35
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Berdasarkan cakupan populasi dan kesimpulan yang diharapkan, maka penelitian ini termasuk jenis penelitian survei. Menurut Zikmund
1997 ―metode penelitian survei adalah satu bentuk teknik penelitian di
mana informasi dikumpulkan dari sejumlah sampel berupa orang, melalui pertanyaan-
pertanyaan‖, menurut Gay Diehl 1992 ―metode penelitian survei merupakan metode yang digunakan sebagai kategori umum
penelitian yang menggunakan kuesioner dan wawancara‖, sedangkan menurut Bailey 1982
―metode penelitian survei merupakan satu metode penelitian yang teknik pengambilan datanya dilakukan melalui pertanyaan
tertulis atau lisan‖
B. Waktu dan Lokasi Penelitian
1. Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan pada bulan April 2015 2.
Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di kota Yogyakarta
C. Variabel Penelitian
Dalam Judul penelitian ini mempunyai dua buah variabel, variabel in
dependen ―Perbedaan Dampak Gambar Peringatan Bahaya Merokok pada Kemasan Rokok
‖ dan variabel dependen ―Minat Beli Ulang Rokok‖. a.
Variabel Independen Variabel independen adalah variabel yang mempengaruhi atau menjadi
penyebab berubahnya timbulnya variabel dependen atau variable terkait. Variabel Independen merupakan variabel penelitian yang
memengaruhi, yaitu faktor-faktor yang diukur, dimanipulasi dipilih oleh seorang peneliti untuk menetapkanmenentukan hubungan antara
fenomena yang sedang diamati. Variabel Independen dalam penelitian ini adalah Gambar peringatan bahaya merokok pada kemasan rokok
sebagai variabel independen memiliki dimensi, yaitu ―Gambar Bahaya Merokok‖.
b. Variabel Dependen
Variabel Dependen sering disebut dengan variabel terkait yaitu variabel yang disebabkan dipengaruhi oleh adanya variabel bebas
variabel independen. Besarnya perubahan pada variabel ini tergantung dari besaran variabel bebas Independen. Variabel dependen pada
penelitian ini adalah gambar peringatan bahaya merokok pada kemasan rokok. Minat beli merupakan kecenderungan konsumen
untuk membeli suatu merek atau mengambil tindakan yang
berhubungan dengan pembelian yang diukur dengan tingkat kemungkinan konsumen melakukan pembelian Assael, 2001.
1 Minat Beli Ulang
Minat beli ulang adalah konsumen yang merasa senang dan puas akan barang jasa yang telah dibelinya, akan berpikir
untuk membeli ulang kembali barang jasa tersebut. Pembelian yang berulang akan membuat konsumen menjadi loyal
terhadap suatu barang jasa Band, 1991. Dengan demikian dapat dipahami bahwa pengertian minat beli
dan minat beli ulang adalah kecenderungan untuk merasa tertarik atau terdorong untuk melakukan kegiatan dan memiliki
barang atau jasa. Dimensinya adalah :
1. Jenis kelamin
2. Usia
3. Jumlah batang rokok per hari
Dimensi – dimensi diatas dimaksudkan agar peneliti dapat dengan
lebih membahas apa yang dilihat dari sisi gambar peringatan bahaya merokok, karena disini yang dimaksud adalah gambar peringatan bahaya
merokok pada sampul atau kemasan depan pada rokok. Selain itu, ada beberapa aspek yang dijadikan patokan agar peneliti dapat lebih spesifik
lagi kepada gambar peringatan bahaya merokok tersebut.
Kedua variabel tersebut akan diukur dengan menggunakan skala likert. Skala likert adalah suatu skala psikometrik yang umum digunakan
dalam kuisioner, dan merupakan skala yang paling banyak digunakan dalam riset berupa survei. Skala pengukuran merupakan kesepakatan yang
digunakan sebagai acuan untuk menentukan panjang pendeknya interval yang ada dalam alat ukur, sehingga alat ukur tersebut bila digunakan
dalam pengukuran akan menghasilkan data kuantitatif Sugiono, 2007:131. Skala itu sendiri salah satu artinya, sekedar memudahkan
ukuran-ukuran berjenjang. Skala penilaian, misalnya, merupakan skala untuk menilai sesuatu yang pilihannya berjenjang, misalnya 0, 1, 2, 3, 4, 5,
6, 7, 8, 9, 10. Skala Likert juga merupakan alat untuk mengukur mengumpulkan data dengan cara ―mengukur-menimbang‖ yang
―itemnya‖ butir-butir pertanyaannya berisikan memuat pilihan yang berjenjang. Skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan
persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Dengan skala likert, variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi
indikator variabel. Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item-item instrumen yang dapat berupa pertanyaan
atau pernyataan. Jawaban setiap item instrumen yang menggunakan Skala Likert mempunyai gradasi dari sangat positif sampai sangat negatif. Skala
Likert itu ―aslinya‖ untuk mengukur kesetujuan dan ketidaksetujuan
seseorang terhadap sesuatu objek, yang jenjangnya bisa tersusun dengan menggunakan 5 angka penelitian yaitu:
sangat setuju : 5
setuju : 4
netral antara setuju dan tidak : 3
tidak setuju : 2
sangat tidak setuju : 1
Skala likert ini kemudian menskala individu yang bersangkutan dengan menambah bobot jawaban yang dipilih. Nilai rata-rata dari masing-masing
responden dapat dikelompokkan kedalam kelas interval. Ukuran interval digunakan untuk memberikan informasi tentang interval satu orang obyek
dengan orang atau obyek lain. Jumlah kelas 5 sehingga interval dapat dihitung sebagai berikut :
Dengan rentang skala 1 maka numeriknya sebagai berikut : 1.
Apabila skor variabelnya 1,00 sd 2,00 menunjukkan minat beli ulang rokok Sangat Rendah SR.
2. Apabila skor variabelnya 2,01 sd 3,00 menunjukkan minat beli
ulang rokok Rendah R. 3.
Apabila skor variabelnya 3,01 sd 4,00 menunjukkan minat beli ulang rokok Tinggi T.
4.
Apabila skor variabelnya 4,01 sd 5,00 menunjukkan minat beli ulang rokok Sangat Tinggi ST.
D. Definisi Operasional