BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Seluruh informan menyatakan bahwa mereka mendapat label negatif yang beraneka ragam dari orang yang berbeda-beda dan dengan
frekuensi yang berbeda pula. Label negatif yang sering didapatkan oleh sebagian besar informan dari orang tua, teman-teman, dan gurunya adalah
pemalas. Reaksi yang biasanya ditunjukkan para informan kepada orang- orang yang memberinya label negatif adalah diam, bersikap cuek, dan
berusaha sabar. Label negatif yang disandang para informan membawa berbagai
dampak negatif bagi mereka, seperti mengganggu aspek psikologis informan, sehingga informan merasakan berbagai perasaan dan pikiran
negatif dalam dirinya, terbentuknya konsep diri yang negatif, terganggunya relasi dengan
significant others
, serta munculnya kesulitan untuk menghilangkan label negatif. Sementara itu, sebagian informan juga
memberi label negatif pada
significant others
. Hal ini kemudian membuat para informan memiliki pengalaman yang kurang atau tidak menyenangkan
terkait pemberian label negatif dari
significant others
mereka. Di sisi lain, label negatif ternyata juga membawa dampak positif
bagi para informan, sebab berbagai label negatif yang mereka sandang justru membuat seluruh informan memiliki keinginan dan motivasi untuk berubah
menjadi lebih baik. Para informan mengungkapkan bahwa alasan yang membuat mereka berubah menjadi lebih baik adalah adanya keinginan
supaya
significant others
mereka berhenti memberi label negatif pada mereka dan keinginan untuk membuktikan secara nyata bahwa mereka tidak
seperti yang dilabelkan. Berbagai dampak positif yang muncul dari pengalaman mendapat label negatif dari
significant others
, akhirnya dapat membuat keempat informan melihat dan memaknai pengalamannya sebagai
suatu hal yang positif, yaitu sebagai bahan untuk menginstrospeksi dan memperbaiki diri.
B. Kelemahan Penelitian
Peneliti menyadari bahwa penelitian ini masih memiliki banyak kelemahan dan jauh dari kesempurnaan. Minimnya topik penelitian serupa
mengenai
labeling
di Indonesia khususnya di Universitas Sanata Dharma sebagai lingkungan akademis,
dirasa menjadi kelemahan utama peneliti terkait acuan dan refrensi teori-teori yang mendukung penelitian. Pada
akhirnya, informantivas menuntun paradigma berpikir peneliti dalam menginterpretasi data sebagaimana penelitian kualitatif dilakukan.
Walaupun, tahapan-tahapan penelitian yang peneliti lakukan tetap didasari oleh fakta yang peneliti temukan melalui triangulasi data.
C. Saran