Variabel Penelitian Deskripsi Data

cara yang dapat digunakan untuk menguji apakah terjadi autokorelasi atau tidak, yaitu uji Durbin Watson, uji Lagrange Multiplier, uji Statistics Q, dan uji Run Test. 4. Pengujian Hipotesis a. Pengujian Regresi Data Panel Penelitian ini menggunakan model penelitian analisis regresi data panel dengan pendekatan fixed effect. Analisis regresi data panel adalah regresi dengan data yang memiliki dimensi waktu dan dimensi ruang. Dalam regresi data panel dilakukan regresi dengan data cross-section dan data time series Suharjo, 2008:131. Data panel disebut juga dengan pooled data. 1 Mencari koefisien regresi setiap variabel independen dengan persamaan regresi sebagai berikut: K = α 1 + α 2 D 2i + α 3 D 3i + α 4 D 4i + α 5 D 5i + …. + α 32 D 32i + β 2 DER + β 3 ROA + β 4 NPM + e Keterangan: α 1 : Intersep konstanta perusahaan pembanding D 2 ….D 32 : Dummy Variabel untuk 32 perusahaan sedangkan sisanya, satu perusahaan D 1 dipakai sebagai perusahaan pembanding bebas untuk memilih perusahaan mana sebagai perusahaan pembanding. β 2 - β 4 : Koefisien Regresi e: Error Term 2 Menghitung seberapa besar variabel independen berpengaruh terhadap variabel dependen menggunakan koefisien determinasi. 3 Menghitung apakah variabel independen secara simultan berpengrauh terhadap variabel dependen dengan menggunakan uji F. b. Menentukan Rumusan Hipotesis Penentuan rumusan hipotesis menggunakan uji t. Uji t digunakan untuk mengetahui pengaruh masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen. Langkah-langkah Uji t yaitu: 1 Merumuskan hipotesis H 01 =0 Debt to equity ratio DER tidak berpengaruh terhadap manajemen laba. H 01 ≠0 Debt to equity ratio DER berpengaruh terhadap manajemen laba. H 02 =0 Return on asset ROA tidak berpengaruh terhadap manajemen laba. H 02 ≠0 Return on asset ROA berpengaruh terhadap manajemen laba. H 03 =0 Net profit margin NPM tidak berpengaruh terhadap manajemen laba. H 03 ≠0 Net profit margin NPM berpengaruh terhadap manajemen laba. 2 Menentukan tingkat signifikan dengan α sebesar 5 dan tingkat keyakinannnya sebesar 95 derajat kebebasan df=n-1. 3 Menentukan kriteria pengujian hipotesis: Bila t hitung ≤ t tabel maka H secara parsial tidak ditolak. Bila t hitung ≥ t tabel maka H secara parsial ditolak. 4 Menghitung nilai t hitung Menghitung t hitung dengan menggunakan SPSS. 5 Mengambil keputusan Membandingkan nilai t hitung dengan t tabel untuk mengambil keputusan dengan kriteria sebagai berikut: H 01 , H 02, H 03 secara parsial tidak ditolak jika t hitung ≤ t tabel H 01 , H 02, H 03 secara parsial ditolak jika t hitung ≥ t tabel 6 Menarik kesimpulan Kesimpulan yang dapat ditarik dari pengujian ini yaitu jika H ditolak berarti variabel debt to equity ratio DER, return on asset ROA, dan net profit margin NPM berpengaruh secara parsial terhadap manajemen laba. Sedangkan apabila H tidak ditolak berarti variabel proporsi debt to equit ratio DER, return on asset ROA, dan net profit margin NPM tidak berpengaruh secara parsial terhadap manajemen laba. 32 BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN A. Indeks LQ-45 Indeks LQ-45 merupakan suatu forum yang didalamnya terdapat perusahaan-perusahaan yang saham-sahamnya yang mempunyai tingkat likuiditas tinggi dan juga mempertimbangkan kapitalisasi pasar saham tersebut. Farid dan Siswanto, 1998 Kriteria pemilihan saham dalam indeks LQ- 45 sebagai berikut : 1. Masuk dalam ranking 60 besar dari total transaksi saham di pasar reguler rata-rata nilai transaksi selama 12 bulan terakhir. 2. Ranking berdasarkan kapitalisasi pasar rata-rata kapitalisasi pasar selama 12 bulan terakhir. 3. Telah tercatat di BEI minimal 3 bulan. 4. Keadaan keuangan perusahaan dan prospek pertumbuhannya, frekuensi, dan jumlah hari perdagangan transaksi pasar reguler. Duduk di jajaran LQ-45 merupakan suatu kehormatan bagi sebuah perusahaan karena itu berarti pelaku pasar modal sudah mengakui dan percaya bahwa tingkat likuiditas dan kapitalisasi pasar dari perusahaan ini baik. Namun bagi yang sudah berada di dalamnya harus tetap bekerja keras untuk mempertahankannya, karena saham-saham ini akan dipantau setiap 6 bulan sekali dan akan diadakan review yang biasanya berlangsung pada awal Februari dan awal Juli.

B. Deskripsi Data

Penelitian mengambil beberapa sampel perusahaan dari indeks LQ-45 yang secara konsisten masuk didalam indeks tersebut selama tahun 2009 sampai 2010. Perusahaan-perusahaan tersebut terdiri dari: 1. PT. Astra Agro Lestari Tbk. Pada tanggal 3 Oktober 1988, PT. Astra International membuat bisnis yang bergerak di perkebunan kelapa sawit sebagai badan usaha baru dengan nama PT. Suryaraya Cakrawala. Kemudian PT. Suryaraya Cakrawala berubah nama menjadi PT. Astra Agro Niaga dan melakukan penggabungan dengan PT. Suryaraya Bahtera pada tahun 1997 dengan nama PT. Astra Agro Lestari. Pada tahun tersebut, PT. Astra Agro Lestari menjadi perusahaan publik dengan mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia. PT. Astra Agro Lestari memiliki visi dan misi yaitu menjadi perusahaan agrobisnis yang paling produktif dan inovatif di dunia dan menjadi panutan serta berkontribusi untuk pembangunan serta kesejahteraan bangsa. PT. Astra Agro Lestari bergerak didalam bidang perkebunan, terutama kelapa sawit. Saat ini, PT. Astra Agro Lestari mengelola total area perkebunan kelapa sawit seluas 263.281 hektar yang terdiri perkebunan inti dan plasma perkebunan rakyat. 2. PT. Aneka TambangPersero Tbk PT. Aneka Tambang Tbk berdiri pada tahun 5 Juli 1968 dengan modal Rp 3.8triliun. kepemilikan PT. Aneka Tambang Tbk terdiri dari 65 milik pemerintah dan 35 milik masyarakat. Perusahaan ini bergerak di bidang pertambangan berbagai jenis bahan galian, serta usaha di bidang industri, perdagangan, pengangkutan dan jasa yang berkaitan dengan pertambangan berbagai jenis bahan galian tersebut. Perusahaan ini memiliki visi dan misi yaitu menjadikan korporasi global berbasis pertambangan dengan pertumbuhan sehat dan standar dunia dan membangun dan menerapkan praktik-praktik terbaik kelas dunia untuk menjadikan ANTAM sebagai pemain global. 3. PT. Astra International Tbk PT. Astra International. Tbk Perseroan didirikan pada tahun 1957 di Bandung dan dikelola serta dipimpin oleh William Soeryadjaja, Tjien Kian Tie dan Liem peng Hong. Pada tahun 1965 PT. Astra International memusatkan kantor pusatnya di Jakarta, dan kantor Bandung dijadikan sebagai cabang pertama dengan nama PT. Astra Incorporated yang bergerak dibidang usaha permobilan. Pada tahun 1969 mulai mengalihkan usaha impor alat-alat berat dan barang-barang teknik. Makin luasnya usaha tersebut dikarenakan PT.astra makin memperoleh kepercayaan dari para investor luar negeri untuk memasarkan produk-produk otomotif. Pada tahun 1990, Perusahaan mengubah namanya menjadi PT. Astra International Tbk. 4. Bank Central Asia Bank Central Asia berdiri pertama kali pada tahun 1955. BCA mempunyai visi dan misi yaitu menjadi bank pilihan utama andalan masyarakat, yang berperan sebagai pilar penting perekonomian Indonesia dan membangun institusi yang unggul di bidang penyelesaian pembayaran dan solusi keuangan bagi nasabah bisnis dan perseorangan. BCA memfokuskan usahanya dalam bidang penyaluran kredit dan menjadi transaksional yang menyediakan layanan penyelesaian pembayaran dalam mendukung tercapainya perekonomian Indonesia yang kuat. 5. PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk PT. BRI Tbk berdiri pada tanggal 16 Desember 1895. Fokus usaha BRI yaitu pelayanan perbankan di segmen usaha mikro, kecil, dan menengah. Sebagian besar saham BRI dimiliki oleh negara sebesar 56,75 dan masyarakat sebesar 43,25. BRI mempunyai visi dan misi yaitu menjadi bank terkemuka yang selalu mengutamakan kepuasan nasabah dan melakukan kegiatan perbankan yang terbaik dengan mengutamakan pelayanan UMKM untuk menunjang peningkatan ekonomi masyarakat. 6. PT. Bank Danamon Indonesia Tbk Danamon berdiri pada tahun 1956 sebagai Bank Kopra Indonesia. Pada tahun 1976, nama tersebut diganti menjadi PT. Bank Danamon Indonesia. Bank danamon memiliki visi dan misi yaitu menjadi bank yang peduli pada nasabahnya dan membantu mereka mencapai kesejahteraan dan bertekad menjadi lembaga keuangan terkemuka di Indonesia yang keberadaannya diperhitungkan. Bank Danamon telah mengembangkan berbagai bisnis perbankan yaitu perbankan mikro melalui danamon simpan pinjam, perbankan ritel hingga perbankan UKM dan komersial dan perbankan korporasi, serta layanan pembiayaan otomotif, asuransi, dan pembiayaan barang konsumtif. 7. PT. Bank Mandiri Persero Tbk Bank Mandiri berdiri pada tanggal 2 Oktober 1998 sebagai bagian dari program restrukturisasi perbankan yang dilaksanakan oleh pemerintah Indonesia. bank mandiri mempunyai visi dan misi yaitu menjadi lembaga keuangan Indonesia yang paling dikagumi dan selalu progresif dan berkomitmen membangun hubungan jangka panjang yang didasari atas kepercayaan baik dengan nasabah maupun perseorangan. Bidang usaha yang dijalankan Bank mandiri yaitu memberikan jasa perbankan. 8. PT. Bakrie Brothers Tbk PT. Bakrie Brothers Tbk berdiri pada tahun 1942 yang berkantor pusat di Jakarta. PT. Bakrie Brothers Tbk bergerak dibidang pertambangan, perkebunan, industri, pembangunan, perdagangan umum, dan melakukan investasi pada perusahaan-perusahaan lain. PT. Bakrie Brothers Tbk mempunyai visi dan misi yaitu menjadi perusahaan investasi terkemuka yang merepresentasikan perekonomian Indonesia dan memaksimalkan nilai bagi pemegang saham melalui kegiatan investasi yang menguntungkan dan peningkatan nilai portofolio inti. 9. PT. Bakrie Telecom Tbk PT. Bakrie Telecom Tbk berdiri pada tahun 1993 dengan nama PT. Radio Telepon Indonesia Ratelindo. Tahun 2003, Perseroan tersebut berganti nama menjadi PT. Bakrie Telecom Tbk. Pada tahun 2010, PT. Bakrie Telecom Tbk memfokuskan diri pada layanan percakapan dan SMS menjadi penyedia jasa data Broadband wireless access. Perusahaan ini bergerak dibidang layanan jaringan tetap lokal tanpa kabel dengan mobilitas terbatas. Visi dan misinya yaitu memberikan kehidupan yang lebih baik bagi masyarakat Indonesia dengan menyediakan konektivitas informasi dan menyediakan konektivitas informasi yang berkualitas dengan harga terjangkau. 10. PT. Bumi Resources Tbk PT. Bumi Resources Tbk berdiri pada tahun 1990 yang bergerak pada bidang pertambangan terutama batubara dan sektor-sektor non batubara. Hal ini merupakan bagian dari strategi perusahaan unuk mencapai visinya, yaitu menjadi perusahaan operator bertaraf international di berbagai sektor energi dan pertambangan. 11. PT. Darma Henwa Tbk PT. Darma Henwa Tbk berdiri pada tanggal 8 Oktober 1991. Perusahaan ini bergerak dalam bidang penyediaan jasa terpadu dibidang pertambangan yang menyediakan keahlian sebagai kontraktor pertambangan umum, pemeliharaan dan perawatan peralatan berat pertambangan, penggalian penambangan dan pekerjaan sipil. Visi dan misinya yaitu menjadi perusahaan regional pilihan dalam penyedia layanan pertambangan yang terintegrasi dan menciptakan pengetahuan manajemen yang baik dan biaya operasional yang efektif serta memberikan nilai maksimum ke seluruh stakeholders. 12. PT. Elnusa Tbk PT. Elnusa Tbk didirikan di Jakarta dengan nama PT. Elektronika Nusantara pada tanggal 25 Februari 1969 sebagai pendukung operasi perusahaan induk, yaitu PT. Pertamina. Perusahaan ini bergerak didalam bidang migas dengan 4 kelompok bidang usaha yaitu kelompok jasa hulu migas, penunjang hulu migas, jasa hilir migas, dan pengelolaan aset lapangan migas. 13. PT. Bakrieland Development Tbk. Pada bulan Desember 1994, perusahaan ini didirikan dengan nama PT. Elang Reality. Kemudian pada tahun 1997 menjadi PT. Bakrieland Development Tbk. Perusahaan ini bergerak dibidang usaha properti seperti properti perkotaan, kawasan perumahan, serta hotel dan resor kelas dunia. 14. PT. Energi Mega Persada Tbk Perusahaan ini berdiri pada bulan Oktober 2001 dan dikenal sebagai perusahaan produsen, pengembang dan eksplorasi dalam sektor hulu minyak dan gas bumi. Visi yang dimiliki PT. Energi Mega Persada Tbk yaitu menjadi perusahaan eksplorasi dan produk minyak dan gas independen. 15. Gudang Garam Tbk Gudang Garam didirikan pada 26 Juni 1958 oleh Tjoa Ing Hwie. Perusahaan ini bergerak dibidang industri rokok. Gudang Garam memiliki fasilitas percetakan kemasan dan pembuatan rokok. Gudang Garam memiliki fasilitas produksi di dua tempat yaitu Kediri dan Gempol. 16. PT. Indika Energy Tbk Perusahaan ini berdiri pada tahun 2000 dan bergerak dibidang pertambangan khususnya pertambangan batubara. Visi dan misi yang dimiliki yaitu menjadi perusahaan energi terintegrasi tingkat dunia yang berbasis pada berbagai investasi di sektor sumber daya energi, jasa energi dan infranstruktur energi dan mengembangkan sumber daya alam indonesia yang melimpah. 17. PT. Indofood Sukses Makmur Tbk Perusahaan ini didirikan pada tahun 1990 oleh Sudono Salim dengan nama Panganjaya Intikusuma yang pada tahun 1994 menjadi Indofood. Perusahaan ini mengekspor bahan makanannya hingga Australia, Asia, dan Eropa. 18. PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk PT.Indocement Tunggal Prakarsa adalah salah satu produsen utama semen berkualitas. Perusahaan ini didirikan tahun 1985 dan telah mendesain kapasitas produksi sebesar 17.1 juta ton semen tiap tahunnya. Saat ini perusahaan telah mengoperasikan 12 pabrik. Pada tahun 2001, Jerman Heidelberg Cement Group yang berbasis di Jerman menjadi pemegang saham mayoritas Indocement. Sejak saat itu, fokus strategis bagi Perseroan telah mengurangi hutang. Pada kuartal pertama tahun 2009 Indocement pindah ke posisi kas bersih. 19. PT. Indosat Pada tahun 1967, Indosat berdiri sebagai perusahaan penanaman modal asing di Indonesia dan pada tahun 1980 berkembang menjadi perusahaan telekomunikasi. Indosat bergerak di bidang usaha telekomunikasi seperti jasa seluler, telekomunikasi tetap, dan multimedia, komunikasi data, dan internet. 20. PT. Indo Tambangraya Megah Tbk Perusahaan ini berdiri pada tahun 1987 yang bergerak dibidang pertambangan khusunya pertambangan batubara. PT. Indo Tambangraya Megah memfokuskan diri pada pengembangan keunggulan kompetitifnya dengan bertumpu pada tiga aspek, yaitu pertumbuhan, pengelolaan biaya, dan praktik terbaik. Visi dan misi yang dimiliki yaitu menjadi perusahaan energi yang berbasis batubara terkemuka di Indonesia dengan pertumbuhan berkesinambungan dan mengembangkan keunggulan pada semua lini operasi untuk melayani pelanggan dengan kualitas produk dan jasa yang konsisten. 21. PT. Jasa Marga Persero Tbk. Perusahaan ini berdiri pada tanggal 1 Maret 1978 yang berkedudukan di Jakarta. Bidang usaha yang dijalankan yaitu merencanakan, membangun, mengoperasikan, dan memelihara jalan tol, serta mengembangkan dan mengusahakan lahan di ruang milik jalan tol dan usaha lain yang terkait. Visi dan misinya yaitu menjadi perusahaan modern dalam bidang pengembangan dan pengoperasian jalan tol, menjadi pemimpin dalam industri jalan tol dengan mengopersikan mayoritas jalan tol di Indonesia dan menambah panjang jalan tol secara berkelanjutan, sehingga perusahaan menguasai paling sedikit 50 panjang jalan tol dengan memaksimalkan pemanfaatan potensi keuangan perusahaan. 22. PT. Kalbe Farma Tbk Perusahaan ini berdiri pada tahun 1991 dan bergerak dibidang kesehatan. Kalbe memiliki fokus bisnis pada 4 bidang , yaitu obat resep, produk kesehatan, nutrisi, dan distribusi dan kemasan. Visi dan misi yang dimiliki yaitu menjadi perusahaan produk kesehatan Indonesia terbaik yang didukung oleh inovasi, merek yang kuat dan manajemen yang prima dan meningkatkan kesehatan untuk kehidupan yang lebih baik. 23. PT. Lippo Karawaci Tbk Perusahaan ini berdiri pada bulan Oktober 1990 dan bergerak dibidang usaha khususnya properti. Lippo Karawci mengembangkan usahanya yang mencakup urban development, large scale integraated development, retail malls, hospital, dan hotel. Perusahaan ini bertekad mewujudkan visinya yaitu menyentuh kehidupan masyarakat luas melalui pengembangan kota mandiri dan kawasan industri independen yang terencana. 24. PT. PP London Sumatra Indonesia Tbk Perusahaan ini berdiri pada tahun 1906 melalui inisiatif dari Harrisons Crossfield yang bergerak pada bidang perkebunan. Lingkup usaha yang telah berkembang meliputi pemuliaan tanaman, penanaman, pemanenan, pengolahan dan penjualan produk-produk kelapa sawit, karet, kakao, dan teh. Visi-misi yang dimiliki yaitu menjadi perusahaan agribisnis terkemuka yang berkelanjutan dalam hal tanaman, biaya, lingkungan yang berbasis penelitian dan pengembangan dan menambah nilai bagi stakeholder di bidang agribisnis. 25. PT. Medco Energi Corp. Perusahaa ini berdiri pada tahun 1990. Perusahaan memulai usahanya sebagai perusahaan penyedia jasa anjungan pemboran dan merupakan kontraktor pemboran swasta Indonesia pertama. Medco Energi bergerak di sektor energi dengan fokus industri eksplorasi dan produk minyak dan gas, ketenagalistrikan dan industri hilir. Visi dan misinya yaitu menjadi perusahaan energi pilihan dan mengembangkan sumber daya energi secara inovatif untuk meningkatkan manfaat bagi semua pemangku kepentingan sejalan dengan standar etika. 26. PT. Mitra International Resources Tbk Perusahaan didirikan dengan nama PT Mitra Rajasa dengan kegiatan utamanya yaitu menyediakan jasa transportasi darat pada tanggal 24 April 1979. Usaha perusahaan diawali dengan melayani angkutan semen hasil produksi PT. Indocement Tunggal Prakarsa. Perusahaan juga mengangkut hasil non-semen seperti pengangkutan pasir dan biji besi, pupuk, makanan, batubara, kertas, kaca, dan lain-lain. 27. PT. Perusahaan Gas Negara Persero Tbk Perusahaan ini berdiri pada tanggal 13 Mei 1965 dengan bidang usaha yaitu transmisi dan distribusi gas bumi. Visi dan misi yang dimiliki yaitu menjadi perusahaan kelas dunia dalam memanfaatkan gas bumi dan meningkatkan nilai tambah perusahaan bagi stakeholder. PT. PGN telah melakukan sebuah transformasi untuk mencapai visinya yaitu dengan pengembangan identitas korporasi yang baru guna menunjukkan semangat, karakteristik, dan budaya perusahaan saat ini. PGN berkomitmen untuk terus melanjutkan kinerja yang sehat sekaligus pertumbuhan yang berkelanjutan. 28. PT. Panin Bank Panin Bank didirikan pada tahun 1971 dan menjadi bank pertama yang terdaftar sebagai perusahaan publik di bursa efek pada tahun 1982. Bidang usaha yang dijalankan Panin Bank yaitu memberikan jasa perbankan. 29. PT. Semen Gresik Persero Tbk PT Semen Gresik Persero Tbk merupakan perusahaan yang bergerak dibidang industri semen. Diresmikan di Gresik pada tanggal 7 Agustus 1957. Pada tanggal 8 Juli 1991 Semen Gresik tercatat di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya serta merupakan BUMN pertama yang go public dengan menjual 40 juta lembar saham kepada masyarakat. Sampai dengan tanggal 30 September 1999 komposisi kepemilikan saham berubah menjadi Pemerintah RI 15,01, Masyarakat 23,46 dan Cemex 25,53. 30. PT. Timah Persero Tbk Perusahaan ini didirikan pada tanggal 2 Agustus 1976. PT Timah adalah perusahaan eksportir timah terbesar di dunia, dan produsen timah terbesar kedua di dunia saat ini. Bidang usaha utamanya yaitu perusahaan induk yang melakukan kegiatan operasi penambangan timah dan melakukan jasa pemasaran kepada kelompok usaha. PT Timah berkantor pusat di Pangkal Pinang, Bangka, Indonesia. 31. PT. Truba Manunggal Engineering Tbk Perusahaan ini didirikan pada tanggal 21 Januari 2001 dengan bidang usahanya yaitu rancang bangun, perekayasaan, pengadaan, infrastruktur, industri pabrik, perdagangan dan jasa. Visi dan misi yang dimiliki yaitu menjawab tantangan dan power generation dan menghasilkan dan memberikan produk dan jasa yang memiliki standar kualitas yang tinggi, tepat waktu, dan biaya yang efektif. 32. PT. Unilever Indonesia Tbk Unilever berdiri pada tahun 1933 dengan nama Lever’s Zeepfabrieken N.V. yang berada di Angke, Jakarta. Produk yang dihasilkan Unilever mencakup Home Personal Care serta foods and Ice Cream yang ditandai dengan brand-brand ternama. Bidang usaha yang dijalankan yaitu produksi, pemasaran, dan distribusi barang-barang konsumsi yang meliputi sabun, deterjen, margarin, makanan berinti susu, es krim, produk-produk kosmetik, minuman dengan bahan pokok teh dan minuman sari buah. Visi dan misi yang dimiliki yaitu bekerja untuk menciptakan masa depan yang lebih baik setiap hari dan membantu konsumen merasa nyaman, berpenampilan baik dan lebih menikmati hidup dengan menggunakan brand dan layanan yang baik bagi mereka dan orang lain. 46

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data

Sampel didalam penelitian ini menggunakan tehnik purposive sampling, yaitu menggunakan populasi yang telah sesuai dengan kriteria dalam pemilihan sampel. Kriteria sampel yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu: 1. Perusahaan yang secara konsisten masuk didalam indeks LQ-45 tahun 2009 dan 2010. 2. Perusahaan mengeluarkan laporan keuangan secara lengkap selama satu tahun untuk tahun 2009 dan 2010. Komponen-komponen yang digunakan didalam penelitian ini merupakan komponen yang berasal dari laporan keuangan, seperti laba setelah pajak, EBIT, jumlah aktiva, total utang, total ekuitas, dan penjualan bersih.

B. Analisis Data

1. Statistik Deskriptif Analisis statistik deskriptif digunakan untuk mengetahui faktor- faktor yang berpengaruh terhadap manajemen laba pada perusahaan yang termasuk dalam LQ-45 periode 2009-2010. Hasil pengujian statistik deskriptif sebagai berikut: Tabel 5.1: Hasil Pengujian Statistik Deskriptif Descriptive Statistics N Minimum Maximum Mean Std. Deviation DA 64 -.58545 .19512 -.0468734 .11507826 DER 64 -6.20385 11.62793 2.1687545 3.17929821 ROA 64 -.33351 .56761 .1051091 .16449905 NPM 64 -1.19737 1.25780 .0957159 .32698851 Valid N listwise 64 Berdasarkan hasil pengujian statistik deskriptif diketahui bahwa dari 64 data tahun perusahaan yang termasuk dalam indeks LQ-45 periode 2009-2010 memiliki nilai discretionary accruals terendah sebesar -0,58545 dan nilai tertinggi sebesar 0.19512 dengan nilai deviasi standar sebesar 0.11507826. Nilai rata-rata discretionary accruals sebesar -0.046873438. Dilihat dari nilai DA yang negatif sebesar -0.046873438. Hal ini dapat disimpulkan bahwa dengan nilai discretionary accruals yang negatif maka perusahaan yang termasuk dalam LQ-45 periode 2009-2010 melakukan tindakan manajemen laba dengan cara menurunkan laba perusahaan. Nilai minimum yang dihasilkan DER sebesar -6.20385 sedangkan nilai maximum sebesar 11.62793. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan memiliki nilai sebsar -6.20385 sampai dengan 11.62793. Nilai rata-rata yang dihasilkan sebesar 2.1687545 dengan deviasi standar sebesar 3.17929821. Selanjutnya untuk ROA memiliki nilai minimum sebesar -0.33351 dan nilai maximum sebesar 0.56761. hal ini menunjukkan bahwa tingkat ROA yang dimiliki sebesar -0.33351 sampai dengan 0.56761.Nilai rata- rata untuk ROA sebesar 0.1051091 dengan deviasi standar sebesar 0.16449905. Nilai minimum yang dimiliki NPM sebesar -1.19737 dan nilai maximum sebesar 1.25780. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan memiliki nilai sebesar -1.19737 sampai dengan 1.25780. Nilai rata-rata untuk NPM sebesar 0.957159 dengan deviasi standar sebesar 0.32698851 2. Pengujian Asumsi Klasik a. Uji Normalitas Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah model regresi dengan variabel dependen dan variabel independen mempunyai distribusi normal atau tidak normal. Didalam penelitian ini, penguji menggunakan menggunakan metode uji statistik non parametrik Kolmogorov-Smirnov Ghozali 2006:110. Pengambilan keputusan dilihat dari nilai probabilitas. Jika nilai probabilitas dari 0.05, maka data berdistribusi normal. Berikut adalah hasil pengujian normalitas: Tabel 5.2: Hasil Pengujian One-Sample Kolmogorov Smirnov One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N 64 Normal Parameters a Mean .0000000 Std. Deviation .09498600 Most Extreme Differences Absolute .073 Positive .073 Negative -.068 Kolmogorov-Smirnov Z .586 Asymp. Sig. 2-tailed .883 a. Test distribution is Normal. Pada tabel 5.2 diatas dapat diketahui bahwa nilai probabilitas sebesar 0.8830.05, maka dapat disimpulkan bahwa data terdistribusi secara normal. b. Uji Autokorelasi Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah model regresi memiliki korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1. Autokorelasi terjadi karena observasi yang berurutan sepanjang waktu berkaitan antara yang satu dengan yang lainnya. Ada empat cara yang dapat digunakan untuk menguji apakah terjadi autokorelasi atau tidak, yaitu uji Durbin Watson, uji Lagrange Multiplier, uji Statistics Q, dan uji Run Test. Didalam penelitian ini, peniliti menggunakan uji Run Test untuk mendeteksi autokorelasi. Run Test dapat digunakan untuk menguji apakah terdapat korelasi yang tinggi antar residual. Apabila antar residual tidak terdapat korelasi maka dapat dikatakan bahwa residual adalah random. Hasil pengujian berdasarkan Run Test sebagai berikut: Tabel 5.3: Hasil Pengujian Run Test Runs Test Unstandardized Residual Test Value a .00408 Cases Test Value 32 Cases = Test Value 32 Total Cases 64 Number of Runs 33 Z .000 Asymp. Sig. 2-tailed 1.000 a. Median Berdasarkan hasil pengujian diatas, dapat disimpulkan bahwa nilai test sebesar 0.00408 dengan nilai probabilitas sebesar 1.000 tidak signifikan karena berada diatas nilai signifikan yaitu 0.05. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa residual terjadi secara acak atau random yang berarti bahwa antar residual tidak terjadi autokorelasi. c. Uji Multikolonieritas Tujuan dari uji multikolonieritas yaitu untuk mengetahui apakah didalam model regresi ditemukan adanya korelasi antara variabel bebas independen. Jika variabel independen saling berkorelasi, maka variabel-variabel ini tidak ortogonal atau terjadi kemiripan sehingga model regresi sebaiknya tidak terjadi korelasi antar variabel independen. Pengujian ini digunakan untuk menghindari kebiasan didalam proses pengambilan keputusan mengenai pengaruh parsial masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen. Hasil pegnujian multikolonieritas dapat dilihat pada tabel 5.4 : Tabel 5.4: Hasil Pengujian Multikolonieritas Coefficient Correlations a Model NPM DER ROA 1 Correlations NPM 1.000 -.386 -.664 DER -.386 1.000 .355 ROA -.664 .355 1.000 Covariances NPM .003 -8.380E-5 -.003 DER -8.380E-5 1.785E-5 .000 ROA -.003 .000 .010 a. Dependent Variable: DA Berdasarkan tabel 5.4, hasil uji multikolonieritas menunjukkan bahwa besarnya korelasi antar variabel independen hanya terlihat pada variabel DER yang mempunyai korelasi yang cukup tinggi dengan variabel ROA dengan tingkat korelasi sebesar 0.355 atau

Dokumen yang terkait

ANALISIS PENGARUH TINGKAT KEPATUHAN ISO 26000 TERHADAP PROFITABILITAS PADA PERUSAHAAN HIGH PROFILE ( Studi Empiris Pada Perusahaan Yang Termasuk Dalam Indeks LQ45 Periode 2009 -2010 )

0 8 21

PENGARUH ASIMETRI INFORMASI TERHADAP PRAKTIK MANAJEMEN LABA PADA PERUSAHAAN YANG TERMASUK DALAM INDEKS LQ-45 DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2005-2008

0 2 78

PENGARUH ASIMETRI INFORMASI, LEVERAGE DAN PROFITABILITAS TERHADAP MANAJEMEN LABA RIIL Pengaruh Asimetri Informasi, Leverage Dan Profitabilitas Terhadap Manajemen Laba Riil (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Indeks Lq-45 Dan Jii P

0 1 18

PENDAHULUAN Pengaruh Asimetri Informasi, Leverage Dan Profitabilitas Terhadap Manajemen Laba Riil (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Indeks Lq-45 Dan Jii Periode 2004-2013).

0 1 12

DAFTAR PUSTAKA Pengaruh Asimetri Informasi, Leverage Dan Profitabilitas Terhadap Manajemen Laba Riil (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Indeks Lq-45 Dan Jii Periode 2004-2013).

0 1 7

PENGARUH EARNINGS POWER TERHADAP PRAKTIK MANAJEMEN LABA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERMASUK DALAM INDEKS LQ 45.

2 17 23

Pengaruh Rasio Solvabilitas dan Rasio Profitabilitas terhadap Harga Saham (Studi Empiris Pada Perusahaan yang Termasuk dalam Indeks LQ 45 Periode 2010-2014).

0 0 20

Pengaruh Struktur Aktiva, Ukuran Perusahaan, dan Profitabilitas terhadap Struktur Modal pada Perusahaan yang Tergabung dalam Indeks LQ-45 Periode 2010-2014.

0 0 21

PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL DAN RISIKO (BETA) TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN YANG TERMASUK DALAM INDEKS LQ 45

0 0 20

ANALISIS HUBUNGAN LEVERAGE DAN PROFITABILITAS TERHADAP MANAJEMEN LABA (Studi Empiris pada Perusahaan yang Termasuk Dalam Indeks LQ-45 periode 2009 - 2010) SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Aku

0 0 117