xlix pengumpulan datanya berupa wawancara. Bila tempat, benda atau peristiwa menjadi
sumber datanya, maka digunakan teknik observasi. Demikian pula bila sumber datanya berupa arsip atau dokumen tertulis, maka diperlukan kajian isi atau content
analysis, Sutopo, 2006:181. Penelitian ini menggunakan beberapa teknik guna mengumpulkan data.
1. Wawancara Mendalam in-depth interviewing
Data dari informan dikumpulkan melalui wawancara. Mengingat penelitian ini berupa penelitian lapangan, jenis wawancara yang dilakukan tidak
terstruktur dan mendalam seperti yang telah sering digunakan dalam penelitian kualitatif. Jenis data diharapkan terjaring melalui teknik ini berupa informasi
tentang sejarah Banyumas, tradisi dan seni Banyumas, masalah pemahaman guru IPS dan kemampuannya dalam melaksanakan proses pembelajaran sesuai
SKKD. Menurut H.B. Sutopo 2006:68, tujuan utama melakukan wawancara
adalah agar bisa menyajikan konstruksi saat sekarang dalam suatu konteks mengenai para pribadi, peristiwa, aktivitas, organisasi, perasaan, motivasi,
tanggapan atau persepsi, tingkat dan bentuk keterlibatan, untuk merekonstruksi beragam hal seperti itu sebagai bagian dari pengalaman masa lampau, dan
memproyeksikan hal-hal itu yang dikaitkan dengan harapan yang bisa terjadi di masa yang akan datang.
Dipilihnya wawancara mendalam dalam penelitian ini karena sifatnya lentur dan terbuka, dalam suasana keakraban, sehingga lebih mudah mendapatkan
l informasi yang lebih mendalam. Apalagi wawancara yang tidak dilakukan secara
formal ini dapat dilakukan berulang kali, sehingga informasinya pun semakin teperinci dan lengkakp sesuai dengan keperluan penelitian.
2. Observasi
Pernyataan Spradley yang dikutip H.B. Sutopo 2006:75, menyebutkan bahwa pelaksanaan teknik observasi dapat dibagi menjadi dua, yaitu tak berperan
sama sekali, dan observasi berperan. Seorang peneliti yang melakukan wawancara mendalam, secara tidak
langsung juga melakukan observasi atau pengamatan, terutama pada pribadi narasumber dan lingkungan tempat wawancara. Gambaran lengkap tentang
karakteristik dan latar belakang narasumber yang didapat selama observasi, akan berpengaruh pada kualitas informasi yang disampaikannya.
Penelitian ini juga menggunakan teknik observasi langsung. Data yang diperoleh berupa gambaran konkret tentang situs-situs budaya di Kabupaten
Banyumas. Selain itu juga untuk mendapatkan gambaran tentang kondisi sekolah- sekolah SMP di Kabupaten Banyumas, proses pembelajaran IPS sesuai SKKD
di SMP, penggunaan sarana dan prasarana di sekolah, serta ketersediaan literatur tentang Budaya Banyumas.
Observasi yang dilakukan dalam pengumpulan data adalah observasi langsung bersifat aktif. Artinya, peneliti terlibat secara langsung dalam kegiatan
sebenarnya. tidak hanya berperan sebagai penonton. Objek diamati langsung dan
li teliti, baik secara formal kegiatan pembelajaran IPS, maupun tidak formal
kunjungan ke cagar budaya Banyumas.
3. Content Analysis