jerah untuk membeli tanah pertanian ini. Dengan segala cara pihak pengembang ingin memdapatkan keuntungan yang sebesar-besarnya tanpa
memperhatikan dampak yang ditimbulkan.
L. Pola Pemanfaatan Lahan Pertanian
Selain lahan pertanian dijadikan lahan pertanian juga dialih fungsikan sebagai tempat usaha seperti pertokoan terutama di daerah pingiran jalan raya
godean. Hal ini di manfaatkan karena lebih menguntungkan dibandingkan masih dalam keadaan menjadi sawah. Seperti halnya yang dikata oleh
informan mengatakan bahwa jika masih berbentuk sawah keuntungan yang didapat dari bertani belum bisa memenuhi kebutuhan hidup, dengan dijadikan
tempat usaha maka akan mendapatkan keuntungan yang jauh dari pertanian. Berikut luas lahan pertanian responden yang dikonversikan :
Tabel 5.5 Luas Lahan terkonversi Responden Yang Dijadikan Perumahan
No. Responden
Luas terkonversi m2
Nama Perumahan Luas Perumahan
m2 1.
Ismi Surmaryanti 524
Taman Mutiara Godean 2.
Sukinem 963
Taman Mutiara Godean 3.
Dra. Subarini 1025
Taman Mutiara Godean 7269
4. Teguh Wahyudi
623 Geria Palma Indah
7811 5.
Martati 610
Pondok Pinang 6.
Nur Ahmah Cahyo 510
Pondok Pinang 7.
Hartini 450
Pondok Pinang 8.
Sri Sugiarti 542
Pondok Pinang 9.
Suharsih 536
Pondok Pinang 10.
Rahayu Lestari 476
Pondok Pinang 11.
Suwariah 513
Pondok Pinang 12.
Triporyani 410
Pondok Pinang 13.
Sarwandi 553
Pondok Pinang 4600
14. Sitimujiah
852 Sidokarto Canggih Asri
15. Supono Sajuri
1253 Sidokarto Canggih Asri
3109 Jumlah
Sumber : Wawancara
Menurut Informan selain lahan sawah di jadikan perumahan juga dijadikan sebagai ruko. Pemilik lahan terutama di daerah pingiran jalan raya
yaitu jalan godean terutama, para pemilik lahan menyewakan lahan sawah mereka, ada juga yang dijadikan usaha mereka. Menurut informan untuk
daerah pertokoan dari pihak pengembang membeli lahan sawah untuk dijadikan sebagai pertokoan. Kebanyakan para pemilik lahan maupun yang
menyewakan dijadikan sebagai warung makan tapi lahan pertanian yang dijadikan pertokoan kebanyakan adalah daerah pertokoan terutama di daerah
pinggiran jalan raya. Maka perilaku seperti ini wajar dilakukan karena bekerja tani belum cukup untuk memenuhi kebutuhannya. Guna untuk memenuhi
kebutuhan hidup setiap warga mencari pekerjaan lain atau membuat usaha yang lebih menguntungkan seperti berdagang di pasar, tukang batu, usaha
warung makan dan lain sebagainya. Berbeda dengan pembangunan perumahan, menurut informan pembangunan pertokoan sudah ada ijin
pembangunannya.
Tabel 5.6 Perubahan Lahan Pertanian Menjadi Perumahan
Sumber : Hasil Observasi
No. Nama Perumahan
Luas m2 Letak
1. Kembang Asri
4063 Sidokarto
2. Pesona Harapan
5391 Sidokarto
3. Pondok Pinang
4600 Sidokarto
4. Mutiara Godean
7269 Sidokarto
5. Bumi Mulia
6462 Sidokarto
6. Palem Indah
7811 Sidokarto
7. Madani
5110 Sidokarto
Dari Tabel 5.5 dan 5.6 diperlihatkan bahwa perubahan lahan pertanian dimanfaatkan sebagi perumahan. Terutama tabel 5.6 dari 7 perumahan
dulunya merupakan lahan pertanian dan dikeringkan kemudian dijadikan perumahan. Konversi ini terjadi pada tahun 2003-2008 pengembang
membangun perumahan diatas lahan 5.000 m2 dengan rata-rata 30 kapling.
71
BAB VI PENUTUP