Analisis Semiotika Landasan Teori

13 Ungu: Warna ini adalah campuran warna merah dan biru. Sifatnya sedikit kurang teliti tetapi selalu penuh harapan. http:www,f-buzz.com20090227Pilih-warna- rahasia-psikologi-arti-warna diakses 12 Desember 2010.

2.1.8 Analisis Semiotika

Semiotika adalah suatu ilmu atau metode analisis untuk mengkaji tanda. Tanda-tanda adalah perangkat yang kita pakai dalam upaya mencari jalan didunia, ditengah-tengah manusia dan bersama-sama manusia. Semiotik atau dalam istilah Barthes serniologi, pada dasarnya. hendak mempelajari bigaimana kemanusiaan humanity, memaknai hal-hal things, memaknai to sinity, dalarn hal ini tidak dapat mencampuradukan dengan mengkomunikasikan to communicate. Memaknai berarti bahwa obiek-objek fidak hanya informasi, dalam hal mana objek-objek itu hendak terkomunikasi, tetapi juga mengkomunikasikan sistem, terstruktur dari tanda Barthes dalam Sobur 2003:15. Semiotik sendiri secara sederhana didefinisikan sebagai teori tentang tanda atau sistem tanda. Sedangkan tanda alau sign adalah sesuatu yang memilki makna, yang mengkomunikasikan pesan pada seseorang. Oleh karena itu segala sesuatu bisa menjadi tanda, misainya buku, film, prang, bangunan, hewan, tumbuhan, juga iklan. Ada dua dua orang yang patut dicatat dalam perkembangan semiotik modern, yaitu Ferdinand de Saussure dari Perancis dan Charles Sanders Peirce, ahli filsafat dari Amerika, keduanya hidup sejaman. Saussure sebagai seorang ahli Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. linguistik, mengembangkan dasar-dasar dari linguistik umum. la memandang bahasa sebagai sebuah sistem tanda dan lebih memberikan tekanan pada struktur yang menyusun tanda. Sedangkan Pierce lebih menekankan pada konsepsi- konsepsi yang ada diluar tanda Noviani, 2002:76. Dengan semiotika, berarti itu berkaitan dengan “tanda”. Tanda sebenarnya representasi dari gejala yang memiliki sejumlah kriteria, seperti nama sebutan, peran, fungsi, tujuan, dan keinginan. tanda tersebut ada di seluruh kehidupan manusia. Apabila tanda berada pada kehidupan manusia, maka itu berarti tanda dapat pula berada di kebudayaan manusia dan menjadi sistem tanda yang digunakannya sebagai pengatur hidupannya. Oleh karena itu, Pierce menegaskan bahwa kita hanya dapat berfikir dengan sarana tanda. Sudah pasti bahwa tanpa tanda kita tidak dapat berkomunikasi. Semiotika berusaha menjelaskan jalinan - tanda atau ilmu tentang tanda, swam sistematik menjelaskan esensi, ciri-ciri, dan bentuk suatu tanda, serta proses signifikasi yang menyertainya. Dalam perkembangannya hingga sekarang semiotik dibagi menjadi dua jenis, yakni semiotik komunikasi dan semiotik signifikasi, yang pertama menekankan teori produksi tanda yang salah satu diantaranya mengasumsikan adanya enam factor dalam komunikasi, yaitu pengirim, penerima, kode, pesan, saluran komunikasi, dan acuan hal yang dibicarakan. Sementara itu, yang kedua memberikan tekanan pada teori tanda dan pemahamannya dalam suatu konteks tertentu. Pada jenis yang kedua tidak dipersoalkan tujuan komunikasi, sebaliknya yang lebih diutamakan adalah segi pemahaman suatu tanda. sehingga proses kognisinya lebih diperhatikan ketimbang komunikasinya Sobur, 2001:131-132. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

2.1.9 Model Semiotika Charles S Pierce