Matrik Usulan Program Katekese Model Shared Christian Praxis SCP

132

B. Contoh Salah Satu Pelaksanaan Program: Pendampingan Katekese Umat

Model Shared Christian Praxis SCP. PERTEMUAN KE III Identitas Tema : Percaya Pada Allah Tujuan : Bersama pendamping, para peserta diajak semakin percaya kepada Allah sebagai penyembuh segala penyakit, sehingga orangtua berdoa untuk orang sakit dan meminta imam memberikan pengurapan orang sakit. Peserta : Orangtua katolik yang usia perkawinan 7-15 tahun Tempat : Setiap stasi di Paroki MBK Mansalong HariTgl : 3- 4 Maret 2018 Waktu : 7:00 malam – selesai, seusai ibadat- selesai Model : Shared Christian Praxis SCP Metode : - Ceramah - Sharing pengalaman pribadi - Refleksi pribadi - Informasi - Tanya jawab Sarana : - Gambar Orang Sakit - Lilin dan Salib - Madah Bakti Sumber Bahan : - Mat. 6:15-29 - Eko Riyadi, St. 2011. “ MATIUS;

A. PEMIKIRAN DASAR

Dalam kenyataan seringkali ketika umat menderita sakit yang sulit disembuhkan, biasanya mereka meminta pertolongan kepada dukun. Umat kurang berdoa dan meminta pastor mendoakan dan membe rikan “Sakramen Pengurapan Orang Sakit”, karena umat beranggapan bahwa sakramen pengurapan orang sakit diterima ketika orang mengalami sakrat maut. Umat kurang berdoa memohon pada Tuhan Sang Penyembuh segala macam penyakit. Umat lebih percaya pada PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 133 “kekuatan gaib” yang dapat menyembuhkan, sehingga ketika sakit semakin parah dan berujung pada kematian, umat marah dan menyalahkan Tuhan, Padahal ketika sakit, umat kurang memohon rahmat kesembuhan dari Tuhan melalui doa dan sakramen pengurapan orang sakit. Seharusnya ketika sakit, umat berobat di rumah sakit dan berdoa kepada Tuhan memohon rahmat kesembuhan serta meminta pastor untuk memberikan sakramen pengurapan orang sakit. Injil Matius 15:29-31, menampilkan Yesus yang selalu dihadapkan pada orang-orang sakit yang memerlukan penyembuhan. Yesus melayani mereka dan mereka pun disembuhkan. Pada zaman modern, perawatan dan penyembuhan orang sakit fisik dan psikis tergantung pada profesi medis. Pada zaman Yesus, orang sakit dapat disembuhkan dari penyakit yang dideritanya, seseorang harus mohon pertolongan Allah. Dengan demikian apakah ‘Yang Ilahi’ tidak terlibat dalam proses penyembuhan modern? Tentu saja tetap terlibat, karena perawatan dan penyembuhan penyakit tetap merupakan “karunia dari Tuhan”, yang disalurkan melalui tangan-tangan, pengetahuan dan hati manusia. Dengan demikian pelayanan para dokter, perawat dan petugas medis lainnya adalah profesi mulia dan indah untuk melayani orang sakit. Berdoa memohon rahmat kesembuhan, agar Tuhan senantiasa menyertai para tim medis dan segala obat-obatan untuk memberikan kesembuhan pada orang sakit. Sakit dan penderitaan mengakibatkan orang-orang merasa tidak aman. Hal ini menggambarkan kerapuhan kondisi manusiawi yang dapat diserang sakit- penyakit. Sakit mempunyai arti religius bagi orang-orang modern, yang percaya bahwa Yesus dapat menyembuhkan “penyakit”. Oleh karena itu, sebagai umat 134 beriman, perlu datang kepada Yesus memohon rahmat kesembuhan melalui doa dan dengan perantara imam menerima sakramen pengurapan orang sakit, karena Yesus Sang Tabib Ilahi. Melalui pertemuan ini, peserta diharapkan semakin menyadari bahwa Yesus adalah Sang Tabib, yang dapat menyembuhkan berbagai macam penyakit Kita datang dengan rendah hati memohonkan rahmat penyembuhan kepada-Nya seperti orang banyak berbondong-bondong datang kepada-Nya membawa orang lumpuh, orang timpang, orang buta, orang bisu dan orang sakit lainnya. Kita datang mohon bantuan dari Tuhan, dengan doa dan perantaraan imam, sehingga dapat mengajarkan kepada anak-anak semakin percaya bahwa Tuhan Sang Tabib yang dapat memberikan kesembuhan.

B. PENGEMBANGAN LANGKAH – LANGKAH

1. Pembukaan

a. Pengantar

Bapak ibu yang terkasih dalam Yesus Kristus, kita berkumpul di sini sebagai satu orangtua seiman dalam Yesus Kristus Pada hari ini kita akan mendalami tentang “Percaya kepada Allah” sebagai penyembuh segala macam penyakit. Marilah kita mohonkan rahmat kesembuhan dari Tuhan untuk diri sendiri, orangtua dan orang yang saat ini sedang menderita sakit, agar diberikan kesembuhan dan semakin percaya pada kuasa Tuhan. 135

b. Lagu Pembukaan:

MB . No: 285 Tuhan Yesus Reff. Tuhan Yesus sembuhkanlah kami, orang buta orang congkak hati. dari mati hidupkanlah kami, dari dosa bersihkanlah kami Tuhan Yesus. Tampa Yesus kita orang miskin tanpa Yesus hati kita dingin dengan Yesus kita amat kaya hati kita kan bersukaria dengan Yesus Reff Tampa Yesus kita ketakutan tanpa Yesus kita tidak tahan dengan Yesus kita akan mampu mengalahkan kekuatan dosa dengan Yesus Reff

c. Tanda Salib

† Dalam nama Bapa, dan Putera, dan Roh Kudus. Amin

d. Doa Pembukaan

Allah Bapa penuh kasih, kami bersyukur dan berterima kasih atas berkat dan rahmat yang kami terima sepanjang hidup kami. Kini kami berkumpul di tempat ini, bersama –sama untuk merenungkan Sabda-Mu, agar kami semakin percaya bahwa Engkaulah sumber pengharapan sebagai pemberi kesembuhan, ketika kami mengalami sakit. Ya Bapa, kami sebagai orangtua menyadari bahwa terkadang kami sendiri kurang menyadari akan besar kuasa-Mu dalam melakukan mukjizat penyembuhan pada orang sakit. Seomga melalui Sabda-Mu, kami 136 semakin memberikan teladan kepada anak-anak, agar menaruh harapan pada mukjizat penyembuhan dari-Mu. Demi Yesus Kristus, Putera-Mu, Tuhan dan pengantara kami, kini dan sepanjang masa. Amin 2. Langkah I: Mengungkap Pengalaman Hidup Peserta

a. Pendamping memperlihatkan gambar pengurapan orang sakit dan meminta

peserta menceritakan tentang gambar yang mereka lihat.

b. Penceritaan kembali dari gambar: Pendamping mengungkapkan kembali cerita

dari para peserta mengenai gambar pengurapan orang sakit.

c. Intisari mengenai orang sakit

Bapak ibu yang terkasih, kita telah melihat gambar pengurapan orang sakit di rumah sakit. Bapak, ibu dan saudaraI yang hadir di sini, tentu pernah mengalami yang namanya sakit, baik sakit ringan maupun sakit berat, sehingga kita harus beristirahat untuk pemulihan kesehatan di rumah atau rumah sakit. Ketika kita mengalami sakit, hal pertama yang kita harapkan adalah kesembuhan, agar dapat sembuh dan beraktivitas seperti biasanya. 137

d. Pengungkapan pengalaman: peserta diajak untuk mendalami gambar

pengurapan orang sakit dengan tuntunan pertanyaan: 1 Apa yang anda lakukan ketika sakit? 2 Ceritakanlah pengalaman bapak ibu yang berhubungan gambar

e. Suatu Contoh Arah Rangkuman

Ketika sakit, kami berobat ke rumah sakit, namun juga berobat ke dukun. Pengalaman dalam kehidupan, kita jarang sekali meminta pastor untuk mendoakan dan memberikan pengurapan orang sakit. Kita kurang memohon rahmat kesembuhan dari Allah melalui doa secara pribadi maupun mendoakan orang sakit. Kita lebih mengupayakan kesembuhan dengan berbagai alternatif pengobatan. Kita kurang melibatkan Tuhan untuk kesembuhan, sehingga kita mudah putus asa sakit semakin parah dan tidak dapat disembuhkan. Kita sering mengeluh dan menyalahkan Tuhan karena tidak memberi kesembuhan. 3. Langkah II: Mendalami Pengalaman Hidup Peserta

a. Peserta diajak untuk merefleksikan pengalaman atau gambar dengan bantuan

pertanyaan-pertanyaan berikut: 1 Apa yang hendak disampaikan melalui gambar pengurapan orang sakit? 2 Apakah bapak ibu mendoakan orang sakit? Mengapa? 3 Bagaimana pengalaman bapak ibu dalam menumbuhkan iman pada anak-anak untuk percaya Allah ketika sakit?

b. Dari jawaban yang telah diungkapkan oleh peserta, pendamping memberikan

arahan rangkuman singkat, misalnya: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI