Gambaran Pendidikan Keagrarian GAMBARAN UMUM OBYEK PENELITIAN

f. Peternakan Kuda g. Peternakan Babi h. Peternakan Ayam Buras i. Peternakan Itik j. Peternakan Kelinci k. Peternakan Puyuh l. Peternakan Ayam Petelur 8 215 4.907 980 158 11 5 Lanjutan… 0,02 0,49 11,25 2,25 0,36 0,03 0,01 Sumber : monografi kecamatan godean tahun 2012

F. Gambaran Pendidikan

Pendidikan merupakan faktor yang berperan penting dalam pembangunan ekonomi maupun kemajuan suatu wilayah. Bahkan tingkat pendidikan suatu wilayah atau daerah mampu mengambarkan kemajuan wilayah dalam dunia pendidikan dan ilmu pengetahuan bahkan pola pikir masyarakat. Dilihat dari tabel 4.5 angka tamatan SD cukup tinggi mencapai 28,46 bila dibandingkan dengan tamatan Perguruan Tinggi sebesar 3,92. Rata–rata penduduk memang menyadari bahwa pendidikan itu penting tetapi masyarakat terbentur dengan biaya pendidikan yang semakin mahal. Setelah selesai sekolah SLTA misalnya, masyarakat lebih memilih umtuk bekerja daripada melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi. Tabel 4.6 Jumlah Penduduk Kecamatan Godean Menurut Pendidikan Tahun 2012 No. Tingkat Pendidikan Jumlah jiwa Persen 1. Belum Sekolah Taman kanak- kanak 4.343 6,77 2. Tidak Belum sekolah 6.167 9,62 3. Tamat SD Sederajat 18.252 28,46 4. Tamat SLTP Sederajat 16.105 25,11 5. Tamat SLTA Sederajat 14.051 21,91 6. Tamat Akademi Sederajat 2.667 4,16 7. Tamat Perguruan Tinggi Sederajat 2.517 3,92 8. Buta Huruf 29 0,05 Sumber : monografi kecamatan godean tahun 2012

G. Keagrarian

Tabel 4.7 Luas dan Produksi Tanaman Utama Tahun 2012 No Jenisnya Luas tanaman Ha Luas yang dipanen Ha Produksi Ton Total produksi Ton 1. Padi 1.560 902 5,9 5.321 2. Jagung 212 205 5,6 1.148 3. Ketela Pohon 6 2 14,5 29 4. Kacang Tanah 165 160 0,8 128 5. Kedelai 35 35 1,3 45,5 6. Sayur-sayuran 15 8 12 96 7. Buah-buahan 348 254 3 762 8. Lain-lain 8 6 3 18 Sumber : monografi, kecamatan godean 2012 Jika dilihat dari tabel 4.7 luas tanaman padi 1560 Ha lebih banyak dibanding dengan tanaman lain seperti jagung, ketela pohon, dan lain-lain. Menurut informan masyarakat memilih padi sebagai tanaman pangan karena lahan sawah di kecamatan godean merupakan lahan basah yang cocok sekali untuk ditanami padi dan kecamatan Godean berada di selatan selokan mataran sehingga air sangat melimpah. Dikatakan lahan basah karena banyaknya curah hujan 1.050 mm dan jumlah hari dengan curah hujan yang terbanyak adalah 50 hari menurut data monografi. Sedangkan tanaman lain seperti ketela pohon biasanya hanya ditanam sebelah tanaman padi kalau ada lahan yang kosong atau di tegalan. Penanaman jagung dilakukan jika tanah tidak memungkinkan untuk ditanami padi contohnya pada musim kemarau yang panjang. Bertani sudah dilakukan sejak dulu dari turun-menurun. Menurut beberapa responden menyatakan mulai belajar bertani dilakukan sejak mereka sekolah. Pertanian di kecamatan godean sama halnya seperti di provinsi lain di pulau jawa masih mengunakan alat yang sederhana seperti cangkul, sabit, parang, dan alat luku traktor. Pertama dalam bertani membersihkan lahan sisa panen yang lalu dengan membakar jerami ada juga yang mengambil jerami untuk pakan ternak. Hal ini dilakukan karena lebih mudah, petani sadar bahwa abu dari pembakaran jerami itu bisa dijadikan pupuk. Selama itu pula petani setelah menanam benih ditempat lain antara 3-4 minggu dengan membuat persemaian. Menurut responden pemilihan bibit yang baik akan menghasilkan padi atau beras yang baik pula, pemerintah di kecamatan godean pun sudah melakukan penyuluhan berkali-kali mengenai pertanian dan cara pemilihan bibit. Kemudian sawah diairi dan dibiarkan begitu saja selama beberapa hari, agar lahan menjadi basah dan mudah untuk langka selanjutnya yaitu mengluku atau membajak sawah. Alat yang digunakan untuk membajak mengunakan traktor, alat ini digunakan karena dirasa cepat dan menghemat tenaga. Traktor didapat dengan menyewa dengan harga Rp 50.000.- belum termasuk uang makan dan rokok. Namun ada juga yang masih mengunakan kerbau sekitaran harga Rp 30.000,- tanpa uang makan dan rokok. Setiap pembajakan untuk makan biasanya dari pihak petani mengirimkan makan sehingga akan menghemat uang yang keluar. Pembajakan dilakukan pada jam 08.00-11.00 WIB. Menurut informan dengan mengunakan traktor akan mempercepat proses pembajakan tanah dari pada dengan mengcangkulnya, traktor setiap desa sudah ada jadi petani tinggal menganti uang solar saja tidak perlu menyewa. Setelah dilakukan pembajakan sawah maka akan dibiarkan beberapa hari agar setiap akar dari sisa panen kemarin menjadi membusuk dan bisa di jadikan pupuk alamiah. Selama itu petani mengerjakan hal lain dengan membuat parit dan atau memperbaiki galengan semacam jalan diantara sawah yang kecil dan membersihkan saluran air. Kemudian lahan siap untuk ditanami setelah diratakan dengan mengunakan garu.

H. Struktur Kepemilikan Lahan dan Penguasaan Lahan