Pengembangan Hipotesis Analisis hubungan leverage dan profitabilitas terhadap manajemen laba : studi empiris pada perusahaan yang termasuk dalam indeks LQ-45 periode 2009-2010.

ini berupa laporan tahunan perusahaan yang diperoleh dari Indonesian Capital Market Directory ICMD, www.Idx.co.id dan Pusat referensi Pasar Modal BEI.

E. Variabel Penelitian

Didalam penelitian ini, terdapat dua variabel yang akan diteliti. Variabel yang akan diteliti yaitu variabel dependen dan variabel independen. Variabel dependen yaitu variabel yang dipengaruhi oleh variabel independen. Dalam penelitian ini, variabel dependennya yaitu manajemen laba yang diukur melalui discretionary accruals. Discretionary accruals dihitung dengan cara menselisihkan total accruals dan discretionary accruals. Variabel independen yaitu variabel yang mempengaruhi variabel dependen. Dalam penelitian ini, yang menjadi variabel independen yaitu rasio profitabilitas dan leverage . Rasio profitabilitas diukur melalui ROA dan NPM, sedangkan leverage diukur melalui DER.

F. Teknik Analisis Data

1. Menghitung nilai variabel pengujian a. Variabel dependen Manajemen laba yang merupakan variabel dependen dapat diukur melalui discretionary accruals yang dihitung dengan cara menselisihkan total accrual TACC dan non discretionary accruals NDACC. Beberapa langkah-langkah menggunakan Model Jones yang dimodifikasi dalam menghitung manajemen laba, sebagai berikut : 1 Mengukur total accrual : 2 Menghitung NDACC memasukkan koefisien alpha: 3 Untuk menghitung discretionary accruals yaitu : keterangan: : total accrual perusahaan i pada periode t : laba bersih setelah pajak CFO it : aliran kas operasi perusahaan i pada tahun t NDA it : akrual nondiskresionari perusahaan i pada tahun t : perubahan pendapatan perusahaan i pada tahun t setelah dikurangi pendapatan perusahaan i pada tahun t-1 : perubahan piutang bersih perusahaan i pada tahun t setelah dikurangi piutang bersih perusahaan i pada tahun t-1 : aktiva tetap perusahaan i pada tahun t : Total assets perusahaan i pada tahun t dikurangi total aset tahun sebelumnya Jika hasil pengukuran discretionary accruals bernilai tinggi atau positif + hal ini menjelaskan bahwa perusahaan melakukan manajemen laba dengan tujuan untuk menaikkan laba. Apabila nilainya sama dengan nol 0 hal ini menunjukkan bahwa perusahaan tidak melakukan manajemen laba. Sedangkan apabila hasil pengukuran discretionary accruals bernilai turun atau negatif - hal ini menjelaskan bahwa perusahaan melakukan manajemen laba dengan tujuan untuk mengurangi tingkat laba Sanjaya, 2008:104, sedangkan untuk variabel independennya yaitu rasio leverage dan profitabilitas. b. Variabel Independen 1 Rasio Leverage Rasio leverage merupakan rasio-rasio yang menjelaskan tentang besarnya proporsi sumber-sumber pendanaan jangka panjang atau jangka pendek terhadap ekuitas perusahaan. Leverage digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menjamin seluruh hutangnya dengan modal yang dimiliki Antonia, 2008. Rasio ini diukur dengan menggunakan : 2 Rasio ProfitabilitasRentabilitas Rasio profitabilitas atau rentabilitas yaitu rasio yang mengukur kemampuan perusahaan memperoleh laba dalam hubungannya dengan penjualan, aset, maupun laba bagi modal sendiri. Rasio ini diukur menggunakan : 2. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif berfungsi untuk menganalisis data dengan menggambarkan data yang dilihat dilihat dari nilai rata-rata Mean, standar deviasi, nilai maksimum dan minimum. 3. Pengujian Asumsi Klasik Setelah melakukan perhitungan diatas, maka langkah selanjutnya yaitu melakukan uji asumsi klasik yang terdiri dari:

a. Uji Normalitas

Bertujuan untuk menguji model regresi dengan variabel dependen dan variabel independen mempunyai distribusi normal atau tidak normal. Didalam menguji normalitas data, peneliti menggunakan metode uji statistik non parametrik Kolmogorov- Smirnov. Menurut Imam Ghozali 2005, menyatakan bahwa distribusi data dilihat dengan cara membandingkan Z hitung dengan tabel Z dengan ketentuan sebagai berikut: 1 Jika nilai probabilitas Kolmogorov-Smirnov taraf signifikan 5 0,05, maka distribusi dapat dikatakan tidak normal. 2 Jika nilai probabilitas Kolmogorov-Smirnov taraf signifikan 5 0,05, maka distribusi dapat dikatakan normal.

b. Uji Multikolinieritas

Bertujuan untuk menguji apakah didalam persamaan regresi terdapat korelasi antara variabel bebas. Dengan tidak adanya korelasi antar variabel bebas model regresi dapat dikatakan baik. Uji multikolinieritas dapat dilihat dari nilai tolerance dan Variance Inflation Factor VIF. Nilai VIF mempunyai batas yaitu 10 dan nilai tolerance adalah 0,1. Jika Nilai VIF dari 10 dan nilai tolerance kurang dari 0,1 maka akan terjadi multikolinieritas dan model regresi tidak layak untuk digunakan.

c. Uji Heteroskedastisitas

Bertujuan untuk apakah didalam model regresi telah terjadi ketidaksamaan varian dan residual antara satu pengamatan ke pengamatan lainnya. Apabila nilai varians dari residual satu pengamatan yang lain tetap, hal ini disebut homokedastisitas dan apabila berbeda disebut dengan heterokedastisitas. Uji heteroskedastisitas dilakukan dengan cara pengamatan langsung terhadap gambar scatterplot. Apabila titik-titik didalam gambar scatterplot penyebaran yang tidak membentuk suatu pola seperti meningkat atau menurun, maka Uji heteroskedastisitas dapat terpenuhi.

d. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah model regresi memiliki korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1. Autokorelasi terjadi karena observasi yang berurutan sepanjang waktu berkaitan antara yang satu dengan yang lainnya. Ada empat

Dokumen yang terkait

ANALISIS PENGARUH TINGKAT KEPATUHAN ISO 26000 TERHADAP PROFITABILITAS PADA PERUSAHAAN HIGH PROFILE ( Studi Empiris Pada Perusahaan Yang Termasuk Dalam Indeks LQ45 Periode 2009 -2010 )

0 8 21

PENGARUH ASIMETRI INFORMASI TERHADAP PRAKTIK MANAJEMEN LABA PADA PERUSAHAAN YANG TERMASUK DALAM INDEKS LQ-45 DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2005-2008

0 2 78

PENGARUH ASIMETRI INFORMASI, LEVERAGE DAN PROFITABILITAS TERHADAP MANAJEMEN LABA RIIL Pengaruh Asimetri Informasi, Leverage Dan Profitabilitas Terhadap Manajemen Laba Riil (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Indeks Lq-45 Dan Jii P

0 1 18

PENDAHULUAN Pengaruh Asimetri Informasi, Leverage Dan Profitabilitas Terhadap Manajemen Laba Riil (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Indeks Lq-45 Dan Jii Periode 2004-2013).

0 1 12

DAFTAR PUSTAKA Pengaruh Asimetri Informasi, Leverage Dan Profitabilitas Terhadap Manajemen Laba Riil (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Indeks Lq-45 Dan Jii Periode 2004-2013).

0 1 7

PENGARUH EARNINGS POWER TERHADAP PRAKTIK MANAJEMEN LABA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERMASUK DALAM INDEKS LQ 45.

2 17 23

Pengaruh Rasio Solvabilitas dan Rasio Profitabilitas terhadap Harga Saham (Studi Empiris Pada Perusahaan yang Termasuk dalam Indeks LQ 45 Periode 2010-2014).

0 0 20

Pengaruh Struktur Aktiva, Ukuran Perusahaan, dan Profitabilitas terhadap Struktur Modal pada Perusahaan yang Tergabung dalam Indeks LQ-45 Periode 2010-2014.

0 0 21

PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL DAN RISIKO (BETA) TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN YANG TERMASUK DALAM INDEKS LQ 45

0 0 20

ANALISIS HUBUNGAN LEVERAGE DAN PROFITABILITAS TERHADAP MANAJEMEN LABA (Studi Empiris pada Perusahaan yang Termasuk Dalam Indeks LQ-45 periode 2009 - 2010) SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Aku

0 0 117