netrosamin. Bahan yang berasal dari tembakau yang dihisap terdapat digetah serviks wanita perokok dan dapat menjadi ko karsinogenik infeksi virus.
9
Infeksi
Penyebab utama kanker serviks adalah infeksi virus Human Papiloma Virus HPV lebih dari 90 kanker serviks jenis skuamosa mengandung DNA
Virus HPV dan 50 kanker serviks berhubungan dengan HPV tipe 16. Infeksi virus HPV telah terbukti menjadi penyebab lesi prakanker, kondiloma
akuminata, dan kanker.
10 Kontrasepsi
Pemakaian kontrasepsi oral dalam waktu lama lebih dari 4 atau 5 tahun dapat meningkatkan risiko terkena kanker serviks 1,5-2,5 kali. Beberapa
penelitian menunjukkan bahwa kontrasepsi oral menyebabkan wanita sensitif terhadap HPV yang dapat meyebabkan adanya peradangan pada genitalia
sehingga berisiko untuk terjadi kanker serviks Hidayat, 2001. Pil kontrasepsi oral diduga akan menyebabkan defisiensi folat yang mengurangi metabolisme
mutagen sedangkan estrogen kemungkinan menjadi salah satu kofaktor yang membuat replikasi DNA HPV.
2.6.4. Stadium Klinik
Stadium klinik kanker serviks ditentukan berdasarkan pemeriksaan fisik inspeksi dan palpasi, kolposkopi, histopstologi biopsi atau konisasi, kerokan
Universitas Sumatera Utara
endoserviks, urografi dan survei metastasis. Stadium yang paling sering digunakan adalah klasifikasi menurut FIGO.
Tabel 2.1. Stadium Kanker Serviks FIGO 2000 Stadium Keterangan
Lesi belum menembus membran basa I
Lesi tumor masih terbatas di serviks IA1
Lesi telah menembus membran basalis kurang dari 3 mm dengan diameter permukaan tumor 7 mm
IA2 Lesi telah menembus membran basalis 3 mm tetapi tetapi 5 mm dengan diameter permukaan tumor 7 mm
IB1 Lesi terbatas di serviks dengan ukuran lesi primer 4cm IB2
Lesi terbatas di serviks dengan ukuran lesi primer 4cm II
Lesi telah keluar dari serviks meluas ke parametrium dan sepertiga IIA
proksimal vagina Lesi meluas ke sepertiga vagina proksimal
IIB Lesi telah meluas ke parametrium tetapi tidak mencapai
dinding panggul III
Lesi telah keluar dari serviks menyebar ke parametrium dan atau sepertiga vagina distal
IIIA Lesi menyebar ke sepertiga vagina distal bawah IIIB
Lesi menyebar ke parametrium sampai dinding panggul IV
Lesi menyebar keluar dari organ genitalia IVA Lesi meluas keluar organ panggul, dan atau menyebar ke
mukosa vesika urinaria IVB Lesi meluas ke mukosa rektum, dan atau meluas ke organ lain
2.6.3. Pengobatan
Menurut Tambunan 1991 terapi untuk kanker serviks ditetapkan berdasarkan stadium klinik. Dalam hal ini dikenal 1 terapi bedah,2 radioterapi dan
3 Kemoterapi. a.
Terapi bedah. Pada karsinoma in situ dan mikroinvasif, tumor dibuang dengan cara konisasi,
koagulasi, ataupun histerektomi. Khusus karsinoma lebih banyak memilih
Universitas Sumatera Utara
histerektomi total dan pembuatan manset vaginal kecil. Khusus karsinoma mikroinvasif banyak memilih karsinoma radikal. Bagi wanita yang masih
menginginkan anak dapat dipertimbangkan konisasi atau kriokoagulasi atau elektrokoagulasi.
b. Radioterapi.
Pada karsinoma invasif stadium lanjut IIb. III,IV terapi biasanya bersifat faliatif, dititikberatkan pada radiasi ekternal dan internal. Radioterapi pada
saat ini radiasi diarahkan pada massa tumor secara akurat, sehingga pemberian dosis tinggi tidak menimbulkan penyulit yang berarti.
c. Kemoterapi, pada umumnya sitostatika hanya merupakan terapi ajuvan.
2.7. Dukungan Suami Dalam Tindakan Pap Smear