Fraunhofer IPK: Jembatan Penelitian Dasar dan Komersialisasi Inovasi

5.1. Fraunhofer IPK: Jembatan Penelitian Dasar dan Komersialisasi Inovasi

Fraunhofer IPK (Fraunhofer Institut fur Produktions-anlagen und Konstruktions Technik) yang berpusat di Berlin telah berdiri selama lebih dari 35 tahun memiliki kegiatan

penelitian dan pengembangan, utamanya untuk seluruh jenis industri manufaktur, baik berupa pengembangan produk, proses produksi, pemeliharaan barang-barang investasi, dan daur ulang produk dengan desain dan manajemen. Selain itu, Fraunhofer IPK juga melakukan transfer teknologi produksi, khususnya untuk bidang aplikasi di luar industri, seperti kedokteran, transportasi, dan keamanan. IPK memiliki tujuh divisi, yaitu (i) Manajemen Perusahaan, (ii) Penciptaan Produk Virtual, (iii) Sistem Produksi, (iv) Coating Teknologi, (v) Teknologi Otomatisasi, (vi) Manajemen Mutu, dan (vii) Teknologi Medis.

Fraunhofer IPK yang menginduk pada Fraunhofer–Gesellschaft adalah lembaga penelitian teknologi terapan terbesar di Eropa. Disebut terbesar karena Fraunhofer–Gesellschaft memiliki 66 unit lembaga riset yang semuanya bersifat independen dan mempekerjakan 22.000 orang ilmuan dan insinyur. Selain itu, total nilai penelitian yang dikembangkan adalah sebesar €1,9 miliar per tahun, dimana sekitar €1,6 miliar (70 persen) merupakan penelitian kontrak yang berasal dari berbagai kegiatan industri dan proyek penelitian publik, sementara 30 persen sisanya merupakan penelitian yang berasal dari pemerintah Federal Jerman dan Länder. Dalam konteks kerja sama internasional, Fraunhofer–Gesellschaft memiliki kantor perwakilan di wilayah Eropa, Amerika, Asia, dan Timur tengah.

Gambar 5.1 Sumber Keuangan Lembaga Penelitian di Jerman, 2011 (persen)

Sumber: Paparan Fraunhofer IPK untuk Komite Ekonomi Nasional, 2013

Dengan orientasi pasar yang digunakan, Fraunhofer IPK membantu mempertajam keunggulan kompetitif jangka panjang mereka melalui tim riset dan pengembangan melalui pengembangan solusi ke depan dan modernisasi, serta optimalisasi dan perluasan teknologi dan aplikasi yang sudah ada. Keselarasan antara pertimbangan ekonomi dengan efisiensi sumber daya, keberlanjutan, dan keserasian lingkungan, menjadi dasar bagi Fraunhofer IPK untuk melakukan penelitian-penelitian pra-kompetitif guna mengembangkan konsep-konsep inovatif kegiatan produksi ke depan, melalui berbagai kerja sama dengan mitra sehingga mampu mengubah inovasi dasar menjadi produk yang berharga.

Gambar 5.2 Jenis Penelitian Terapan dan Inovasi Fraunhofer

Adaptronics

Energy

Additive Manufacting Food Chain Management High-Performance Ceramics

Lightweight Structures Ambient Asiisted Living

Nanotechnology AutoMOBILE Production

Numerical Simulation Battery

Optic Surfaces Building Innovation

Photocatalysis Cleaning Technology

Polymer Surfaces Cloud Computing

Traffic and Transportation Digital Camera

Vision

eGoverment Center Mater System (SysWater) Embedded Systems

Sumber: Paparan Fraunhofer IPK untuk Komite Ekonomi Nasional, 2013

Dengan mejunjung semangat bahwa setiap orang harus mampu sebagai “peneliti, penemu, dan pengusaha”, Fraunhofer menghadapi tantangan yang bersifat multidimensi, mengingat seluruh produk penemuan yang diciptakan dan telah diteliti oleh Fraunhofer harus mampu dikoneksikan dengan kebutuhan komersial (industri). Oleh karena itu, diperlukan kerjasama yang erat dan saing terkait antara tiga klaster penciptaan inovasi, yaitu kegiatan penelitian dasar yang selama ini dilakukan oleh perguruan tinggi, kegiatan penelitian dan pengembangan produk dan jasa yang dilakukan oleh kegiatan industri, serta kegiatan penelitian terapan yang dilakukan oleh Fraunhofer.

Gambar 5.3 Klaster Inovasi Fraunhofer

University

Basic Research

Teamwork

Industry F raunhofer

R&D for

Applied

Products and

Research

Services

Sumber: Paparan Fraunhofer IPK untuk Komite Ekonomi Nasional, 2013

Melihat keseluruhan elaborasi mengenai pentingnya keberadaan lembaga penelitian yang mampu menjembatani antara dunia penelitian dasar dengan dunia komersial, tak ayal jika negara-negara maju dan menengah sangat memberikan perhatian khusus pada bidang ini. Data tahun 2010 menunjukkan bahwa Finlandia merupakan negara yang memiliki investasi untuk kegiatan penelitian paling besar, yaitu sekitar 3,87 persen dari PDB-nya, sementara Jerman menyisihkan 2,82 persen dari PDB-nya untuk kegiatan penelitian, pada saat yang sama Uni Eropa 27 hanya sekitar 1,91 persen dari total PDB-nya.

Gambar 5.4 Persentase R&D terhadap PDB, 2010 (persen)

Sumber: Paparan Fraunhofer IPK untuk Komite Ekonomi Nasional, 2013

Dokumen yang terkait

ANALISIS KOMPARATIF PENDAPATAN DAN EFISIENSI ANTARA BERAS POLES MEDIUM DENGAN BERAS POLES SUPER DI UD. PUTRA TEMU REJEKI (Studi Kasus di Desa Belung Kecamatan Poncokusumo Kabupaten Malang)

23 307 16

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

DEKONSTRUKSI HOST DALAM TALK SHOW DI TELEVISI (Analisis Semiotik Talk Show Empat Mata di Trans 7)

21 290 1

MANAJEMEN PEMROGRAMAN PADA STASIUN RADIO SWASTA (Studi Deskriptif Program Acara Garus di Radio VIS FM Banyuwangi)

29 282 2

MOTIF MAHASISWA BANYUMASAN MENYAKSIKAN TAYANGAN POJOK KAMPUNG DI JAWA POS TELEVISI (JTV)Studi Pada Anggota Paguyuban Mahasiswa Banyumasan di Malang

20 244 2

PERANAN ELIT INFORMAL DALAM PENGEMBANGAN HOME INDUSTRI TAPE (Studi di Desa Sumber Kalong Kecamatan Wonosari Kabupaten Bondowoso)

38 240 2

Analisis Sistem Pengendalian Mutu dan Perencanaan Penugasan Audit pada Kantor Akuntan Publik. (Suatu Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik Jamaludin, Aria, Sukimto dan Rekan)

136 695 18

DOMESTIFIKASI PEREMPUAN DALAM IKLAN Studi Semiotika pada Iklan "Mama Suka", "Mama Lemon", dan "BuKrim"

133 700 21

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

PENERAPAN MEDIA LITERASI DI KALANGAN JURNALIS KAMPUS (Studi pada Jurnalis Unit Aktivitas Pers Kampus Mahasiswa (UKPM) Kavling 10, Koran Bestari, dan Unit Kegitan Pers Mahasiswa (UKPM) Civitas)

105 442 24