BAB III GAMBARAN DATA PAJAK PENGHASILAN PPh PASAL 21
A. DASAR-DASAR DALAM PERPAJAKAN
1. PENGERTIAN PAJAK
Defenisi pajak menurut Pasal 1 Undang-undang Nomor 28 Tahun 2007 adalah kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh orang pribadi atau
badan yang bersifat memaksa berdasarkan Undang-undang, dengan tidak mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan negara
bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat. Secara umum ada beberapa pengertian pajak yang dikemukakan oleh ahli
antara lain : a.
Prof. Dr. H. Rochmat Soemitro SH, pajak adalah iuran rakyat kepada Kas Negara berdasarkan undang-undang yang dapat dipaksakan dengan tiada
mendapat jasa timbal kontra prestasi yang langsung dapat ditunjukkan dan yang digunakan untuk membayar pengeluaran umum.
http:id.wikipedia.orgwikiPajak. b.
Prof. Dr. P. J. A. Adriani, pajak adalah iuran masyarakat kepada negara yang dapat dipaksakan yang terutang oleh yang wajib membayarnya menurut
peraturan-peraturan umum undang-undang dengan tidak mendapat prestasi kembali yang langsung dapat ditunjuk dan yang gunanya adalah untuk
membiayai pengeluaran-pengeluaran umum berhubung tugas negara untuk menyelenggarakan pemerintahan http:id.wikipedia.orgwikiPajak.
c. H. C. Adams dalam buku The Science of Finance merumuskan pajak sebagai “
a contribution from the citizen to the public powers” dalam bukunya Public Finance Devano dan Rahayu:2006;22
d. C. F. Bastable, menyatakan bahwa pajak adalah “a compulsory contribution of
the wealth of a person or body of persons for the service of the public powers” Nurmantu:2003;12.
2. FUNGSI PAJAK
Pengertian “fungsi” dalam fungsi pajak adalah pengertian fungsi sebagai kegunaan suatu hal. Maka fungsi pajak adalah kegunaan pokok, manfaat pokok
pajak. Sebagai alat untuk menentukan politik perekonomian, pajak memiliki kegunaan dan manfaat pokok dalam meningkatkan kesejahteraan umum.
Umumnya dikenal dengan 2dua macam fungsi pajak, yaitu : a.
Fungsi Budgetair Fungsi Budgetair disebut fungsi utama pajak atau fungsi fiskal yaitu suatu
fungsi dalam mana pajak dipergunakan sebagai alat untuk memasukkan dana secara optimal ke kas negara berdasarkan undang-undang perpajakan yang
berlaku. Fungsi ini disebut fungsi utama karena fungsi inilah yang secara historis pertama kali timbul. Berdasarkan fungsi ini pemerintah yang
membutuhkan dana untuk membiayai berbagai kepentingan memungut pajak dari penduduknya.
b. Fungsi Regulerend
Fungsi regulerend disebut juga fungsi mengatur, yaitu pajak merupakan alat kebijakan pemerintah untuk mencapai tujuan tertentu. Disamping usaha untuk
memasukkan uang untuk kegunaan kas negara, pajak dimaksudkan pula sebagai usaha pemerintah untuk ikut andil dalam hal mengatur bilamana perlu
mengubah susunan pendapatan dan kekayaan dalam sektor swasta. Fungsi regulerend juga disebut fungsi tambahan, karena fungsi regulerend ini hanya
sebagai tambahan atas fungsi utama pajak, yaitu fungsi budgetair.
3. KLASIFIKASI PAJAK