Hasil Uji Normalitas Hasil Uji Asumsi Klasik

10.200,- , Rp 15.700,- , Rp 27.300,- , Rp 10.550,- , Rp 34.700,- . Sedangkan perusahaan yang memiliki Harga Saham terendah berturut- turut pada tahun 2005 hingga tahun 2009 adalah PT. Prima Alloy Steel Universal Tbk. yaitu sebesar Rp 135,- , Rp 90,- , Rp 127,- , Rp 127,- , Rp 119,- . Nilai harga saham yang tinggi disebabkan karena perusahaan tersebut dinilai memiliki prospek, sehingga banyak diminati para investor. Sedangkan nilai harga saham yang rendah disebabkan karena perusahaan tersebut masih baru, dalam tahap perkembangan, atau bahkan dalam tahap kebangkrutan, sehingga kurang diminati para investor.

4.3. Hasil Analisis dan Uji Hipotesis

4.3.1. Hasil Uji Normalitas

Berdasarkan pengolahan data dengan SPSS 15.0 dengan Kolmogorov-Smirnov diperoleh hasil sebagai berikut : Tabel 4.6 : Uji Normalitas Kolmogorov – Smirnov Y X1 X2 X3 X4 Kolmogorov-Smirnov Nilai Signifikasi 2- tailed 2.380 .000 2.340 .000 1.871 .002 2.119 .000 2.286 .000 Sumber : Lampiran 4.6. Tabel 4.6. diatas menunjukkan bahwa nilai signifikasi dua arah yang dimiliki oleh variabel X 1, X 2 , X 3 , X 4 , dan Y memiliki nilai signifikan kurang dari 0,05. tidak sesuai dengan kriteria bahwa sebaran data disebut Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. berdistribusi normal apabila memiliki taraf signifikan 0,05 Sumarsono, 2002:40, Dengan demikian, Uji Kolmogorov Smirnov menunjukkan bahwa data yang digunakan ternyata tidak memenuhi asumsi normalitas. Maka pengujian dilakukan dengan cara menggunakan analisis LogNatural Ln Santoso,2002:18 sehingga diperoleh data sebagai berikut : Tabel 4.7. : Uji Normalitas Kolmogorov-Smirnov dengan menggunakan metode LogNatural Ln LnY Ln X1 LnX2 LnX3 LnX4 Kolmogorov-Smirnov Nilai Signifikasi 2- tailed .952 .325 .492 .969 .429 .993 .656 .783 .765 .601 Sumber : Lampiran 4.7. Tabel 4.7. diatas menunjukkan bahwa nilai signifikasi dua arah yang dimiliki oleh variabel X 1 ,X 2 , X 3 , X 4 , dan Y memiliki nilai signifikan lebih dari 0,05. Dengan demikian Uji Kolmogorov Smirnov menunjukkan bahwa data yang digunakan ternyata telah memenuhi asumsi normalitas.

4.3.2. Hasil Uji Asumsi Klasik

4.3.2.1.Hasil Uji Multikolinearitas Uji multikolinearitas pada penelitian ini digunakan untuk mendeteksi adanya gejala multikolinearitas dalam pengujian hubungan antar variabel bebas. Hal ini tampak pada nilai tolerance dan Inflation Factor VIF untuk setiap variabel bebas. Jika nilai tolerance lebih dari Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 0,10 dan nilai kurang 10, artinya menunjukkan tidak terdapat korelasi antar satu variabel bebas : Tabel 4.8. : Hasil Uji Multikolinearitas Variabel Bebas VIF Kesimpulan Arus Kas Aktivitas Operasi X 1 Arus Kas Aktivitas Investasi X 2 Arus Kas Aktivitas Pendanaan X 3 Laba Akuntansi X 4 82.701 40.847 38.726 8,982 Terjadi Multikolinearitas Terjadi Multikolinearitas Terjadi Multikolinearitas Non Multikolinearitas Sumber : Lampiran 4.8. Berdasarkan hasil perhitungan menunjukkan bahwa nilai Variance Inflation Factor VIF dari semua variabel bebas meliputi: Arus Kas Aktivitas Operasi X 1 , Arus Kas Aktivitas Investasi X 2 dan Arus Kas Aktivitas Pendanaan X 3 memperlihatkan nilai VIF yang lebih dari 10 sehingga membuktikan bahwa terjadi multikolinearitas, sedangkan Laba Akuntansi X 4 memperlihatkan nilai yang kurang dari 10. Ini berarti tidak terdapat adanya gejala multikolinearitas. Tabel 4.9 : Hasil Uji Multikolinearitas Setelah X 1 dikeluarkan Setelah diperbaiki dengan cara mengeluarkan salah satu variabel dengan nilai VIF terbesar X 1 Arus Kas Aktivitas Operasi, maka didapatkan hasil sebagai berikut : Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Variabel Bebas VIF Kesimpulan Arus Kas Aktivitas Investasi X 2 Arus Kas Aktivitas Pendanaan X 3 Laba Akuntansi X 4 5.062 1.728 6.356 Non Multikolinearitas Non Multikolinearitas Non Multikolinearitas Variabel Bebas VIF Kesimpulan Arus Kas Aktivitas Operasi X 1 1.000 Non Multikolinearitas Sumber : Lampiran 4.9. Berdasarkan hasil perhitungan menunjukkan bahwa nilai Variance Inflation Factor VIF dari semua variabel bebas meliputi : Arus Kas Aktivitas Operasi X 1 , Arus Kas Aktivitas Investasi X 2 , Arus Kas Aktivitas Pendanaan X 3 , dan Laba Akuntansi X 4 memperlihatkan nilai yang kurang dari 10. Ini berarti tidak terdapat adanya gejala multikolinearitas. 4.3.2.2.Hasil Uji Autokorelasi Pengujian autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam suatu model regresi linier terdapat korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahn pengganggu pada periode t-1 sebelumnya. Masalah ini timbul karena residual kesalahan pengganggu tidak bebas Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. dari satu observasi ke observasi lainnya. Hal ini sering ditemukan pada data runtut waktu time series. Untuk mengetahui ada atau tidaknya gejala autokorelasi maka perlu dilihat kriteria Durbin Watson sebagai berikut Ghozali, 2006: 99: Tabel 4.10. : Hasil Uji Autokorelasi Variabel Durbin-Watson X 1 ,X 2 ,X 3 1.812 Sumber : Lampiran 4.10. Tabel 4.8. diatas menunjukkan bahwa nilai Durbin-Watson adalah sebesar , yang berarti nilainya berada diantara -2 1.812 2 sehingga dapat diartikan tidak terjadi autokorelasi Santoso,2002:219. 4.3.2.3.Hasil Uji Heterokedastisitas Heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual suatu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual suatu pengamat ke pengamat yang lain tetap, menurut Santoso 2002:301 heterokedastisitas dapat ditandai dengan ; a. Nilai probabilitas 0,05 berarti tidak terkena heteroskedastisitas. b.Nilai probabilitas 0,05 berarti terkena heteroskedastisitas. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Tabel 4.11. : Uji Heterokedastisitas Variabel Taraf Signifikansi Dari Korelasi Glajser taraf Uji Kesimpulan X2 .182 0,05 Non Heteroskedastisitas X3 .080 0,05 Non Heteroskedastisitas X4 .060 0,05 Non Heteroskedastisitas Sumber : Lampiran 4.11. Dari hasil pengujian heteroskedastisitas diperoleh tingkat signifikansi dari korelasi Glejser lebih besar dari taraf level of signifikan yaitu 5 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi.

4.3.3. Hasil Analisis Regresi Linier Berganda

Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh Informasi Laba Akuntansi Dan Arus Kas Dari Aktivitas Operasi Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

2 45 114

Pengaruh Kandungan Informasi Komponen Laporan Arus Kas, Laba Operasi, Dan Ukuran Perusahaan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Asuransi Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 33 97

Uji Aktivitas Biologi Kitosan Dari Cangkang Rajungan (Portunus pelagis Dan Portunus trituberculatus) dengan Metode Brine Shrimp Lethality Test

2 51 64

Pengaruh Informasi Arus Kas terhadap Volume Perdagangan Saham pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia (BEI)

6 60 88

Pengaruh Informasi Arus Kas Operasi, Investasi Dan Pendanaan Terhadap Volume Perdagangan Saham (Studi Empiris Terhadap Perusahaan Manufaktur Di BEI)

0 72 75

Pengaruh Publikasi Laporan Arus Kas Terhadap Volume Perdagangan Saham pada Perusahaan Property and Real Estate yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)

3 57 85

Pengaruh Laba Akuntansi, Arus Kas Operasi, Kebijakan Hutang Dan Ukuran Perusahaan Terhadap Dividen Kas Pada Perusahaan Manufaktur Jenis Otomotif Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2011-2013

0 31 77

PENGARUH ARUS KAS AKTIVITAS OPERASI, ARUS KAS AKTIVITAS KAS INVESTASI, ARUS KAS AKTIVITAS PENDANAAN DAN LABA AKUNTANSI TERHADAP HARGA SAHAM PERUSAHAAN OTOMOTIF PADA BURSA EFEK INDONESIA.

0 2 100

PENGARUH ARUS KAS AKTIVITAS OPERASI, ARUS KAS AKTIVITAS KAS INVESTASI, ARUS KAS AKTIVITAS PENDANAAN DAN LABA AKUNTANSI TERHADAP HARGA SAHAM PERUSAHAAN OTOMOTIF PADA BURSA EFEK INDONESIA

0 0 22

PENGARUH ARUS KAS AKTIVITAS OPERASI, ARUS KAS AKTIVITAS KAS INVESTASI, ARUS KAS AKTIVITAS PENDANAAN DAN LABA AKUNTANSI TERHADAP HARGA SAHAM PERUSAHAAN OTOMOTIF PADA BURSA EFEK INDONESIA

0 0 21