Belajar dari Kurma

6. Belajar dari Kurma

Perhatikanlah pohon kurma itu, yang merupakan salah satu ayat Allah SWT, Anda pasti akan mendapati ayat dan keajaiban yang mencengangkan. Ketika menakdirkan pohon kurma ada yang betina yang membutuhkan pembuahan, Allah SWT menciptakan pejantan yang membuahi betina tersebut seperti jantan dan betina hewan. Oleh karena itu, ia amat mirip dengan manusia, khususnya orang beriman,

jika dibanding pohon-pohon lain seperti diperumpamakan oleh Nabi saw.. 97 Persamaan itu dapat dilihat dari beberapa hal.

Pertama: kekokohan akarnya di tanah. Ia tidak seperti pohon yang tercerabut

dengan akar-akarnya dari tanah, tidak dapat tegak sedikit pun.

Kedua: buahnya yang enak, manis, dan banyak manfaatnya. Seperti itulah orang mukmin; perkataannya baik, amalannya baik, dan bermanfaat bagi diri sendiri dan orang lain.

Ketiga: hiasan dan bajunya terus dipakai tidak gugur baik pada musim panas maupun dingin. Begitu pula orang mukmin, pakaian takwa tidak pernah lepas darinya sampai bertemu Rabbnya.

Keempat: buahnya mudah dijangkau. Orang tidak perlu memanjat pohon kurma yang pendek. Sedang pohon kurma yang tinggi mudah dipanjat dibanding memanjat pohon-pohon tinggi yang lain. Anda lihat di pohon itu telah tersedia tangga-tangga untuk mendaki ke atas. Mukmin juga seperti itu. Kebaikannya mudah didapat oleh orang yang menginginkannya, tidak perlu dirampas dengan tipu muslihat dan cara tak terpuji.

Kelima: buahnya termasuk buah yang paling bermanfaat di seantero dunia. Yang masih basah dimakan sebagai buah atau manisan. Yang sudah kering menjadi quut (makanan pokok), juga sebagai buah. Juga bisa dibuat menjadi cuka, manisan, campuran obat, dan minuman. Manfaatnya dan manfaat anggur amat banyak melebihi buah-buah lain.

Orang-orang berbeda pendapat soal mana yang lebih bermanfaat dan lebih utama.

apakah kurma atau anggur. Dalam membandingkan keduanya, al-Jahizh menyusun

97 Yaitu, dalam hadits Ibnu Umar bahwa para sahabat sedang berada di majelis Nabi lalu didatangkan kepada beliau "Jummar"(int\ pohon kurma), maka bersabdalah beliau, "Sesungguhnya di antara pohon-pohon

ada sebatang pohon, perumpamaannya seperti seorang muslim, dia adalah pohon kurma." Ibnu Umar ingin

menyela tetapi saya merasa yang paling muda di antara para sahabat. Karena itu ia diam, (Muttafaq 'alaihi)

402 Kunci Kebahagiaan 402 Kunci Kebahagiaan

Pernah aku menghadiri suatu majelis di Mekah yang dihadiri oleh para pemuka daerah situ. Masalah ini diungkapkan. Salah seorang hadirin mulai berbicara panjang lebar tentang faedah dan keutamaan pohon kurma. Katanya, "Untuk menunjukkan keutamaan kurma cukup dengan bukti berikut. Kita dapat membeli anggur dengan biji kurma. Jadi, tidak mungkin buah yang dapat dibeli dengan biji buah lain dilebihkan dari buah tersebut."

Ada yang lain menambah. Katanya, "Nabi telah memutuskan perselisihan dalam masalah ini. Beliau melarang menamai pohon anggur dengan nama 'karam' (mulia). Beliau bersabda, 'Karam adalah hati orang mukmin.' Tidak ada dalil yang lebih jelas dari ini." Selanjutnya, secara berlebihan mereka menjelaskan arti hadits tersebut.

Aku berkata kepada orang pertama, "Yang kamu sebutkan, yaitu biji kurma seharga dengan anggur, tidak dapat dijadikan dalil, karena itu ada sebab-sebabnya. Pertama: kebutuhan kalian kepada biji kurma untuk makanan hewan. Pemilik anggur mau menukarnya dengan anggur untuk memberi makanan binatang peliharaannya. Kedua: biji anggur tidak ada faedahnya, dan tidak dikumpulkan. Ketiga: anggur di daerah kalian amat sedikit, dan kurma adalah buah yang paling banyak sehingga bijinya juga banyak. Karenanya, dapat digunakan untuk membeli sedikti anggur. Tapi di negeri-negeri yang banyak anggurnya, biji kurma tidak dapat dipakai untuk membeli apa pun juga. Biji kurma tidak ada nilainya di daerah-daerah tersebut."

Aku kemudian menjelaskan kepada orang kedua yang berargumen dengan hadits di atas, "Di antara alasan keutamaan anggur: mereka menamai anggur dengan syajaratul-karam (pohon mulia) sebab banyak manfaat dan gunanya. Ia dapat dimakan masih segar, sudah kering, manis maupun masam; dibuat bermacam minuman, manisan, sirup, dan sebagainya. Oleh karena itu, mereka menamainya karam karena banyak faedahnya.

Nabi saw. memberitahu mereka bahwa hati orang beriman lebih berhak mendapat penamaan ini daripada pohon anggur sebab banyak sifat mulia yang diletakkan Allah SWT di dalamnya; seperti santun, lembut, adil, ihsan, ikhlas, dan sebagainya. Nabi tidak bermaksud menyangkal adanya manfaat dan faedah pada pohon anggur. Penamaan karam itu bohong belaka. Itu adalah kata yang tidak punya arti di baliknya seperti menamai orang bodoh dengan 'alim', orang jahat dengan 'saleh', dan orang kikir dengan 'dermawan'. Beliau tidak menyangkal adanya faedah dalam pohon anggur. Beliau hanya memberitahu bahwa hati orang beriman itu lebih banyak dan berlimpah kebaikan serta manfaatnya daripada pohon anggur."

Ilmu & Kemauan Serta Perannya Dalam Mencapai Kebahagiaan

Omongan seperti ini telah berlangsung di majelis itu. Apabila Anda perhatikan sabda Nabi saw., "Karam adalah hati orang mukmin", Anda mendapatinya sama dengan sabda beliau tentang kurma, "Perumpamaan pohon kurma seperti orang muslim." Dalam hadits Ibnu Umar ini, beliau mengumpamakan pohon kurma dengan muslim. Dalam hadits di atas beliau mengumpamakan muslim dengan pohon anggur, dan melarang mereka menamai pohon anggur dengan nama karam.

Sebagian orang mengatakan, "Dalam hal ini ada makna lain. Yaitu, Rasulullah saw. melarang mereka menamai pohon anggur dengan karam karena dari buah anggur itu orang membuat induk kejahatan (ummul-khabaa^its), yaitu arak. Beliau tidak suka pohon itu diberi nama dengan nama yang membuat orang senang dan tertarik

kepadanya. Larangan ini tergolongsaddudz-dzaraaH' % '."

Penafsiran ini sah-sah saja seandainya sabda beliau, "Karena karam adalah hati orangberiman" bukan sebagai ta'lil (alasan) dari larangan ini dan isyarat bahwa hati orang mukmin lebih berhak disebut dengan nama ini daripada pohon anggur. Rasulullah lebih tahu maksud sabda beliau. Dan, yang beliau maksud itulah yang benar.

Intinya di sini, Allah SWT menghitung bahwa di antara nikmat-nikmat-Nya

kepada hamba-hamba-Nya adalah buah kurma dan anggur.

Makna pertama insya Allah lebih dekat kepada kebenaran daripada makna kedua. Karena arak dibuat dari segala jenis buah, termasuk buah kurma, sebagaimana firman Allah SWT,

"Dan dari buah korma dan anggur, kamu buat minuman yang memabukkan dan yang baik." (an-Nahl: 67)

Anas berkata, "Pada saat larangan arak turun, di Madinah tidak ada arak yang terbuat dari anggur, yang ada hanya yang terbuat dari kurma." Kalau larangan Rasulullah saw. menamai pohon anggur dengan karam karena dia memabukkan, tentu beliau tidak mengumpamakan pohon kurma dengan orang mukmin karena dari kurma juga dibuat arak yang memabukkan. Wallahu a'lam.

Sisi persamaan" y&ngkeenam: kurma adalah pohon yang paling tabah dan tahan menghadapi serangan angin dan cuaca yang ganas. Pohon dan bangunan lain yang tinggi besar kadang dibuat condong oleh angin, kadang malah tumbang dan dahan- dahannya patah-patah, dan kebanyakan mereka tidak tahan haus seperti pohon kurma. Begitulah, orang mukmin selalu sabar dan tabah menghadapi cobaan. Badai tidak bisa menggoyahkannya.

Ketujuh: seluruh bagian pohon kurma punya manfaat, tidak ada bagian yang tiada faedahnya. Buahnya bermanfaat. Batangnya juga bermanfaat untuk bangunan dan atap, dan sebagainya. Pelepahnya dipakai sebagai atap rumah sebagai ganti dari

Larangan yang diberlakukan atas sesuatu untuk mencegah terjadinya hal buruk lainnya, penj.

Yaitu antara pohon kurma dan orang beriman.

404 Kunci Kebahagiaan 404 Kunci Kebahagiaan

Sebagian orang mencocokkan manfaat-manfaat ini dengan sifat-sifat orang mukmin. Setiap manfaat dari pohon kurma itu dia letakkan padanannya dari sifat orang mukmin. Hingga ketika tiba pada duri kurma, dia menjadikan padanannya dari sifat orang mukmin sifat 'keras terhadap musuh-musuh Allah SWT'. Orang mukmin itu keras terhadap mereka seperti duri, dan kepada sesama mukmin dia seperti buah kurma yang manis dan enak.

"Keras terhadap orang-orang kafir, tetapi berkasih sayang sesama mereka." (al- Fath: 29)

Kedelapan: makin tambah usianya, makin banyak manfaatnya dan makin baik buahnya. Begitu juga orang mukmin, apabila usianya panjang, kebaikannya bertambah dan amalannya meningkat.

Kesembilan: jantungnya paling baik dan manis. Ini adalah keistimewaan yang khusus dimiliki pohon kurma, tak ada pada pohon-pohon lain. Dan, hati orang beriman seperti itu, paling baik.

Kesepuluh: manfaatnya tidak pernah berhenti secara total. Kalau salah satu manfaatnya terhalang, masih ada manfaat-manfaatnya yang lain. Apabila buahnya tidak keluar selama satu tahun, manusia masih dapat mengambil manfaat dari daun, pelepah, atau serabutnya. Begitu pula orang mukmin tidak pernah kosong dari salah satu sifat dan perangai baik. Bila salah satu perbuatan baik tak dapat dia kerjakan, masih ada kebaikan lain yang bisa diharap darinya. Kebaikannya selalu dapat diharapkan, dan kejahatannya tak perlu dikhawatirkan. Dalam Sunan Tirmidzi disebutkan hadits yang marfu' dari Nabi saw.,

"Orang terbaik di antara kalian adalah orang yang kebaikannya diharap dan kejahatannya tak dikhawatirkan; dan yang paling jelek adalah yang kebaikannya tak diharapkan dan kejahatannya dicemaskan."(HR Tirmidzi)

Masalah ini kami bicarakan untuk melengkapi pembicaraan mengenai hikmah

pohon kurma. Sekarang mari kita kembali.

Perhatikanlah bentuk batang kurma itu. Anda mendapatinya seperti terpintal dari benang-benang yang memanjang dan yang lain melintang, persis seperti pintalan tangan. Hikmahnya: agar keras dan erat, tidak putus-putus ketika membawa bawaan yang berat dan tahan terhadap tiupan angin kencang, tahan lama di atap, jembatan, perabot, dan sebagainya yang terbuat darinya. Begitu pula kayu-kayu yang lain; jika kamu perhatikan seperti tenunan. la tidak seperti batu cadas yang tidak berlubang. Anda lihat sebagiannya seakan-akan masuk pada bagian yang lain, memanjang dan melintang seperti susunan daging. Susunan seperti itu sangat kuat dan cocok dengan kebutuhan manusia terhadapnya. Karena kalau tidak berlubang seperti batu, tentu tidak mungkin dipakai untuk alat-alat, pintu, perabot, ranjang, keranda mayat, dan sebagainya.

Ilmu & Kemauan Serta Perannya Dalam Mencapai Kebahagiaan

Di antara hikmah kayu: ia ditakdirkan terapung di atas air. Ini mengandung hikmah yang luar biasa. Kalau tidak terapung, kapal-kapal itu tidak dapat membawa muatan yang segunung dan tidak dapat bergerak maju dan mundur; juga jalur transportasi yang ada tidak dapat dipergunakan untuk membawa dagangan yang besar dan barang-barang yang banyak, memindahkannya dari satu daerah ke daerah lain. Sebab, jika dipindahkan melalui darat, memakan tenaga dan biaya yang besar, dan mengganggu kepentingan manusia.