ini berupa laporan tahunan perusahaan yang diperoleh dari Indonesian Capital Market Directory ICMD, www.Idx.co.id dan Pusat referensi Pasar
Modal BEI.
E. Variabel Penelitian
Didalam penelitian ini, terdapat dua variabel yang akan diteliti. Variabel yang akan diteliti yaitu variabel dependen dan variabel independen.
Variabel dependen yaitu variabel yang dipengaruhi oleh variabel independen. Dalam penelitian ini, variabel dependennya yaitu manajemen
laba yang diukur melalui discretionary accruals. Discretionary accruals dihitung dengan cara menselisihkan total accruals dan discretionary
accruals. Variabel independen yaitu variabel yang mempengaruhi variabel
dependen. Dalam penelitian ini, yang menjadi variabel independen yaitu rasio profitabilitas dan leverage
. Rasio profitabilitas diukur melalui ROA dan
NPM, sedangkan leverage diukur melalui DER.
F. Teknik Analisis Data
1. Menghitung nilai variabel pengujian
a. Variabel dependen
Manajemen laba yang merupakan variabel dependen dapat diukur melalui discretionary accruals yang dihitung dengan cara
menselisihkan total accrual TACC dan non discretionary accruals NDACC.
Beberapa langkah-langkah menggunakan Model Jones yang dimodifikasi dalam menghitung manajemen laba, sebagai berikut :
1 Mengukur total accrual :
2 Menghitung NDACC memasukkan koefisien alpha:
3 Untuk menghitung discretionary accruals yaitu :
keterangan:
: total accrual perusahaan i pada periode t
: laba bersih setelah pajak
CFO
it
: aliran kas operasi perusahaan i pada tahun t
NDA
it
: akrual nondiskresionari perusahaan i pada tahun t
: perubahan pendapatan perusahaan i pada tahun t setelah
dikurangi pendapatan perusahaan i pada tahun t-1
: perubahan piutang bersih perusahaan i pada tahun t setelah
dikurangi piutang bersih perusahaan i pada tahun t-1
: aktiva tetap perusahaan i pada tahun t
: Total assets perusahaan i pada tahun t dikurangi total aset
tahun sebelumnya
Jika hasil pengukuran discretionary accruals bernilai tinggi atau positif + hal ini menjelaskan bahwa perusahaan melakukan manajemen laba
dengan tujuan untuk menaikkan laba. Apabila nilainya sama dengan nol 0 hal ini menunjukkan bahwa perusahaan tidak melakukan manajemen laba.
Sedangkan apabila hasil pengukuran discretionary accruals bernilai turun atau negatif - hal ini menjelaskan bahwa perusahaan melakukan manajemen
laba dengan tujuan untuk mengurangi tingkat laba Sanjaya, 2008:104,
sedangkan untuk variabel independennya yaitu rasio leverage dan profitabilitas.
b. Variabel Independen
1 Rasio Leverage
Rasio leverage merupakan rasio-rasio yang menjelaskan tentang besarnya proporsi sumber-sumber pendanaan jangka
panjang atau jangka pendek terhadap ekuitas perusahaan. Leverage digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam
menjamin seluruh hutangnya dengan modal yang dimiliki Antonia, 2008.
Rasio ini diukur dengan menggunakan :
2 Rasio ProfitabilitasRentabilitas
Rasio profitabilitas atau rentabilitas yaitu rasio yang mengukur kemampuan perusahaan memperoleh laba dalam hubungannya
dengan penjualan, aset, maupun laba bagi modal sendiri. Rasio ini diukur menggunakan :
2. Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif berfungsi untuk menganalisis data dengan menggambarkan data yang dilihat dilihat dari nilai rata-rata Mean,
standar deviasi, nilai maksimum dan minimum. 3.
Pengujian Asumsi Klasik Setelah melakukan perhitungan diatas, maka langkah selanjutnya
yaitu melakukan uji asumsi klasik yang terdiri dari:
a. Uji Normalitas
Bertujuan untuk menguji model regresi dengan variabel dependen dan variabel independen mempunyai distribusi normal
atau tidak normal. Didalam menguji normalitas data, peneliti menggunakan metode uji statistik non parametrik Kolmogorov-
Smirnov. Menurut Imam Ghozali 2005, menyatakan bahwa distribusi data dilihat dengan cara membandingkan Z hitung dengan
tabel Z dengan ketentuan sebagai berikut: 1
Jika nilai probabilitas Kolmogorov-Smirnov taraf signifikan 5 0,05, maka distribusi dapat dikatakan tidak normal.
2 Jika nilai probabilitas Kolmogorov-Smirnov taraf signifikan
5 0,05, maka distribusi dapat dikatakan normal.
b. Uji Multikolinieritas
Bertujuan untuk menguji apakah didalam persamaan regresi terdapat korelasi antara variabel bebas. Dengan tidak adanya
korelasi antar variabel bebas model regresi dapat dikatakan baik. Uji multikolinieritas dapat dilihat dari nilai tolerance dan Variance
Inflation Factor VIF. Nilai VIF mempunyai batas yaitu 10 dan nilai tolerance adalah 0,1. Jika Nilai VIF dari 10 dan nilai
tolerance kurang dari 0,1 maka akan terjadi multikolinieritas dan model regresi tidak layak untuk digunakan.
c. Uji Heteroskedastisitas
Bertujuan untuk apakah didalam model regresi telah terjadi ketidaksamaan varian dan residual antara satu pengamatan ke
pengamatan lainnya. Apabila nilai varians dari residual satu pengamatan yang lain tetap, hal ini disebut homokedastisitas dan
apabila berbeda
disebut dengan
heterokedastisitas. Uji
heteroskedastisitas dilakukan dengan cara pengamatan langsung terhadap gambar scatterplot. Apabila titik-titik didalam gambar
scatterplot penyebaran yang tidak membentuk suatu pola seperti meningkat atau menurun, maka Uji heteroskedastisitas dapat
terpenuhi.
d. Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah model regresi memiliki korelasi antara kesalahan pengganggu pada
periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1. Autokorelasi terjadi karena observasi yang berurutan sepanjang
waktu berkaitan antara yang satu dengan yang lainnya. Ada empat