metode pelayanan sosial yang di gunkan sehingga membuat klien merasa betah dan nyaman berada di panti dan pengelolaan kebutuhan
makanan, sarana prasarana yang lengkap membuat pelayanan sosial berjalan lancer.
Kesimpulan : Faktor determinan pelayanan sosial bagilanjut usia di Panti Wreda Hana berasal dari sumber daya manusia yang berada di panti seperti
pemimpin panti beserta seluruh karyawan panti dan juga sumberdaya manusia yang berasal dari luar panti seperti gereja yang mengirimkan psikolog untuk
bimbingan psikologi di panti, dokter dan pemerintah setempat, pengelolaan kebutuhan makanan dan minuman yang bersangkutan dengan kebutuhan dasar
lanjut usia, metode pelayanan sosial yang di gunakan dalam pendampingan menggunakan metode sosial case work dan faktor lingkungan yang
mempengaruhi berjalanya kegiatan sosial di panti Wreda Hanna Surokarsan.
3. Siapa saja yang terlibat dan berperan penting dalam
keterselenggaraanya kegiatan pelayanan sosial di Panti Wreda Hanna Surokarsan Yogyakarta?
DB : Yang terlibat ya semua pegawai panti wreda dari atasan samapai dengan bawahan-bawahanya seperti pemimpin panti, petugas TU
administrasi, pramulansia, juru masak , sopir, juru cuci strika, dokter, psikolog, cleaning service
RT : Yang terlibat dalam ketrselenggaraanya kegiatan pelayanan sosial dip anti hanna yang paling utuama ya pramulansia nya yang seantiasa
merawat klien dengan tulus, penuh perhatian, kasih sayang dan
142
tanggung jawab, pemimpin panti, petugas TU yang senantiasa mencarikan donatur untuk menutupi kekurangan-kekurangan yang ada
di panti, dokter, psikolog, juru masak, tukang cuci strika ,dan cleaning service.
YL : Banyak yang terlibat disini mba, ada pramulansia, psikolog, dokter, pemimpin panti, petugas TU, juru masak, tukang cuci strika dan
cleaning service. Kesimpulan: Jadi yang yang terlibat dan berperan penting dalam
keterselenggaraanya kegiatan pelayanan sosial di Panti Wreda Hanna Surokarsan Yogyakarta adalah pemimpin panti, petugas TU administrasi, pramulansia,
psikolog, dokter, juru masak, sopir, tukang cuci strika, dan juga cleaning service.
4. Bagaimana sarana dan prasarana yang ada di Panti Wreda Hanna?
DB : Untuk sarpras di panti saya kira sudah cukup memadai. Dikatakan
sudah lengkap ya menurut saya sudah, kalau ada yang rusak nanti tinggal di bikinin proposal saja di ajukan ke dinsos. Cuma untuk
sekarang saya rasa sudah memadai. BD
: Untuk sarana dan prasarana di sini menurut saya sudah bagus, gedung yang masih layak di huni, disini tersedia komputer, mesin
ketik, printer, tv, kipas angin,tape recorder, mix, mesin cuci, setrika, alat-alat perkakas, kertas folio,alat-alat tulis, alat dapur lengkap,speda
onthel motor inventaris panti, mobil inventaris panti, kursi roda, alat pendengar , satu set ginset, 40 set perlengkapan asrama, 50 kursi
143
perlengkapan ibadah, wc, poliklinik, I unit gedung Panti Wreda Hanna
RT : Di panti sudah lengkap mba untuk sarpras
CN : Di sini sudah lengkap mba, nyaman di sini tidak bingung. Apa- apa
di layani dan sudah ada TM
: Di sini fasilitasnya sudah lengkap, nyaman saya di sini. Kesimpulan: Sarana dan prasarana di panti merupakan faktor determinan
pelayanan sosial bagi lanjut usia di Panti Wreda Hanna karena untuk sarana dan prasarana di panti berdasarkan hasil penelitian sudah lengkap, tidak ada
kekurangan sehingga sangat membantu kelancaran pelayanan sosial di Panti Wreda Hanna.
5. Dari mana panti memperoleh sumber dana untuk kelancaran kegiatan
pelayanan sosial yang di berikan kepada lanjut usia di panti?
DB : Sumber dana di panti berasal darikeluarga klien dan pemrintah setempat. Namun kalau dari pemerintah itu tidak pasti. Biasanya satu
tahun sekali dana dari pemerintah turun. Tidak biasa mba kalo menyebutkan nominal yang dari pemerintah soalnya privasi lembaga
itu. Kami hanya bias memberikan informasi dana masukan dari klien. Yang bayar Rp. 1.500.00,- ada 4 orang, Yang bayar Rp. 1.200.000,- ada
2 orang, yang bayar Rp. 700.000,- ada 2 orang. Selebihnya Rp.900.000,- dari total 40 klien.
144
RT : Tanpa donatur kegiatan disini kurang maksimal karena panti ini
kan yayasan yang bersifat mandiri jadi sumber dana sangat bergantung pada donatur.
BD : Karena panti ini sebuah yayasan jadi panti ini untuk pemasukanya
berasal dari keluarga klien karena pada setiap bulanya klien membayar uang pondokan dengan berbagai kisaran harga. Namun untuk
pembayaran uang pondokan masih ada beberapa yang mengalami keterlambatan dalam pembayaran namun ya dari pihak kami masih
tetap di layani. Untuk anggaran dari pemerintah maaf saya tidak menyebutkan soalnya ini privasilembaga. Tapi kalo untuk rincian dna
dari klien nanti tak kasih rincianya mba
YL : Kalau mengandalkan donatur dari keluarga keluarga klien ya tidak cukup mba , wong itu Cuma buat nganti uang makan saja.
belum buat oprasional yang lainya. SK : Kami dislini membayar mba setipa bulanya. Setiap klien beum tentu
sama biaya uang pondokanya CN : Saya bayar uang pondokan per bulanya Rp 900.00,- . disini berbeda-
beda untuk pembayaran uang pondokan.” CW : 140 TM :
Per bulan disini kami bayar uang pondokan, itu katanya hanya untuk ganti uang makan saja
Kesimpulan: Sumber dana di Panti Wreda Hanna berasal dari donatur seperti keluargakeluarga dari klien , dari gereja, dan juga pemerintah setempat maupun
perorangan. 6.
Bagaimana cara mengatasi apa bila ditemui keluarga klientidak disiplin dalam pembayaran uang pondokan?
BT : Pemimpin panti dan staf nya aktif mencarikan donatur,
145