Berdasarkan hasil perhitungan maka jumlah sampel yang digunakan adalah sekitar 96,04 responden atau dibulatkan menjadi 100
responden.
G. Sumber Data
Pada penelitian ini hanya digunakan data primer. Data primer itu sendiri adalah data yang diperoleh secara langsung dari responden yang
dijadikan sampel terhadap jawaban atas responden atas dampak gambar peringatan bahaya merokok pada kemasan rokok dari pertanyaan
kuesioner.
H. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yakni dengan menggunakan metode angket yang memberikan daftar pertanyaan atau kuesioner terhadap
responden khususnya para perokok yang berada di Yogyakarta. Kuesioner yang diberikan kepada konsumen berupa pertanyaan yang disertakan
gambar penyakit bahaya merokok yang penulis buat berdasarkan dimensi- dimensi dari variabel X Perbedaan gambar peringatan bahaya merokok
pada kemasan rokok dan variabel Y Minat beli ulang rokok.
I. Teknik Pengujian Instrumen
Sebelum data dianalisis perlu terlebih dahulu diadakan pengujian validitas dan reliabilitas dari kuisioner sebagai alat pengukur untuk
mengetahui pertanyaan yang disebar sudah layak digunakan atau belum.
1. Uji Validitas
Uji Validitas adalah prosedur untuk memastikan apakah kuesioner yang akan dipakai untuk mengukur variabel penelitian valid
atau tidak. Kuesioner dikatakan valid apabila dapat mempresentasikan atau mengukur apa yang hendak diukur variabel penelitian. Dengan
kata lain validitas adalah ukuran yang menunjukkan kevalidan dari suatu instrumen yang telah ditetapkan. Rumus yang digunakan untuk
mencari nilai korelasi adalah dengan korelasi Pearson Product Moment yang dirumuskan sebagai berikut :
Keterangan : r
= koefisien korelasi, X
= skor butir Y
= skor total butir, dan N adalah jumlah sampel responden. Untuk menentukan instrumen itu valid atau tidak maka ketentuannya
adalah sebagai berikut: a.
Jika nilai r
hitung
r
tabel
dengan tingkat kesalahan 5, maka instrumen tersebut dikatakan valid.
b. Jika nilai r
hitung
r
tabel
dengan tingkat kesalahan 5, maka instrumen tersebut dikatakan tidak valid.
2. Uji Reliabilitas
Reliabilitas menyangkut masalah ketepatan alat ukur yang dapat dinilai dengan analisa statistik untuk mengetahui kesalahan ukur.
Suatu instrumen dianggap reliabel apabila instrumen tersebut dapat dipercaya sebagai alat ukur data penelitian. Penelitian ini uji
reliabilitas dilakukan dengan rumus Cronbach Alpha yang dirumuskan sebagai berikut:
Keterangan : r
11
: Reliabilitas yang dicari n
: Banyaknya pertanyaan ∑σ
t 2
:Jumlah varians skor tiap-tiap item σ
t 2
: Varians total Kriteria :
a. Jika nilai r
hitung
0.6, maka instrumen tersebut dikatakan reliabel. b.
Jika nilai r
hitung
0.6, maka instrumen tersebut dikatakan tidak reliabel.
J. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan Uji Anova Analisys of Variance karena membedakan antara gambar peringatan
bahaya merokok yang satu dengan yang lainnya untuk mendapatakan hasilnya yaitu berpengaruh atau tidak terhadap gambar peringatan bahaya
merokok. Teknik statistik Anova dipergunakan untuk menguji perbedaan
rata-rata hitung arithmetic mean data interval dan rasio jika kelompok sampel yang diamati terdiri lebih dari dua kelompok sampel yang berasal
dari populasi yang berbeda. Hasil perhitungan Anova dinyatakan dengan nilai F yang berkaitan dengan penemunya.
Analisys of Varianve, mula-mula dikembangkan oleh Ronald A. Fisher pada tahun 1932 sehingga hasil perhitungan dan nilai tabel disebut
nilai F. Rata-rata hitung dari sejumlah kelompok sampel yang akan diuji signifikansi perbedaannya dengan Anova, dapat berasal dari penelitian EX
POST FACTO dan penelitian eksperimental. Penelitian ex post facto, data sudah terdapat dalam kelompok yang diamati bukan hasil treatment
tertentu terhadap kelompok tersebut. Misalnya perbedaan sikap, bukan karena perlakuan khusus dari peneliti yang disengaja, melainkan sesuatu
hal yang sudah melekat. Sedangkan data yang berasal dari penelitian eksperimental merupakan efek dari suatu perlakuan khusus yang disengaja
oleh peneliti, misalnya pelatihan, subsidi, intensif dan seterusnya.
Perlakuan-perlakuan khusus tersebut, seperti pelatihan, merupakan variabel independen sedangkan hasilnya merupakan variabel dependen.
Perhitungan Anova memerlukan sejumlah asumsi tertentu. Asumsi untuk Anova adalah :
Populasi memiliki distribusi normal Varian dari populasi-populasi tersebut adalah sama
Sampel tidak berkorelasi satu sama lain Di dalam Analisys of Varianve dapat dibedakan menjadi dua yaitu
analisa varian satu arah dan analisa varian dua arah. Penggunaan uji Anova, satu arah atau satu klasifikasi, maupun dua klasifikasi atau lebih
tergantung tujuan penelitiannya. Untuk penelitian ini akan memakai uji yang analisa varian satu arah One-Way Analysis of Variance.
47
BAB IV GAMBARAN UMUM SUBJEK PENELITIAN
A. Jenis Rokok
Rokok dibedakan menjadi beberapa jenis. Pembedaan ini didasarkan atas bahan pembungkus rokok, bahan baku atau isi
rokok, proses pembuatan rokok, dan penggunaan filter pada rokok. Jenis rokok juga dilihat dari kadar nikotin dan tar nya.
Gambar 1.2 Rokok dari daun nipah Rokok berdasarkan bahan pembungkus.
Klobot : rokok yang bahan pembungkusnya berupa kulit
jagung.
Kawung : rokok yang bahan pembungkusnya berupa daun
aren.
Sigaret : rokok yang bahan pembungkusnya berupa kertas.
Cerutu : rokok yang bahan pembungkusnya berupa daun
tembakau.