B. Hasil Belajar
Hasil belajar sering disebut juga prestasi belajar. Kata prestasi berasal dari bahasa Belanda yaitu prestatie. Kemudian di dalam bahasa Indonesia disebut
prestasi dan diartikan sebagai hasil usaha. Hasil belajar adalah perubahan- perubahan yang terjadi pada diri siswa, baik yang menyangkut aspek kogitif,
afektif, dan psikomotor sebagai hasil dari kegiatan belajar. Hasil belajar juga diartikan sebagai tingkat keberhasilan siswa dalam mempelajari materi pelajaran
di sekolah dinyatakan dalam skor yang diperoleh dari hasil tes mengenal sejumlah materi pelajaran tertentu Susanto. 2012. Secara sederhana, hasil belajar adalah
kemampuan yang diperoleh anak setelah melalui kegiatan belajar karena belajar merupakan suatu proses untuk memperoleh suatu bentuk perubahan perilaku yang
relatif menetap. Dalam kegiatan pembelajaran atau kegiatan instruksional, biasanya guru menetapkan tujuan belajar. Anak yang berhasil dalam belajar adalah
yang berhasil mencapai tujuan-tujuan pembelajaran atau tujuan instruksional. Hasil belajar adalah pola-pola perbuatan, nilai-nilai, pengertian-pengertian,
sikap-sikap, apresiasi, dan keterampilan. Hasil belajar berupa : 1.
Informasi verbal yaitu kapabilitas mengungkapkan pengetahuan dalam bentuk bahasa, baik lisan maupun tertulis.
2. Keterampilan intelektual yaitu kemampuan mempresentasikan konsep dan
lambang. Keterampilan intelektual terdiri dari kemampuan mengatagorisasi, kemampuan analitis-sintetisfakta konsep dan mengembangkan prinsip-prinsip
keilmuan. Keterampilan intelektual merupakan kemampuan melakukan aktivitas kognitif bersifat khas.
3. Strategi kognitif yaitu kecakapan menyalurkan dan mengarahkan aktivitas
kognitifnya sendiri. 4.
Keterampilan motorik yaitu kemampuan melakukan serangkaian gerak jasmani dalam urusan dan koordinasi, sehingga terwujud gerak jasmani.
5. Sikap adalah kemampuan menerima atau menolak objek berdasarkan
penilaian terhadap objek tersebut. Sikap berupa keampuan menginternalisasi dan eksternalisasi nilai-nilai. Sikap merupakan kemampuan menjadikan nilai-
nilai sebagai standar perilaku. Proses pendidikan mempunyai tujuan yang ingin dicapai, yang dapat
dikategorikan menjadi tiga bidang, yakni kognitif, psikomotorik dan afektif. Tipe hasil belajar kognitif meliputi tipe belajar hasil pengetahuan, hafalan, pemahaman,
penerapan, analisa, dan evaluasi. Tipe belajar psikomotorik tampak dalam bentuk keterampilan dan kemampuan bertindak individu perseorangan. Sedangkan tipe
hasil afektif berkenaan dengan sikap dan nilai Angkowo, dkk. 2007. Penilaian atau evaluasi pencapaian hasil belajar merupakan langkah untuk
mengetahui seberapa jauh tujuan kegiatan belajar mengajar KBM suatu bidang studi atau mata pelajaran telah dicapai. Jadi, hasil belajar yang dilihat dari tes hasil
belajar berupa keterampilan berupa keterampilan pengetahuan, kemampuan dan bakat individu yang diperoleh di sekolah. Tes bertujuan untuk membangkitkan
motivasi siswa agar dapat mengorganisasikan pelajaran dengan baik Subali, dkk.2002.
Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Hasil Belajar Secara umum, faktor-faktor yang mempengaruhi belajar siswa dapat
dibedakan menjadi tiga Syah. 2003, yaitu : 1.
Faktor Internal Faktor internal merupakan faktor yang berasal dari dalam diri siswa sendiri
yang meliputi dua aspek, yaitu : a.
Aspek Fisiologis Kondisi jasmani dan tonus tegangan otot yang menandai tongkat
kebugaran organ tubuh dan sendi-sendi yang dapat mempengaruhi semangat dan intensitas siswa dalam mengikuti pembelajaran. Bila kondisi
tubuh lemah atau sedang sakit dapat menurunkan kualitas kognitif siswa sehingga materi dapat diserap dengan baik.
b. Aspek Psikologis
Beberapa faktor yang termasuk aspek psikologis yang mempengaruhi kualitas dan kuantitas perolehan belajar siswa adalah :
1 Intelegensi Siswa
Kemampuan psiko-fisik
untuk mereaksi
rangsangan atau
menyesuaikan diri dengan lingkungan dengan cara yang tepat.
2 Sikap Siswa
Gejala internal berupa kecenderungan untuk mereaksi atau merespon dengan cara yang relatif tetap terhadap objek orang, barang, dang
sebagainya secara positif maupun negatif. 3
Bakat Siswa Bakat merupakan kemampuan potensial seseorang untuk mencapai
keberhasilan pada masa yang akan datang. 4
Minat Minat adalah kecenderungan dan gairah yang tinggi atau keinginan
yang besar terhadap sesuat dan dapat mempengaruhi kualitas pencapaian hasil belajar siswa dalam bidang-bidang studi tertentu.
5 Motivasi Siswa
Ada dua macam jenis motivasi yaitu motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik. Motivasi intrinsik adalah hal dan keadaan dari dalam diri
siswa yang dapat mendorongnya melakukan tindakan belajar. Hal tersebut antara lain perasaan menyenangi suatu materi dan kebutuhan
terhadap materi tersebut. Motivasi ekstrinsik adalah hal dan keadaan yang datang dari luar siswa yang mendorongnya melakukan tindakan
belajar. Hal tersebut antara lain pujian atau hadiah, peraturan atau tata tertib sekolah, suri teladan orang tua, guru, dan sebagainya yang
mendorong siswa untuk belajar.
2. Faktor Eksternal
Terdiri atas dua macam, yaitu : a.
Lingkungan Sosial Lingkungan sosial seperti guru, teman-teman sekelas, masyarakat di
lingkungan rumah, serta teman-teman sepermainan dapat mempengaruhi semangat dan aktivitas belajar siswa. Orang tua dan keluarga siswa sendiri
lebih banyak mempengaruhi kegiatan belajar siswa. b.
Lingkungan nonsosial Faktor-faktor lingkungan nonsosial yang turut menentukan tingkat
keberhasilan belajar siswa yaitu gedung sekolah dan letaknya, rumah tempat tinggal siswa dan letaknya, alat-alat belajar, keadaan cuaca, dan waktu
belajar yang digunakan siswa. c.
Faktor Pendekatan Belajar Dipahami sebagai segala cara atau strategi yang digunakan siswa dalam
menunjang keefektifan dan efisiensi proses mempelajari materi tertentu. Faktor pendekatan belajar berpengaruh terhadap taraf keberhasilan proses
belajar siswa.
C. Motivasi Belajar