PRJP dan RPJM Kabupaten Bandung Barat

4.3 PRJP dan RPJM Kabupaten Bandung Barat

4.3.1 RPJP Kabupaten Bandung Barat Visi pembangunan daerah Kabupaten Bandung Barat merupakan penjabaran

dari tugas yang dimandatkan oleh rakyat kepada pemerintahan daerah, yaitu dalam rangka mewujudkan Kabupaten Bandung Barat yang “Cerdas, Maju, makmur dan Agamis”. Pengertian dari mandat tersebut adalah sebagai berikut:

Cerdas : seluruh komponen sumberdaya manusia di Kabupaten Bandung Barat, baik sumberdaya aparatur maupun masyarakat harus berpendidikan, berakhlak mulia dan memiliki integritas dan berdaya saing.

Maju : seiring dengan bertambahnya waktu, maka Kabupaten Bandung Barat harus terus maju ke depan, mengalami peningkatan dan bertambah baik di semua aspek kehidupan.

Makmur : terpenuhinya berbagai kebutuhan dalam kehidupan bermasyarakat, penyelenggaraan pemerintahan maupun hasil pembangunan secara adil dan merata.

Agamis : keyakinan beragama menjadi landasan pengikat kebersamaan dalam seluruh

pembangunan dan kemasyarakatan.

Berdasarkan potensi, kondisi perekonomian, dan peluang yang dimiliki Kabupaten Bandung Barat, dengan memperhatikan nilai-nilai dan aspirasi yang berkembang, maka visi pembangunan daerah tahun 2005-2025 adalah:

“ KABUPATEN AGROINDUSTRI DAN WISATA RAMAH LINGKUNGAN”

Pada hakikatnya, makna dari visi tersebut adalah: Agroindustri: Mengandung pengertian terwujudnya peningkatan nilai ekonomis

hasil produksi pertanian di Kabupaten Bandung Barat melalui diversivikasi pengolahan hasil-hasil pertanian.

Wisata

Ramah Lingkungan: Mengandung pengertian terwujudnya pengembangan kawasan wisata alam berdasarkan potensi dan kearifan lokal dalam pelestarian lingkungan.

Untuk mewujudkan mandat dan visi tersebut, dirumuskan 5 (lima) misi sebagai berikut:

1. Misi Satu : Meningkatkan kualitas sumberdaya manusia yang sehat, cerdas dan kreatif, adalah terwujudnya peningkatan kualitas sumberdaya manusia yang ditandai oleh meningkatnya semangat kewirausahaan, kreativitas, kompetensi, dan kemandirian yang tinggi di kalangan seluruh komponen sumberdaya manusia Kabupaten Bandung Barat.

2. Misi Dua : Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik (Good Governance), adalah tercapainya tata kelola pemerintahan yang profesional dengan menjalankan prinsip-prinsip kepemerintahan yang baik yaitu partisipatif, transparan, akuntabel, dan berkelanjutan (sustainable). Tata kelola pemerintahan yang baik bermakna pula tercapainya peningkatan kualitas layanan publik yang didukung oleh peningkatan kapasitas kelembagaan pemerintahan daerah dan pemerintahan desa serta pemberdayaan masyarakat.

3. Misi Tiga: Meningkatkan perekonomian masyarakat dan pengembangan industri yang berdaya saing serta berkeadilan, adalah terwujudnya kesejahteraan sosial dan ekonomi masyarakat, yang ditandai oleh sistem perekonomian yang berkeadilan dan berdaya saing global, disertai dengan terwujudnya sarana dan prasarana ekonomi yang memadai, tercapainya penguasaan, pengembangan, dan pemanfaatan ilmu pengetahuan serta teknologi untuk mendukung pembangunan ekonomi yang berkelanjutan.

4. Misi Empat: Memelihara kondisi sumberdaya alam dan lingkungan hidup, adalah terpeliharanya kondisi sumberdaya alam dan lingkungan hidup secara berkelanjutan, yang ditandai oleh meningkatnya kapasitas pengelolaan sumberdaya alam dan lingkungan hidup, terkendalinya pencemaran dan kerusakan sumberdaya alam dan lingkungan hidup, meningkatnya upaya pengendalian resiko bencana, serta meningkatnya kesadaran masyarakat akan kelestarian lingkungan hidup.

5. Misi Lima: Mengintegrasikan kearifan nilai-nilai agama dan budaya dalam pembangunan,

adalah

memelihara,

menumbuhkembangkan dan menumbuhkembangkan dan

Tahapan dan prioritas pembangunan yang tertuang pada RPJPD Kabupaten Bandung Barat dibagi kedalam empat tahap:

 RPJM Daerah Pertama (2005-2008)  RPJM Daerah Kedua (2008-2013)  RPJM Daerah Ketiga (2013-2018)  RPJM Daerah Keempat (2018-2023)

Dalam evaluasi RPJMD yang berlaku pada tahun 2013-2018, maka akan ditinjau lebih detil pada tahap RPJM Daerah Ketiga (2013-2018). Dalam tahap RPJM Daerah Ketiga (2013-2018) dijelaskan penjabaran tiap misi, strategi, serta indikator capaian.

A. Misi Satu: Meningkatnya kualitas Sumberdaya Manusia yang Sehat, Cerdas dan Kreatif.

1. Terwujudnya

penduduk dengan memperhatikan daya dukung dan daya tampung wilayah.

pengendalian

pertumbuhan

a) Strategi: mempertahankan kualitas pelayanan keluarga berencana dan pelayanan kesehatan reproduksi, membatasi urbanisasi dan

imigrasi, mendorong transmigrasi lokal dari daerah perkotaan ke perdesaan, menyempurnakan sistem administrasi kependudukan.

b) Indikator capaian : tersedianya data dasar kependudukan, menurunnya angka fertilitas total < 2,1 menurunnya pertumbuhan alami penduduk mencapai 1,7 %, dan laju pertumbuhan penduduk mencapai < 2,3 %/tahun, terwujudnya keluarga kecil yang berkualitas.

2. Terwujudnya pelayanan pendidikan yang bermutu dan berkeadilan untuk seluruh masyarakat mencakup semua jalur, jenis dan jenjang pendidikan dengan memperhatikan kondisi wilayah.

a) Strategi: Meningkatkan kualitas sarana dan prasarana pendidikan, meningkatkan kualitas pelayanan pendidikan, meningkatkan a) Strategi: Meningkatkan kualitas sarana dan prasarana pendidikan, meningkatkan kualitas pelayanan pendidikan, meningkatkan

b) Indikator Capaian : tersedianya sarana dan prasarana pendidikan, Kualitas Pelayanan Pendidikan > 75%, anggaran pendidikan minimal

20 % dari APBD dan lembaga pendidikan diharapkan telah menerapkan Standar Pelayanan Minimal (SPM), tersedianya lulusan SMK Pertanian dan Pariwisata.

3. Terwujudnya kualitas pendidikan melalui pembinaan tenaga pendidik dan kependidikan.

a) Strategi: melanjutkan peningkatan kualitas tenaga pendidik dengan melakukan sertifikasi guru, meningkatkan tenaga pendidik yang berijazah S1.

b) Indikator capaian : kualitas Tenaga Pendidik melalui sertifikasi guru > 75% dan Guru Berijazah S-1 < 65%.

4. Meningkatnya Wajib Belajar Pendidikan Dasar 9 tahun dan rintisan Wajib Belajar Menengah 12 tahun yang berkualitas

a) Strategi : membebaskan biaya pendidikan bagi sekolah dasar dan menengah, menyediakan sarana dan prasarana pendidikan secara merata untuk seluruh wilayah.

b) Indikator capaian : Rata- rata Lama Sekolah (RLS) ≥ 10 Tahun,

5. Terwujudnya pemerataan pelayanan kesehatan yang terjangkau bagi seluruh masyarakat,

a) Strategi : meningkatkan upaya kesehatan, pembiayaan kesehatan, meningkatkan kelas rumah sakit daerah, menambah puskesmas dan puskesmas pembantu, meningkatkan kualitas tenaga medis dan paramedis, menambah jenis persediaan obat dan perbekalan kesehatan.

b) Indikator capaian : meningkatnya kualitas penyelenggaraan pelayanan kesehatan, 50% penyusunan sistem jaminan/asuransi kesehatan bagi masyarakat, > 90% fasilitas kesehatan memenuhi SPM kesehatan, Umur Harapan Hidup mencapai > 68,56 dan menurunnya Angka Kematian Bayi = 26/1000, Kelahiran Hidup serta menurunnya Angka Kematian Ibu = 4/10.000 kelahiran hidup.

6. Pemberdayaan perempuan dan pemuda menuju perempuan dan pemuda yang lebih kreatif dan inovatif.

a) Strategi : menjaga dan terus meningkatkan kualitas hidup dan peran perempuan dalam pembangunan, penurunan kekerasan, eksploitasi dan diskriminasi perempuan, penguatan kelembagaan dan jaringan pengarusutamaan gender, penyediaan data dan statistik gender. Peningkatan pemberdayaan pemuda melalui pembangunan karakter kebangsaan, meningkatkan motivasi agar pemuda siap berpartisipasi dalam berbagai bidang pembangunan terutama dalam bidang ekonomi, sosial budaya, iptek, politik dan olah raga.

b) Indikator capaian: meningkatnya Indeks Pembangunan Gender (IPG), meningkatnya kesejahteraan perempuan dan peran serta perempuan dalam proses pembangunan diharapkan > 27% perempuan berpartisipasi di bidang politik, banyaknya pemuda yang berperan dalam pembangunan terutama di bidang sosial budaya, iptek , politik dan olahraga.

B. Misi Dua : Mewujudkan Tata Kelola Pemerintahan yang Baik

1. Meningkatnya kualitas kinerja birokrasi yang dihasilkan oleh postur kelembagaan (organisasi) birokrasi yang efisien dan efektif dan kualitas sumberdaya manusia aparat birokrasi yang kompeten.

a) Strategi : mengembangkan insentif dan disinsentif untuk meningkatkan motivasi kerja pegawai dalam jabatan fungsional; mengembangkan sistem karir yang menunjang kreativitas dan inovasi

sumberdaya manusia birokrasi; menerapkan sistem uji kelayakan (fit and proper test) sebagai syarat utama bagi penempatan para calon pejabat publik, yang dilakukan oleh tim independen dan bertanggung jawab serta bebas korupsi, kolusi, dan nepotisme; menerapkan kebijakan dan mekanisme outsourcing untuk mendorong kompetensi dan

aparat birokrasi; mengembangkan sistem remunerasi yang sesuai dengan beban kerja dan prestasi sumberdaya manusia birokrasi.

b) Indikator capaian: tersedianya insentif dan disinsentif untuk meningkatkan motivasi kerja pegawai dalam jabatan fungsional, tersedianya sistem karir yang menunjang kreativitas dan inovasi sumberdaya manusia birokrasi, terlaksanakannya sistem uji kelayakan (fit and proper test) sebagai syarat utama bagi penempatan para calon pejabat publik, yang dilakukan oleh tim independen dan b) Indikator capaian: tersedianya insentif dan disinsentif untuk meningkatkan motivasi kerja pegawai dalam jabatan fungsional, tersedianya sistem karir yang menunjang kreativitas dan inovasi sumberdaya manusia birokrasi, terlaksanakannya sistem uji kelayakan (fit and proper test) sebagai syarat utama bagi penempatan para calon pejabat publik, yang dilakukan oleh tim independen dan

2. Meningkatnya kinerja kecamatan dan pemerintah desa dalam memberikan pelayanan publik yang berkualitas.

a) Strategi : melakukan pembenahan kelembagaan kecamatan dan desa sebagai unit pelayanan terdepan dengan menyediakan sarana dan prasarana yang memadai, melakukan modernisasi desa melalui pengembangan infrastruktur untuk membuka akses desa, melaksanakan pendidikan dan pelatihan bagi aparat kecamatan dan pemerintah desa sesuai dengan karakteristik kecamatan dan desa.

b) Indikator capaian: terbenahinya kelembagaan kecamatan dan desa sebagai unit pelayanan terdepan dengan menyediakan sarana dan prasarana yang memadai, modernisasi desa melalui pengembangan infrastruktur untuk membuka akses desa, terlaksananya pendidikan dan pelatihan bagi aparat kecamatan dan pemerintah desa sesuai dengan karakteristik kecamatan dan desa.

3. Meningkatnya kapasitas manajemen pemerintahan yang profesional, efisien, efektif, dan akuntabel serta bermuara kepada peningkatan pelayanan publik berbasis teknologi informasi.

a) Strategi : melaksanakan sistem manajemen pemerintahan yang telah disusun pada periode sebelumnya, menyusun standar pelayanan minimal untuk urusan wajib dan urusan pilihan yang menjadi unggulan Kabupaten Bandung Barat, menyusun standar operasional prosedur untuk tiap mekanisme pelayanan, pembentukan dan pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi untuk menunjang pelayanan publik berdasarkan on line system, pelatihan teknologi informasi bagi aparat birokrasi pemerintah daerah.

b) Indikator capaian: terlaksanakannya sistem manajemen pemerintahan yang telah disusun pada periode sebelumnya, tersusunnya standar pelayanan minimal untuk urusan wajib dan urusan pilihan yang menjadi unggulan Kabupaten Bandung Barat, tersusunnya standar operasional prosedur untuk tiap mekanisme pelayanan, terbentuknya b) Indikator capaian: terlaksanakannya sistem manajemen pemerintahan yang telah disusun pada periode sebelumnya, tersusunnya standar pelayanan minimal untuk urusan wajib dan urusan pilihan yang menjadi unggulan Kabupaten Bandung Barat, tersusunnya standar operasional prosedur untuk tiap mekanisme pelayanan, terbentuknya

4. Meningkatnya kapasitas masyarakat untuk berpartisipasi secara aktif dalam penyelenggaraan pembangunan dan memantau pemerintahan.

a) Strategi : mengembangkan kapasitas kerjasama di antara organisasi- organisasi kemasyarakatan dan lembaga-lembaga swadaya masyarakat, mengembangkan mekanisme dialog lintas suku, agama, ras, dan kelompok untuk memperkuat kohesi sosial, memberdayakan partai politik sebagai alat kontrol terhadap kinerja pemerintah, memperluas akses bagi masyarakat untuk mengikuti program- program pendidikan politik yang diselenggarakan pemerintah.

b) Indikator capaian: meningkatnya kapasitas kerjasama di antara organisasi-organisasi

dan lembaga-lembaga swadaya masyarakat, tersedianya mekanisme dialog lintas suku, agama, ras, dan kelompok untuk memperkuat kohesi sosial, meningkatnya kapasitas partai politik sebagai alat kontrol terhadap kinerja pemerintah, meluasnya akses bagi masyarakat untuk mengikuti program-program pendidikan politik yang diselenggarakan pemerintah.

kemasyarakatan

5. Terwujudnya jejaring kemitraan antara pemerintah, pelaku usaha, dan masyarakat yang sinergis dalam pelaksanaan fungsi pelayanan publik dan pemberdayaan masyarakat.

a) Strategi : melaksanakan regulasi kemitraan yang telah disusun pada periode sebelumnya, merumuskan mekanisme insentif dan disinsentif untuk meningkatkan kemitraan pemerintah dan non pemerintah, menyusun indikator keberhasilan kemitraan.

b) Indikator capaian: terlaksanakannya regulasi kemitraan yang telah disusun pada periode sebelumnya, tersedianya mekanisme insentif dan disinsentif untuk meningkatkan kemitraan pemerintah dan non pemerintah, tersusunnya indikator keberhasilan kemitraan.

C. Misi Tiga: Meningkatnya Perekonomian Masyarakat yang Produktif, Berkeadilan dan Berdaya Saing.

1. Meningkatnya industri pertanian ( tanaman pangan, hortilkultura, perkebunan, kehutanan, peternakan dan perikanan ).

a) Strategi : meningkatkan sarana dan prasarana pendukung, menciptakan lingkungan usaha yang kondusif.

b) Indikator capaian : tersedianya infrastruktur transportasi yang berkualitas menuju berbagai sentra usaha pertanian, tujuan wisata dan kawasan industri, tersedianya berbagai balai penelitian dan promosi, LPE 7%, Pertumbuhan Ekspor rata-rata 12,8% per tahun, PDRB riil/kapita Rp 5 juta per tahun, PDRB sector Pertanian 12%, PDRB sektor PHR 20%, PDRB sektor industri pengolahan minimal 50%, Jumlah wisatawan meningkat 40%. Meningkatnya PAD dari pajak hotel dan pajak restoran.

2. Tercapainya penguasaan, pengembangan, dan pemanfaatan ilmu pengetahuan serta teknologi untuk mendukung pembangunan perekonomian yang berkelanjutan.

a) Strategi : Rekruitmen tenaga-tenaga ahli pertanian dan pariwisata, meningkatkan pendidikan dan pelatihan,meningkatkan kegiatan riset dan uji coba di bidang teknologi,

b) Indikator pencapaian : Tersedianya ahli pertanian dan pariwisata yang berkualitas,adanya penemuan dan pemanfaatan iptek dalam sektor produksi,meningkatnya anggaran riset dan diklat, berkembangnya sinergi kebijakan iptek lintas sektor, berkembangnya pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi.

3. Berkembangnya wisata ramah lingkungan.

a) Strategi : kepariwisataan dikembangkan agar mampu mendorong kegiatan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat.

kesempatan lapangan kerja.pengembangan wisata memanfaatkan berbagai pesona alam , wisata air dan wisata budaya, melakukan kerjasama dengan instansi terkait.

Serta

memperluas

b) Indikator pencapaian : tersedianya tempat tujuan wisata yang menarik bagi wisatawan lokal maupun asing, meningkatnya PAD dari pajak hotel, pajak restoran dan retribusi tempat wisata.

4. Terciptanya iklim usaha yang kondusif untuk investasi di bidang industri pengolahan;

a) Strategi : menetapkan kawasan industri, mempermudah perijinan, memberikan insentif bagi investor di bidang industri pengolahan.

b) Indikator pencapaian : meningkatnya jumlah investasi, menurunnya pengangguran, meningkatnya pendapatan daerah dari bagi hasil pajak.

5. Meningkatnya daya beli masyarakat perdesaan.

a) Strategi : meningkatkan proyek yang bersifat padat karya terutama pada desa tertinggal, menjaga kelangsungan dan kelancaran penyaluran BLT, mendorong tumbuhnya home industri di perdesaan,

b) Indikator capaian : meningkatnya pendapatan per kapita rakyat di perdesaan, lancar dan utuhnya penyaluran BLT di perdesaan, munculnya usaha-usaha home industri di perdesaan.

6. Meningkatnya daya saing UMKM dan Koperasi.

a) Strategi : peningkatan kompetensi perkuatan kewirausahaan, peningkatan produktivitas, pemanfaatan hasil inovasi dan penerapan teknologi dalam sistem usaha yang sehat, pengembangan UMKM dilakukan secara terintegrasi dengan pengembangan agroindustri dan pariwisata, penyediaan dana penjamin eksport, menjalin kemitraan dengan pengusaha besar maupun dengan sesama UMKM, menghimpun kelompok usaha UMKM sejenis dalam badan hukum koperasi, mendorong dan memfasilitasi perkembangan koperasi.

b) Indikator capaian : tumbuhnya UMKM yang berdaya saing dan berbasis keunggulan daerah, tumbuh dan berkembangnya koperasi.

7. Terkendalinya harga serta ketersediaan bahan pokok.

a) Strategi : menjaga stabilitas harga dan memperbaiki sistem distribusi barang kebutuhan pokok.

b) Indikator capaian : tingkat inflasi umum satu digit, ketergantungan suplai kebutuhan pokok dari daerah lain 60 %.

D. Misi Empat : Memelihara Kondisi Sumberdaya Alam dan Lingkungan Hidup.

1. Perbaikan, pembangunan dan pemeliharaan infrastruktur air baku.

a) Strategi : pencegahan dan pengendalian pencemaran air, pengembangan sumberdaya air untuk memenuhi kebutuhan Rumah tangga, kota dan industri (RKI).

b) Indikator capaian : kualitas air baku yang melebihi Baku Mutu (BM) berkurang sebanyak 50 %, tidak ada konversi ruang terbuka hijau

(hutan dan perkebunan rakyat) untuk peruntukan lain, perbaikan situ- situ, peningkatan ketersediaan kebutuhan air baku sebanyak 12,001 m3/detik detik.

2. Melakukan upaya-upaya pengurangan resiko bencana.

a) Strategi : mengurangi faktor-faktor penyebab resiko bencana.

b) Indikator capaian : tersedianya manajemen sumber daya alam dan lingkungan yang berorientasi mengurangi resiko bencana. Implementasi RTRW yang berorientasi pengurangan resiko bencana dan disertai pengaturan teknis lainnya.

3. Mengubah paradigma perilaku penduduk menjadi berwawasan lingkungan.

a) Strategi : melanjutkan upaya sosialisasi dan edukasi kepada penduduk mengenai pentingnya menjaga dan memelihara lingkungan hidup secara lestari, memonitor dan mengevaluasi efektivitas peraturan daerah dan peraturan bupati yang mendorong perubahan perilaku penduduk menjadi berwawasan lingkungan.

b) Indikator capaian : penduduk mempraktekan pemeliharaan lingkungan hidup secara lestari baik pada skala rumah tangga, komunitas, maupun kabupaten, pemantapan pelaksanaan peraturan daerah dan peraturan bupati yang mendorong perubahan perilaku penduduk menjadi berwawasan lingkungan.

4. Memulihkan kawasan lindung yang sudah mengalami degradasi dan membangun kawasan lindung baik di kawasan hutan maupun di luar kawasan hutan.

a) Strategi : melanjutkan upaya pemulihan kawasan lindung yang terdegradasi, mereview program dan kegiatan pemulihan kawasan lindung yang terdegradasi, melanjutkkan pembangunan kawasan lindung di kawasan hutan dan di luar kawasan hutan bersama-sama stakeholders, memasukan target ideal total kawasan lindung di Kabupaten Bandung Barat sebesar 60% ke dalam review Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Barat tentang RTRW Kabupaten Bandung Barat.

b) Indikator capaian : pulihnya kawasan lindung sebesar 5% dari total 20% areal kawasan lindung yang terdegradasi, terbangunnya kawasan lindung baru di dalam kawasan hutan dan di luar kawasan b) Indikator capaian : pulihnya kawasan lindung sebesar 5% dari total 20% areal kawasan lindung yang terdegradasi, terbangunnya kawasan lindung baru di dalam kawasan hutan dan di luar kawasan

5. Pengembangan infrastruktur yang sesuai Rencana Tata Ruang Wilayah.

a) Strategi : Ketersediaan infrastruktur wilayah diupayakan terdistribusi pada seluruh wilayah, dalam mendukung terwujudnya kemandirian sosial dan ekonomi Bandung Barat.

b) Indikator capaian : Berkembangnya jaringan infrastruktur transportasi, meningkatnya ketersediaan air baku untuk berbagai keperluan, optimalnya pengendalian banjir dan kekeringan, optimalnya ketersediaan jaringan irigasi, meningkatnya ketersediaan air bersih dan sanitasi, meningkatnya ketersediaan fasilitas pendidikan dan kesehatan, serta meningkatnya penyediaan rumah bagi masyarakat.

E. Misi Lima : Mengintegrasikan Kearifan Nilai-nilai Agama dan Budaya Dalam Pembangunan.

1. Terwujudnya kerukunan inter dan antar umat beragama.

a) Strategi : Meningkatkan komunikasi antar pemimpin umat beragama, meningkatkan pemahaman tentang cara pengamalan agama dengan baik dan benar.

b) Indikator capaian : meningkatnya pemahaman dan pengamalan nilai- nilai agama sesuai agama dan kepercayaan.

2. Terwujudnya sistem kerja sama antara forum warga dan pemerintah.

a) Strategi : meningkatkan keterlibatan warga dalam pembangunan.

b) Indikator capaian : meningkatnya pelibatan forum warga dalam pelaksanaan, pengawasan, dan evaluasi pembangunan, dan adanya pertemuan rutin antar aparat pemerintah dengan forum warga.

3. Terwujudnya penguatan identitas dan jatidiri masyarakat melalui penumbuhan budaya inovatif berbasis ilmu pengetahuan dan teknologi,

a) Strategi : meningkatkan budaya membaca dan menulis, mengembangkan masyarakat pembelajar, mengarahkan masyarakat dari budaya konsumtif ke budaya produktif, meningkatkan kemampuan pengungkapan kreativitas melalui kesenian.

b) Indikator capaian : meningkatnya pengunjung dan anggota perpustakaan daerah, meningkatnya karya tulis baik kualitas maupun kuantitas, meningkatnya pemanfaatan teknologi tepat guna khususnya di perdesaan.

4.3.2 RPJM Kabupaten Bandung Barat 2013-2018 Visi RPJM Kab. Bandung Barat adalah “Mewujudkan Masyarakat Yang Cerdas,

Rasional, Maju, Agamis Dan Sehat Berbasis Pada Pengembangan Dan Pemberdayaan Potensi Wilayah”. Penjabaran visi dijelaskan sebagai berikut.

CERDAS

Mengandung pengertian seluruh komponen sumber daya manusia di Kabupaten Bandung Barat baik sumber daya aparatur maupun masyarakat harus :

 memiliki kualitas, kompetensi, keterampilan dan menguasai informasi.  produktif, mandiri, dinamis, kreatif dan

inovatif.  jujur, beretika dan mempunyai integritas

serta memiliki kepedulian sosial.

bahwa dalam

pembangunan di Kabupaten Bandung Barat harus sesuai dengan kondisi yang ada, termasuk pemanfaatan potensi lokal dan sumber daya melalui indikator capaian kinerja yang terukur;

melaksanakan

MAJU

Mengandung pengertian bahwa seiring dengan bertambahnya waktu maka Kabupaten Bandung Barat harus terus maju, bertambah baik dan mengalami peningkatan di semua aspek kehidupan;

AGAMIS

Mengandung

bahwa keyakinan beragama menjadi landasan pengikat kebersamaan dalam

pengertian

penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan;

Mengandung pengertian bahwa di setiap komponen kehidupan bermasyarakat baik sumber daya manusia, penyelenggaraan pemerintahan, maupun alam dan lingkungannya haruslah terawat, bersih, nyaman dan senantiasa berada dalam keadaan yang baik;

PENGEMBANGAN

Merupakan upaya Kabupaten Bandung Barat untuk

sosial ekonomi,

WILAYAH

mengurangi kesenjangan antar wilayah dan menjaga kelestarian lingkungan hidup. Mengandung makna suatu kondisi yang bergerak dinamis ke arah yang lebih baik yang tergambar dari laju pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan merata, diiringi peningkatan pendapatan perkapita di semua lapisan, dengan laju inflasi yang terkendali sehingga daya beli masyarakat tetap tinggi yang mendorong permintaan barang dan jasa dan pada gilirannya produksi meningkat dan memberikan multiplier pada penciptaan kesempatan kerja, sehingga berdampak pada berkurangnya angka pengangguran dan kemiskinan.

Pengurangan kesenjangan

kemiskinan yang mengedepankan kearifan lokal akan mendorong terjaganya kelestarian alam dan lingkungan hidup. Maju

pembangunan

dan

mengandung makna perwujudan pembangunan yang adil dan merata, tanpa diskriminasi, baik antar golongan maupun wilayah, sehingga hasil pembangunan dapat dinikmati masyarakat.

Merupakan usaha yang dilakukan oleh Kabupaten

POTENSI

Bandung Barat membantu masyarakat dalam upaya

WILAYAH

memperoleh daya untuk mengambil keputusan, serta menentukan tindakan mengurangi efek hambatan ekonomi dan sosial. Hal ini dilakukan melalui peningkatan kemampuan dan kapasitas untuk menggunakan daya yang dimiliki individu, kelompok, ataupun komunitas untuk membentuk masa depan yang lebih baik, meliputi :

1. Tumbuhnya ekonomi;

2. Terciptanya pemerataan pembangunan dan pendapatan;

3. Berkembangnya kehidupan sosial budaya yang konstruktif;

4. Tersedianya infrastruktur wilayah yang memadai;

5. Meningkatnya kesejahteraan masyarakat.

Dalam rangka mewujudkan visi tersebut, ditetapkan 6 (enam) Misi Pembangunan Kabupaten Bandung Barat Tahun 2013-2018, sebagai berikut:

1. Meningkatkan tata kelola pemerintahan yang baik melalui kualitas birokrasi dalam melayani masyarakat.

Yaitu Pembangunan menerapkan prinsip-prinsip tata kelola pemerintahan yang baik (good governance) secara konsisten dan berkelanjutan di semua tingkatan yang tercermin dari berkurangnya penyalahgunaan wewenang dan keuangan daerah, peningkatan kinerja birokrasi, peningkatan keberhasilan pembangunan di berbagai bidang, dan terbentuknya birokrasi pemerintahan proporsional, efektif, transparan serta profesional.

2. Meningkatkan kualitas pelayanan prima dalam bidang pendidikan dan kesehatan yang terjangkau bagi semua lapisan masyarakat.

Yaitu pembangunan yang menekankan pada kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) ini ditandai dengan membaiknya taraf pendidikan dan derajat kesehatan penduduk, yang didukung oleh meningkatnya ketersediaan dan kualitas pelayanan sosial dasar bagi masyarakat agar lebih produktif serta berdaya saing untuk mencapai kehidupan yang lebih makmur dan sejahtera.

3. Meningkatkan kemandirian dan daya saing ekonomi masyarakat, untuk optimalisasi penyerapan tenaga kerja dan penanggulangan kemiskinan.

Yaitu Membangun ekonomi daerah yang berbasiskan ekonomi kerakyatan dengan seluruh kekuatan sumber daya daerah, menciptakan iklim investasi yang kondusif, serta penyediaan sarana dan prasarana untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dari semua sektor dan meningkatkan daya saing daerah dengan tetap menjaga keseimbangan sumber daya alam dan kelestarian lingkungan hidup.

4. Memantapkan pengelolaan prasarana dan sarana, sumberdaya alam dan lingkungan hidup melalui pembangunan berkelanjutan.

Yaitu meningkatkan kuantitas, kualitas dan aksesibilitas sarana prasaran dan utilitas lainnya yang memiliki daya dukung lingkungan dan berkelanjutan Yaitu meningkatkan kuantitas, kualitas dan aksesibilitas sarana prasaran dan utilitas lainnya yang memiliki daya dukung lingkungan dan berkelanjutan

5. Meningkatkan kesalehan dan modal sosial berdasarkan nilai agama dan kearifan budaya lokal.

Yaitu Pembangunan yang mengedepankan keselarasan kehidupan agama, sosial dan kearifan lokal masyarakat Bandung Barat yang berkeadilan dengan menjamin toleransi, persamaan hak dan kewajiban dalam kehidupan bermasyarakat serta menumbuhkembangkan nilai-nilai budaya luhur.

6. Meningkatkan pemberdayaan pemerintahan dan masyarakat desa.

Meningkatkan kemampuan pemerintah desa melalui pemberian wewenang secara proporsional kepada pemerintahan desa, sesuai dengan semanagat otonomi desa sebagaimana diamanatkan oleh UUD 45, baik dalam menentukan nasibnya sendiri, maupun dalam pengambilan keputusan (to give authority) dalam rangka membangun diri dan lingkungannya secara mandiri. Meningkatkan kemampuan dan kemandirian masyarakat desa (to give ability or enable) melalui pelaksanaan berbagai kebijakan dan program pembangunan, agar masyarakat desa dapat mencapai tingkat kemampuan yang diharapkan. Hal ini menunjukan bahwa upaya pemberdayaan masyarakat berarti memampukan dan memandirikan masyarakat. Berdasarkan rumusan Visi dan Misi yang mengacu kepada Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2009-2014,

dan selaras dengan RPJMD Provinsi Jawa Barat 2013-2018, serta mengacu kepada Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Kabupaten Bandung Barat Tahun 2007-2025, maka tujuan dan sasaran pembangunan daerah untuk penyelenggaraan pemerintahan dan pelaksanaan pembangunan 5 (lima) tahun ke depan dijelaskan pada tabel berikut.

Tabel 4-2 Tujuan dan Sasaran Pembangunan Daerah Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Bandung Barat 2013-2018

1) Meningkatnya kualitas sumber daya tata kelola

a). Meningkatkan

2) Meningkatnya efektifitas dan efisiensi yang baik melalui

pemerintahan

daerah

birokrasi birokrasi

4) Meningkatnya kemampuan masyarakat. pengelolaan keuangan dan kekayaan

daerah

5) Meningkatnya kerjasama daerah 6) Meningkatnya pelayanan administrasi

kependudukan

b). Meningkatkan

1) Meningkatnya partisipasi masyarakat

pengelolaan

dan swasta dalam perencanaan,

pembangunan

pelaksanaan, pengawasan

daerah

pembangunan dan kebijakan daerah 2) Meningkatkan kapasitas SDM, lembaga,

dan sistem pemerintah daerah dalam perencanaan pembangunan

3) Meningkatnya peran BUMD

c). Memelihara

1) Peningkatan kesadaran hukum

keamanan dan

masyarakat

ketertiban

2) Terkendalinya stabilitas keamanan dan

masyarakat

ketertiban masyarakat 3) Meningkatnya kerukunan masyarakat 4) Meningkatnya penanggulangan

bencana

d). Mewujudkan

1) Meningkatnya partisipasi masyarakat

kehidupan

dalam menyampaikan pendapat dan

masyarakat yang

berpolitik.

demokratis

2) Meningkatnya pemahaman masyarakat tentang demokrasi dan nilai-nilai HAM

e). Meningkatkan

Meningkatkannya pelayanan lembaga

kapasitas lembaga

perwakilan rakyat

perwakilan rakyat

2. Meningkatkan

1) Meningkatnya kualitas pendidikan kualitas

a). Meningkatkan

2) Meningkatnya derajat kesehatan pelayanan prima

kualitas hidup

Masyarakat

dalam bidang pendidikan dan kesehatan yang terjangkau bagi

1. Mengendalikan laju pertumbuhan semua lapisan

penduduk

masyarakat.

b). Meningkatkan

1) Meningkatnya pemberdayaan generasi

peran generasi

muda

muda dan prestasi

2) Meningkatnya prestasi olah raga

olah raga

1) Meningkatnya pertumbuhan ekonomi kemandirian dan

a). Meningkatkan

dan daya beli masyarakat daya saing

perekonomian

2) Meningkatnya investasi ekonomi

daerah dan daya

beli masyarakat.

masyarakat, 3) Meningkatnya pemberdayaan UMKM untuk

4) Memperluas lapangan kerja optimalisasi

1) Meningkatnya kualitas pelayanan penyerapan

b). Meningkatkan

terhadap Penyandang Masalah tenaga kerja dan

perlindungan dan

Kesejahteraan Sosial penanggulangan

kesejahteraan sosial

kemiskinan. 2) Meningkatakan Kualitas Pelayanan terhadap perlindungan perempuan dana anak

c). Mempercepat

Menurunkan Prosentase Penduduk Miskin

Perluasan Pengurangan Kemiskinan

d). Mengembangkan

Berkembangnya kawasan pariwisata kawasan pariwisata terpadu berkelanjutan berbasis terpadu

masyarakat dan potensi lokal

berkelanjutan berbasis masyarakat dan potensi lokal

4. Memantapkan

1) Meningkatnya prasarana dan sarana pengelolaan

a). Mewujudkan

ketersediaan

jalan

prasarana dan

2) Meningkatnya prasarana dan sarana sarana,

prasarana dan

sarana dasar dan

irigasi

sumberdaya alam

publik.

dan lingkungan 3) Meningkatnya prasarana dan sarana hidup melalui

perhubungan dan komunikasi pembangunan

4) Meningkatnya prasarana dan sarana berkelanjutan.

permukiman

5) Meningkatnya prasarana dan sarana penanggulangan bencana

6) Meningkatnya prasarana dan sarana pemerintahan

b). Meningkatkan

1) Menjaga kualitas sumberdaya alam

pengelolaan

2) Menjaga kelestarian fungsi lingkungan

sumberdaya alam

hidup

dan lingkungan hidup yang lestari.

3) Meningkatnya pemanfaatan sumber daya energi terbarukan

5. Meningkatkan

Terlaksananya kegiatan keagamaan di kesalehan dan

a). Meningkatkan

kualitas kehidupan

masyarakat

modal sosial

beragama beragama

toleransi kehidupan konflik umat beragama, kearifan budaya

inter dan antar

lokal

umat bergama c). Meningkatkan

Terbangun dan terpeliharanya tempat

tempat ibadah yang

ibadah yang baik

memenuhi persyarataan

d). Meningkatkan

Meningkatnya pelestarian kesenian di

kesadaran dan

masyarakat

pelestarian seni dan Meningkatnya pelestarian situs purbakala, budaya lokal

warisan budaya dunia, sejarah dan sastra daerah

6. Meningkatkan

1) Meningkatnya kapasitas sumber daya pemberdayaan

a). Meningkatkan

kualitas tata

aparatur desa

pemerintahan

2) Meningkatnya penataan administrasi dan masyarakat

pemerintahan dan

pelayanan desa

desa

desa 3) Meningkatnya kuantitas dan kualitas

organisasi yang aktif dalam kegiatan desa

4) Meningkatnya sarana dan prasarana di perdesaan

b). Meningkatkan

1) Meningkatnya pemberdayaan lembaga

kualitas kehidupan

kemasyarakatan di desa

masyarakat desa

2) Meningkatnya potensi ekonomi Masyarakat desa

Sumber: RPJMD Kabupaten Bandung Barat 2013-2018 Secara umum, strategi kebijakan pembangunan Kabupaten Bandung Barat

Tahun 2013-2018, yang merupakan prioritas dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pelaksanaan pembangunan adalah sebagai berikut:

1. Perluasan akses dan mutu pelayanan pendidikan, kesehatan yang terjangkau masyarakat;

2. Perbaikan, pembangunan dan pemeliharaan infrastruktur jalan dan jembatan;

3. Peningkatan kualitas kinerja birokrasi;

4. Peningkatan kapasitas manajemen pemerintahan (profesional, efisien, efektif, dan akuntabel);

5. Intensifikasi dan ekstensifikasi PAD;

6. Pengembangan kawasan pertanian tanaman pangan dan hortikultura serta agroindustri;

7. Peningkatan daya beli masyarakat, daya saing UMKM, Koperasi dan Ekonomi Kreatif;

8. Peningkatan keterampilan tenaga kerja;

9. Peningkatan penyediaan infrastrutur lainnya seperti jaringan listrik, air bersih

dan penyehatan lingkungan pemukiman, irigasi dan perhubungan;

10. Peningkatan sarana prasarana pendukung investasi dan pengembangan pariwisata serta pelestarian budaya lokal;

11. Pengurangan resiko bencana dan pengelolaan lingkungan hidup berkelanjutan;

12. Peningkatan kapasitas kecamatan dan pemberdayaan desa;

13. Peningkatan partisipasi aktif masyarakat dalam penyelenggaraan pembangunan;

14. Peningkatan kerukunan antar umat beragama serta peran forum warga dan pemerintah daerah.

Secara garis besar, arah kebijakan pembangunan Kabupaten Bandung Barat periode tahun 2013-2018 adalah sebagai berikut:

1. Arah kebijakan dalam rangka meningkatkan kualitas sumberdaya manusia yang tercermin dari meningkatnya cakupan dan kualitas pelayanan pendidikan dan kesehatan secara merata.

2. Arah kebijakan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang berkualitas yang tercermin dari meningkatnya kesejahteraan masyarakat dan pemerataan pendapatan. Hal ini ditandai dengan pertumbuhan ekonomi yang didukung oleh pengurangan kemiskinan, pengurangan tingkat pengangguran yang diwujudkan dengan beberapa program yang menyentuh langsung kepada masyarakat seperti program-program pengembangan ekonomi kerakyatan, perbaikan infrastruktur dasar, pemenuhan kebutuhan pangan serta menjaga dan memelihara lingkungan hidup secara berkelanjutan.

3. Arah kebijakan untuk memperkuat dimensi pembangunan yang harmonis, kerukunan dan berkeadilan termasuk pengurangan kesenjangan pendapatan, pengurangan ketimpangan pembangunan antar daerah.

4. Arah kebijakan untuk menciptakan tata kelola pemerintahan yang baik dengan penerapan prinsip-prinsip antara lain: keterbukaan, akuntabilitas, efektivitas dan efisiensi, penegakkan supremasi hukum, berkeadilan, dan partisipatif. Penerapan tatakelola pemerintahan yang baik secara konsisten dan berkelanjutan dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah mempunyai peranan yang sangat penting bagi tercapainya sasaran pembangunan daerah, dan dapat menyelesaikan berbagai masalah yang dihadapi secara efektif dan efisien.