Penelitian mengenai Pelaksanaan Tujuan Perkawinan: Pendidikan Iman

69 mempunyai kebebasan dalam memberikan jawaban. Sedangkan kuisioner tertutup artinya kuisioner yang menyediakan alternatif jawaban atas pertanyaan yang diberikan. h. Variabel penelitian Dalam melakukan penelitian ini variabel yang akan penulis teliti adalah tujuan perkawinan mengenai pendidikan iman dan pendidikan moral anak. Variabel dibuat dalam penyusunan instrumen terdiri dari dua bentuk pertanyaan yaitu pertanyaan tertutup memilih jawaban yang sudah tersedia dan pertanyaan terbuka jawaban menurut pendapat sendiri. Jumlah responden yang diteliti sebanyak 56 orangtua dengan usia perkawinan 7-15 tahun di Paroki Santa Maria Bunda Karmel Mansalong Keuskupan Tanjung Selor. Tabel 1. Pertanyaan Tertutup No Aspek Indikator Jumlah Soal No. Soal 1 Tujuan perkawinan Tujuan perkawinan mengenai pendidikan anak 2 1-2 2 Pendidikan iman - Alasan pentingnya pendidikan iman untuk anak - Beberapa tujuan pendidikan iman untuk anak - Cara memberikan pendidikan iman dalam keluarga - Pendidikan iman dalam keluarga 3 1 3 6 3,4,5 6 7,8,9 10,11, 12,13, 14,15 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 70 - Faktor pendukung pendidikan iman dalam keluarga - Faktor penyebab kegagalan memberikan pendidikan iman di keluarga 4 1 16,17,18, 19 20 3 Pendidikan Moral - norma moral Katolik - pembinaan suara hati dalam keluarga - memberikan pendidikan moral dalam keluarga 7 3 4 21,22,23, 24,25,26, 27 28,29,30 31,32,33, 34 Tabel 2. Pertanyaan Terbuka No Aspek Indikator Jumlah Soal No. Soal 1 Pendidikan iman dan pendidikan moral - Caramemberikan pen- didikan iman dan moral dalam keluarga - Pendidikan iman dan moral dalam keluarga - Faktor penyebab kegagalan memberikan pendidikan iman dan moral dalam keluarga - Norma moral Katolik 1 1 1 3 35 36 37 38, 39,40 71 2. Laporan Hasil dan Pembahasan Penelitian Penulis melakukan penelitian terhadap orangtua katolik yang usia perkawinannya 7-15 tahun di Paroki Santa Maria Bunda Karmel Mansalong. Jumlah orangtua katolik yang usia perkawinannya 7-15 tahun sebanyak 333 orangtua, namun penulis mengambil sebanyak 56 orangtua karena jaraknya dekat dengan Paroki Santa Maria Bunda Karmel Mansalong, yakni: Stasi Beringin, Stasi St.Antonius Intin, Stasi St.Benediktus Tanjung Hulu, Stasi St.Teresia Lokasi, Stasi Mansalong, Stasi St. Nikolaus Tanjung Matol dan Stasi Pulau Keras. a. Gambaran pelaksanaan tujuan perkawinan mengenai pendidikan iman dan pendidikan moral bagi anak di Paroki St. Maria Bunda Karmel Mansalong. Setiap orangtuamempunyai cara dalam mewujudkan tujuan perkawinan, khususnya dalam melaksanakan pendidikan iman dan moral anak. Penelitian mengenai sejauh mana pelaksanaan tujuan perkawinan telah dilaksanakan oleh orangtua katolik di Paroki St. Maria Bunda Karmel Mansalong dapat dilihat dalam tabel dan diagram lingkaran dibawah ini: 1 Tujuan Perkawinan No Aspek yang diungkap Jawaban Jumlah Persentase 1 Apakah bapak ibu sebagai pasangan sudah mendidik anak secara katolik khususnya di bidang pendidikan iman dan moral sesuai dengan janji yang diucapkan saat menikah? a. Sudah 53 95 b. Belum 3 5 c. Tidak d. Tidak sama sekali PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 72 Tabel dan diagram lingkaran di atas berdasarkan hasil penelitian penulis terhadap 56 orangtua, mendapat respon sebanyak 53 orangtua 95 menyatakan sudah dan sebanyak 3orangtua5 menyatakan belum. Hasil penelitian terhadap 56 orangtua yang diteliti membuktikan bahwa sebanyak 53 orangtua 95 telah mendidik anak secara katolik, khususnya dibidang pendidikan iman dan moral sesuai dengan janji yang diucapkan pada saat menikah. No Aspek yang diungkap Jawaban Jumlah Persentase 2. Apakah bapakibu setuju bahwa selain melahirkan anak, suami istri juga mempunyai tanggungjawab untuk memberikan pendidikan yang layak kepada anak yang diberikan Tuhan agar hidup dengan wajar dan beriman? a. Sangat setuju 36 64 b. Setuju 20 46 c. Kurang setuju d. Tidak setuju 95 5 Orangtua Mendidik Anak Secara Katolik: Iman Dan Moral Sudah Belum Tidak Tidak sama sekali 73 Tabel dan diagram lingkaran di atas berdasarkan hasil penelitian penulis terhadap 56 orangtua, mendapat respon sebanyak 36 orangtua 64 menyatakan sangat setuju dan sebanyak 20 orangtua menyatakan setuju 46. Hasil penelitian terhadap 56 orangtua yang diteliti membuktikan bahwa seluruh 100 orangtua mengatakan sangat setuju dan setuju bahwa orangtua bertanggung jawab untuk memberikan pendidikan yang layak kepada anak-anak mereka. a Pendidikan Iman 1 Alasan Pentingnya Pendidikan Iman Untuk Anak No Aspek yang diungkap Jawaban Jumlah Persentase 3. Apakah bapakibu tahu bahwa orangtua merupakan pendidik utama dan pertama bagi anak terutama yang berkaitan dengan nilai-nilai dasar, nilai kehidupan dan nilai religius? a. Tahu 47 84 b. Lupa 4 7 c. Tidak tahu 4 7 d. Mengabaikan 1 2 64 46 0 0 Orangtua Memberikan Pendidikan Yang Layak Sangat setuju Setuju Kurang setuju Tidak setuju 74 Tabel dan diagram lingkaran di atas berdasarkan hasil penelitian penulis terhadap 56 orangtua, mendapat respon sebanyak 47 orangtua 84 menyatakan tahu, sebanyak 4 orangtua 7 menyatakan lupa, sebanyak 4 orangtua 7 menyatakan tidak tahu dan sebanyak 1 orangtua 2 mengabaikan. Hasil penelitian terhadap 56 orangtua yang diteliti membuktikan bahwa sebanyak 47 orangtua 84 mengetahui bahwa orangtua merupakan pendidik utama dan pertama bagi anak terutama yang berkaitan dengan nilai-nilai dasar, nilai kehidupan dan nilai religius. No Aspek yang diungkap Jawaban Jumlah Persentase 4. Apakah bapakibu sudah mendidik anak secara katolik sesuai dengan janji perkawinan yang sudah diucapkan saat menikah dan saat membaptis anak? a. Sudah 51 91 b. Tidak 3 5 c. Belum 2 4 d. Tidak sama sekali 84 7 7 2 Orangtua Sebagai Pendidik Utama Dan Pertama Tahu Lupa Tidak tahu Mengabaikan 75 Tabel dan diagram lingkaran di atas berdasarkan hasil penelitian penulis terhadap 56 orangtua, mendapat respon sebanyak 51 orangtua 91 menyatakan sudah, sebanyak 3 orangtua 5 menyatakan tidak dan sebanyak 2 orangtua 4 menyatakan belum. Hasil penelitian terhadap 56 orangtua yang diteliti membuktikan bahwa sebanyak 51 orangtua 91 telah mendidik anaknya secara katolik sesuai dengan janji yang diucapkan saat menikah dan saat membaptis anak No Aspek yang diungkap Jawaban Jumlah Persentase 5. Apakah bapak ibu tahu bahwa tugas orangtua adalah mewartakan Kristus kepada anaknya sejak dari kandungan hingga dewasa, karena keluarga adalah sekolah nilai-nilai kemanusiaan dan iman katolik? a. Tahu 51 91 b. Lupa 1 2 c. Tidak tahu 4 7 d. Mengabaikan 91 5 4 Orangtua Melaksanakan Janji Perkawinan Sudah Tidak Belum Tidak sama sekali 76 Tabel dan diagram lingkaran di atas berdasarkan hasil penelitian penulis terhadap 56 orangtua, mendapat respon sebanyak 51 orangtua 91 menyatakan tahu, sebanyak 1 orangtua 2 menyatakan lupa dan 4 orangtua 7 menyatakan tidak tahu. Hasil penelitian terhadap 56 orangtua yang diteliti membuktikan bahwa sebanyak 51 orangtua 91 mengetahui bahwa tugas orangtua untuk mewartakan Kristus kepada anaknya sejak dari kandungan sampai dewasa, karena keluarga adalah sekolah nilai-nilai kemanusiaan dan iman katolik 2 Tujuan Pendidikan Iman Untuk Anak No Aspek yang diungkap Jawaban Jumlah Persentase 6. Apakah bapak ibu mengajarkan kepada anak bahwa selain sebagai Tuhan, Allah juga di sebut sebagai Bapa? a. Sering 45 80 b. Kadang- kadang 6 11 c. Jarang 3 5 d. Tidak pernah 2 4 91 2 7 Tugas Orangtua Mewartakan Kristus Tahu Lupa Tidak tahu Mengabaikan 77 Tabel dan diagram lingkaran di atas berdasarkan hasil penelitian penulis terhadap 56 orangtua, mendapat respon sebanyak 45 orangtua 80 menyatakan sering, sebanyak 6 orangtua 11 menyatakan kadang-kadang, sebanyak 3 orangtua 5 menyatakan jarang dan 2 orangtua 4 menyatakan tidak pernah. Hasil penelitian terhadap 56 orangtua yang diteliti membuktikan bahwa sebanyak 45 orangtua 80 sering mengajarkan kepada anaknya bahwa selain sebagai Tuhan, Allah juga disebut sebagai Bapa. 3 Cara Memberikan Pendidikan Dalam Keluarga No Aspek yang diungkap Jawaban Jumlah Persentase 7. Apakah bapakibu sudah mengajari anaknya untuk berdoa pokok terutama doa- doa pokok yang dalam Gereja katolik, misalnya; doa Salam Maria, Bapa Kami, Aku percaya, Doa Tobat, Saya mengaku dll? a. Sering 41 73 b. Kadang- kadang 8 14 c. Jarang 5 9 d. Tidak pernah 2 4 80 11 5 4 Orangtua Memperkenal Tuhan Allah Sebagai Bapa Sering Kadang-kadang Jarang Tidak pernah 78 Tabel dan diagram lingkaran di atas berdasarkan hasil penelitian penulis terhadap 56 orangtua, mendapat respon sebanyak 41 orangtua 73 menyatakan sering, sebanyak 8 orangtua 14 menyatakan kadang-kadang, 5 orangtua 9 menyatakan jarang dan 2 orangtua 4 menyatakan tidak pernah. Hasil penelitian terhadap 56 orangtua yang diteliti membuktikan bahwa sebanyak 41 orangtua 73 sering mengajari anaknya untuk berdoa pokok terutama doa-doa pokok yang dalam Gereja katolik, misalnya; doa Salam Maria, Bapa Kami, Aku percaya, Doa Tobat. No Aspek yang diungkap Jawaban Jumlah Persentase 8. Apakah bapakibu menceritakan kisah yang ada dalam Kitab Suci, kisah para martir dan orang kudus dalam gereja katolik serta mengajak anak untuk menonton kartun yang menceritakan tentang tokoh- tokoh yang ada dalam Kitab Suci? a. Sering 17 30 b. Kadang- kadang 23 41 c. Jarang 7 13 d. Tidak pernah 9 16 73 14 9 4 Orangtua Mengajarkan Doa-doa Pokok Gereja Katolik Sering Kadang-kadang Jarang Tidak pernah 79 Tabel dan diagram lingkaran di atas berdasarkan hasil penelitian penulis terhadap 56 orangtua, mendapat respon sebanyak 17 orangtua 30 menyatakan sering, sebanyak 23 orangtua 41 menyatakan kadang-kadang, 7 orangtua 13 menyatakan jarang dan 9 orangtua 16 menyatakan tidak pernah. Hasil penelitian terhadap 56 orangtua yang diteliti membuktikan bahwa sebanyak 17 orangtua 30 sering menceritakan kisah dalam Kitab Suci, kisah para martir dan orang kudus dalam Gereja Katolik serta mengajak anak menonton kartun tentang tokoh-tokoh dalam Kitab Suci. No Aspek yang diungkap Jawaban Jumlah Persentase 9. Apakah bapakibu sudah menyediakan sarana yang dapat membantu pendidikan iman anak seperti Kitab Suci, Patung Bunda Maria, Rosario, buku-buku doa dan lagu-lagu rohani? a. Sering 37 66 b. Kadang- kadang 11 20 c. Jarang 3 5 d. Tidak pernah 5 9 30 41 13 16 Orangtua Menceritakan Kisah KS Dan Orang Kudus Sering Kadang-kadang Jarang Tidak pernah 80 Tabel dan diagram lingkaran di atas berdasarkan hasil penelitian penulis terhadap 56 orangtua, mendapat respon sebanyak 37 orangtua 66 menyatakan sering, sebanyak 11 orangtua 20 menyatakan kadang-kadang, 3 orangtua 5 menyatakan jarang dan 5 orangtua 9 menyatakan tidak pernah. Hasil penelitian terhadap 56 orangtua yang diteliti membuktikan bahwa sebanyak 37 orangtua 66 sering menyediakan sarana untuk membantu pendidikan iman anak seperti Kitab Suci, Patung Bunda Maria, Rosario, buku- buku doa dan lagu-lagu rohani. 4 Pendidikan Iman Dalam Keluarga No Aspek yang diungkap Jawaban Jumlah Persentase 10. Sudahkah bapakibu mengajak anaknya untuk berdoa bersama dan doa pribadi setiap hari terutama sebelum dan setelah bangun tidur? a. Sering 34 61 b. Kadang- kadang 17 30 c. Jarang 2 4 d. Tidak pernah 3 5 66 20 5 9 Orangtua Menyediakan Sarana Pendidikan Iman Sering Kadang-kadang Jarang Tidak pernah 81 Tabel dan diagram lingkaran di atas berdasarkan hasil penelitian penulis terhadap 56 orangtua, mendapat respon sebanyak 34 orangtua 61 menyatakan sering, sebanyak 17 orangtua 30 menyatakan kadang-kadang, 2 orangtua 4 menyatakan jarang dan sebanyak 3 orangtua 5 menyatakan tidak pernah. Hasil penelitian terhadap 56 orangtua yang diteliti membuktikan bahwa sebanyak 34 orangtua 61 sering mengajak anaknya untuk berdoa bersama dan doa pribadi setiap hari terutama sebelum dan setelah bangun tidur. No Aspek yang diungkap Jawaban Jumlah Persentase 11 Apakah bapakibu mengajari anak untuk mengenal lagu- lagu rohani dan mengajak untuk ibadat atau misa di Gereja? a. Sering 48 85 b. Kadang- kadang 2 4 c. Jarang 6 11 d. Tidak pernah 61 30 4 5 Orangtua Berdoa Bersama Doa Pribadi Sering Kadang-kadang Jarang Tidak pernah 82 Tabel dan diagram lingkaran di atas berdasarkan hasil penelitian penulis terhadap 56 orangtua, mendapat respon sebanyak 48 orangtua 85 menyatakan sering, sebanyak 2 orangtua 4 menyatakan kadang-kadang, 6 orangtua 11 menyatakan jarang. Hasil penelitian terhadap 56 orangtua yang diteliti membuktikan bahwa sebanyak 48 orangtua 85 sering mengajari anak dengan mengenalkan lagu- lagu rohani dan mengajak beribadat atau misa di Gereja. No Aspek yang diungkap Jawaban Jumlah Persentase 12 Apakah bapakibu mengajak anaknya untuk berdoa bersama sebelum makan dan sesudah makan? a. Sering 39 70 b. Kadang- kadang 14 25 c. Jarang 3 5 d. Tidak pernah 85 4 11 Orangtua Mengenalkan Lagu-lagu Rohani Dan Mengajak Ibadat Sering Kadang-kadang Jarang Tidak pernah 83 Tabel dan diagram lingkaran di atas berdasarkan hasil penelitian penulis terhadap 56 orangtua, mendapat respon sebanyak 39 orangtua 70 menyatakan sering, sebanyak 14 orangtua 25 menyatakan kadang-kadang, 3 orangtua 5 menyatakan jarang. Hasil penelitian terhadap 56 orangtua yang diteliti membuktikan bahwa sebanyak 39 orangtua 70 sering mengajak anaknya berdoa bersama sebelum makan dan sesudah makan. No Aspek yang diungkap Jawaban Jumlah Persentase 13 Apakah bapakibu mendukung anaknya untuk terlibat aktif dalam kegiatan hidup menggereja seperti, doa Rosario, koor, pendalaman iman, ibadat, SEKAMI, OMK, retret dll? a. Sering 50 89 b. Kadang- kadang 4 7 c. Jarang 1 2 d. Tidak pernah 1 2 70 25 5 Orangtua Mengajak Doa Makan Bersama Sering Kadang-kadang Jarang Tidak pernah 84 Tabel dan diagram lingkaran di atas berdasarkan hasil penelitian penulis terhadap 56 orangtua, mendapat respon sebanyak 50 orangtua 89 menyatakan sering, sebanyak 4 orangtua 7 menyatakan kadang-kadang, 1 orangtua 2 menyatakan jarang dan 1 orangtua 2 menyatakan tidak pernah. Hasil penelitian terhadap 56 orangtua yang diteliti membuktikan bahwa sebanyak 50 orangtua 89 sering mendukung anaknya terlibat aktif dalam kegiatan menggereja, seperti doa rosario, koor, pendalaman iman, ibadat, SEKAMI, OMK, retret. No Aspek yang diungkap Jawaban Jumlah Persentase 14 Apakah bapakibu sering mengajak anaknya misa bersama-sama saat hari minggu maupun hari raya yang disamakan dengan hari minggu? a. Sering 46 82 b. Kadang- kadang 7 13 c. Jarang 3 5 d. Tidak pernah 89 7 2 2 Orangtua Mendukung Anak Terlibat Dalam Kegiatan Gereja Sering Kadang-kadang Jarang Tidak pernah 85 Tabel dan diagram lingkaran di atas berdasarkan hasil penelitian penulis terhadap 56 orangtua, mendapat respon sebanyak 46 orangtua 82 menyatakan sering, sebanyak 7 orangtua 13 menyatakan kadang-kadang, 3 orangtua 5 menyatakan jarang. Hasil penelitian terhadap 56 orangtua yang diteliti membuktikan bahwa sebanyak 50 orangtua 89 sering mengajak anaknya misa bersama-sama saat hari minggu maupun hari raya yang disamakan dengan hari minggu. No Aspek yang diungkap Jawaban Jumlah Persentase 15 Apakah bapakibu membacakan Kitab Suci pada anak-anaknya sebelum tidur atau menceritakan kisah para santo dan santa kepada anaknya? a. Sering 20 36 b. Kadang- kadang 17 30 c. Jarang 7 13 d. Tidak pernah 12 21 82 13 5 Orangtua Mengajak Misa Bersama Sering Kadang-kadang Jarang Tidak pernah 86 Tabel dan diagram lingkaran di atas berdasarkan hasil penelitian penulis terhadap 56 orangtua, mendapat respon sebanyak 20 orangtua 36 menyatakan sering,sebanyak 17 orangtua 30 menyatakan kadang-kadang, 7 orangtua 13 menyatakan jarang dan 12 orangtua 21 menyatakan tidak pernah. Hasil penelitian terhadap 56 orangtua yang diteliti membuktikan bahwa sebanyak 20 orangtua 36 sering membacakan Kitab Suci dan menceritakan kisah para santo dan santa kepada anaknya sebelum tidur. 5 Faktor Pendukung Pendidikan Iman Dalam Keluarga No Aspek yang diungkap Jawaban Jumlah Persentase 16 Sudahkah bapakibu memberikan penghargaan yang mendalam terhadap martabat pribadi anak serta sungguh menghormati dan memperhatikan hak-hak mereka? a. Sudah 40 71 b. Tidak sempat 6 11 c. Belum 7 13 d. Tidak sama sekali 3 5 36 30 13 21 Orangtua Membacakan Kitab Suci Sering Kadang-kadang Jarang Tidak pernah 87 Tabel dan diagram lingkaran di atas berdasarkan hasil penelitian penulis terhadap 56 orangtua, mendapat respon sebanyak 39 orangtua 69 menyatakan sudah, sebanyak 17 orangtua 30 menyatakan tidak sempat, 7 orangtua 13 menyatakan belum dan sebanyak 12 orangtua 31 menyatakan tidak pernah. Hasil penelitian terhadap 56 orangtua yang diteliti membuktikan bahwa sebanyak 39 orangtua 69 telah memberikan penghargaan yang mendalam terhadap martabat pribadi anak serta sungguh menghormati dan memperhatikan hak-hak mereka. No Aspek yang diungkap Jawaban Jumlah Persentase 17 Apakah bapakibu sudah memberikan teladan yang baik kepada anak dengan tidak bersikap kasar, tidak memukul, memaki, mabuk- mabukan dan tidak membatasi kebebasan pribadi anak? a. Sudah 46 81 b. Tidak sempat 1 2 c. Belum 7 13 d. Tidak sama sekali 2 4 69 13 13 5 Orangtua Menghormati Pribadi Anak Sudah Tidak sempat Belum Tidak sama sekali 88 Tabel dan diagram lingkaran di atas berdasarkan hasil penelitian penulis terhadap 56 orangtua, mendapat respon sebanyak 46 orangtua 81 menyatakan sudah; sebanyak 1 orangtua 2 menyatakan tidak sempat, 7 orangtua 13 menyatakan belum dan sebanyak 2 orangtua 4 menyatakan tidak sama sekali. Hasil penelitian terhadap 56 orangtua yang diteliti membuktikan bahwa sebanyak 46 orangtua 81 telah memberikan teladan yang baik kepada anak dengan tidak bersikap kasar, tidak memukul, memaki, mabuk-mabukan dan tidak membatasi kebebasan pribadi anak. No Aspek yang diungkap Jawaban Jumlah Persentase 18 Apakah bapakibu membimbing anaknya belajar ketika mendapat PR agama dari sekolah? a. Sering 42 75 b. Kadang- kadang 6 11 c. Jarang 3 5 d. Tidak pernah 5 9 81 2 13 4 Orangtua Memberikan Teladan Yang Baik Sudah Tidak sempat Belum Tidak sama sekali 89 Tabel dan diagram lingkaran di atas berdasarkan hasil penelitian penulis terhadap 56 orangtua, mendapat respon sebanyak 42 orangtua 75 yang menyatakan sering, sebanyak 6 orangtua 11 menyatakan kadang-kadang, 3 orangtua 5 menyatakan jarang dan 5 orangtua 9 menyatakan tidak pernah. Hasil penelitian terhadap 56 orangtua yang diteliti membuktikan bahwa sebanyak 42 orangtua 75 sering membimbing anaknya belajar ketika mendapat PR agama dari sekolah. No Aspek yang diungkap Jawaban Jumlah Persentase 19 Apakah bapakibu sudah mengajari anak untuk mencintai lingkungan hidup beserta segala isinya terutama mencintai sesama manusia sebagaimana Allah telah mencintai manusia? a. Sudah 52 92 b. Tidak sempat c. Belum 4 7 d. Tidak sama sekali 75 11 5 9 Keluarga Membantu Anak Belajar Sering Kadang-kadang Jarang Tidak pernah 90 Tabel dan diagram lingkaran di atas berdasarkan hasil penelitian penulis terhadap 56 orangtua, mendapat respon sebanyak 52 orangtua 93 menyatakan sudah, 4 orangtua 7 menyatakan belum. Hasil penelitian terhadap 56 orangtua yang diteliti membuktikan bahwa sebanyak 52 orangtua 93 sudah mengajari anak mencintai lingkungan hidup beserta segala isinya terutama mencintai sesama manusia sebagaimana Allah telah mencintai manusia. 6 Faktor Penyebab Kegagalan Dalam Memberikan Pendidikan Iman Dalam Keluarga No Aspek yang diungkap Jawaban Jumlah Persentase 20 Apakah bapakibu cenderung mempercayakan tanggungjawab mendidik iman anak kepada guru agama di sekolah? a. Sering 29 52 b. Kadang- kadang 16 28 c. Jarang 6 11 d. Tidak pernah 5 9 93 7 Keluarga Mengajari Anak Mencintai Lingkungan Hidup Sesama Sudah Tidak sempat Belum Tidak sama sekali 91 Tabel dan diagram lingkaran di atasberdasarkan hasil penelitian penulis terhadap 56 orangtua, mendapat respon sebanyak 29 orangtua 52 menyatakan sering, sebanyak 16 orangtua 28 menyatakan kadang-kadang, 6 orangtua 11 menyatakan jarang dan 5 orangtua 9 menyatakan tidak pernah. Hasil penelitian terhadap 56 orangtua yang diteliti membuktikan bahwa sebanyak 29 orangtua 52 sering mempercayakan tanggungjawab mendidik iman anak kepada guru agama di sekolah. c Pendidikan Moral 1 Norma Moral Katolik No Aspek yang diungkap Jawaban Jumlah Persentase 21 Apakah bapakibu mengajari anaknya untuk percaya kepada Allah dan tidak pergi ke dukun untuk meminta pertolongan misalnya berobat? a. Sering 24 44 b. Kadang- kadang 19 33 c. Jarang 8 14 d. Tidak pernah 5 9 52 28 11 9 Orangtua Mempercayakan Tanggungjawab Kepada Guru Sering Kadang-kadang Jarang Tidak pernah 92 Tabel dan diagram lingkaran di atas berdasarkan hasil penelitian penulis terhadap 56 orangtua, mendapat respon sebanyak 24 orangtua 44 menyatakan sering; 19 orangtua 33 menyatakan kadang-kadang; 8 orangtua 14 menyatakan jarang dan 5 orangtua 9 menyatakan tidak pernah Hasil penelitian terhadap 56 orangtua yang diteliti membuktikan bahwa sebanyak 24 orangtua 44 sering mengajari anaknya percaya kepada Allah dan tidak pernah meminta pertolongan dukun ketika sakit. No Aspek yang diungkap Jawaban Jumlah Persentase 22 Apakah bapakibu pergi ke gereja setiap hari Minggu tanpa ada paksaan serta mengajak seluruh anggota keluarga? a. Sering 42 75 b. Kadang- kadang 10 18 c. Jarang 3 5 d. Tidak pernah 1 2 44 33 14 9 Orangtua Mengajari Anak Percaya Kepada Allah Sering Kadang-kadang Jarang Tidak pernah 93 Tabel dan diagram lingkaran di atas berdasarkan hasil penelitian penulis terhadap 56 orangtua, mendapat respon sebanyak 42 orangtua 75 menyatakan sering, 10 orangtua 18 menyatakan kadang-kadang; 3 orangtua 5 menyatakan jarang dan 1 orangtua 2 menyatakan tidak pernah. Hasil penelitian terhadap 56 keluarga yang diteliti membuktikan bahwa sebanyak 42 keluarga 75 sering pergi ke gereja setiap hari Minggu tanpa ada paksaan serta mengajak seluruh anggota keluarga No Aspek yang diungkap Jawaban Jumlah Persentase 23 Apakah bapakibu sudah menghormati anaknya dan dengan demikian mereka pun mampu menghormati orangtua misalnya dengan tidak menyebut secara langsung nama orang yang lebih tua? a. Sudah 52 92 b. Tidak sempat 1 2 c. Belum 2 4 d. Tidak sama sekali e. 1 2 75 18 5 2 Ke Gereja Setiap Minggu Sering Kadang-kadang Jarang Tidak pernah 94 Tabel dan diagram lingkaran di atas berdasarkan hasil penelitian penulis terhadap 56 keluarga, mendapat respon sebanyak 52 keluarga 92 menyatakan 1 keluarga 2 menyatakan tidak sempat, 2 keluarga 4 menyatakan belum dan 1 keluarga 2 menyatakan tidak sama sekali. Hasil penelitian terhadap 56 keluarga yang diteliti membuktikan bahwa sebanyak 52 keluarga 92 telah menghormati anaknya, sehingga merekapun mampu menghormati orangtua, misalnya tidak menyebut secara langsung nama orang yang lebih tua. No Aspek yang diungkap Jawaban Jumlah Persentase 24 Apakah bapakibu mengajari anak untuk menghargai kehidupan orang lain dengan tidak berkelahi atau melakukan tindakan kekerasan yang dapat melukai karena itu merupakan dosa? a. Sudah 48 86 b. Tidak sempat 1 2 c. Belum 4 7 d. Tidak sama sekali 3 5 92 2 4 2 Orangtua Memberi Teladan Kepada Anak Menghormati Yang Lebih Tua Sudah Tidak sempat Belum Tidak sama sekali 95 Tabel dan diagram lingkaran di atas berdasarkan hasil penelitian penulis terhadap 56 keluarga, mendapat respon sebanyak 48 keluarga 86 menyatakan sudah, 1 keluarga 2 menyatakan tidak sempat; 4 keluarga 7 menyatakan belum dan 3 keluarga 5 menyatakan tidak sama sekali. Hasil penelitian terhadap 56 keluarga yang diteliti membuktikan bahwa sebanyak 48 keluarga 86 telah mengajarkan anak menghargai kehidupan orang lain, dengan tidak berkelahi atau melakukan tindakan kekerasan sehingga melukai karena itu merupakan dosa. No Aspek yang diungkap Jawaban Jumlah Persentase 25 Apakah bapakibu mengajari anak bahwa mengambil barang milik orang lain, misalnya mencuri buah tetangga merupakan dosa dan perbuatan yang tidak baik? a. Sering 27 48 b. Kadang- kadang 1 2 c. Jarang 4 7 d. Tidak pernah 24 43 86 2 7 5 Orangtua Mengajari Anak Menghargai Kehidupan Sudah Tidak sempat Belum Tidak sama sekali 96 Tabel dan diagram lingkaran di atas berdasarkan hasil penelitian penulis terhadap 56 orangtua, mendapat respon sebanyak 27 orangtua 48 menyatakan 1 orangtua 2 menyatakan kadang-kadang; 4 orangtua 7 menyatakan jarang dan 24 orangtua 43 menyatakan tidak pernah. Hasil penelitian terhadap 56 orangtua yang diteliti membuktikan bahwa sebanyak 27 orangtua 48 sering mengajarkan anak bahwa mengambil barang milik orang lain, misalnya mencuri buah tetangga merupakan dosa dan perbuatan yang tidak baik. No Aspek yang diungkap Jawaban Jumlah Persentase 26 Apakah sebagai orangtua saya berkata jujur kepada anak agar anak tidak belajar berbohong? a. Sering 35 62 b. Kadang- kadang 4 7 c. Jarang 15 27 d. Tidak pernah 2 4 48 2 7 43 Orangtua Mengajari Anak Bahwa Mencuri Merupakan Dosa Sering Kadang-kadang Jarang Tidak pernah 97 Tabel dan diagram lingkaran di atas berdasarkan hasil penelitian penulis terhadap 56 orangtua, mendapat respon sebanyak 35 orangtua 62 menyatakan sering; 4 orangtua 7 menyatakan kadang-kadang, 15 orangtua 27 menyatakan jarang dan 2 orangtua 4menyatakan tidak pernah. Hasil penelitian terhadap 56 orangtua yang diteliti membuktikan bahwa sebanyak 35 orangtua 62 sering berkata jujur kepada anak dengan maksud agar anak tidak belajar berbohong. No Aspek yang diungkap Jawaban Jumlah Persentase 27 Apakah bapakibu mengingatkan kepada anak untuk mengucapkan maaf ketika melakukan kesalahan dan mengucapkan terima kasih ketika mendapatkan sesuatu? a. Sering 33 60 b. Kadang- kadang 19 33 c. Jarang 3 5 d. Tidak pernah 1 2 62 7 27 4 Orangtua Memberi Teladan Berkata Jujur Sering Kadang-kadang Jarang Tidak pernah 98 Tabel dan diagram lingkaran di atas berdasarkan hasil penelitian penulis terhadap 56 orangtua, mendapat respon sebanyak 33 orangtua 60 menyatakan sering, 19 orangtua 33 menyatakan kadang-kadang, 3 orangtua 5 menyatakan jarang dan 1 orangtua 2 menyatakan tidak pernah. Hasil penelitian terhadap 56 orangtua yang diteliti membuktikan bahwa sebanyak 33 orangtua 60 sering mengingatkan kepada anak mengucapkan maaf ketika melakukan kesalahan dan mengucapkan terima kasih ketika mendapatkan sesuatu. 2 Pembinaan Suara Hati Dalam Orangtua No Aspek yang diungkap Jawaban Jumlah Persentase 28 Apakah bapak ibu mengajari anak bahwa menyontek saat ulanganujian adalah perbuatan yang salah? a. Sering 20 36 b. Kadang- kadang 6 11 c. Jarang 11 20 d. Tidak pernah 19 33 60 33 5 2 Orangtua Mengingatkan Anak Mengucapkan Maaf Dan Mengucapkan Terima Kasih Sering Kadang-kadang Jarang Tidak pernah 99 Tabel dan diagram lingkaran di atas berdasarkan hasil penelitian penulis terhadap 56 orangtua, mendapat respon sebanyak 20 orangtua 36 menyatakan sering, 6 orangtua 11 menyatakan kadang-kadang, 11 orangtua 20 menyatakan jarang dan 19 orangtua 33 menyatakan tidak pernah. Hasil penelitian terhadap 56 orangtua yang diteliti membuktikan bahwa sebanyak 20 orangtua 36 sering mengajarkan anak bahwa menyontek saat ulangan adalah perbuatan yang salah. No Aspek yang diungkap Jawaban Jumlah Persentase 29 Sebagai orangtua saya membiasakan anak untuk tidak membalas kejahatan dengan kejahatan namun sebaliknya mencintai sesama. a. Sering 38 68 b. Kadang- kadang 11 20 c. Jarang 4 7 d. Tidak pernah 3 5 36 11 20 33 Orangtua Mengajari Anak Bahwa Menyontek Adalah Perbuatan Yang Salah Sering Kadang-kadang Jarang Tidak pernah 100 Tabel dan diagram lingkaran di atas berdasarkan hasil penelitian penulis terhadap 56 orangtua, mendapat respon sebanyak 38 orangtua 68 menyatakan sering, 11 orangtua 20 menyatakan kadang-kadang, 4 orangtua 7 menyatakan jarang dan 3 orangtua 5 menyatakan tidak pernah. Hasil penelitian terhadap 56 orangtua yang diteliti membuktikan bahwa sebanyak 38 orangtua 68 sering membiasakan anak tidak membalas kejahatan dengan kejahatan namun sebaliknya mencintai sesama. No Aspek yang diungkap Jawaban Jumlah Persentase 30 Saya mengajari anak untuk membantu orang yang membutuhkan pertolongan. a. Sering 50 89 b. Kadang-kadang 4 7 c. Jarang 1 2 d. Tidak pernah 1 2 68 20 7 5 Orangtua Mengajari Anak Mengampuni Sering Kadang-kadang Jarang Tidak pernah 101 Tabel dan diagram lingkaran di atas berdasarkan hasil penelitian penulis terhadap 56 orangtua, mendapat respon sebanyak 50 orangtua 89 menyatakan sering, 4 orangtua 7 menyatakan kadang-kadang, 1 orangtua 2 menyatakan jarang dan 1 orangtua 2 menyatakan tidak pernah. Hasil penelitian terhadap 56 orangtua yang diteliti membuktikan bahwa sebanyak 50 orangtua 89 sering mengajarkan anak membantu orang yang membutuhkan pertolongan. 3 Pendidikan Moral Dalam Keluarga No Aspek yang diungkap Jawaban Jumlah Persentase 31 Sebagai orangtua saya mengajarkan kepada anak untuk tidak berbohong? a. Sering 39 69 b. Kadang-kadang 1 2 c. Jarang 9 16 d. Tidak pernah 7 13 89 7 2 2 Orangtua Mengajari Anak Membantu Orang Lain Sering Kadang-kadang Jarang Tidak pernah 102 Tabel dan diagram lingkaran di atas berdasarkan hasil penelitian penulis terhadap 56 orangtua, mendapat respon sebanyak 39 orangtua 69 menyatakan sering, 1 orangtua 2 menyatakan kadang-kadang, 9 orangtua 16 menyatakan jarang dan 7 orangtua 13 menyatakan tidak pernah. Hasil penelitian terhadap 56 orangtua yang diteliti membuktikan bahwa sebanyak 39 orangtua 69 sering mengajarkan anak tidak berbohong No Aspek yang diungkap Jawaban Jumlah Persentase 32 Apakah bapak ibu mengajari anak untuk tidak bertengkar dengan temannya? a. Sering 39 69 b. Kadang- kadang 2 4 c. Jarang 7 13 d. Tidak pernah 8 14 69 2 16 13 Orangtua mengajari untuk tidak berbohong Sering Kadang-kadang Jarang Tidak pernah 103 Tabel dan diagram lingkaran di atas berdasarkan hasil penelitian penulis terhadap 56 orangtua, mendapat respon sebanyak 39 orangtua 69 menyatakan sering, 2 orangtua 4 menyatakan kadang-kadang, 7 orangtua 13 menyatakan jarang dan 8 orangtua 14 menyatakan tidak pernah. Hasil penelitian terhadap 56 orangtua yang diteliti membuktikan bahwa sebanyak 39 orangtua 69 sering mengajarkan anak tidak bertengkar dengan temannya. No Aspek yang diungkap Jawaban Jumlah Persentase 33 Apakah bapak sudah mengajari anak untuk berkata lembut dan rendah hati terutama pada orang yang lebih tua? a. Sering 52 92 b. Kadang- kadang 2 4 c. Jarang 1 2 d. Tidak pernah 1 2 69 4 13 14 Orangtua Mengajari Anak Tidak Bertengkar Sering Kadang-kadang Jarang Tidak pernah 104 Tabel dan diagram lingkaran di atas berdasarkan hasil penelitian penulis terhadap 56 orangtua, mendapat respon sebanyak 52 orangtua 92 menyatakan sering, 2 orangtua 4 menyatakan kadang-kadang, 1 orangtua 2 menyatakan jarang dan 1 orangtua 2 menyatakan tidak pernah. Hasil penelitian terhadap 56 orangtua yang diteliti membuktikan bahwa sebanyak 52 orangtua 92 sering mengajarkan anak berkata lembut dan rendah hati terutama pada orang yang lebih tua. No Aspek yang diungkap Jawaban Jumlah Persentase 34 Apakah bapak ibu sudah memberikan teladan yang baik kepada anak dengan cara memanggil dengan sopan tanpa berteriak? a. Sering 49 87 b. Kadang- kadang 5 9 c. Jarang 2 4 d. Tidak pernah 92 4 2 2 Orangtua Mengajari Anak Bersikap Lembut Dan Rendah Hati Sering Kadang-kadang Jarang Tidak pernah 105 Tabel dan diagram lingkaran di atas berdasarkan hasil penelitian penulis terhadap 56 orangtua, mendapat respon sebanyak 49 orangtua 87 menyatakan sering, 5 orangtua 9 menyatakan kadang-kadang, 2 orangtua 4 menyatakan jarang. Hasil penelitian terhadap 56 orangtua yang diteliti membuktikan bahwa sebanyak 49 orangtua 87 sering memberikan teladan yang baik kepada anak dengan cara memanggil dengan sopan tanpa berteriak. No Soal 35 Menurut bapakibu siapa pendidik utama yang seharusnya memberikan pendidikan iman kepada anak ? Guru agama atau orangtua ? Mengapa ? Hasil penelitian terhadap 56 orangtua yang diteliti,memperolehjawaban yang dikelompokkan dalam empat jawaban, yaitu kelompok responden yang menjawab orangtua sebanyak 28 orangtua 50, guru agama sebanyak 5 87 9 4 Orangtua Memberikan Teladan Yang Baik Sering Kadang-kadang Jarang Tidak pernah 106 orangtua 9, orangtua dan guru agama sebanyak 5 orangtua 9, serta tidak menjawab kosong sebanyak 18 orangtua 32. Orangtua-orangtua katolik yang memberikan jawaban secara bervariasi berdasarkan latar belakang orangtua, seperti: tingkat pendidikan, pekerjaan dan usia perkawinan.Hasil penelitian menunjukkan bahwa orangtua yang memiliki tingkat pendidikan tinggi belum tentu mampu mendidik iman anak secara baik. Melainkan dipengaruhi oleh pengetahuan dan pemahaman tentang iman katolik. No Soal 36 Bagaimana cara yang bapakibu lakukan untuk membantu memperkembangkan iman dan moral bagi anak di dalam orangtua ? sebutkan contohnya Hasil penelitian terhadap 56 orangtua yang diteliti, memperoleh jawaban beragam cara membantu memperkembangkan iman anak, antara lain: mengajak anak misa pada hari minggu dan hari raya, melarang anak melakukan hal-hal yang bertentangan dengan ajaran Yesus, menghormati orang yang lebih tua, mendampingi anak mengerjakan PR agama, pergi ke gereja bersama mengikuti ibadat atau misa, pergi ke lingkungan atau basis untuk berdoa bersama, mengajarkan membuat tanda salib, mengingatkan anak setiap hari minggu pergi ke gereja, membantu menghapalkan doa Pokok, mengajarkan untuk bersikap sopan, dan mengajarkan untuk mencintai sesama. Kemudian cara membantu memperkembangkan moral anak, antara lain: memanggil anak dengan suara lembut, tidak membentak, tidak memarahi dan memukul anak, tidak bertengkar di depan anak. 107 Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar orangtua lebih banyak mengajarkan mengenai iman dan moral, namun kurang memberikan teladan pada anak. Sedangkan sebagian kecil orangtua mengajarkan dan memberikan keteladanan dalam kehidupan sehari-hari. No Soal 37 Apa saja hambatan atau kesulitan yang bapakibu alami dalam memberikan pendidikan iman dan moral kepada anak ? Hasil penelitian terhadap 56 orangtua yang diteliti, memperoleh jawaban bahwa orangtua mengalami kesulitan dan tantangan dalam mendidik iman dan moral anak. Beberapa hambatan yang dialami orangtua ketika mendidik iman dan moral anak, baik hambatan yang berasal dari dalam diri orangtua, anak-anak, keadaan ekonomi dan kebudayaan tradisi yang kurang mendukung. Orangtua mengungkapkan bahwa adanya keterbatasan kemampuan dan pengetahuan mereka dalam mendidik anak, yakni keterbatasan pengetahuan mengenai iman katolik ataupun pemahaman mengenai moral iman kristiani. Kemudian kesibukan mereka dalam pekerjaan di kantor maupun bertani berladang. Sedangkan Hambatan dari anak karena mereka menerima pengajaran dari orangtua, namun kurang keteladanan dari orangtua, khususnya tradisi pesta sampai mabuk pada acara kematian, pernikahan, tahun baru. 108 No Soal 38 Apa yang akan bapak ibu lakukan ketika anak bertengkar dengan temannya ? Jelaskan Hasil penelitian terhadap 56 orangtua yang diteliti, memperoleh jawaban beragam ketika anaknya berkelahi. Setiap orangtua tidak menghendaki anak berkelahi dengan orang lain. Apabila hal itu terjadi, umumnya cara yang dilakukan sebagian besar orangtua dengan memisahkan perkelahian dan membantu menyelesaikan persoalan anak kemudian mengajak untuk berdamai. Setelah itu orangtua menasihati anak di rumah bahwa berkelahi itu tidak baik. No Soal 39 Apa yang akan bapakibu lakukan seandainya anak mengambil barang milik orang lain mencuri ? Hasil penelitian terhadap 56 orangtua yang diteliti, memperoleh jawaban berbeda-beda ketika orang tua mengetahui anak mengambil barang orang lain. Pada umumnya sebagian besar orang tua menyuruh anak mengembalikan barang curian tersebut serta meminta maaf. Kemudian menasihati dan memberi pengertian bahwa mencuri itu tidak baik dan dosa. Sebagian kecil orangtua menanggapinya dengan memarahi anak dan diberi denda. 109 No Soal 40 Bagaimana sikap bapakibu ketika melihat anaknya berkata tidak sopan kepada orang lain? Hasil penelitian terhadap 56 orangtua yang diteliti, memperoleh jawaban berbeda-beda. Sebagian besar orang tua katolik merespon dengan nada yang penuh sopan, tenang ketika melihat anaknya bersikap tidak sopan dengan orang lain, kemudian menasehati dan memberi pengertianmengajarkan untuk bersikap sopan. Orangtua menyadari pentingnya menjaga perasaan anak mereka dengan tidak menegur atau memarahi dihadapan orang banyak. Sebagian kecil orang tua bersikap marah ketika melihat anak mereka berkata tidak sopan terhadap orang lain. b. Pengolahan Hasil Penelitian Pelaksanaan Tujuan Perkawinan Pendidikan Iman Dan Moral Bagi Anak Perkawinan katolik merupakan suatu perjanjian antara seorang laki-laki dan seorang wanita yang ingin membentuk persekutuan seumur hidup dan perkawinan itu memiliki beberapa tujuan yaitu: kesejahteraan suami istri, kelahiran dan pendidikan anak Kan. 1055§ 1. Orangtua tidak sekedar menurunkan anak, namun mempunyai tugas memberikan pendidikan yang layak bagi anak-anaknya. Tugas mendidik berakar dari panggilan utama suami istri untuk berperan serta dalam karya penciptaan Allah FC 36. Konsili Vatikan II menguraikan dalam GE 3 mengatakan bahwa “Karena telah menyalurkan kehidupan kepada anak-anak mereka, orangtua terikat PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 110 kewajiban yang sangat berat untuk mendidik mereka, dan karena itu mereka harus diakui sebagai pendidik mereka yang pertama dan utama anak-ana k mereka.” Oleh karena itu orangtua harus menyadari betapa pentingnya orangtua untuk mendidik anak-anak secara katolik dalam bidang iman maupun moral sesuai dengan tahap usia perkembangan mereka, sebab anak-anak merupakan generasi penerus Gereja dan Negara. Orangtua katolik mempunyai tugas untuk memberikan pendidikan kepada anak-anak sesuai janji perkawinan yang telah mereka ikararkan untuk mendidik anak secara katolik menyangkut pendidikan iman dan moral. Matius 18: 6 mengatakan bahwa ”Barangsiapa menyesatkan salah satu dari anak-anak kecil ini yang percaya kepada-Ku, lebih baik baginya jika sebuah batu kilangan diikatkan pada lehernya, lalu ia ditenggelamkan kedalam laut. ” Ayat ini menegaskan kepada para orangtua agar membawa anaknya kejalan yang benar dengan memberikan pendidikan sebaik-baiknya. 1 Hasil penelitian terhadap 56 orangtua katolik di Paroki MBK Mansalong yang telah melaksanakan tujuan perkawinan mendidik iman dan moral anak sebagai berikut: No Aspek yang diungkap Jawaban Jumlah 19 Apakah bapakibu sudah mengajari anak untuk mencintai lingkungan hidup beserta segala isinya terutama mencintai sesame manusia sebagaimana Allah telah mencintai manusia? Sudah 52 92 23 Apakah bapakibu sudah menghormati anaknya dan dengan demikian mereka pun mampu menghormati orangtua misalnya Sudah 52 92 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 111 dengan tidak menyebut secara langsung nama orang yang lebih tua? 33 Apakah bapak sudah mengajari anak untuk berkata lembut dan rendah hati terutama pada orang yang lebih tua? Sering 52 92 4 Apakah bapakibu sudah mendidik anak secara katolik sesuai dengan janji perkawinan yang sudah diucapkan saat menikah dan saat membaptis anak? Sudah 51 91 5 Apakah bapak ibu tahu bahwa tugas orangtua adalah mewartakan Kristus kepada anaknya sejak dari kandungan hingga dewasa, karena orangtua adalah sekolah nilai-nilai kemanusiaan dan iman katolik? Tahu 51 91 13 Apakah bapakibu mendukung anaknya untuk terlibat aktif dalam kegiatan hidup menggereja seperti, doa Rosario, koor, pendalaman iman, ibadat, SEKAMI, OMK, retret dll? Sering 50 89 30 Saya mengajari anak untuk membantu orang yang membutuhkan pertolongan. Sering 50 89 34 Apakah bapakibu sudah memberikan teladan yang baik kepada anak dengan cara memanggil dengan sopan tanpa berteriak? Sering 49 87 24 Apakah bapakibu mengajari anak untuk menghargai kehidupan orang lain dengan tidak berkelahi atau melakukan tindakan kekerasan yang dapat melukai karena itu merupakan dosa? Sudah 48 86 11 Apakah bapakibu mengajari anak 48 85 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 112 untuk mengenal lagu-lagu rohani dan mengajak untuk ibadat atau misa di Gereja? Sering Orangtua-orangtua katolik di Paroki St. Maria Bunda Karmel Mansalong, yang telah melaksanakan tujuan perkawinan untuk mendidik anak-anak dalam iman dan moral katolik, sesuai dengan janji yang diucapkan pada saat perkawinan dan membaptis anak mereka sebanyak 51 orangtua 91 dan mengetahui bahwa tugas orangtua mewartakan Kristus kepada anak-anak sejak dalam kandungan sampai dewasa sebanyak 51 orangtua 91. Orangtua-orangtua katolik di Paroki St. Maria Bunda Karmel Mansalong yang telah melaksanakan pendidikan iman anak dalam keluarga, misalnya mengajarkan anak-anak untuk mencintai lingkungan hidup beserta segala isinya, terutama mencintai sesama manusia, sebagaimana Allah telah mencintai manusia sebanyak 52 orangtua 93; mendorong untuk mengikuti kegiatan menggereja seperti kegiatan SEKAMI, OMK sebanyak 50 orangtua 89; mengenal lagu- lagu rohani dan mengajak untuk ibadat atau misa di Gereja sebanyak 48 orangtua 85. Orangtua-orangtua katolik di Paroki St. Maria Bunda Karmel Mansalong yang telah melaksanakan pendidikan moral dalam keluarga, misalnya menghormati anaknya, sehingga mereka mampu menghormati orangtua dengan tidak menyebut secara langsung nama orang yang lebih tua sebanyak 52 orangtua 92; mengajarkan anak-anak untuk berkata lembut dan rendah hati, terutama pada orang yang lebih tua sebanyak 52 orangtua 92, mengajarkan anak-anak 113 untuk membantu orang yang membutuhkan pertolongan sebanyak 50 orangtua 89; memberikan teladan yang baik kepada anak-anak dengan cara memanggil dengan sopan tanpa berteriak sebanyak 49 orangtua 87; mengajarkan anak- anak untuk menghargai kehidupan orang lain dengan tidak berkelahi atau melakukan tindakan kekerasan yang dapat melukai karena itu merupakan dosa sebanyak 48 orangtua 86. 2 Hasil penelitian terhadap 56 orangtua katolik di Paroki MBK Mansalong yang kurang melaksanakan tujuan perkawinan mendidik iman dan moral anak sebagai berikut: No Aspek yang diungkap Jawaban Jumlah Persentase 8. Apakah bapakibu menceritakan kisah yang ada dalam Kitab Suci, kisah para martir dan orang kudus dalam gereja katolik serta mengajak anak untuk menonton kartun yang menceritakan tentang tokoh-tokoh yang ada dalam Kitab Suci? Sering 17 30 15 Apakah bapakibu membacakan Kitab Suci pada anak-anaknya sebelum tidur atau menceritakan kisah para santo dan santa kepada anaknya? Sering 20 36 28 Apakah bapakibu mengajari anak bahwa menyontek saat ulanganujian adalah perbuatan yang salah? Sering 20 36 21 Apakah bapakibu mengajari anaknya untuk percaya kepada Allah dan tidak pergi ke dukun untuk meminta pertolongan Sering 24 44 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 114 misalnya berobat? 25 Apakah bapakibu mengajari anak bahwa mengambil barang milik orang lain, misalnya mencuri buah tetangga merupakan dosa dan perbuatan yang tidak baik? Sering 27 48 20 Apakah bapakibu cenderung mempercayakan tanggungjawab mendidik iman anak kepada guru agama di sekolah? Sering 29 52 Orangtua-orangtua katolik di Paroki St. Maria Bunda Karmel Mansalong yang kurang melaksanakan pendidikan iman anak dalam keluarga, misalnya menceritakan kisah yang ada dalam Kitab Suci, kisah para martir dan orang kudus dalam gereja katolik, serta mengajak anak menonton kartun yang menceritakan tentang tokoh-tokoh yang ada dalam Kitab Suci sebanyak 17 orangtua 30; membacakan Kitab Suci pada anak-anaknya sebelum tidur atau menceritakan kisah para santo dan santa kepada anaknya sebanyak 20 orangtua 36. Orangtua-orangtua katolik di Paroki St. Maria Bunda Karmel Mansalong yang kurang melaksanakan pendidikan moral anak dalam keluarga, misalnya mengajarkan anak-anak bahwa menyontek saat ulanganujian adalah perbuatan salah sebanyak 20 orangtua 36; mengajarkan anak-anak untuk percaya kepada Allah dan tidak pergi ke dukun berobat sebanyak 24 orangtua 44 dan mengajarkan anak-anak bahwa mengambil barang milik orang lain mencuri buah tetangga merupakan dosa dan perbuatan tidak baik sebanyak 27 orangtua 48. Faktor penyebab kegagalan dalam memberikan pendidikan iman dan moral dalam PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 115 keluarga di Paroki St. Maria Bunda Karmel Mansalong, karena sering mempercayakan tanggungjawab mendidik iman anak kepada guru agama di sekolah sebanyak 29 orangtua 52. c. Keterbatasan Penelitian Peneliti menyadari adanya keterbatasan dari hasil penelitian ini. Keterbatasan dari 56 orangtua yang menerima kuisioner. Sebagian orangtua tidak menjawab semua pertanyaan dan menjawab setiap soal cenderung memilih jawaban yang sifatnya positif artinya bahwa responden menjawab bukan berdasarkan kenyataan yang dilakukan dalam keluarga, melainkan berdasarkan pengetahuan. Kemudian keterbatasan pengetahuan dan kemampuan orangtua dalam memahami pertanyaan, sehingga beberapa orangtua tidak memberikan jawaban atas pertanyaan. Selain itu keterbatasan waktu untuk mengisi kuisioner, sebab jarak setiap stasi yang berjauhan dan penulis harus mendampingi beberapa orangtua dalam mengisi kuisioner. Kemudian penulis terlibat aktif dalam kegiatan hidup menggereja, seperti memimpin ibadat di stasi, memimpin doa rosario setiap hari bergiliran di setiap rumah selama bulan Rosario seta mendampingi anak SEKAMI dan mempersiapkan serta melaksanakan temu raya OMK sedekanat Utara Keuskupan Tanjung Selor yang dilaksanakan di Stasi St. Nikolaus Tanjung Matol. Pertanyaan kuisioner dalam penelitian masih masih dapat dikembangkan lagi, 116 agar semakin dipahami, sehingga orangtua dapat melaksanakan tujuan perkawinan khususnya memberikan pendidikan iman dan pendidikan moral bagi anak. d. Kesimpulan Penelitian Pendidikan iman telah dilaksanakan oleh sebagian besar orangtua di Paroki MBK Mansalong, karena menepati janji perkawinan yang telah diucapkan untuk mendidik anak-anak secara katolik dibidang iman dan bidang moral. Kemudian orangtua menyadari bahwa orangtua merupakan sekolah nilai-nilai kemanusiaan dan iman katolik. Cara orangtua dalam memberikan pendidikan iman dengan mengajari anaknya berdoa pokok terutama doa-doa pokok dalam gereja katolik dan mendukung anaknya terlibat aktif dalam kegiatan hidup menggereja seperti Doa Rosario, Koor, Pendalaman Iman, Ibadat, SEKAMI, dan lain-lain. Faktor pendukung yang telah dilakukan oleh sebagian besar orangtua katolik di Paroki MBK Mansalong terhadap pendidikan iman dalam orangtua dengan mengajarkan anak mencintai lingkungan hidup beserta isinya terutama mencintai sesama manusia sebagaimana Allah telah mencintai manusia. Sedangkan pendidikan moral dengan memberikan teladan tidak menyebut secara langsung nama orang yang lebih tua, memberikan pembinaan suara hati dengan mengajarkan anak membantu orang yang membutuhkan pertolongan serta berkata lembut dan rendah hati hati terutama kepada orang yang lebih tua. Hal-hal yang masih kurang dilaksanakan oleh sebagian besar orangtua katolik di Paroki MBK Mansalong terhadap pendidikan iman dalam orangtua PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 117 yakni menceritakan kisah yang ada dalam Kitab Suci, kisah para martir, dan orang kudus dalam Gereja katolik serta menonton film tokoh-tokoh dalam Kitab Suci. Hal ini karena keterbatasan pengetahuan dan pemahaman orangtua mengenai iman dan kurang tersedianya buku-buku dan film mengenai orang-orang kudus dan tokoh-tokoh dalam Kitab Suci. Selain itu orangtua kurang mengajak anak- anak berdoa bersama sebelum dan sesudah makan dan doa pribadi setiap hari terutama sebelum dan sesudah bangun tidur. Sedangkan pendidikan moral yang masih kurang dilaksanakan dalam orangtua yakni menyontek saat ulangan merupakan perbuatan yang salah. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB IV PROGRAM KATEKESE MODEL

SHARED CHRISTIAN PRAXIS SCP: KATEKESE BAGI ORANGTUA KATOLIK YANG USIA PERKAWINAN 7-15 TAHUN DI PAROKI MANSALONG Paroki MBK Mansalong memiliki umat menurut arsip paroki sejumlah 3.770 jiwa. Penulis melakukan penelitian terhadap orangtua katolik yang usia perkawinan 7-15 tahun di Paroki MBK Mansalong untuk menemukan sejauh mana orangtua-orangtua katolik telah melaksanakan tujuan perkawinan mengenai pendidikan iman dan moral bagi anak-anak. Hasil penelitian masih menemukan orangtua-orangtua katolik yang usia perkawinan 7-15 tahun mengalami kesulitan dalam melaksanakan tujuan perkawinan untuk memberikan pendidikan iman dan moral anak. Hal ini disebabkan kurangnya pendampingan iman kepada pasangan yang akan menikah ataupun pendampingan bagi orangtua-orangtua katolik yang sudah menikah. Maka sangat dibutuhkan pendampingan iman bagi orangtua-orangtua Katolik yang usia perkawinan 7-15 tahun, khususnya tujuh stasi yang letaknya dekat paroki dan pada umumnya 33 stasi yang ada di Paroki MBK Mansalong. Berdasarkan hasil penelitian, penulis menyusun program pendampingan orangtua-orangtua katolik yang usia perkawinan 7-15 tahun di Paroki MBK Mansalong dalam bentuk katekese dengan model Shared Christian Praxis SCP. Program pendampingan dalam upaya membantu orangtua-orangtua katolik dalam melaksanakan tujuan perkawinan, khususnya pendidikan iman dan pendidikan moral. 119 Penulis akan bekerjasama dengan Tim Kerasulan Orangtua Paroki yaitu Bapak Gerardus dan Ibu Maria dalam melaksanakan program pendampingan iman dalam bentuk katekese kepada orangtua-orangtua katolik yang usia perkawinan 7- 15 tahun di Paroki MBK Mansalong . Hal ini sebagai tindak lanjut dari penelitian, penulis memberikan pendampingan dalam bentuk katekese model SCP kepada tim kerasulan orangtua untuk membantu orangtua-orangtua katolik di Paroki MBK Mansalong semakin memahami dan melaksanakan tujuan perkawinan mendidik anak-anak dalam bidang iman dan bidang moral.

A. LATAR BELAKANG PEMILIHAN PROGRAM DALAM BENTUK

KATEKESE MODEL SHARED CHRISTIAN PRAXIS SCP Pedoman Pastoral Keluarga PPK 71 mengatakan bahwa “Pendampingan keluarga hendaknya bersifat realistis, artinya sungguh-sungguh sesuai dengan realitas keluarga yang didampingi, bukan berdasarkan kehendak pendamping ”. Tujuan pendampingan untuk mengarahkan keluarga menuju idealisme hidup orangtua kristiani. Sedangkan Pedoman Pastoral Keluarga PPK 6 dikatakan bahwa “Keluarga merupakan buah dan tanda kesuburan adikodrati Gereja, serta memiliki ikatan yang mendalam, sehingga orangtua disebut sebagai ecclesia domestica Gereja Rumah- Tangga”. Sebutan Gereja Rumah Tangga menunjukkan bahwa keluarga adalah bentuk terkecil dari Gereja. Oleh karena itu, orangtua-orangtua katolik diharapkan menjadi pewarta injil bagi anak-anak. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 120 Berdasarkan hasil penelitian pada bab III, diperoleh data sebagai berikut: 1. Orangtua telah mendidik anaknya secara katolik sesuai janji yang diucapkan saat menikah sebanyak 53 orangtua 95. 2. Orangtua telah mengajarkan anak untuk mencintai lingkungan hidup beserta segala isinya terutama mencintai sesama manusia sebagaimana Allah mencintai manusia sebanyak 52 orangtua 92. 3. Orangtua menghormati dengan demikian anakpun belajar menghormati orang yang lebih tua dengan tidak menyebut nama orang yang lebih tua secara langsung sebanyak 52 orangtua 92. 4. Orangtua telah mengajarkan anak-anak untuk berkata lembut dan rendah hati terutama pada orang yang lebih tua sebanyak 52 orangtua 92. 5. Orangtua mengetahui tugas sebagai orangtua untuk mewartakan Kristus kepada anaknya sejak dari kandungan sampai dewasa, karena menyadari bahwa keluarga adalah sekolah nilai-nilai kemanusiaan dan iman Katolik sebanyak 51 orangtua 91. Selain itu ditemukan orangtua-orangtua katolik yang mengalami kesulitan dalam melaksanakan tujuan perkawinan mengenai pendidikan iman dan pendidikan moral bagi anak. Rangkuman hasil penelitian mengenai pendidikan iman dan pendidikan moral yang perlu diperhatikan dan dilaksanakan oleh orangtua katolik sebagai berikut: 1. Orangtua menceritakan kisah yang dalam Kitab Suci, kisah para martir dan orang kudus dalam gereja katolik, serta mengajak anak menonton kartun yang menceritakan tentang tokoh-tokoh dalam Kitab Suci sebanyak 17 orangtua 30 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 121 dan orangtua membacakan Kitab Suci atau menceritakan tentang santo dan santa kepada anak-anaknya sebelum tidur sebanyak 20 orangtua 36. soal nomor 8 dan 15. 2. Orangtua mengajarkan kepada anak-anak bahwa menyontek saat ulangan adalah perbuatan yang salah sebanyak 20 orangtua 36 orangtua. soal nomor 28. 3. Orangtua mengajarkan kepada anak-anak untuk percaya kepada Allah dan tidak pergi ke dukun meminta pertolongan ketika sakit sebanyak 24 orangtua 44. soal nomor 21. 4. Orangtua mengajarkan anak bahwa mengambil barang milik orang lain, misalnya mencuri buah tetangga merupakan dosa dan perbuatan yang tidak baik sebanyak 27 orangtua 48. soal nomor 25. Berdasarkan hasil penelitian, penulis menemukan orangtua-orangtua katolik di Paroki MBK Mansalong yang mengalami kesulitan dalam memberikan pendidikan iman dan pendidikan moral anak-anak menurut ajaran Gereja. Oleh karena itu, model pendampingan yang tepat bagi orangtua-orangtua katolik yang usia perkawinan 7-15 tahun di Paroki MBK Mansalong dengan katekese model Shared Christian Praxis, agar orangtua-orangtua katolik semakin mampu mewujudkan tujuan perkawinan mendidik anak-anak dalam iman dan moral kristiani, sesuai janji perkawinan yang diucapkan ketika menikah untuk mendidik anak-anak secara katolik. Katekese sebagai komunikasi iman atau tukar pengalaman iman antara anggota jemaatkelompok, sehingga umat saling meneguhkan melalui sharing 122 dalam menghayati iman secara sempurna. Share Christian Praxis SCP menekankan proses katekese yang bersifat dialogal dan partisipatif, maksudnya mengkonfrontasikan antara tradisi dan visi hidup umat, dengan Tradisi dan Visi Kristiani, dalam mengadakan penegasan dan pengambilan keputusan demi terwujudnya nilai-nilai Kerajaan Allah dalam kehidupan sehari-hari. Model katekese SCP bermula dari pengalaman hidup peserta yang direfleksikan secara kritis dan dikonfrontasikan dengan pengalaman iman dan visi kristiani diktat PPL PAK Paroki, halaman 14. Praxis artinya tindakan yang sudah direfleksikan. Tindakan meliputi seluruh keterlibatan manusia dalam dunia, segala perbuatan manusia dengan tujuan tertentu, didukung oleh refleksi teoritis dan praktek. Praxis memiliki tiga unsur pembentuk yang saling berkaitan, yaitu: akivitas, refleksi dan kreativitas. Ketiga unsur berfungsi membangkitkan perkembangan imanjinasi, meneguhkan kehendak dan mendorong praxis baru yang dapat dipertanggung-jawabkan secara etis dan moral diktat PPL PAK Paroki, halaman 15.

B. Usulan Program Pendampingan bagi Orangtua Katolik di Paroki Santa

Maria Bunda Karmel Mansalong Penulis memberikan sumbangan pemikiran berupa program pendampingan katekese model Shared Christian Praxis , agar orangtua-orangtua katolik yang usia perkawinan 7-15 tahun di paroki MBK Mansalong dapat saling meneguhkan dan saling memperkaya, melalui sharing pengalaman dari masing- masing peserta dan diteguhkan melalui sabda Tuhan, serta membangun niat dalam melaksanakan tujuan perkawinan untuk mendidik iman dan moral anak. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 123 Pendampingan kepada orangtua-orangtua katolik yang usia perkawinan 7-15 tahun di paroki MBK Mansalong bertujuan membantu orangtua-orangtua katolik semakin menyadari tugas dan tanggungjawab sebagai orangtua dalam memberikan pendidikan iman dan pendidikan moral yang baik kepada anak-anak yang dipercayakan Tuhan, sehingga anak-anak dapat bertumbuh dan berkembang dalam iman akan Kristus dan Tradisi Katolik. Sasaran dalam kegiatan katekese adalah orangtua-orangtua katolik yang usia perkawinan 7-15 tahun di Paroki MBK Mansalong.

C. Tema dan Tujuan Pendampingan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, penulis menemukan beberapa hal yang menjadi kesulitan orangtua-orangtua katolik dalam melaksanakan tujuan perkawinan khusunya dalam pendidikan iman dan pendidikan moral terdapat dalam bab IV. Hambatan dan kesulitan yang ditemukan dalam bab IV penulis kelompokkan menjadi tiga tema yang menjadi perhatian untuk mencapai tujuan perkawinan, yakni 1 tema pendidikan iman dan 2 tema pendidikan moral. Tema-tema SCP berdasarkan kesulitan terbesar yang dialami orangtua-orangtua katolik di Paroki MBK Mansalong antara lain: pertama, pendidikan moral yakni tema Allah mengasihi orang jujur, menanggapi orangtua mengajarkan anak-anak bahwa menyontek saat ulanganujian adalah perbuatan salah soal nomor 28 dan tema menghargai milik orang lain, menanggapi orangtua mengajarkan anak-anak bahwa mengambil barang milik orang lain merupakan dosa dan perbuatan tidak baik soal nomor 25; sedangkan pendidikan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI