2.7. Patogenesis
Pneumonia nosokomial memerlukan organisme masuk ke dalam saluran pernapasan bagian bawah dalam jumlah yang besar atau dalam jumlah kecil, tetapi
tingkat virulensinya lebih tinggi, yang mana dapat mengatasi host’s mechanical
epitel bersilia dan mukus dan komponen humoral antibodi dan komplemen serta
pertahanan seluler leukosit, polimorfonuklear, makrofag dan limfosit serta sitokin- sitokin. Aspirasi dari patogen di orofaring ataupun masuknya bakteri akibat bocornya
sekitar pipa endotrakea adalah rute utama masuknya bakteri ke trakea pada penderita dengan ventilasi mekanik. Sebagai tambahan, koloni bakteri di pipa endotrakea dapat
terjadi embolisasi dalam alveoli setelah tindakan penghisapan atau bronkoskopi. Inhalasi patogen dari aerosol yang terkontaminasi lebih jarang terjadi. Penyebaran
secara hematogen dari kateter intravaskular yang terinfeksi atau translokasi adalah rute yang jarang dari patogenesis VAP. Kolonisasi bakteri di dalam lambung dan sinus-
sinus telah diperkirakan sebagai sarana yang potensial untuk bakteri membentuk kolonisasi di orofaring dan trakea. Mikroorganisme yang sering mencapai paru dan
menyebabkan infeksi paru, yang terbanyak disebabkan bakteri gram negatif dan beberapa kokus gram positif juga telah menunjukkan peningkatan kejadian.
43
Universitas Sumatera Utara
Gambar 3. Skema Patogenesis VAP
49
Faktor penjamu Pemberian awal antibiotik
Strategi invasif Kolonisasi saluran cerna Obat-obatan yang berpengaruh
terhadap pengosongan lambung dan pH
Air yang terkontaminasi, obat-obatan cair, alat dan bahan terapi pernapasan Aspirasi
Inhalasi Bronkiolitis
Infeksi transtoraks Bakteremia primer Bronkopneumonia
Translokasi gastrointestinal fokalmultifocal
Bakteremia sekunder Bronkopneumonia berat Systemic inflammatory
response syndrome Disfungsi organ nonpulmoner Abses paru
Mekanisme pertahanan
saluran napas bagian
bawah sistemik
penjamu
Universitas Sumatera Utara
2.8. Faktor Risiko dan Predisposisi Timbulnya VAP 2.8.1. Faktor Risiko VAP