33. Apakah pihak keluarga di beri tahu setiap kondisi perkembangan oma
di panti?
DB : Kami beri tahu setiap perkembangan klien di panti pada keluarga
melalui telepon. Terkadang kami juga memberi tahu untuk tagihan obat.
RT : Kami selalu beri tahu perkembangan oma lewat telepon ke keluarga
klien sekalian menagih taghan obat yang di beli oma. YL
: Kami beri tahu keluarga oma keluarga klien melalui fia telepon TY
: Pihak panti biasanya menelepon kami, memberi tahu kondisi ibu saya
WL : biasanya di kasih kabar lewat telepon, biasanya juga kalau ada
tagihan obat juga kami di telepon. NK
: Pihak panti menelpon saya biasanya memberi tahu kondisi ibu saya.
34. Metode apa yang di gunakan dalam pelayanan sosial di panti?
DB : Metode yang digunakan di panti menggunakan pendekatan metode
sosial case work, dimana pramulansiapsikolog dalam melakukan pendekatan dengn klien itu secara individu sehingga klien akan
merasa nyaman untuk mengutarakan permasalahan yang sedang di hadapi oleh klien.
YL : Pendekatan yang di gunakan untuk mengatasi permasalahan pada
klien biasanya menggunakan pendekatan secara individu, biar klien kami nyaman aja mba buat ngungkapin semua permasalahan yang
sedang di hadapi.
135
RT :Pendekatan yang di gunakan di sini itu secara individu mba, Face to face lah istilahnya mba. berpengaruh mba. Melayani klienya enak
ga kroyokan. BT
: Metode yang digunakan di panti menggunakan pendekatan secara individu sehingga klien akan merasa rahasia permasalahanya tidak
menyebar RK
: Yang namanya masalah kan kadang ada yang harus di privasi saya
biasanya cerita sama mba L saja.” CN
: Kalau saya sedang ada masalah entah itu masalah sama teman satu wisma atau pun masalah lain biasanya saya curhat sm mba BT.
SH : Saya kalau ada masalah cerita sm mb RT, kalau nunggu mb L lama
soalnya ga tiap hari di panti
35. Apa saja faktor pendukung dan penghambat pada kegiatan pelayanan
sosial di Panti Wreda Hanna Surokarsan Yogyakarta?
DB : Hambatan yang di temui ya misalnya pembayaran uang pondokan
masih ada yang tidak tepat waktubayarnya terlambat mba, pembagian sift kerja yang belum efisien soalnya sift kerja di panti ada 3 sift yaitu
sift pagi , siang dan sore. Pada setiap siftnya hanya ada 3 pramulansia yang menangani 40 klien. Sebenarnya 10 pramulansia mengurus 40
klien menurut saya sudah cukup hanya saja sift kerjanya yang masih perlu di benahi. Untuk faktor pendukungnya itu kerjasama
pramulansia dengan seluruh karyawan panti dalam kegiatan pelayanan sosial, adanya kerjasama dengan pihak lain seperti
136