan menumbangkan konstitusi yang dimaksud dalam bab ini diterapkan pada perbuatan-perbuatan sebagai berikut : 1. Merusak fungsi undang-undang dasar atau undang-undang tanpa mematuhi prosedur yang telah disediakan oleh undang- undang dasar atau hukum. 2. Menggulingkan organ-organm pemerintah yang dibentuk berdasarkan undang-undang dasr atau dengan kekerasan membuat organ-organ itu tidak dapat menjalankan fungsinya.

c. KUHP Thailand